Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH VIROLOGI

“PEMERIKSAAN HBsAg METODE ELISA”

Disusun oleh :

Fahru Redza Rahim

NIM. 711345318026

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MANADO

2020

1
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2

BAB I TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 3

A. Dasar Teori.............................................................................................................. 3
B. Tujuan...................................................................................................................... 4

BAB II OBSERVASI MATERI....................................................................................... 5

A. Video 1.................................................................................................................... 5
B. Video 2.................................................................................................................... 7
C. Video 3.................................................................................................................... 13
D. Video 4.................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 21

CURICULLUM VITAE.................................................................................................... 22

BAB I

2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori
1. Pengertian
ELISA adalah suatu metode yang dikerjakan sebagai sarana mengukur kadar
antigen atau antibodi dalam suatu medium cair, seperti serum atau organ yang
telah dicairkan/dilarutkan. Metode ELISA yang dilakukan dalam praktikum ini
merupakan metode untuk mengukur kadar HbsAg dalam serum pasien. Prinsipnya
adalah adanya ikatan antigen-antibodi yang akan dibaca dengan reaksi enzimatis
yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan intensitas warna pada larutan.
Intensitas warna ini kemudian akan diukur pada ELISA reader.
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV)
yang menginfeksi hati hominoidae, termasuk manusia, dan menyebabkan
peradangan yang disebut hepatitis. Penularan virus hepatitis B hasil dari paparan
infeksi darah atau cairan tubuh yang mengandung darah. Antigen permukaan virus
hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg) merupakan material permukaan
dari virus hepatitis B.
2. Penggunaan/Aplikasi
Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik
untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi
darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini
juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan
oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.
HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi
virus hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif
menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg
positif dengan IgG anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus
hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan


 Sampel yang digunakan harus benar-benar serum murni
 Sampel lisis maupun lipemik
 Ketepatan dalam pemipetan

3
 Perlakuan terhadap well yang akan digunakan (Kotor, tersentuh, atau
tergores bagian dalamnya secara tidak sengaja)
 Pelabelan supaya sampel tidak tertukar dalam pembacaan hasil absorbansi
 Suhu
 Waktu inkubasi
 Cara setting program pada ELISA reader
4. Prinsip

Antibody ganda “sandwich” imunosai yang menggunakan antibodi anti-


HBsAg spesifik: antibodi monklonal HBsAg yang berada di dasar sumur mikrotiter
dan antibodi poliklonal HBsAg ditambahkan dengan Horseradish Peroxidase (HRP)
sebagai larutan konjugat. Selama pemeriksaan, adanya HBsAg dalam spesimen akan
bereaksi dengan antibodi-antibodi tersebut untuk membentuk kompleks imun
“antibodi-HBsAgantibodi- HRP”. Setelah materi yang tidak terikat tercuci selama
pemeriksaan, substrat ditambahkan untuk menunjukkan hasil tes. Munculnya warna
biru di sumur mikrotiter mengindikasikan HBsAg reaktif. Tidak adanya warna
menunjukkan hasil non reaktif di spesimen.

B. Tujuan
 Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja pemeriksaan HbSAg dengan metode
ELISA
 Mahasiswa mampu menjelaskan komponen reagensia ELISA
 Mahasiswa mampu menjelaskan aspek pra analitik pemeriksaan
 Mahasiswa mampu menjelaskan aspek analitik pemeriksaan
 Mahasiswa mampu menjelaskan aspek pasca analitik pemeriksaan
 Mahasiswa mampu menjelaskan validasi hasil pemeriksaan

4
BAB II

OBSERVASI MATERI

A. Observasi Video 1
a) Judul : Pemeriksaan HbsAg Kualitatif vs Kuantitatif
b) Pengertian
HbsAg adalah komponen virus yaitu protein yang membentuk envelope atau
bungkus luar dari virus Hepatitis B
c) Bagian-bagian Virus

-Core yaitu inti pada virus

-Komponen Genom berupa DNA

-Envelope Protein Permukaan Berupa Protein

HbsAg

d) Tujuan pemeriksaan

5
Untuk mendeteksi komponen Virus. Apabila terdeteksi berarti terdapat HbsAg
dalam darah dan apabila ada HbsAg dalam darah berarti dalam tubuh tersebut
terdapat Virus Hepatitis B
e) Jenis pemeriksaan
-HbsAg Kualitatif
-HbsAg Kuantitatif
f) Perbedaan Pemeriksaan HbsAg Kualitatif dan HbsAg Kuantitatif
-Yang Dikukur  HbsAg Kualitatf hanya mengukur ada atau tidaknya
HbsAg
 HbsAg Kuantitatif Mengukur HbsAg
-Bentuk Hasil  HbsAg Kualitatif Menunjukkan Laporan hasil sebagai
Reaktif/nonreaktif dan juga Positif atau Negatif
 HbsAg Kuantitatif Menunjukkan Laporan hasil beupa
angka yang disertai dengan satuan
-Kegunaan  HbsAg Kualitatif umumnya digunakan umtuk Diagnosis
 HbsAg Kuantitatif dapat digunakan sebagai monitoring
terapi
-Satuan Hasil  HbsAg Kualitatif tidak mencantumkan satuan
 HbsAg Kuantitatif satuannya yaitun IU/mL

g) Perbandingan Hasil Pemeriksaan HbsAg Kuantitatif dan HbsAg

Kualitatif
6
Point 1atas. Pada pemeriksaan HbsAg Kualitatif Menunjukkan Pelaporan Hasilnya sebagai
reaktif/nonreaktif atau positif/negatif. Sedangkan pada poin 2 tidak menunjukkan adanya
satuan.

Point 1 Bawah. Pada Pemeriksaan HbsAg Kuantitatif Nilai yang ditunjukkan menunjukkan
agka beserta dengan satuannya yang terdapat pada point 2.

Contoh Lain

B. Observasi Video 2
a. Judul : Pemeriksaan HbsAg Metode Elisa
b. Pra Analitik :
a) Persiapan Alat dan Bahan
1. Control positif
2. Control negative
3. Sampel serum
4. HBsAg test
5. Catatan penempatan diwell

7
6. Tempat HBsAg ELISA well
7. Pipet, tip putih
8. Aquades
9. Solution
10. Stop solution
11. Conjugate
12. Tabung non-antikoagulan
13. Rak tabung
b) Prosedur Pengambilan dan penanganan sampel
1. Pengambilan darah vena
1) Mengidentifikasi pasien, kemudian pengecekan dan
konfirmasi isi formulir. Pemasangan label pada tabung yang
akan digunakan
2) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti;
torniquet, kapas, alkohol swab, dispo, tabung merah, rak
tabung
3) Tourniquet dipasang kira kira 10 cm diatas lipatan siku.
4) Bagian yang akan di tusuk dipalpasi untuk memastikan
letak dari vena.
5) Daerah yang akan ditusuk dibersihkan dengan
menggunakan alkohol swab 70%.
6) Vena ditusuk dengan posisi lubang jarum menghadap
keatas, dengan sudut kemiringan kurang lebih 45˚, tunggu
sampai terlihat darah mengalir pada ujung spuit kemudian
lepaskan tourniquet.
7) Jika telah didapatkan volume darah yang diinginkan, maka
letakan kapas kering pada bekas tusukan dan perlahan
lepaskan jarum.
8) Kapas ditekan beberapa saat lalu pasang plester kira kira 15
menit.
2. Penanganan Sampel
1) Darah dalam tabung vacum tanpa anticoagulant dibiarkan
selama kurang lebih 30 menit agar membeku.
2) Sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
8
3) Serum dipisahkan dengan endapannya secara hati hati agar
serum tidak kembali bercampur dengan endapan eritrosit.
4) Serum dimasukan kedalam tabung serum dan beri label
identitas pasien, simpan pada suhu yang sesuai dengan
waktu penyimpanannya.
5) Suhu penyimpanan serum diperhatikan apabila serum tidak
segera digunakan
c) Prosedur Pemeriksaan
1. menambahkan 50µl bekerja anti HBs HRP konjugat.
2. inkubasi 60 menit pada 37˚C
3. aspirasi dan cuci 5 kali dengan larutan cuci kerja.
4. menambahkan 100L solusi substrat kerja
5. inkubasi selama 30 menit di R.T. pada (25-30˚C)
6. menambahkan 100L stop solution.
7. Baca penyerap pada filter 450/630nm.
d) informasi kalkulatif cepat
1. blk, 2 CN, 3 PC
2. Validasi:
3. kosong kurang dari 0,20
4. Ncx Kurang dari 0,25
5. Pcx di atas 0,6
6. Potong rumus: NCx + 0,1
7. Filter : 450nm/620-630
c. Analitik
Hasil Pengamatan
Tidak ada divideo :”
Dokumentasi :
prosedur

9
Mencatat well

Alat dan bahan

10
11
12
d. Pasca Analitik
Pembahasan:
Pemeriksaan serum HBsAg kuantitatif merupakan penanda yang baik
untuk covalently closed circular DNA (cccDNA) dan total intrahepatik DNA
virus Hepatitis B. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi HBsAg mutan serta
mendeteksi ke-3 bentuk HBsAg di dalam sirkulasi namun tidak dapat
menentukan proporsinya. Penentuan HBsAg secara kuantitatif dapat
membantu dalam memonitor pasien yang menjalani terapi antiviral, bahkan
penentuan kadar HBsAg diawal terapi berhubungan dengan keberhasilan
terapi Beberapa penelitian menganjurkan agar pemeriksaan kuantitatif HBsAg
dilakukan pada awal terapi dan setiap bulan selama follow-up, serta
melakukan pemeriksaan DNA virus Hepatitis B kuantitatif setiap 3-6 bulan
atau setiap didapatkan perubahan kadar HBsAg kuantitatif yang signifikan.
Pemeriksaan HBsAg kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa
teknik, diantaranya adalah dengan menggunakan radioimmunoassay,
fluorescence dan electrochemiluminescence immunoassay (ECLIA).33
Pemeriksaan HBsAg kuantitatif dengan metode ECLIA menggunakan prinsip
sandwich untuk pemeriksaan HBsAg kuantitatif. Interpretasi hasil HBsAg
kuantitatif :
 Reaktif : > 0,05 IU/ml

13
 Non-reaktif : < 0.05 IU/ml
C. Observasi Video 3
a. Judul : Pemeriksaan HbsAg Metode ELISA
b. Pra Analitik :
a) Persiapan Alat dan Bahan
1. Alat :
1) Well Plate
2) Rak Tabung
3) Yellow Tip
4) Blue Tip
5) Mikropipet

2. Bahan
1) Enzim Conjugate
2) Substrat A
3) Substrat B
4) Stop Solution
5) Negatif Control
6) Positif Control
7) Wash Solution
8) Wash Solution
b) Prosedur pengambilan dan penanganan sampel
Sampel disimpan pada wadah tertutup dan diinkubasi selama 10 menit
pada suhu 37oC pada ruang gelap
c) Prosedur Pemeriksaan
1. Pipet 50 Mikroliter Negatif control, kemudian dimasukkan
kedalam well
2. Gunakan tip yang baru, kemudian di pipet sebanyak 50 mikoliter
sampel kemudian dimasukkan kedalam well yang baru
3. Gunakan tip yang baru lagi, dan dipipet sebanyak 50 mikroliter
positif control kemudian dimasukkan kedalam well yang baru

