IDENTIFIKASI NYAMUK
Hari, tanggal
Tempat
I.
TUJUAN
a.
Tujuan Instruksional Umum
1.
Mahasiswa dapat mengetahui prosedur dan pembacaan/identifikasi
2.
b.
nyamuk.
Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur pembacaan/identifikasi
nyamuk.
Tujuan Instruksional Khusus
1.
Mahasiswa mampu melakukan pembacaan/identifikasi nyamuk.
2.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan membedakan unsur-unsur
mikroskopis pada nyamuk.
II.
METODE
Identifikasi secara mikro dengan menggunakan mikroskop dan dicocokkan
dengan kunci identifikasi nyamuk.
III. PRINSIP
Disiapkan alat, bahan dan nyamuk nyamuk dibius dengan kloroform
bagian thorax nyamuk ditusuk dengan jarum seksi diamati dengan dissecting
mikroskop.
IV.
DASAR TEORI
Nyamuk merupakan salah satu vektor penyakit yang dapat dikatakan
berbahaya dikarenakan ada jenis nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit yang
berdampak pada kematian pada manusia. Telah banyak penyakit yang ditemukan
pada manusia yang disebabkan oleh nyamuk, beberapa diantaranya adalah demam
berdarah, malaria, filarial, dan lain-lain (Anonim. )
Bagian-bagian tubuh nyamuk yang dipakai untuk mengenal jenis nyamuk
antara lain :
1.
Ukuran dan bagian-bagian tubuh nyamuk
2.
Percabangan urat sayap
3.
Bentuk, jumlah, dan warna sisik atau bulu-bulu yang terdapat pada bagianbagian tubuh nyamuk
(Santallum_Cendana .2012)
Nyamuk mengalami siklus hidup (metamorfosis sempurna) yaitu melewati
Telur
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang
kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan
reseptor yang ada dibawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu
dan kelembaban. Telur nyamuk panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara
bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu.
2.
Larva
Larva nyamuk memiliki kepala yang berkembang dengan baik. Larva
bernapas melalui spirakel yang terletak pada segmen perut kedelapan,atau melalui
siphon, dan karena itu larva sering muncul kepermukaan. Larva menghabiskan
sebagian besar waktu mereka untuk memakan ganggang, bakteri dan
mikroorganisme lain.
3.
Pupa
Setelah berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan
Fase Pupa.pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa, agar
tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kalil yang terakhir kalinya, 2
pupa nyamuk muncul ke atas air, pupa itu digunakan untuk alat pernapasan.
4.
Dewasa
Variasi ukuran tubuh nyamuk dewasa tergantung pada kerapatan populasi
larva dan suplia makanan di dalam air. Panjang dewasa bervariasi tetapijarang
lebih besar dari 16 mm dan berat sampai dengan 2,5 mg. hamper semua nyamuk
memilikitubuh langsing dengan 3 bagian yaitu kepala, dada, dan perut.
(Santallum_Cendana .2012)
Ada 3 nyamuk dewasa yang dikenal khususnya, nyamuk Aedes, Culex
dan Anopheles sebagai berikut :
A.
Nyamuk Aedes
Aedes aegypti
Ciri-ciri umumnya yaitu :
1.
Nyamuk Aedes aegypti dewasa berukuran kecil dasar hitam dengan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
b.
Jarak terbang :
Nyamuk betina dapat terbang sejauh 2 km, tetapi kemampuan
normalnya adalah 30-100 m. jarak terbang nyamuk ini juga sangat
dipengaruhi oleh kecepatan arah angin.
Aedes albopictus
Nyamuk ini 25 kali lebih banyak menggigit di luar rumah daripada di
dalam rumah. Menggigit manusia sepanjang hari dan puncak gigitan pada
saat matahari baru terbit (kira-kira jam 06.30 pagi) dan saat matahari akan
terbenam (kira-kira jam 17.30). jarak terbang hanya 1,4 meter dan
distribusinya banyak dipengaruhi oleh arah angin.
(Kris Cahyo Mulyatno.)
B.
Nyamuk Culex
Ciri-ciri umumnya yaitu :
1.
Nyamuk Culex biasanya hinggap dengan cara sejajar pada suatu benda
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nyamuk Anopheles
Jenis nyamuk Anopheles di Indonesia
b.
c.
d.
Perilaku mencari darah pada nyamuk dapa ditinjau dari berbagai segi, yaitu:
Frekuensi menggigit
Perilaku istirahat
(Kris Cahyo Mulyatno. )
V.
Dissecting mikroskop
Roll kabel
Petridisk
Pinset
Loop
Jarum seksi
Bahan :
VI.
Kloroform
Aquadest
Nyamuk
Kapas
CARA KERJA
1. Digunakan alat pelindung diri (APD) dengan baik, benar, dan lengkap.
2. Disiapkan dan dipastikan alat dan bahan siap digunakan.
3. Kapas dibasahi dengan kloroform.
4. Dimasukkan kapas yang berisi kloroform ke dalam tempat nyamuk.
5. Bila nyamuk sudah mati, dipindahkan dengan pinset dan diletakkan di atas
petridisk dan bisa juga nyamuk ditusuk bagian thorax nya dengan jarum seksi,
diamati dengan loop.
6. Petridisk ditaruh dalam dissecting mikroskop.
7. Diamati bagian-bagian tubuh nyamuk.
8. Dicocokkan dengan kunci identifikasi.
Keterangan :
a.
b.
c.
Keterangan :
a.
b.
c.
