Praktikum ke : 1
A. TUJUAN
1. Untuk identifikasi dan untuk mengetahui morfologi dari larva nyamuk.
2. Untuk koleksi.
B. PRINSIP
Larva nyamuk diambil menggunakan tusuk gigi dan diletakkan diatas objek
glass, tambahkan entelan dan tutup langsung dengan cover glass maka nyamuk
akan melekat pada objek glass. Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran
10x dan 40x.
C. DASAR TEORI
Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keanekaragaman jenis
tumbuhan, hewan, dan mikroba sehingga merupakan tempat hidup yang baik
bagi berbagai jenis serangga, baik serangga yang menguntungkan, maupun
merugikan pada manusia.Serangga yang dapat menjadi vektor penyakit
contohnya nyamuk Culex, Anopheles, dan Aedes (Andi Utama, 2003).
Penyakit tropis di Indonesia yang disebarkan oleh nyamuk merupakan
masalah yang cukup dominan di Indonesia. Jenis nyamuk dengan genus Culex,
Anopheles,dan Aedes dapat ditemukan di Indonesia. Penyakit-penyakit seperti
filariasis, dengue haemorragic fever, encephalitis dapat disebarkan oleh Culex
dan Aedes yang mempunyai peran sebagai vektor perantara penyakit
tersebut.Bandung sebagai daerah tropis tentunya tidak dapat terhindarkan dari
penyakit yang disebarkan oleh nyamuk ini, mengingat Bandung telah menjadi
tempat hidup yang baik bagi nyamuk Culex (Dani S, 2004).
Dalam membasmi nyamuk, penggunaan zat-zat kimia seperti
dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT), propoxur dan produk kimia lainnya
hampir sepenuhnya bergantung pada zat-zat tersebut.Tetapi seiring dengan
perjalanan waktu penggunaan insektisida sintetik organik telah menimbulkan
dampak yang berbahaya bagi lingkungan dan peningkatan ketahanan nyamuk
tersebut terhadap insektisida sintetik organik tersebut (Raveendranath, 2003).
Produk - produk herbal yang berkhasiat sebagai insektisida dan pengusir
nyamuk berperan penting dalam menanggulangi transmisi penyakit dengan
vektor nyamuk tersebut. Penggunaan produk-produk herbal dapat menjadi suatu
alternatif yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut, sebab dengan cara yang
tepat untuk mengendalikan nyamuk yang sebagai perantara penyakit tersebut
dengan cara membunuh jentik atau larva Culex, Anopheles dan Aedes aegypti.
Pemberantasan larva yang sudah umum dilakukan secara kimia dengan
menggunakan larvasida temephos, tetapi penggunaan bahan kimia tersebut
kadang-kadang dapat menimbulkan efek samping yang tidak kita inginkan.Selain
bahan kimia ternyata tumbuhan juga mengandung bahan atau senyawa yang
dapat digunakan sebagai insektisida. (Eni Hidayati, 2006).
Berbagai produk herbal telah terbukti sebagai pengusir nyamuk, tetapi hanya
beberapa yang dapat digunakan sebagai pengontrol penyebaran nyamuk,
contohnya yaitu sirsak (Annona muricata Linn) yang mempunyai nama antara
lain nangka landa (Jawa), nangka buris (Madura) srikaya jawa (Bali) merupakan
salah satu tanaman yang mudah diperoleh dan mempunyai kemampuan untuk
membunuh larva nyamuk. Selain itu masih ada beberapa produk tanaman lain
yang mempunyai kemampuan untuk membunuh larva nyamuk antara lain ekstrak
daun pare (Momordica charantia Linn), ekstrak biji srikaya (Annona squamosa
Linn) (IPTEKnet, 2005).
D. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Cawan petridish
2. Pipet tetes
3. Obyek glass
4. Cover glass
5. Sendok plastik/stick
6. Mikroskop
Bahan :
1. Air panas
2. KOH 10% /NaOH 10%
3. Alkohol bertingkat 30%, 50%, 70% dan absolute 96%
4. Entelan
5. Xilol
E. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan jentik nyamuk, usahakan jentik-jentik nyamuk masih hidup.
2. Larva/jentik nyamuk dimatikan dengan air panas
3. Siapkan petridish (6 plate) yang masing-masing diisi dengan :
a. larutan KOH / NaOH 10%
b. alkohol 30%
c. alkohol 50%
d. alkohol 70 %
e. alkohol absolute 96%
f. larutan xylol
4. Tahap pertama, dimasukkan larva pada larutan KOH / NaOH 10% yang
berfungsi menipiskan (kitin) hingga transparan sehingga bagian dalam
larva dapat terlihat.
5. Tahap kedua, dimasukkan larva nyamuk pada alkohol bertingkat 30 %,
50%, 70% dan alkohol absolute 96%, tiap tahap diamkan 5 menit mulai
alkohol 30% - 96%.
Tahap kedua ini disebut sebagai tahap dehidrasi yang bertujuan untuk
mengeluarkan cairan yang terkandung dalam tubuh larva supaya larva
tahan lama.
6. Tahap ketiga, dimasukkan larva yang telah didehidrasi ke dalam xilol
selama 1 menit, tahap ini dimaksudkan untuk membersihkan alkohol dari
tubuh larva sekaligus untuk memberhentikan kerja alkohol. Bila xylol
terlalu lama maka larva akan mengkerut.
7. Tahap keempat, angkat larva nyamuk dari larutan xylol dan letakkan pada
obyek glass. Usahakan pada saat mengangkat larva tidak rusak.
8. Lihat dibawah mikroskop untuk mengidentifikasi larva tersebut.
9. Setelah diidentifikasi, tutup larva pada obyek glass dengan cover glass
yang telah diberi entelan.
10. Beri label dan simpan di kotak preparat.
F. HASIL PRAKTIKUM
Dari hasil praktikum yang telah diamati, didapatkan hasil larva nyamuk culex sp.
sebagai berikut :
NO Gambar preparat Keterangan
1
Larva nyamuk culex sp.
1. Bulu kipas
2
Larva nyamuk culex sp.
1. Siphon
G. PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum yang diperoleh yaitu larva nyamuk Culex sp.
Ciri-ciri Larva Culex sp. adalah sebagai berikut :
1. Pada segmen yang terakhir terdapat corong udara.
2. Tidak ada rambut-rambut berbentuk kipas (Palmatus hairs) pada segmen
abdomen.
3. Terdapat pectin pada corong udara.
4. Pada corong (siphon) terdapat sepasang rambut serta jumbai.
5. Terdapat comb scale sebanyak 8-21 pada setiap sisi abdomen segmen
kedelapan.
6. Setiap comb scale berbentuk seperti duri.
7. Terdapat duri yang panjang dengan bentuk kurva pada sisi thorax.
8. Terdapat sepasang rambut di kepala.
A. TUJUAN
1. Mengidentifikasi spesies nyamuk.
2. Mengetahui morfologi nyamuk.
B. PRINSIP
Nyamuk yang sudah mati diletakkan diatas objek glass dengan posisi kepala
menghadap ke atas, setelah itu ditambahkan entelan dan ditutup dengan cover
glass kemudia diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x.
C. DASAR TEORI
Bahan :
1. Nyamuk
2. Entelan
3. Tusuk gigi
E. PROSEDUR KERJA
1. Pilihlah nyamuk yang fisiknya yang kira kira tidak mudah patah atau hancur.
2. Ambil nyamuk dan letakkan diatas objek glass.
3. Usahakan bagian kepala menghadap keatas.
4. Teteskan entelan secukupnya dan atur posisi nyamuk agar kepalanya
menghadap keatas dengan tusuk gigi.
5. Kemudina tutup nyamuk yang telah berisi entelan dengan cover glass.
6. Amati di mikroskop dengan perbesaran 10x.
F. HASIL PRAKTIKUM
a. Hasil
Dari pengamatan yang telah dilakukan, didapatka nyamuk Culex sp.
b. Gambar :
NO Gambar Keterangan
1 Kepala nyamuk Culex
sp. Padaperbesaran 10x
1. Proboscis
2. Palpus
3. Antenna
4. Bulu atena
G. PEMBAHASAN
Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit
yang penting seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis
encephalitis.Nyamuk dewasa dapat berukuran 4 10 mm (0,16 0,4 inci). Dan
dalam morfologinya nyamuk memiliki tiga bagian tubuh umum: kepala, dada,
dan perut. Nyamuk Culex yang banyak di temukan di Indonesia yaitu jenis Culex
quinquefasciatus.
Klasifikasi Culex sp.adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Culicidae
Genus : Culex
Ciri-ciri nyamuk Culex sp. :
1. Palpi lebih pendek dari pada probocis.
2. Bentuk sayap simetris.
3. Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa.
4. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.
5. Menyebabkan penyakit filariasis
6. Warna tubuhnya coklat kehitaman
Nyamuk genus Culex merupakan nyamuk yang banyak terdapat di sekitar
kita.Beberapa spesies nyamuk ini sudah dibuktikan sebagai vektor penyakit. Di
Indonesia, ada 23 spesies nyamuk sebagai vektor penyakit filariasis, dari
genus Anopheles, Aedes, Culex, Armigeres dan Mansonia diantaranya
adalah Culex quinquefasciatus dan Culex bitaeniorrhynchus. Biasanya, nyamuk
genus Culex ini menyukai tempat-tempat kotor, seperti limbah domestik.
Seperti yang telah dijelaskan diatas beberapa penyakit yang penularannya
lewat gigitan nyamuk Culex Sp. adalah Filariasis, Japanese Enchepalitis (JE),
St. Loius Enchepalitis dan West Nile Virus (WNV).Penyakit filariasis sudah
menyebar di seluruh provinsi di Indonesia. Dilaporkan terdapat 10.237 kasus
kronis yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia pada tahun 2005.
Beberapa spesies nyamuk Culex Sp. merupakan vektor penyakit, antara lain :
1. Culex fatigan menjadi vektor penyakit Filariasis pada manusia.
2. Culex pipiens menjadi vektor penyakit St. Louis Enchepalitis.
3. Culex tarsalis menjadi vektor penting penyakit Western Encephalitis.
4. Culex tritaenior hynchus vektor utama penyakit Jepanese encephalitis.
D3 ANALIS KESEHATAN
SEMESTER IV / 9 OFF A