OLEH :
NAMA : RISMAWATI
NIM : A202001094
KELAS : F2
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PARASIT
TRICHOMONAS HOMINIS” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat bertujuan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
“PARASITOLOGI I” selain itu bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang PARASIT TRICHOMONAS HOMINIS bagi para pembaca dan penulis.
Terimakasih kepada Bapak Dr. Drs.H LaOde Saafi, DAP&E, M,Sc.H.Ec. selaku
dosen mata kuliah PARASITOLOGI I. Terimakasih kepada pihak pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…...…………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata parasit berasal dari bahasa Yunani yaitu para yang bermakna di samping
dan sitos yang berarti makanan. Berdasarkan makna tersebut, maka parasit adalah
organisme yang kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya atau
sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain. Parasit adalah
organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain (disebut inang) dengan
menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat lain padanya. Ilmu yang
mempelajari parasit disebut parasitologi.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Siklus hidup
Siklus Trichomonas Hominis adalah gudang dalam kotoran. Karena tidak ada
tahap kista dikenal untuk spesies ini. .Infeksi terjadi setelah menelan
trophozoites dalam tinja terkontaminasi makanan atau air, atau pada fomites
Pentatrichomonas berada di usus besar, di mana ia dianggap sebagai komensal
dan tidak diketahui menyebabkan penyakit. Trichomonas hominis hidup di usus
besar, berkembang biak secara belah pasang longitudinal dan tidak membentuk
kista, penularan terjadi dalam bentuk trofozoit. Parasit ini keluarkan bersama
tinja. Umumnya penularan terjadi dengan menelan bentuk trofozoit melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi.
D. MANIFESTASI KLINIS
Trichomonas hominis dianggap non-patogen. Namun kehadiran trofozoit dalam
specimen tinja dapat menjadi indicator kontaminasi kotoran pada sumber
makanan atau air.
E. DIAGNOSA
Diagnosa di tegakkan dengan menemukan parasite dalam tinja besar (faeces).
Pada tinja segar, dapat diakui oleh motilitas yang disediakan oleh gerakan
karakteristik dari flagela dan pemukulan ritmik dari membran bergelombang.
Organisme ini agak kecil sulit untuk melihat dalam spesimen segar dan mudah
diabaikan dalam persiapan ternoda.
F. EPIDEMIOLOGI
Penyebaran penyakit ini ditemukan secara cosmopolitan, pravalensinya
berhubungan dengan sanitasi lingkungan yang buruk. Trichomonas hominis
mempunyai habitat pada usus besar, terutama pada caecum. Diperkirakan bahwa
prevalensi infeksi pada manusia mungkin hingga 25% di beberapa daerah
termasuk di Indonesia. Mekanisme Tranmisi Parasit ini mungkin bertahan
lingkungan asam lambung oleh konsumsi bersama dengan beberapa zat
pelindung seperti susu. Setelah melewati perut, mereka cenderung untuk tinggal
di wilayah cecal usus besar di mana memakan bakteri. Sumber Infeksi Parasit
ditularkan melalui rute oral-fekal yang terkontaminasi melalui makanan, air dan
terbang Infeksi,dan lain sebagainya.
A. KESIMPULAN
Trichomonas hominis adalah parasite yang hidup dan komensal di
organ. Parasit trichomonas hominis terdapat pada usus. Trichomonas
hominis dianggap non-patogen. Namun kehadiran trofozoit dalam specimen
tinja dapat menjadi indicator kontaminasi kotoran pada sumber makanan
atau air. Penyebaran penyakit ini ditemukan secara cosmopolitan,
pravalensinya berhubungan dengan sanitasi lingkungan yang buruk.
Trichomonas hominis mempunyai habitat pada usus besar, terutama pada
caecum. Pencegahan yang dapat dilakukan pada parasite trichomonas
hominis adalah dengan mengganggu transmisi yang dicapai meskipun
kebersihan meningkat dan kondisi sanitasi yang lebih baik
B. SARAN
Masyarakat harus lebih meningkatkan kebersihan, serta menjaga
pola hidup sehat dengan baik. Umumnya penularan Jenis Parasit
Trichomonas Hominis terjadi dengan menelan bentuk trofozoit melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi. Meskipun Trichomonas
hominis dianggap non-patogen. Namun kehadiran trofozoit dalam specimen
tinja dapat menjadi indicator kontaminasi kotoran pada sumber makanan
atau air.
DAFTAR PUSTAKA
http://fatinsufairoh.trichomonas-hominis.htlm.blogspot.com.diakses/2013/05
http://slidepdf.com/reader/full/trichomonas-hominis1/2