Gambar 3
Keterangan :
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami mengamati salah satu vektor lingkungan,
yaitu Nyamuk pada fase dewasa. Nyamuk kami dapatkan dengan cara
Nyamuk Culex
Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vektor
penyakit yang penting seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese
enchepalitis, St Louis encephalitis. Nyamuk Culex sp yang banyak di
temukan di Indonesia yaitu jenis Culex sp quinquefasciatus.
oleh nyamuk ini adalah memiliki warna hitam dan kadang-kadang juga ada
yang berwarna cokelat. Nyamuk ini terlihat biasa dan tidak ada ciri-ciri
khusus seperti nyamuk Aedes aegypti yang memiliki warna belang hitam
putih. Satu lagi keunikan dari nyamuk Culex sp. adalah postur tubuhnya
yang tidak menukik namun cenderung mendatar. Inilah yang membedakan
nyamuk jenis Culex sp. dengan nyamuk lainnya. Nyamuk Culex sp. betina
memiliki palpi yang lebih pendek daripada probosisnya, sedangkan nyamuk
Culex sp. jantan memiliki palpi yang lebih panjang daripada probosisnya.
Sayap nyamuk Culex sp. berbentuk sempit dan panjang.
Nyamuk Aedes
Nyamuk Aedes merupakan sejenis nyamuk yang biasanya ditemui di
kawasan tropis. Namanya diperoleh dari perkataan Yunani aeses yang
berarti tidak menyenangkan, karena nyamuk ini menyebarkan beberapa
penyakit berbahaya seperti demam berdarah dan demam kuning.
dada, perut, dan tungkai. Sayap nyamuk Aedes tidak bernoda, dan memiliki
3 lobus pada scutellum. Nyamuk Aedes memiliki proboscis yang lebih
panjang dari palpinya.
Habitat
Nyamuk Ae. aegypti hidup dan berkembang biak pada tempat
Nyamuk Anopheles
Nyamuk Anopheles sp. adalah nyamuk vektor penyakit malaria.
Penularan malaria secara ilmiah berlangsung melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina.
Morfologi
Berdasarkan morfologinya, bagian tubuh nyamuk terdiri dari kepala,
dada dan perut. Ciri-ciri umum nyamuk Anopheles sp. dewasa yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
pemukul
Pada saat menggigit nyamuk Anopheles sp membentuk sudut 45o 60o
Bionomik Nyamuk Anopheles
Nyamuk betina jarang terbang lebih jauh dari nyamuk jantan.
Umumnya untuk genus Anopheles jarak terbang 1-3 mil. Umur nyamuk
betina lebih panjang dari yang jantan, biasanya umur nyamuk kira-kira 2
minggu, tapi ada yang sampai 1-2 bulan.
Nyamuk betina menghisap darah untuk pembentukan telur. Nyamuk
betina ada yang menghisap darah manusia (anthropofilik), ada juga yang
menghisap darah hewan (zoofilik). Aktifitas menghisap nyamuk Anopheles
dibagi menjadi 4 yaitu : waktu malam, waktu siang, di dalam rumah dan di
luar rumah.
Habitat
Anopheles sp. mempunyai habitat pada tempat-tempat air yang tidak
mengalir, air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah, di air payau,
di tempat yang terlindung matahari dan ada juga yang mendapat sinar
matahri langsung.
Dalam praktikum ini, sampel didapatkan dari rumah beberapa praktikan,
dan setelah dilakukan pengamatan, ditemukan 3 spesies nyamuk di atas yang
masing-masing merupakan vector pembawa penyakit. Oleh karena itu hendaknya
dilakukan pengendalian terhadap jumlah nyamuk. Pengendalian nyamuk dapat
dibagi menjadi tiga yaitu :
1.
3.
IX.
SIMPULAN
Ditemukan 3 spesies nyamuk, diantaranya Aedes sp., Culex sp., dan
Anopheles sp. Ketiga nyamuk yang ditemukan memiliki ciri fisik yang berbedabeda. Nyamuk Aedes sp. memiliki probosis yang lebih panjang dari palpi,
berwarna/bercorak belang hitam putih pada dada, perut, dan tungkai, serta
memiliki sayap yang tak bernoda. Culex sp. memiliki palpi yang pendek
dibanding probosis (betina), dan palpi yang lebih panjang dari probosis (jantan),
berwarna hitam dan terkadang cokelat, memiliki sayap yang panjang. Sedangkan,
Anopheles sp. memiliki ukuran palpi yang sama dengan probosis, berwarna
kuning kehijauan, dan urat sayap bernoda, pucat, dan gelap. Secara umum, antena
pada nyamuk betina memiliki bulu yang lebih jarang daripada nyamuk jantan.
X.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA.
[online].
Tersedia:
Ardianto,
beny.2011.
Jenis-jenis
Nyamuk.[online].tersedia:http://beny-
ardianto.blogspot.co.id/2011/12/survey-jenis-jenis-nyamuk.html. [diakses :
2 oktober 2015 9:13 wita]
Irianto, Koes. 2013. Parasitologi Medis. Bandung : Alfabeta, cv
Kris
Cahyo
Mulyatno.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
http://www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Anopheles.pdf. [diakses : 8
oktober 2015 5.14 wita]
Kris
Cahyo
Mulyatno.
BAB
II
TINJAUAN
http://www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Aedes.pdf.
PUSTAKA
[diakses:
Bahri.
2010.
Chapter
II.pdf.
[online].
Tersedia:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20312/4/chapter%20ii.pdf.
[diakses : 2 oktober 2015 ; 9:17 wita]
Santallum_Cendana
.2012.
Identifikasi
Nyamuk.
[online].
tersedia:
http://lacunata.blogspot.co.id/2012/10/identifikasi-nyamuk_9530.html.
[diakses : 2 oktober 2015 ; 9:00 wita]