Anda di halaman 1dari 19

PENGERTIAN PARASITOLOGI

 Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tantang organisme (jasad hidup),
yang hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme lain dapat bersifat
sementara waktu atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau
seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain tersebut, hingga organisme lain
tersebut dirugikan. Organisme atau makhluk hidup yang menumpang disebut
dengan parasit. Organisme atau makhluk hidup yang ditumpangi biasanya lebih
besar daripada parasit disebut Host atau Hospes, yang memberi makanan dan
perlindungan fisik kepada parasit.
 Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil
makanan, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah
ilmu yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di
dalam atau pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan
sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut.Beberapa istilah penting yang
perlu diketahui, antara lain :
Parasitologi
• Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme yang bersifat
permanen dan tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose, yaitu :
1. Simbiose mutualisme
2. Simbiose komensalisme
3. Simbiose parasitisme
4. Simbiose obligat
5. Simbiose fakultatif
6. Simbiose monoksen
7. Simbiose parasit permanen
8. Simbiose parasit temporer
• Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yang
dihinggapi parasit. Dikenal ada beberapa jenis hospes,yaitu.
Parasitologi

1. Hospes defenitif
2. Hospes reservoir
3. Hospes paratenik
4. Hospes obligat
5. Hospes alternatif
6. Hospes insidental
• Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangbiakan dari
parasit, dan parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lainnya.
Biasanya yang berperan sebagai vektor adalah serangga.
• Zoonosis, yaitu parasit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.
1. Zooparasit,
2. Fitoparasit
3. Spirochaeta dan Virus
Parasitologi

• Selain pembagian tersebut di atas, parasit dapat dibagi berdasarkan letak atau
tempat dimana parasit tersebut hidup. Sehingga dikenal istilah :
1. Endoparasit, yaitu jenis parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.
2. Ektoparasit, yaitu jenis parasit yang hidup di luar/dipermukaan tubuh hospes.
• Parasitologi yang mempelajari hubungan antara manusia dan penyebab
kesakitan atau kematian bagi manusia disebut Parasitologi kedokteran (Medical
parasitologi). Penyebab kesakitan dan kematian pada manusia tesebut dapat
dari protozoa, helminthes (kelompok cacing), arthropoda, fungi (jamur) dan virus.
• Selain pembagian parasit sebagaimana di atas, klasifikasi parasit dapat
berdasarkan jenis organisme parasit, sehingga pembagian parasit sebagai
berikut
1. Protozoa
2. Helminthes (Helmin atau kelompok cacing), helmintes dibagi menjadi 2 kelas
3. Fungi/Jamur
4. Arthropoda. Dimana arthropoda
PROTOZOOLOGI
Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satu yang hidup
sebagai parasit pada manusia. Sedangkan protozoa adalah hewan bersel satu yang
dapat hidup secara mandiri atau berkelompok. Tiap protozoa merupakan satu sel yang
merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan maupun fungsinya.
• Morfologi. Struktur dari sel protozoa terdiri dari dua bagian,antara lain:
• Sitoplasma, terdiri dari :
1. Ektoplasma
2. Endoplasma
3. Nukleus atau inti
• Reproduksi. Protozoa mempunyai dua cara reproduksi (berkembang biak), yaitu
1. Cara aseksual
2. Cara seksual
PROTOZOOLOG
• Klasifikasi Protozoa. Protozoa yang berperan sebagai parasit pada manusia dalam
dunia kedokteran dibagi dalam 4 kelas, yaitu :
• Kelas Rhizopoda
1. Genus Endolimax dengan inti Endolimax
2. Genus Iodamoeba dengan inti Iodamoeba
3. Genus Dientamoeba
a. Kelas Ciliata
b. Kelas Mastigophora (Flagellata)
c. Kelas Sporozoa
• Coccidia, yang terdiri dari :
1. Genus Eimeria
2. Genus Isospora
3. Genus Toxoplasma
4. Haemosporidia, yang terdiri dari :
5. Plasmodium
PROTOZOOLOG
• Protozoa yang menginfeksi manusia
1. Entamoeba histolytica
Parasit ini pertama kali ditemukan oleh “Lambl” tahun 1859, sedang 1875
“Losch” membuktikan sifat patogen dari parasit ini, dan Schaudinn (1903)
dapat membedakan jenis Amoeba yang patogen dan yang apatogen.
Parasit ini tersebar luas di seluruh dunia, tapi lebih banyak di daerah tropis dan
subtropis daripada di daerah beriklim sedang. Hospes dari parasit ini adalah
manusia dan kera.
• Patologi dan Gejala Klinik
PROTOZOOLOG
• Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan :
1. Diagnosis klinik,
2. Diagnosis laboratorium,
3. Radio foto, dan
4. Tes immunologi.
Diagnosis untuk Amoebiasis histolytica dapat dibagi
• Amoebiasis intestinal akut
• Amoebiasis intestinal kronis
• Amoebiasis hepatis
• Amoebiasis paru (Pulmonary amoebiasis)
PROTOZOOLOG
• Pengobatan
Drug of choise dari E. histolytica stadium histolytica pada dinding usus besar, hati,
dan lesi pada alat yang terkena penyebaran adalah :
1. Emetin hydro chlorida dan Dehydroemetin secara parenteral
2. Iodochlor hydroxiquin atau Clioquinol
3. Paromomycin
• Pencegahan
HELMINTOLOGI
Helmintologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang hidup
pada manusia yang berupa cacing.
• Berdasrkan taksonomi, parasit cacing yang hidup pada manusia dibagi menjadi :
1. Nemathelminthes
2. Plathyhelminthes
• Morfologi. Nematoda merupakan jumlah spesies yang terbesar di antara cacing
yang hidup sebagai parasit pada manusia. Cacing yang hidup sebagai parasit
pada manusia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• Klasifikasi Parasit Cacing
1. Nemathelminthes (cacing benang)
a. Nematoda intestinal
b. Nematoda jaringan
HELMINTOLOG
• Patologi dan Gejala Klinik
• Diagnosa
• Pengobatan
• Pencegahan
.
ENTOMOLOGI
• Secara terbatas, Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga. Akan tetapi, arti
ini seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari artropoda (hewan
beruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau
Arachnoidea), serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda). Istilah ini
berasal dari dua perkataan Latin - entomon bermakna serangga dan logos bermakna
ilmu pengetahuan.
• Entomologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang serangga dan hewan
yang termasuk filum Arthropoda yang mempunyai hubungan dengan ilmu kedokteran
serta bagaimana cara pemberantasannya.
• Morfologi umum
Serangga pada umumnya mempunyai 4 tanda morfologi yang khas, yaitu :
a. Badan beruas-ruas
b. Umbai-umbai (appendages) beruas-ruas
c. Mempunyai eksoskelet
d. Bentuk badan simetris bilateral
ENTOMOLOGI
• Siklus hidup
Dalam proses pertumbuhanya Arthropoda menjadi lebih besar, sehingga eksoskelet
yang membungkus tubuhnya akan terdesak dan pecah lalu terjadi pengelupasan
kulit dan tumbuh eksoskelet yang baru. Untuk pertumbuhan serangga ini
dipengaruhi oleh hormon “juvenile” dan untuk pengelupasan kulit dipengaruhi oleh
“ecdyson”. Selama masa pertumbuhannya, serangga mengalami perubahan brntuk
yang disebut metamorfosis, yang dibagi menjadi dua yaitu :
a. Metamorfosis sempurna
b. Metamorfosis tidak sempurna
• Peranan dalam dunia kedokteran
a. Serangga sebagai penular penyakit
ENTOMOLOGI
• Dalam menularkan penyakit serangga ini dapat melalui dua cara, yaitu :
1. Penularan secara mekanik
2. Penularan secara biologic
b. Serangga sebagai parasit
Serangga yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit kepada manusia
