HBSAG
OLEH KELOMPOK 4:
Sumber : http://repository.unimus.ac.id/1222/3/BAB%20II.pdf
04
ETIOLOGI HEPATITIS B
Hepat it is B virus merupakan jenis virus DNA unt ai ganda dengan
ukuran sekitar 42 nm yang terdiri dari 7 nm lapisan luar yang tipis
dan 27 nm int i di dalamnya. VHB dapat t et ap inakt if ket ika
disimpan pada suhu 30-32°C selama paling sedikit 6 bulan dan ketika
dibekukan pada suhu -15°C dalam 15 tahun. (WHO, 2002).
Hepat it is B mampu mengkode ant igen HbsAg (surface ant igen yang
berasal dari selubung) yang positif kira-kira dua minggu sebelum
terjadi gejala klinis, antigen HbcAg (core antigen) merupakan
nukleokapsid virus hepatitis B, dan antigen HbeAg yang berhubungan
dengan jumlah partikel virus hepatits B.
04
Patogenesis Hepatitis B
Masa inkubasi VHB sekitar 15 – 180 hari (± 6 bulan) dengan rata rata
60 – 90 hari, dimana setelah 2 minggu menginfeksi, HBsAg dalam darah penderita
sudah mulai terdeteksi. (Sudoyo et al., 2009).
05 GEJALA KRONIS
HBSAG
Masa inkubasi VHB antara 30-180 hari dengan rata-rata 60-90 hari.
Kehilangan nafsu makan
Mual dan muntah.
Penurunan berat badan.
Gejala yang menyerupai flu seperti lelah, nyeri pada tubuh, sakit
kepala, dan demam tinggi (sekitar 38ºC atau lebih).
Nyeri perut.
Lemas dan lelah.
Sakit kuning
(kulit dan bagian
putih mata yang
menguning).
0
6 PENULATAN PENYAKIT
HBSAG
kontak seksual
kontak darah
kontak infeksi
kontak air liur
0
7 PEMERIKSAAN
HBSAG
Untuk deteksi HbsAg, WANTAI HbsAg ELISA menggunakan
metode ELISA “sandwich” antibodi di mana strip polystyrene
microwell dilapisi dengan antibody monoklonal khusus untuk
HbsAg. Sampel serum atau plasma pasien ditambahkan ke
sumur mikro bersama dengan antibodi kedua yang
terkonjugasi dengan enzim horseradish peroxidase (HRP-
HbsAg berbeda.Selama
Conjugate) inkubasi,ke
dan diarahkan imunokompleks
epitop yang
spesifik
yang
terbentuk jika terdapat HbsAg dalam sampel, ditangkap pada
fase padat, Setelah dicuci untuk menghilangkan protein serum
sampel dan konjugat HRP yang tidak terikat, larutan
kromogen yang mengandung tetrametil-benzidin (TMB) dan
urea peroksida adalah ditambahkan ke dalam sumur.
0 PERSIAPAN SAMPEL
8
• Pasien tidak memerlukan persiapan khusus.
• Spesimen serum atau plasma segar dapat digunakan.
• Sampel plasma dengan EDTA, natrium sitrat atau heparin dapat diuji.
• Tetapi ncubato yang lipemic, icteric, atau haemolytic tidak boleh digunakan
karena dapat memberikan hasil yang salah dalam pengujian.
• Penyimpanan: Simpan spesimen pada suhu 2-8°C. Spesimen yang tidak
diperlukan untuk pengujian dalam waktu 1 minggu harus disimpan dalam
keadaan beku (-20°C atau lebih rendah). Siklus beku-cair berulang harus
dihindari.
0
ALA AN 9
T BAHAN
Microwell plate Deionized water
Kontrol Sarung tangan
negatif Tempat limbah
Kontrol positif Pipet dan tip
HRP conjugate pipet Tisue
Wash buffer Water bath
Chromogen solution A Sampel
Chromogen solution Plate readers, Single
B Stop solution wavelength 450nm or
sampel dual wavelength
Microwell aspiration 450/630nm
1
0
PROSE UR
KERJA
• Persiapan reagen
• Persiapan Menambahkan sampel
• Menambahkan HRP konjugat
• Inkubasi
• Pewarnaan (colouring)
• Reaksi stopping
• Menghitung absorbansi
1
0
PROSE UR
KERJA
Persiapan reagen :
Menambahkan sampel :
• Masukkan 50µl control positif, control negative, dan specimen dalam masing-masing
sumuran kecuali blanko.
• Gunakan tip yang berbeda untuk masing-masing specimen, control negative, control positif
untuk menghindari kontaminasi.
• Campur dengan mengetuk piringan dengan lembut.
1
0
PROSE UR
KERJA
Menambahkan HRP konjugat :
Inkubasi :
Contoh :
Kontrol kualitas
A1 (blanko) = 0.025
B1 (kontrol negatif) = 0.020
C1 (kontrol negatif) = 0.012
D1 (kontrol negatif) = 0.016
E1 (kontrol positif) = 2.421
F1 (kontrol positif) = 2.369
Perhitungan Cut-Off
0.05 x 2.1 = 0.105
INTERPRETASI 1
1
Spesimen yang
HASIL Hasil Negatif (A/C.O. <1)
memberikan absorbansi kurang dari nilai Cut-off adalah negatif u n t u k
pengujian ini, yang Menandakan bahwa tidak ada antigen permukaan virus hepatitis B yang
terdeteksi dengan WANTAI HBsAg ELISA, oleh karena itu pasien mungkin tidak terinfeksi
dengan HBV dan unit darah tidak mengandung antigen permukaan virus hepatitis B dan
dapat ditransfusikan jika penanda penyakit menular lainnya juga tidak ada.
Hasil Positif (A/C.O.2 1 )
Spesimen yang memberikan absorbansi sama dengan atau lebih besar dari nilai Cut- off
dianggap reaktif pada awalnya, yang menunjukkan bahwa antigen permukaan virus hepatitis
B mungkin telah terdeteksi menggunakan WANTAI HBsAg ELISA. Semua spesimen yang
awalnya reaktif harus diuji ulang dalam rangkap menggunakan WANTAI HBsAg ELISA sebelum
interpretasi hasil uji akhir.
Batas (A/C.O 0,9-1,1): Spesimen dengan rasio absorbansi terhadap Cut-off antara 0,9 dan 1,1 dianggap
sebagai batas dan pengujian ulang spesimen ini dalam rangkap diperlukan untuk mengonfirmasi hasil awal.
TERIMA
KASIH