Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN


“ HEPATITIS “

Dosen PA : Dr. Mira Asmirajanti S.kep,.M.Kep.

Nama : Nadiyatussholeha
Nim : 20180303046

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HEPATITIS” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk menjelaskan tentang penyakit hepatitis, jenis-jenis


penyakitnya, mengetahi tanda gejalanya dan bagaimana cara pencegahannya. Serta diajukan
demi memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali kekurangannya dan jauh dari
kata sempurna, maka dari itu saya membutuhkan kritik dan saran yang membangun. Agar
selanjutnya saya dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi kita dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Tangerang, 13 Juni 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………..…......…….....2


DAFTAR ISI ………………………………………………………………..........…..3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………..........……….……..……4
1.2 Rumusan Masalah ..………………………………….................…………….4
1.2 Tujuan Penulisan …………………………………….................…………….4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Hepatitis …………………............………………...….…………….5
2.2 Jenis – Jenis Hepatitis …….…...………………………….………….…...….6
2.3 Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis ................………….……….……....7
2.4 Tanda dan Gejala ........……………………………………………………….9

2.5 Pencegahan …………………....……………………………….………..…...10

BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan …………………………………………………………...……..12
3.4 Saran …………………………………………………………………..…….12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..……....13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hepatitis adalah salah satu dari penyakit hati (Liver) yang ditandai dengan suatu
peradangan yang terjadi pada organ tubuh seperti hati. Ada beberapa jenis hepatitis yaitu
hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan Hepatitis E.

Menurut World Health Organization (2013), penyakit hepatitis merupakan salah satu
masalah kesehatan di dunia. Hepatitis virus merupakan penyakit peradangan hati yang dapat
menular. Hepatitis virus terdiri dari lima jenis yaitu hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C,
hepatitis D dan hepatitis E. Hepatitis telah menginfeksi beberapa orang di seluruh dunia dan
menyebabkan penyakit akut dan kronis serta membunuh orang 1,4 juta orang per tahun.

Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis (pengerasan hati) atau bahkan
kanker hati. Sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30
tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, seperti badan panas,
mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya
berwarna teh tua, lalu mata tampak kuning dan akhirnya seluruh tubuh menjadi kuning.
Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu sebulan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hepatitis?


2. Apa saja jenis-jenis hepatitis?
3. Apa penyebab dan bagaimana cara penularan virus hepatitis?
4. Apa saja tanda dan gejala yang timbul?
5. Bagaimana langkah untuk pencegahan penyakit hepatitis?

1.3 Tujuan

 Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit hepatitis.
 Tujuan Khusus
- Memahami dan mengetahui definisi dan jenis-jenis hepatitis.
- Mengetahui penyebab dan cara penularan hepatitis.
- Mengetahui tanda gejala hepatitis dan cara pencegehan hepatitis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hepatitis

Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan
oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus
adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit
dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95%
kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002)

Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hepatitis virus
adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi
pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang
khas. (Brunner & Suddarth, 2002)

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatitis dalam bahasa
awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu sendiri
sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati, bukan penyakit hati. Namun
banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang
hati. Sedangkan, istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan keracunan, karena tidak
semua penyakit kuning disebabkan radang hati, tetapi juga karena adanya peradangan pada
kantung empedu.

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia.
(Sujono Hadi, 1999)

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
biokimia serta seluler yang khas. (Smeltzer, 2001)

Kesimpulan dari beberapa pengertian diatas yaitu bahwa hepatitis adalah suatu
penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang masuk
ketubuh dikarenakan rendahnya tingkat kesadaran dalam kebersihan, dan sanitasi yang buruk
sehingga virus dengan mudahnya menyerang hati dan menyebabkan sel-sel hati mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Apabila dibiarkan infeksi
virus hepatitis ini dapat berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.
2.2 Jenis - Jenis Hepatitis
1) Hepatitis A

Hepatitis A adalah satu-satunya hepatitis yang tidak serius dan dapat sembuh secara
spontan tanpa meninggalkan jejak. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat sakit sekitar 1
sampai 2 minggu. Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, penyebab hepatitis A yaitu Hepatitis
A Virus (HAV) rute penulara melalui fecal-oral, HVA terdapat dalam makanan dan air yang
terkontaminasi dan kebersihan yang buruk. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui
sekret saluran cerna. Umumnya, terjadi didaerah kumuh berupa endemik dan berjangkit
dimasyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah. Masa inkubasi : 2-6 minggu, kemudian
menunjukan gejala klinis. Populasi paling sering terinfeksi adalah anak-anak dan dewasa
muda.

2) Hepatitis B

Virus Hepatitis B adalah suatu virus DNA untai ganda yang disebut partikel dane.
Virus ini memiliki sejumlah antigen inti dan antigen permukaan yang telah diketahui secara
rinci dapat diidentifikasi dari sampel darah hasil pemeriksaan lab. Pada virus HBV ini, dapat
ditularkan secara parenteral, perinatal dan seksual. Penularan juga dapat terjadi melalui
kontak dengan cairan tubuh penderita, terutama darah dan komponen darah, lalu dari
penggunaan jarum suntik, pisau cukur, pembuatan tatto, transplantasi organ dan juga kontak
seksual/tinggal serumah dengan penderita.

Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering transfusi darah;
penggunaan obat injeksi; pekerja perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang
terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria
homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi
ibunya, resepien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa. Pada 90% kasus HBV
menghilang secara alami, tetapi pada 10% kasus lainnya virus tersebut tetap bertahan dan
mengembangkan penyakit kronis, yang kemudian bias menyebabkan sirosis dan kanker hati.
Masa inkubasi mulai 1-6 bulan sampai timbul gejala klinisnya.

3) Hepatitis C

Hepatitis C penyebab utamanya adalah sirosis dan kanker hati. Sedangkan penyebab
tersering infeksi hepatitis yang ditularkan yaitu melalui suplai darah komersial. Hepatitis C
Virus (HCV) ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV yaitu melalui (darah/cairan
tubuh, jarum suntik, pembuatan tatto, transplantasi organ, kecelakaan kerja (petugas
kesehatan dan hubungan seksual. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat
injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial resiko terhadap pekerja perawatan
kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan pada darah. Masa inkubasinya : 2 - 24
minggu.

4) Hepatitis D

Hepatitis D Virus (HDV) atau disebut virus delta ini paling jarang ditemukan tapi
paling berbahaya. Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV
bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang
mengidap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu telah
mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV. Virus ini memerlukan virus
hepatitis B untuk berkembang biak sehinggan hanya ditemukan pada orang yang telah
terinfeksi virus hepatitis B. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi,
hemofili, resipien, transfusi darah multiple (infeksi hanya individu yang telah terinfeksi
HBV). Masa inkubasinya : 3 minggu sampai 3 bulan. HDV ini meningkatkan resiko
timbulnya hepatitis fulminant, kegagalan hati, dan kematian.

5) Hepatitis E

Hepatitis E dahulu dikenal sebagai Hepatitis non A-non B. Virus ini adalah suatu
virus RNA, penularannya melalui fecal-oral sama seperti HAV, yang terutama ditularkan
melalui ingeti air yang tercemar atau air yang terkontaminasi feces dan sanitasi buruk.
Populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada atau perjalanan pada
bagian Asia, Afrika, atau meksiko dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa
muda hingga pertengahan. Penyakit ini dapat sembuh sendiri (self-limited), kecuali bila
terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Masa inkubasinya : 2-9
minggu.

2.3 Penyebab dan Cara penularan Hepatitis


1) Hepatitis A

Hepatitis A penularannya melalui fecal-oral, sumber penularan umumnya terjadi


karena pencemaran air minum, makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar,
sanitasi yang buruk dan personal hygiene rendah. Ataupun melalui mulut, misalnya melalui
gelas atau sendok bekas yang dipakai penderita hepatitis A. kadang-kadang dapat juga
melalui keringat penderita atau melalui jarum suntik bekas yang dipakai pada penderita
hepatitis A.

2) Hepatitis B

Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu hamil bila
terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam kandungan atau waktu
menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah yang banyak dijumpai pada penyakit
hepatitis B. pada saat ini jenis hepatitis yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan
telah dapat pula di cegah melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada
populasi orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memilki cara hidup tertentu
berisiko tinggi. Kelompok ini mencakup :

- Imigran dari daerah endemis hepatitis B


- Penggunaan obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik
- Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang terinfeksi
- Pria homoseksual yang secara seksual aktif
- Pasien rumah sakit jiwa
- Narapidana pria
- Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk tertentu dari
plasma
- Kontak serumah dengan karier hepatitis
- Pekerja sosial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak dengan darah.

3) Hepatitis C

Hepatitis C cara penularannya sama dengan hepatitis B, yaitu melalui tranfusi


darah/darah atau cairan tubuh, penularan masa perinatal sangat kecil, melalui jarum suntik,
tatto, transplantasi organ, kecelakaan kerja (petugas kesehatan) yang banyak kontak dengan
darah, dan hubungan seksual. Virus hepatitis C juga berbahaya karena sebagian besar
penyakit hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis/menahun dan menjadi pengidap yang
selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya.
4) Hepatitis E

Pada hepatitis E cara penularannya melalui fecal-oral sama seperti HAV, yang
terutama ditularkan melalui ingeti air yang tercemar atau air yang terkontaminasi feces dan
sanitasi yang buruk.

2.4 Tanda dan Gejala

Semua hepatitis virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis
hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat memperkirakan saja
jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk membedakannya secara pasti masih
diperlukan bantuan melalui pemeriksaan darah penderita. Gejala hepatitis virus pada mula-
mula badannya panas, mual dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air seninya
berwarna seperti teh tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh
menjadi kuning.

Pasien hepatitis biasanya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua penderita
hepatitis A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita hepatitis C dapat menjadi
kronis. Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi sebagian kecil
akan mengalami kronis (menahun) atau meninggal. Penderita hepatitis B yang kronis setelah
20-40 tahun kemudian ada kemungkinan hatinya mengeras (sirosis), da nada pula yang
berubah menjadi kanker hati. Sedangkan, mengenai hepatitis D dan E belum dapat diketahui
pasti bagaimana perjalanan penyakitnya.

Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai penyakit yang
mencolok, kegagalan hati dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis :

a. Stadium Prodromal

Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan
pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena
ikterus belum muncul. Antibody terhadap virus biasanya belum dijumpai, stadium ini
berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh: Malese umum, Anoreksia, Sakit kepala, Rasa
malas, Lelah, Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas dan Myalgia (nyeri otot)
b. Stadium Ikterus

Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagian besar orang stadium ini
ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:

- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal


- Pembesaran dan nyeri hati
- Splenomegaly
- Gatal (pruritus) dikulit

c. Stadium Pemulihan
Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:
- Gejala-gejala mereda termasuk ikterus
- Nafsu makan pulih
- Apabila terdapat splenomegaly, akan segera mengecil.

2.5 Pencegahan

Pencegahan terhadap hepatitis virus merupakan langkah yang sangat penting karena
sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya cara
untuk mecegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada vaksin
hepatitis B saja, karena memang hepatitis B sajalah yang paling banyak diselidiki baik
mengenai perjalanan penyakitnya maupun komplikasinya.

Agar tubuh menjadi kebal diperlukan vaksinasi dasar sebanyak tiga kali vaksinasi
hepatitis B. mengenai jarak waktu pemberian vaksinasi yang dipakai. Ada dua vaksin
hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia yang telah kebal hepatitis B dan
vaksin hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi. Vaksin hepatitis yang dibuat dari
darah manusia kebal hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga
kali, sedangkan vaksin hepatitis B yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada penderita
sebulan sekali sebanyak dua kali, lalu suntikan ke tiga baru di beri lima bulan kemudian.

Untuk memperkuat kekebalan yang telah ada, perlu diberi vaksinasi penguat. Caranya
bermacam-macam, ada vaksin yang perlu di ulang setahun kemudian satu kali, lalu empat
tahun kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya setiap lima tahun sekali. Ada pula jenis vaksin
yang perlu diberikan hanya setiap lima bulan kemudian. Vaksinasi hepatitis B sebaiknya
dilakukan sedini mungkin. Bayi yang lahir dari ibu yang mengidap penyakit hepatitis B harus
di vaksinasi hepatitis B segera setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah
berumur sebulan.

Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan memakai


sarung tangan bila berkontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, dan harus berhati-hati
memasang kembali tutup jarum suntik. Perhatikan cara pembuangan bahan-bahan
terkontaminasi dan pembersihan alat-alat dan permukaan yang terkontaminasi. Perlu juga
menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada pasien, keluarga, masyarakat dan lainnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh
infeksi virus yang masuk ketubuh dikarenakan rendahnya tingkat kesadaran dalam
kebersihan, dan sanitasi yang buruk sehingga virus dengan mudahnya masuk kedalam tubuh
lalu menyerang hati dan menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Apabila dibiarkan infeksi virus hepatitis ini dapat
berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.

Semua hepatitis virus mempunyai gejala yang sama yaitu gejala hepatitis virus pada
mula-mula badannya panas, mual dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air
seninya berwarna seperti teh tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh
kulit tubuh menjadi kuning.

Pencegahan terhadap hepatitis virus ini sangat penting untuk dilakukan karena sampai
saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya cara untuk
mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.

3.2 Saran
- Budayakan vaksinasi sejak dini untuk menjegah terkena penyakit hepatitis
- Budayakan dan biasakan hidup bersih dan sehat agar meminimalisir virus yang masuk
kedalam tubuh.
- Rutin memeriksa kesehatan tubuh untuk mencegah hal-hal yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA

 Ester Monica, 2002, Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.


 Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8;
vol 2. Jakarta: EGC.
 Kementrian Kesehatan RI. 2014. Situasi dan Analisis Hepatitis. www.depkes.go.id.

Anda mungkin juga menyukai