berdasarkan habitatnya dapat dibagi menjadi :
c. Serangga sebagai pengandung toksin
Serangga sebagai pengandung toksin dapat memasukkan toksinnya kepada
manusia dengan cara :
d. Serangga sebagai penyebab alergi pada orang yang rentan
Serangga sebagai penyebab alergi dapat ditemukan pada tungau debu, dan
tusukan nyamuk dapat menimbulakan gatal-gatal,
ENTOMOLOGI
• Pembagian Arthropoda
Berdasarkan penting perananya dalam dunia kedokteran, maka filum arthropoda
dibagi sebagai berikut :
a. Kelas Insecta
b. Kelas Arachnida
c. Kelas Crustacea
d. Kelas Chilopoda
e. Kelas Diplopoda
• Penyakit yang disebabkan oleh serangga
a. Pedikulosis
Infestasi Kutu (Pedikulosis) adalah serbuan kutu yang menyebabkan rasa gatal
hebat dan bisa menyerang hampir setiap kulit tubuh. Pedikulosis adalah penyakit
yang disebabkan infestasi dari tuma Pediculus humanus var. capitis
ENTOMOLOGI
• Morfologi dan gejala klinis
Pediculus humanus capitis dari genus Pediculus, family Pediculidae, ordo Anoplura,
kelas Insekta.
Bentuk tuma ini lonjong, pipih dorso-ventral, berukuran 1,0-1,5 mm, warna kelabu,
kepala berbentuk segitiga yang mempunyai mata, sepasang antenna yang terdiri
dari 3 segmen yang menyatu dan abdomen yang terdiri dari 9 ruas yang menyatu,
mempunyai 3 pasang kaki, yang setiap kaki dilengkapi dengan kuku yang
dipergunakan untuk berjalan dari satu helai rambut ke helai yang lain dengan
menjepit rambut dengan kukunya.
ENTOMOLOGI
• Patogenesis dan gejala klinis
Lesi pada kulit kepala disebabkan oleh tusukan tuma dan mulutnya pada waktu
menghisap darah. Lesi sering ditemukan di belakang kepala atau leher. Air liur
yang merangsang timbulnya papel merah dan rasa gatal yang hebat.
• Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik
(ditemukan kutu). Kutu betina melepaskan teluar berwarna abu-abu keputihan
yang berkilau dan tampak sebagai butiran kecil yang menempel di rambut.
ENTOMOLOGI
• Pengobatan
a. Permethrin 1 % merupakan pengobatan kutu yang paling aman, paling efektif dan
paling nyaman. Digunakan secara topical dalam waktu 10 menit.
b. Lindane (tersedia dalam bentuk krim, losyen atau shampoo) juga bisa mengatasi kutu
tetapi tidak dapat diberikan kepada anak-anak karena bisa menimbulkan komplikasi
neurologis. Kadang digunakan piretrin.
c. Ketiga obat tersebut bisa menimbulkan iritasi. 10 hari setelah pemakaian, ketiga obat
tersebut harus dioleskan kembali untuk membunuh kutu yang baru menetas.
d. Malathion tersedia dalam bentuk lotion 0,5% dan 1% digunakan untuk kutu di kepala
selain itu pula dapat digunakan anti parasit lainnya seperti Ivermectin, Lindane, Isopropyl
myristate , Spinosad.
e. Jika sumber infestasi (sisir, topi, pakaian dan seprei) tidak dibersihkan melalui
pencucian, penguapan atau dry cleaning, maka kutu bisa bertahan hidup dan kembali
menginfeksi manusia
ENTOMOLOGI
• Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan dan menghindari kontak
dengan pengandung tuma ini. Pemberantasan dilakukan dengan tangan, sisir, atau
dengan menggunakan insektisida golongan klorida (BHC). Pengobatan sebaiknya
dilakukan setelah mencukur rambut dikepala yang terinfeksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai