Anda di halaman 1dari 3

Abdillah Thoha IX-7

Pidato Tentang Ibu Islami Ujian Praktek


Assalamualaikum.wr. wb. B. Indonesia

Yang saya hormati Mam Siti Aminah Selaku guru Bahasa Indonesia dan
teman-teman yang saya sayangi serta saya banggakan. Marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq,
hidayah, serta inaya-Nya, sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam
keadaan sehat wal afiat. Sholawat beserta salam marilah senantiasa kita
haturkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, yang kita nantikan
syafaatnya kelak di yaumil akhir.

Ibu, ialah lambang cinta abadi, pengorbanannya hakiki, dan pribadi utusan
Ilahi di muka bumi.

Namun dibalik mulianya seorang Ibu, keberadaan seorang Ibu terkadanng


tidak dimuliakan bagi sebagian orang. Bukankah kita pernah mendengar
kisah malin kundang, yang dikutuk Ibunya menjadi batu karena
kedurhakaannya terhadap Ibunya sendiri? Banyak pelajaran penting yang
bisa kita petik dari kisah tersebut, akan perlunya berbakti dan taat kepada
seorang Ibu.

Meskipun pada zaman modern ini tidak ada anak yang dikutuk menjadi batu
seperti halnya kisah malin kundang tersebut, akan tetapi sifat kedurhakaan
terhadap Ibu yang dimiliki malin kundang masih diwarisi oleh beberapa
anak di era modern ini. Apabilakita melihat dan mengamati di sekelilling kita,
bukankah di sana masih terdapat pula anak yang berkata dan bertindak
kasar, melakukan perilaku buruk, bahkan mendurhakai Ibunya sendiri.
Padahal darinyalah kita dilahirkan ke dunia ini.

Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14, yang berbunyi:


Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang Ibu-Bapaknya, Ibu telah menngandunngnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku lah
tempat kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)

Ingat lah bahwa Ibu adalah sosok mulia yang telah melaksanakan 3M untuk
kita, yaitu mengandung, melahirkan, dan menyusui. Bahkan lebih dari itu,
Ibu ialah orang yang dengan ketulusannya telah merawat kita dari kecil
hingga tumbuh dewasa tanpa mengharap sepeserpun imbalan. dengan
begitu besarnya pengorbanan seorang Ibu, maka sudah sepantasnya lah kita
berbuat baik, berbakti, serta menyayanginya.

Dahulu ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah:

Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan


persahabatanku?

Kemudian, Rasulullah menjawab:

Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudaian Ayahmu dan yang lebih dekat denganmu
dan yang lebih dekat denganmu. Dari sinilah kita sudah selayaknya tahu,
betapa tinggi dan mulianya keberadaan ibu dalam kehidupan kita.

Di antara keajaiban syariat Islam ialah dimana Islam memerintahkan kita


berbuat baik kepada Ibu, meski ia musyrik sekalipun. Sebagaimana yang
ditanyakan oleh Asma binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang
hubungannya dengan Ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah bersabda, Ya,
tetaplah kamu menyambung silaturahmi dengan Ibumu. (HR. Muttafaqun
Alaih).

Teman-teman yanng dirahmati Allah,


keberadaan Ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan diberikannya
hak-hak, maka ia juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anaknya
dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kemuliaan serta menjauhkan
mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah Swt
dengan menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan-nya.
Oleh karena itu, terdapat beberapa kewajiban kita terhadap orang tua:

1. Taat dan berbakti kepada orang tua.

2. Mendoakan kedua orang tua.

3. Menjaga ucapan kita agar berbicara dan berbuat baik kepada orang
tua.

Demikian beberapa pedoman kita untuk berbuat baik terhadap orang tua
terutama Ibu. Semoga Ibu, Ayah, maupun saudara-saudara kita, bersaudara
dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di surga
Allah atas keridhloan-nya. Amin amin ya robbal aalamin.

Jadi, sebagai seorang anak hendaklah kita berbakti terhadap orang tua,
terutama Ibu. Dimana keridhaan Ibu adalah ridha Allah, dan kemurkaan
seorang Ibu adalah kemurkaan Allah pula.
Sebelum saya mengakhiri pidato saya, marilah bersama-sama kita berdoa
untuk kedua orang tua kita:








Aamin

Demikian sedikit penjelasan yang bisa saya sampaikan, mohon maaf jika
terdapat tutur kata atau tingkah laku yang kurang berkenan di hatiMam Siti
maupun teman-teman. Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata dan saya
hanyalah manusia yang tak luput dari salah dan dosa.

Walssalamualaikam Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai