Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
berkat, rahmat, taufik serta hidayah-nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar
Akhir kata penulis berharap semoga hasil laporan praktikum ini dapat
Gorontalo, Maret,2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
3.3 Prinsip ................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang
dapat disebabkan oleh infeksi virus. Telah ditemukan lima kategori virus
yang menjadi agen penyebab, yaitu virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B
(VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (VHD), dan virus hepatitis
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis
hati akut atau menahun yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker
hati. Infeksi hepatitis B sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan
dengan mata. Tes ini sudah secara luas digunakan dalam mendiagnosis dan
1
skrining penyakit infeksi di negara berkembang. Prinsip dasar rapid test
adalah pengikatan antigen oleh antibodi monoklonal yang spesifik. Stik uji ini
test?
rapid test.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berbagai kausa, termasuk infeksi virus atau pajana ke bahan – bahan toksik.
hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan. Luka pada organ liver
farmakologi dan bahan kimia dari inhalasi, ingesti, atau pemberian obat
secara parenteral (IV) . Toxin dan Drug induced Hepatitis merupakan hasil
1. Hepatitis A
fekal – oral. Virus ini menimbulkan hepatitis akut tanpa keadaan kronik
atau menetap seperti yang ditunjukan oleh virus hepatitis darah. Pada
3
anak,penyakit ini sering tidak dikenali atau tampak dengan keluhan tidak
parah. Gejala lebih terlihat pada orang dewasa dan dapat berupa
perawatan di rumah sakit dan pada saat gejala timbul, sangat kecil
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
sebelumnya tidak diketahui dan virus ini juga tidak diketahui dan
4
Hepatitis C sekarang diperkirakan dapat menginfeksi sekitar 150.000
orang per tahun di Amerika Serikat. Hal ini dianggap menjadi penyakit
yang ditularkan hampir selalu melalui transfusi darah. Namun, ada bukti
tusukan jarum yang tidak disengaja dan cedera lain pada petugas
seksual.
4. Hepatitis D
Hepatitis D dicurigai ketika pasien sakit akut dengan gejala baru atau
5. Hepatitis E
makanan dan air melalui jalur fekal – oral. Sampai dengan saat ini,
5
infeksi disebut dengan hepatitis enteric Non- A Non- B. Diagnosa dibuat
Pada inti virus terdapat gen-gen dari virus Hepatitis B yang mengandung
DNA polimerase yang merupakan protein subunit dari inti. Keempat protein
(Tjandrawati.A.2007).
6
2.4 Siklus Replikasi Virus Hepatitis B
melekat pada hepatosit karena ini merupakan tempat yang paling efektif
lain dapat menyokong replikasi dalam derajat yang lebih rendah (Mansjoer,
Arif. 2001).
nuclear core complex, kemudian virus akan masuk ke dalam sel dan diikuti
protein untuk virus Hepatitis B surface antigen dan bagian virus lainnya,
Arif. 2001).
lainnya, virus akan keluar dari sel untuk menginfeksi sel lain khususnya sel
limfosit atau sebagian DNA virus akan bersirkulasi kembali ke dalam nukleus
7
molekul cccDNA dan peningkatan konsentrasi mRNA virus (Mansjoer, Arif.
2001).
beredar pada darah dalam bentuk partikel sferis dan tubular. HBsAg yang
dikode oleh gen S (regio pre S-S) dan dapat dilihat dalam serum dengan
selama 20 menit atau dengan pemanasan kering 100 ºC selama satu jam.
Bentuk HBsAg ini terdiri atas tiga ukuran yaitu Hepatitis B Surface Protein
8
2.6 Pemeriksaan Hepatitis B
1. Metode ELISA
serologi) telah memuat variabel - variabel yang sering diperiksa. Tes - tes
yang sangat sensitif pun telah banyak dikembangkan secara luas untuk
atau yang menetap. Salah satunya adalah tes pemeriksaan yang tergolong
Fajrin.R.B.2017).
Rapid diagnostic tests (RDTs) adalah tes sekali pakai yang disediakan
tambahan kecuali yang ada disertakan dalam test kit. Mereka dibaca
9
berbasis laboratorium konvensional tidak tersedia (Hidayat.S.U.,Aini.K.,
Fajrin.R.B.2017).
kualitatif adanya HbsAg pada spesimen serum atau plasma. Tes ini
HBsAg dalam sampel akan berikatan dengan anti HBs colloidal gold
tes yang telah dilapisi oleh anti HBs. Kemudian terjadi reaksi membentuk
(Hidayat.S.U.,Aini.K., Fajrin.R.B.2017).
2.7 Pencegahan
sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-
satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi, tetapi
pada saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena memang Hepatitis B
maupun komplikasinya.
Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia
yang telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari
perekayasaan sel ragi. Vaksin hepatitis yang di buat dari darah manusia kebal
hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga kali,
sedangan vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada
10
penderita sebulan sekali sebanyak dua kali, lalu suntikan ke tiga baru di beri
5 bulan kemudian. Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi
setahun kemudian satu kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali lagi,
selanjutnya setiap 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu diberikan
11
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2 Metode
3.3 Prinsip
bantalan sampel bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi dengan anti HBS
membrane untuk berikatan dengan antibodi spesifik pada daerah tes (T),
1. Konfirmasi Pasien
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
Kit ACON HBsAg ,alat tes, pipet tetes, serum dan plasma.
3. Persiapan Pasien
12
3.5 Analitik
5. Tunggu sampai garis merah pada control (C/T). hasil sebaiknya dibaca
Interpretasi hasil
Invalid : hanya satu garis pada line test atau tidak kedua-duanya.
13
BAB IV
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
mendeteksi adanya HBsAg dalam serum atau plasma membrane yang dilapisi
dengan anti HBsAg antibody pada daerah garis test selama proses
pemeriksaan, sampel serum atau plasma bereksi dengan partikel yang ditutupi
menghasilkan suatu hasil posotif pada daerah test, jika tidak menghasilkan
garis yang berwarna pada daerah test menunjukan hasil yang negatif
14
Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut
yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.
jumlah kecil, baik dalam sirkulasi ataupun dalam hati. Demikian juga setelah
Keadaan DNA-VHB ditemukan dalam hati atau serum dari seseorang dengan
HBsAg negatif, disertai atau tanpa adanya anti-HBs disebut dengan infeksi
telah dilakukan sentrifus pada sampel darah vena. Kemudian strip HBsAg
dimasukan ke dalam serum tersebut dan amati hingga muncul garis berwarna
merah. Dari pemriksanaa yang telah dilakuna diperoleh hasil bahwa pasien
karena serum tersebut tidak berikatan dengan antibodi spesifik pada daerah
15
pada pasien dengan kondisi imunosupresi yang diinduksi oleh terapi atau
penyakit yang berhubungan dengan sistem imun. Infeksi VHB tersamar dapat
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
surface Antigen adalah suatu lipoprotein envelope virus, beredar pada darah
dalam bentuk partikel sferis dan tubular. HBsAg dapat dilihat dalam serum
dengan beberapa metode salah satunya dengan metode rapid tes. Prinsipnya
HBsAg dalam sampel akan berikatan dengan anti HBs colloidal gold
konjugat membentuk komplek yang akan bergerak melalui membran area tes
yang telah dilapisi oleh anti HBs. Kemudian terjadi reaksi membentuk garis
berwarna. Dari hasil diatas didaptkan hasil bahwa bahwa pasien tersebut
5.2 Saran
harus berhati-hati agar tidak dapat tertular oleh penyakit Hepatitis B dari
17
DAFTAR PUSTAKA
Suryani.U., Setiawaty.V. 2015. Metode Nucleic Acid Test untuk Uji Saring Virus
Hepatitis B pada Darah Donor dengan Hepatitis B Occult. Program
Magister Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Indonesia.
18