Anda di halaman 1dari 6

KESEHATAN JIWA

Pertanyaan :

1. Apa pendapat anda tentang kesehatan jiwa?

2. Definisi keperawatan kesehatan jiwa?

3. Jelaskan sejarah perkembangan keperawatan jiwa di dunia dan di Indonesia!

4. Sebutkan tantangan-tantangan dan hambatan yang dialami perawat jiwa pada masa kini!

5. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang?

6. Diskusikan karakteristik sehat mental menurut Maslow dan Yahoda!

7. Diskusikan factor-faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa!

Jawaban :

1. Menurut pendapat kami kesehatan jiwa merupakan suatu hal yang mutlak yang harus kita
semua jaga. Kesehatan jiwa meliputi aktivitas-aktivitas individu, baik motorik, monorik, emosional
dalam diri manusia. Seorang manusia tidak akan berpikir sempurna apabila jiwanya mengalami
gangguan. Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri
sendiri dan orang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika jiwa dalam diri seseorang tidak ada atau
tidak sehat maka manusia tidak hidup, berarti jiwa itu merupakan hidupnya seorang manusia. Jiwa
itu juga merupakan :

a. Kekuatan yang menyebabkan hidupnya manusia

b. Menyebabkan manusia dapat berpikir, berperasaan dan berkehendak

c. Menyebabkan orang mengerti insyaf akan gerak jiwanya.

Kesehatan jiwa meliputi :

a. Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri

b. Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain

c. Bagaimana kemampuan anda mengatasi persoalan hidup anda Sehari - hari.

2. Definisi Keperawatan Kesehatan Jiwa :

a. Menurut American Nurses Associations (ANA)

Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah
laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana
klien berada (American Nurses Associations).

b. Menurut WHO

Kesehatan jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melainkan mengandung berbagai
karakteristik yg adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yg
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan
kepribadian yg bersangkutan.

c. Menurut UU KES. JIWA NO 03 THN 1966

Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang
dan perkebangan ini selaras dgn orang lain.

d. Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku,
ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial yang
maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan
terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa )
melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan
memulihkan masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas ).

e. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia.

f. Menurut H.Yahoda

Kes. Jiwa adalah keadaan yg dinamis yg mengandung pengertian positif, yg dapat dilihat dari adanya
kenormalan tingkalaku, keutuhan kepribadian, pengenalan yg benar dari realitas dan bukan hanya
merupakan nkeadaan tanpa adanya penyakit, gangguan jiwa dan kelainan jiwa.

g. Menurut K.Maslow

The achievent of self actualization including an understanding od self and reality, the expression of
emotionality and spontaneity and the achievement of life goals. Kondisi yg memungkinkan
seseorang berkembang secara optimal baik fisik, emosional dan intelegensi dan berjalan selaras /
serasi dgn orang lain ( WHO)

3. Sejarah perkembangan keperawatan jiwa di dunia dan di Indonesia

a. Sejarah perkembangan keperawatan di Dunia

Pada abad Tengah, sebelum abad ke-15, di Eropa orang-orang gila dihubungkan dengan
terjadinya penghilangan dan pengeksklusian terhadap para penderita lepra dari masyarakat umum,
dan mereka ditempatkan pada rumah-rumah sakit terpisah. Di seluruh daerah kekristenan ternyata
jumlah rumah sakitnya mencapai 19.000 buah. Sekitar tahun 1226 ketika Louis VIII membuat
undang-undang rumah sakit lepra bagi Perancis, lebih dari 2000 kantor pendaftaran muncul. Di
keuskupan Paris sendiri terdapat 43 kantor. Dua kantor paling besar sekitar Paris adalah Saint-
Germain dan Saint-Lazare. Sementara itu pada abad ke-12, Inggris dan Skotlandia memiliki
sedikitnya 220 rumah sakit bagi setengah juta penduduknya.

Lalu memasuki abad ke-15 semua rumah sakit itu perlahan-lahan mulai kosong. Dengan
mulai menghilangnya penyakit lepra ini di Eropa, masyarakat menyelenggarakan pesta sukacita dan
syukuran yang sangat meriah. Namun sesuatu telah berubah. Ada fenomena baru yang muncul
seiring dengan menghilangnya lepra. Pada abad berikutnya kantor Saint-Germain di Paris bergeser
menjadi tempat untuk mereformasi anak-anak nakal. Sementara itu di Inggris institusi-institusi
rumah sakit itu digunakan untuk menangani orang-orang miskin.

Adapun di Stuttgart Jerman, sebuah laporan pengadilan tahun 1589 mengindikasikan


bahwa selama lima puluh tahun tidak ada lagi penderita lepra di rumah-rumah sakit. Pada awal abad
ke-17, lepra benar-benar lenyap dari daratan Eropa. Meski demikian ada hal yang masih tersisa yang
menarik dari hilangnya lepra ini dan terus berlanjut ke periode berikutnya. Pada awal abad ke-20
terjadi kemajuan dalam bidang terapi somatik psikiatri. Sebelum tahun 1950 tidak terdapat agens
kimiawi yang penting dalam bidang psikaitri kecuali amfetamin, dan sedative. Sejak tahun 1950
perkembangan psikofarmalogi telah meluassampai dengan pengguanaan obat-obatan antipsikotik,
antidepresan, dan antisietas secara besar-besaran.

b. Perkambangan keperawatan jiwa di Indonesia

1. Dulu Kala

Gangguan jiwa dianggap kemasukan setan atau roh-roh jahat.

Terapi : mengeluarkan roh jahat

2. Zaman Kolonial

Sebelum ada RSJ, pasien ditampung di RSU yang ditampung, hanya yg mengalami gangguan Jiwa
berat

3. 1 Juli :

- 1882 : RSJ pertama di Indonesia

- 1902 : RSJ Lawang

- 1923 : RSJ Magelang

- 1927 : RSJ Sabang diRS ini jauh dari perkotaan

Perawat pasien bersifat isolasi & penjagaan (custodial care)

- Stigma

- Keluarga menjauhkan diri dari pasien

4. Dewasa Ini hanya satu jenis RSJ yaitu RSJ punya pemerintah
5. Sejak tahun 1910 mulai dicoba hindari costodial care ( penjagaan ketat) & restraints
(pengikatan )

6. Mulai tahun 1930 dimulai terapi kerja seperti menggarap lahan pertanian

7. Selama Perang Dunia II & pendudukan jepang upaya kesehatan jiwa tak berkembang

8. Proklamasi perkembangan baru

- Oktober 1947 pemerintah membentuk Jawatan Urusan Penyakit Jiwa ( belum bekerja dengan baik)

- Tahun 1950 pemerintah memperingatkan Jawatan Urusan Penyakit Jiwa meningkatkan


penyelenggaraan pelayanan

9. Tahun 1966

- PUPJ Direktorat Kesehatan Jiwa

- UU Kesehatan Jiwa No.3 thn 1966 ditetapkan oleh pemerintah

- Adanya Badan Koordinasi Rehabilitasi Penderita Penyakit Jiwa ( BKR-PPJ) Dgn instansi diluar bidang
kesehatan

10. Tahun 1973 PPDGJ I yg diterbitkan tahun 1975 ada integrasi dgn puskesmas

11. Sejak tahun 1970 an : pihak swastapun mulai memikirkan masalah kes. Jiwa

12. Ilmu kedokteran Jiwa berkembang

- Adanya sub spesialisasi seperti kedokteran jiwa masyarakat, Psikiatri Klinik, kedokteran Jiwa Usila
dan Kedokteran Jiwa Kehakiman

- Setiap sub Direktorat dipimpin oleh 4 kepala seksi

Program Kes. Jiwa Nasional dibagi dalma 3 sub Program yang diputuskan pd masyarakat dengan
prioritas pd Heath Promotion

Sub Prgoram Perbaikan Pelayanan :

- Fokus Psychiatic medical Care

- Penekanan pada curative service ( treatment) dan rehabilitasi

Sub Program untuk pengembangan system

- Fokus pada peningkatan IPTEK, Continuing education, research administrasi dan manajemen,
mental health information

Sub Program untuk establishment community mental health :

- Diseminasi Ilmu

- Fasilitasi RSJ swasta perijinan


- Stimulasi konstruksi RSJ swasta

- Kerja sama dgn luarg negeri : ASEAN, ASOD, COD, WHO dan AUSAID etc

4. Tantangan-tantangan dan hambatan yang dialami perawat jiwa pada masa kini

Tantangan-tantangan dan hambatan yang dialami perawat pada masa kini mungkin cederung tidak
begitu kompleks jika dibandingkan dnegan masalah dan hambatan yang dialami perawat pada masa
dulu sebelum adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini. Namun
tantangan nya pun masih ada mungkin tantangan dan hambatan yang menonjol ialah pada saat
perawat melakukan tindakan perawatan [erawat harus lebih mengutamakan savety dirinya sendiri,
karena tidak jarang banyak pasien sakit jiwa yang mengamuk, selain itu mental perawat untuk
mengatasi pasian sakit jiwa haruslah kuat dan yakin bahwa kita sebagai perawat harus mampu
mengatasi permasalahan ini.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang

a. Faktor biologis

aspek biologis yang secara langsung berpengasruh terhadap kehidupan kesehatan mental, di
antaranya: otak, sistem endokrin, genetik, sensori, kondisi ibu selama hamil.

b. Psikologis

1. Interaksi ibu dan anak

2. Peranan ayah

3. Persaingan antar saudara kandung

4. Hubungan dalam keluarga, pekerjaan dan masyarakat

5. Kehilangan

6. Kosep diri

7. Pola adaptasi

8. Tingkat perkembangan emosi

c. Faktor Lingkungan

d. Faktor sosio budaya

1. Kestabilan keluarga

2. Pola asuh anak

3. Tingak ekonomi
4. Perumahan

5. Pengaruh rasial dan keagamaan, nilai-nilai

6. Karakteristik sehat mental menurut Maslow dan Yahoda

1. Karakteristik sehat mental menurut Maslow

1. Menerima dirinya sendiri dan orang lain

2. Mampu mengatasi masalah dan toleran terhadap stress

3. Mampu membentuk hubungan yang dekat dengan orang lain

4. Menggunakan penilaian untuk membuat sebuah keputusan

5. Bertanggung jawab akan tindakannya

6. Optimistik

7. Mengetahui keterbatasannya

8. Beroriantasi pada masalah dan bukan pada orang lain

2. Karakteristik sehat mental menurut Yahoda

1. Sikap positif terhadap diri sendiri

2. Tumbuh, berkembang dan aktualisasi

3. Integrasi : Masa lalu dan sekrang

4. Otonomi dlm pengambilan kupusan

5. Persepsi sesuai kenyataan

6. Menguasai lingkungan : mampu beradaptasi

7. Factor-faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa

Walaupun gejala utama terdapat pd unsur kejiwaan tapi penyebab utamanya mugkin di badan (
Somatogenik), di lingkungan sosial ( sosiogenik) atau psike ( psikogenik) Penyebabnya tdk tunggal
tapi beberapa penyebab yg terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi. Secara umum diketahui
bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya gangguan pd otak tapi tdk diketahui secara pasti apa
yg mencetuskannya. Stress diduga sebagai pencetus dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga
merupakan hasil dari bwerkembangnya mental illness pd diri seseorang.

Anda mungkin juga menyukai