Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PEMERIKSAAN FESES KUALITATIF SECARA NATIF

Kelompok 3

1. Erizka Wiandra Lestari (05)


2. M. Hamadu Dibas (07)
3. Nahda Faizah Fathinah (11)

SMK NEGERI PERTANIAN PEMBANGUNAN PELAIHARI


TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Feses merupakan produk buangan saluran pencernaan hewan yang dikeluarkan melalui
anus. Feses sapi adalah produk akhir pembuangan sisa hasil pencernaan sapi berupa
kotoran sekaligus sebagai limbah hasil pencernaan sapi dengan warna kehijauan. Kotoran
sapi dapat dijadikan bahan penelitian untuk mengetahui keadaan ternak sapi tersebut
dengan cara melakukan pemeriksaan sampel feses di laboratorium. Sampel feses yang
akan diperiksa dapat berupa feses segar. Pengambilan feses dilakukan secara rektal yaitu
dengan cara mengambil feses secara langsung ke dalam anus dengan tujuan agar feses
terhindar dari kombinasi urin atau bakteri lainnya yang dapat mempengaruhi telur cacing
yang terdapat di dalam feses.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui prosedur pengambilan feses secara rektal pada sapi


2. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan feses kualitatif dengan metode natif
3. Untuk mendeteksi adanya telur cacing pada feses sapi

C. Waktu dan Tempat

24 Agustus 2022, Praktikum dilaksanakan di Laboratorium kesehatan hewan.


Pengambilan feses sapi dilaksanakan di kandang jepit.
BAB II
DASAR TEORI

1. Metode Kualitatif

a. Pemeriksaan Natif (Langsung)

Metode ini digunakan untuk pemeriksaan secara cepat dan baik untuk infeksi berat,
tetapi untuk infeksi yang ringan telur cacing sulit ditemukan. Cara pemeriksaan ini
menggunakan larutan lugol dan eosin 2%. Penggunan eosin 2% dimaksudkan untuk
membedakan telur cacing dengan kotoran di sekitarnya. Kelebihan dari metode ini
adalah mudah dan cepat dalam pemeriksaan telur cacing semua spesies, biaya yang
diperlukan sedikit dan peralatan yang digunakan sedikit. Adapun kekurangan dari
metode ini adalah hanya dapat dilakukan untuk Infeksi berat karena untuk infeksi
ringan sulit terdeteksi. Metode natif dilakukan dengan cara mencampur feses dengan
sedikit air dan meletakkannya di atas gelas obyek yang ditutup dengan cover glass
dan memeriksa di bawah mikroskop.
BAB III
HASIL PEMBAHASAN

A. Teknik Pengambilan Sampel


 Alat
 Tali Tambang
 Bahan
 Glove IB
 Cara Kerja
 Pindahkan sapi ke kandang jepi
 Gunakan sarung tangan IB
 Masukkan tangan ke dalam anus sapi
 Kemudian ambil feses sapi yang adadi dalamanus sapi
 Anamnesa
Ras sapi : Bali
Jenis kelamin : Jantan
Asal sapi : Kandang
Umur sapi : 6 tahun
Keluhan sapi : Sapi tidak nafsu makan dan rambut sapi kusam
Nafsu makan : Kurang nafsu makan
Nafsu minum : Kurang nafsu minum, jarang minum
Keadaan feses : Lembek
Keadaan urine : Normal, warna urine kuning

B. Pemeriksaan Feses Kualitatif Secara Natif


 Alat
 Mikroskop binokuler
 Spatula
 Pipet tetes
 Bahan
 Objek glass
 Covet glass
 Larutan NaCl
 Feses

 Cara Kerja
 Letakkan setitik feses dengan spatula (kira-kira 1-2 mm)
 Teteskan 1-2 tetes larutan NaCl dengan pipet tetes
 Letakkan di bawah objek glass, setelah itu tutup dengan cover glass
 Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10x

 Hasil
Pada feses sapi yang kami periksa, kami menemukan telur cacing pada sapi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kami dapat mengetahui cara pemeriksaan feses kualitatif secara natif (langsung). Dan
pada feses sapi yang kami periksa ditemukan telur cacing.

B. Saran

Karena terdapat telur cacing pada feses sapi yang kami periksa. Maka, kami memberikan
obat cacing ternak, yaitu Wormzol-B. Dosis Wormzol-B untuk sapi, yaitu 1 bolus tiap
200 kg berat badan sapi.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Linda, Hidayatussolihah, 2019. Menerapkan Pengambilan Feses. Pemeriksaan Laboratorium:


81-83
BAB VI

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai