Anda di halaman 1dari 4

I.

TUJUAN
(Gus Teja)
II. METODE
(Gus Teja)
III.PRINSIP
(Gus Teja)
IV. DASAR TEORI
Virus hepatitis B (HBV) adalah agen menular bersifat kosmopolitan yang saat ini
menginfeksi lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia, saat ini terhitung lebih dari dua miliar.
Diperkirakan bahwa lebih dari setengah dari penyakit karsinoma hepatoseluler (HCC) dan sirosis
hati baik kronis maupun akut di seluruh dunia disebabkan oleh infeksi HBV. Klasifikasi HBV
didasarkan pada antigen permukaan virus hepatitis B (HBsAg) (Ali,Ashraf, et al. 2014).
HBV termasuk dalam keluarga Hepadnaviridae terdiri dari dua genera yaitu
Orthohepadnavirus dan Avihepadnavirus yang terkait dengan urutan besar virus Retroid. HBV
tergolong dalam kelompok virus DNA yang sebagian berupa untaian tunggal dan DNA
polymerase endogen yang berfungsi menghasilkan DNA untaian ganda. Virion lengkap HBV
terdiri atas suatu struktur berlapis ganda dengan diameter keseluruhan 42 nm. Luar amplop
terdiri dari fosfolipid atau lapisan protein dan bagian dalam berisi antigen inti (HBcAg) dengan
genom virus. Berdasarkan perbedaan urutan nukleotida genom, virus HBV saat ini
diklasifikasikan ke dalam 10 genotipe (A-J) dan beberapa subgenotip. Virus ini ditemukan
terutama di dalam hati namun juga dijumpai di dalam darah dan cairan tubuh tertentu (World J
Gastroenterol. 2014).
Permukaan hepatitis B antigen (HBsAg) merupakan penanda pertama yang muncul dalam
darah akibat adanya infeksi oleh virus hepatitis B (HBV). Antigen ini akan terdeteksi beberapa
hari atau minggu sebelum gejala klinis yang nyata. Antigen HBsAg adalah polipeptida
lipoprotein yang merupakan amplop eksternal dari virus HB. Pengujian penanda diperlukan
untuk menentukan keadaan penyakit secara spesifik. HBsAgtes yang digunakan tidak hanya
untuk mendiagnosa infeksi HBV tetapi juga untuk memantau perjalanan penyakit dan
kemanjuran terapi antivirus (Pierre Cambron et al, 2009).

HbsAg ELISA adalah tes cepat untuk deteksi kualitatif kehadiran HbsAg dalam serum atau
plasma heparin, sitrat, atau EDTA. Uji ELISA ini menggunakan monoklonal dan poliklonal
(Anti-guinea pig) antibodi untuk selektif mendeteksi kadar HBsAg dalam serum atau plasma. Uji
ELISA menggunakan prinsip sadwhich dimana fase padat dari pelat mikrotiter terbuat dari sumur
polystyrene dilapisi dengan antibodi monoklonal tikus spesifik untuk HbsAg, sedangkan guinea
pig poliklonal antibodi dimurnikan dengan afinitas kromatografi digunakan untuk
mempersiapkan anti-HBs-peroksidasekonjugat dalam fase cair. Ketika serum atau plasma
spesimen yang mengandung HBsAg ditambahkan ke sumur antibodi-dilapisi anti-HBs bersamasama dengan peroxidise terkonjugasi anti-HBs antibodi dan diinkubasi, kompleks antibodiHBsAg-antibodi-peroksidase akan terbentuk pada sumur. Setelah plat mikrotiter dicuci untuk
menghilangkan antigen atau antibodi yang tidak berikatan, larutan TMB substrat ditambahkan ke
sumur dan diinkubasi. Reaksi peroxidise-TMB dihentikan dengan penambahan asam sulfat,
setelah itu dibaca dengan panjang gelombang tertentu (Bixact, 2007).
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Mikrotiter well plate (96 well)
2. Mikropipet 1 1000 l
3. Tip
4. Inkubator 37oC
5. Mikrotiter well plate washer
6. Mikro well plate/ strips reader

B. Bahan
1. Enzyme konjugat
2. Kontrol positif
3. Kontrol negatif
4. Sampel diluents
5. Pewarna A (Larutan hydrogen peroxidase )
6. Pewarna B (Larutan TMB)
7. Stop solution
8. Wash buffer concentrate (20x)
9. Plate sealer
10. Distilled water
11. Sampel serum / plasma

Ali,Ashraf, et al. 2014. Hepatitis B virus, HBx mutants and their role in hepatocellular
carcinoma. (online). Tersedia :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4130832/. (diakses : 29 November
2016, 16.17 wita)
Bixact of Finland. 2007.

HbsAg 96 well test kit. (online). Tersedia :

http://www.ekoweb.fi/images/pdf/HbsAg_ELISA_96_well_plate.pdf. (diakses : 29
November 2016, 09.35 wita)
Pierre Cambron, Jeanne-Marie Jacquet, Bernard Hoet, and Marc Lievens.
2009. Development and Technical and Clinical Validation of a
Quantitative Enzyme-Linked Immunosorbent Assay for the Detection of
Human Antibodies to Hepatitis B Surface Antigen in Recipients of
Recombinant

Hepatitis

Virus

Vaccine.

(online).

Tersedia

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2725549/. (diakses : 29
November 2016, 09.20 wita)
World J Gastroenterol. 2014. Hepatitis B virus lineages in mammalian hosts: Potential for
bidirectional cross-species transmission. (online). Tersedia :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4069295/. (diakses : 29 November 2016,
16.09 wita)

Anda mungkin juga menyukai