Anda di halaman 1dari 9

“Mikrobiologi Dan Parasitologi”

DISUSUN:

YULIA CITRA MONOARFA


( P18019)

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 20
Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan
bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme,
atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat
berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri,
kesehatan, lingkungan hidup, bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Dalam mikrobiologi, dibutuhkan suatu teknik khusus untuk mempelajari
mikroorganisme. Di laboratorium mikrobiologi dan bakteriologi untuk menumbuhkan dan
mempelajari sifat-sifat mikroorganisme seperti bakteri diperlukan suatu media sebagai
tempat pertumbuhan mikroorganisme (Collyn and Lyne, 1987).
Pengembangan media kultur bakteri memegang peranan yang sangat penting di
bidang mikrobiologi. Dengan mengisolasi suatu bakteri dan menumbuhkanya dengan
media buatan kita dapat mengidentifikasi, dan mempelajari sifat suatu bakteri. Media
pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu
mikroorganisme (Atlas, 2004).

A. Pengertian Parasitologi
Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil
makanan, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu
yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau
pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya
dari organisme tersebut.Beberapa istilah penting yang perlu diketahui, antara lain :
1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme yang bersifat
permanen dan tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose, yaitu :
a. Simbiose mutualisme, yaitu simbiose yang saling menguntungkan bagi kedua
jenis organisme tersebut.
b. Simbiose komensalisme, yaitu simbiose dimana satu pihak mendapat
keuntungan sedangkan yang lain tidak dirugikan.
c. Simbiose parasitisme, yaitu simbiose dimana satu jenis mendapatkan makanan
dan keuntungan, sedangkan yang lain dirugikan bahkan dibunuh.
d. Simbiose obligat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya tidak dapat hidup
tanpa hospes.
e. Simbiose fakultatif, yaitu simbiose dimana parasitnya dapat hidup walaupun
tanpa hospes.
f. Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya hanya dapat hidup pada
satu spesies hospes.
g. Simbiose poliksen, yaitu simbiose yang menghinggapi lebih dari satu spesies.
h. Simbiose parasit permanen, yaitu bnetuk simbiose dimana parasitnya selama
hidupnya tetap pada hospesnya.
i. Simbiose parasit temporer, yaitu bentuk simbiose dimana parasit pada
hospesnya hanya sewaktu-waktu.
2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yang dihinggapi
parasit. Dikenal ada beberapa jenis hospes,yaitu :
a. Hospes defenitif, yaitu hospes dimana terdapat parasit dalam stadium dewasa di
dalam tubuh hospes terjadi perkembangbiakan secara seksual.
b. Hospes paratenik, yaitu hospes dimana parasit hanya terdapat dalam stadium
larva dan tidak dapat berkembang menjadi stadium dewasa dan tidak terjadi
perkembangbiakan parasit secara seksual dan parasit ini dapat ditularkan
kepada hospes defenitif karena parasit dalam stadium ini merupakan stadium
infektif.
c. Hospes intermediate (perantara), yaitu hospes dimana parasit di dalamnya
menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada hospes/manusia yang lain.
d. Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit yang sama dengan
parasit manusia dan dapat menjadi sumber infeksi bagi manusia.
e. Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan satu-satuny spesies yang
dapatmenjadi tuan rumah dari parasite dewasa.
f. Hospes alternatif, yaitu hospes utama yang mengandung parasit namun ada
spesies lain yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasite dewasa.
g. Hospes insidental, yaitu bila suatu spesies secara kebetulan dapat mengandung
parasit dewasa, padahal hospes yang sesungguhnya adalah spesies lain.
3. Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangbiakan dari parasit,
dan parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya
yang berperan sebagai vektor adalah serangga.
4. Zoonosis, yaitu parasit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.

B. Protozoologi
1. Defenisi
Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satu yang hidup
sebagai parasit pada manusia. Sedangkan protozoa adalah hewan bersel satu yang
dapat hidup secara mandiri atau berkelompok. Tiap protozoa merupakan satu sel yang
merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan maupun fungsinya.
2. Morfologi
Struktur dari sel protozoa terdiri dari dua bagian,antara lain:
a. Sitoplasma, terdiri dari :
1) Ektoplasma yaitu bagian luar yang terdiri dari hialin yang jernih dan homogen
dengan struktur yang elastis. Fungsinya sebagai : alat pergerakan, mengambil
makanan,ekskresi,respirasi, dan mempertahankan diri.
2) Endoplasma adalah bagian dalam dari sel, tidak jernih yang berbutir-butir dan
di dalamnya terdapat inti. Di dalam endoplasma ini terdapat vakuola makanan,
makanan cadangan, vakuola kontraktil, benda asing, dan benda kromatoid.
b. Nukleus atau inti, adalah bagian terpenting yang diperlukan untuk
mempertahankan hidup dan untuk reproduksi serta untuk mengatur
metabolisme.
3. Reproduksi
Protozoa mempunyai dua cara reproduksi (berkembang biak), yaitu : Cara aseksual
(berkembang biak tanpa perkawinan). Cara seksual (berkembang biak melalui
perkawinan antara mikrogamet dan makrogamet).
4. Klasifikasi Protozoa
Protozoa yang berperan sebagai parasit pada manusia dalam dunia kedokteran
dibagi dalam 4 kelas, yaitu :
a. Kelas Rhizopoda
b. Kelas Ciliata
c. Kelas ciliata
adalah golongan protozoa yang mempunyai badan yang diliputi oleh silia, terdiri
dari benang yang berasal dari ektoplasma yang pendek dan halus dan sama
panjang. Silia ini merupakan bulu getar yang dapat bergerak. Dari kelas ini hanya
satu genus dan satu spesies yang penting dalam ilmu kedokteran,
yaituBalantidium coli.
d. Kelas Mastigophora (Flagellata)
Parasit dari kelas ini merupakan protozoa yang mempunyai satu atau lebih flagel
yang mempunyai kekuatan untuk bergerak.
e. Kelas Sporozoa
Parasit yang termasuk kelas sporozoa ini berkembangbiak bergantian secara
seksual dan aseksual. Perkembangbiakan ini dapat terjadi dalam satu hospes
yang ditemukan pada Coccidia, sedang pada Haemosporidia diperlukan dua
macam hospes yang berlainan jenis. Perkembangbiakan secara aseksual
disebut Schizogoni dan perkembangbiakan secara seksual disebut Sporogoni.
Parasite ini dapat hidup di dalam atau di luar berbagai macam vertebrata dan
invertebrata.