14
4. Gunakan tip yang baru lagi, kemudian masing-masing well yang
sudah dimasukkan sampel, negatif control dan positif control,
masing-masing ditambahkan sebanyak 50 mikroliter conjugat
5. Dihomogenkan hinggan tercampur dengan baik
6. Well dimasukkan ke dalam wadah tertutup, kemudian diinkubasi
selama 30 menit dalam ruang gelap
d) Prosedur Pencucian
1. Masukkan 19ml Aquades dan larutan cuci 1ml sehingga menjadi
20x
2. Well dicuci sebanyak 6x
3. Aspriasi campuran inkubasi dari sumur strip pertama dan keluarkan
350ml larutan pencuci
4. Setiap Well direndam Menggunakan larutan penculi selama 30
detik
5. Setelah itu dikeringkan dengan cara menggepakan diatas tissue
kering
6. Sediakan 3 buah well dan masing-masing dimasukkan 50
mikroliter Substrat A
7. Kemudian Ditambahkan 50 mikroliter substrat B ke masing-
masing well tersebut, kemudian dihomogenkan
8. Setelah itu dimasukkan kedalam wadah tertutup dan diinkubasi
selama 10 menit pada suhu 37oC dalam ruang gelap
9. Setelah 10 menit, masing-masing well ditambahkan 50 mikroliter
stop solution, kemudian dihomogenkan hinga terjadi perubahan
warna
10. Kemudian dilakukan pembacaan pada alat

c. Analitik

15
Hasil Pengamatan

16
d. Pasca Analitik
 Prinsip dari pemeriksaan HbsAg Metode ELISA yaitu Antibodi pada
serum pasien akan berikatan dengan antigen yang berada pada KIT
 Reagen ELISA terdiri dari kontrol (+) dan (-), wash solution, substrat
A,substrat B, dan stop solution
 Aspek pra analitik terdiri dari persiapan alat dan bahan, perosedur
pengambilan dan penanganan sampel, dan prosedur pemeriksaan. Pada
tahap ini sampel harus diambil sesuai prosedur dan ditangani dengan
baik.
 Aspek pasca analitik, mencantumkan nilai referensi dan satuannya.
 Validasi hasil dilakukan dengan melihat angka pada yang didapat,
untuk menentukan kadar HbsAg.

D. Observasi Video 4
a. Judul : Pemeriksaan HbsAg Metode Elisa
b. Pra Analitik :
a) Persiapan Alat dan Bahan
1. Alat :
1) 96-well plate
2) Micropipet
3) Yellow tip
4) Blue tip
5) Tabung dan Rak tabung
6) Spuit/dispo
7) Alkohol swab 70%
8) Tourniquet
9) Kapas
2. Bahan
1) Substrat A
2) Substrat B

17
3) Positive dan negative control
4) Wash solution
5) Stop solution
6) Conjugate
7) Sampel serum
b) Prosedur pengambilan dan penanganan sampel
1. Prosedur pengambilan sampel
1) Tourniquet dipasang kira kira 10 cm diatas lipatan siku.
2) Bagian yang akan di tusuk dipalpasi untuk memastikan letak
dari vena
3) Daerah yang akan ditusuk dibersihkan dengan menggunakan
alkohol swab 70%.
4) Vena ditusuk dengan posisi lubang jarum menghadap keatas,
dengan sudut kemiringan kurang lebih 45otunggu sampai
terlihat darah mengalir pada ujung spuit kemudian lepaskan
tourniquet.
5) Jika telah didapatkan volume darah yang diinginkan, maka
letakan kapas kering pada bekas tusukan dan perlahan lepaskan
jarum.
6) Kapas ditekan beberapa saat lalu pasang plester kira kira 15
menit.
2. Prosedur penanganan sampel
1) Darah dalam tabung tanpa anticoagulant dibiarkan selama
kurang lebih 30 menit agar membeku
2) Sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
3) Serum dipisahkan dengan endapannya secara hati hati agar
serum tidak kembali bercampur dengan endapan eritrosit.
4) Serum dimasukan kedalam tabung serum dan beri label
identitas pasien, simpan pada suhu yang sesuai dengan waktu
penyimpanannya.
5) Suhu penyimpanan serum diperhatikan apabila serum tidak
segera digunakan
c) Prosedur Pemeriksaan
1. Siapkan alat dan bahan
18
2. Well plate di isi dengan bagian masing-masing
1) Bagian A diisi dengan aquades
2) Bagian B, C, dan D diisi dengan control negative
3) Bagian E dan F diisi dengan control positive
4) Bagian G dan H diisi dengan serum
3. Setelah diisi dengan bagian masing-masing, bagian permukaan
well plate tutup dengan isolasi kemudian diinkubasi selama 80
menit.
4. Setelah di inkubasi selama 80 menit, kita gunakan wash solution
untuk mencuci (menggunakan wash solution yang sudah
diencerkan dengan pengenceran 1/20)
5. Selanjutnya masukkan sebanyak 350 mikroliter wash solution yang
sudah diencerkan ke dalam setiap well dan tunggu selama 1 menit
6. Ulangi langkah tersebut sebanyak 8 kali
7. Setelah itu pipet substrat A dan substrat B sebanyak masing-
masing 50 mikroliter
8. Kemudian tutup dengan selotip dan diinkubasi selama 30 menit
9. Setelah diinkubasi selama 30 menit, tambahkan 100 mikroliter stop
solution
10. Kemudian baca di ELISA

c. Analitik
Hasil Pengamatan

19
Pada pemeriksaan HbsAg yang ada dalam video, digunakan 2 sampel serum
dan metode yang digunakan adalah metode ELISA. HBsAg merupakan petanda
serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan mulai
terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi.

Hasil yang di dapat dari pemeriksaan HbsAg menggunakan metode ELISA


yaitu sampel satu 0.057 dan sampel dua 0.030.

d. Pasca Analitik
1. Prinsip pemeriksaan HbsAg menggunakan metode ELISA adalah antibodi
pada serum pasien akan berikatan dengan antigen yang berada pada kit
2. Reagen ELISA terdiri dari kontrol (+) dan (-), wash solution, substrat
A,substrat B, dan stop solution
3. Aspek pra analitik terdiri dari persiapan alat dan bahan, perosedur
pengambilan dan penanganan sampel, dan prosedur pemeriksaan. Pada
tahap ini sampel harus diambil sesuai prosedur dan ditangani dengan baik.
4. Aspek analitik, hasil yang diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sampel
satu 0.057 dan sampel dua 0.030
5. Aspek pasca analitik, mencantumkan nilai referensi dan satuannya.
6. Validasi hasil dilakukan dengan melihat angka pada yang didapat, untuk
menentukan kadar HbsAg.

20
DAFTAR PUSTAKA

 Video HbsAg kuanitatif 1


 Video HbsAg kuanitatif 2
 Video HbsAg kuanitatif 3
 Video HbsAg kuanitatif 4

21
 http://alamipedia.com/pemeriksaan-hepatitis-dengan-elisa-definisi-elisa-hepatitis-
imunoglobulin-praktikum/#:~:text=Metode%20ELISA%20yang%20dilakukan
%20dalam,perubahan%20intensitas%20warna%20pada%20larutan.
 Laporan Imunoserologi Pemeriksaan HBaAg Metode ELISA. Luh Putu Suciana
Candra Dewi, dkk. 2015 https://www.scribd.com/doc/294541800/Hbsag-Elisa
 https://www.academia.edu/22128800/Pemeriksaan_HBsAg_pada_Hepatitis_B_Virus
?auto=download

22
CURRICULUM VITAE

Nama : Fahru Redza Rahim


Alamat : Tunggulo, Kec. Limboto Barat, Kab. Gorontalo
Tempat/Tanggal Lahir : Gorontalo, 01 Desember 2000
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : - SDN 20 Tibawa
- SMP 2 Tibawa
- SMA 2 Limboto
- D-III TLM
Organisasi : - HIMAJU TLM 2020
- IMMP 2019-2020

23

Anda mungkin juga menyukai