C. Helmintologi
1. Definisi
Helmintologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang hidup
pada manusia yang berupa cacing.
Berdasarkan taksonomi, parasit cacing yang hidup pada manusia dibagi menjadi :
a. Nemathelminthes = cacing benang, yaitu yang berbadan bulat panjang (silindris),
mempunyai rongga badan,dan berjenis kelamin terpisah (jantan dan
betina),terdiri dari : nematoda intestinal, nematode jaringan
b. Plathyhelminthes = cacing pipih, tidak mempunyai rongga badan, dan biasanya
mempunyai alat kelamin ganda atau hermafrodit, terdiri dari : Trematoda (cacing
daun) dengan ciri-ciri berbentuk daun,tidak bersegmen, mempunyai alat
pencernaan. Cestoda (cacing pita) dengan ciri-ciri berbentuk pita,badan beruas-
ruas (bersegmen),tidak mempunyai alat pencernaan.
2. Morfologi
Merupakan jumlah spesies yang terbesar di antara cacing yang hidup sebagai
parasit pada manusia.

D. Entomologi
1. Defenisi
Secara terbatas, Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga. Akan tetapi,
arti ini seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari artropoda (hewan
beruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau
Arachnoidea), serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda). Istilah ini
berasal dari dua perkataan Latin - entomon bermakna serangga danlogos bermakna
ilmu pengetahuan. Entomologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang
serangga dan hewan yang termasuk filum Arthropoda yang mempunyai hubungan
dengan ilmu kedokteran serta bagaimana cara pemberantasannya.
2. Morfologi umum
Serangga pada umumnya mempunyai 4 tanda morfologi yang khas, yaitu :
a. Badan beruas-ruas
b. Umbai-umbai (appendages) beruas-ruas
c. Mempunyai eksoskelet
d. Bentuk badan simetris bilateral
Bentuk badan yang beruas-ruas itu disebelah luar dilapisi oleh lapisan khitin
yang pada bagian tertentu mengeras dan membentuk eksoskelet yang berfungsi
sebagai penguat tubuh dan pelindung alat dalam serta tempat melekatnya otot,
pengaturan penguapan air, dan penerus rangsangan yang berasal dari luar dan
pengatur suhu tubuh.Umbai-umbai yang beruas-ruas akan tumbuh menurut
fungsinya, kepala akan tumbuh menjadi antenna dan mandibular. Pada thorax
tumbuh menjadi kaki dan pada abdomen tumbuh menjadi kaki pengayuh yang
disebutswimmerets. Arthropoda ini juga mempunyai saluran pencernaan, saluran
pernapasan yang disebut trakea, dan saraf yang terdiri dari otak dan ganglion,
perdaran darah terbuka, dan sistem reproduksi dengan jenis kelamin terpisah
jantan dan betina.
3. Siklus hidup
Dalam proses pertumbuhanya Arthropoda menjadi lebih besar, sehingga eksoskelet
yang membungkus tubuhnya akan terdesak dan pecah lalu terjadi pengelupasan kulit
dan tumbuh eksoskelet yang baru. Untuk pertumbuhan serangga ini dipengaruhi oleh
hormon “juvenile” dan untuk pengelupasan kulit dipengaruhi oleh “ecdyson”. Selama
masa pertumbuhannya, serangga mengalami perubahan brntuk yang disebut
metamorfosis, yang dibagi menjadi dua yaitu :
a. Metamorfosis sempurna yang terdiri dari stadium: telur – larva – pupa – dewasa.
b. Metamorfosis tidak sempurna yang terdiri dari stadium: telur – larva – nimfa –
dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

harty-parasitologi.blogspot.com/ (Diakses pada tanggal 8 Juli 2015 pukul 21.00)

id.wikipedia.org/wiki/Parasitologi (Diakses pada tanggal 8 Juli 2015 pukul 21.00

Anda mungkin juga menyukai