Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH OBSTETRI GINEKOLOGI

Hepatitis

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Lesi Alundari (P00340219022)


2. Lina Pandu Winata (P00340219023)
3. Mayang Dwi Jayanti (P00340219024)
4. Meitavela Puspita (P00340219025)
5. Mita Pratiwi (P00340219026)
6. Nadia Afriyani (P00340219027)
7. Nahda Haniva (P00340219028)
8. Nhada Cantika (P00340219029)
9. Nia Maghfirah (P00340219030)
10. Nurhabibah (P00340219031)
Dosen Pengampu :
Juen Vardona, Sp.OG

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEBIDANAN CURUP
T.A 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya penulis bisa menyelesaikan makalah mengenai Hepatitis dengan baik
walapun masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Obstetri
Ginekologi.

Penulis sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita mengenai pengetahuan dalam memahami materi dalam mata
kuliah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang sudah penulis buat di masa yang akan datang.

Sebelumnya penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan
makalah ini di saat yang akan datang.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………...2
DAFTAR ISI………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..4

1. Latar Belakang………………………………………………………4
2. Tujuan……………………………………………………………….4

BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Hepatitis……………………………………………………5
2. Jenis – jenis Hepatitis……………………………………………….5
3. Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis………………...………….7
4. Tanda dan Gejala Hepatitis…………………………………………8
5. Pencegahan Hepatitis………………………………………………10

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan………………………………………………………..11
2. Saran………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat
disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker
hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus,
identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F
dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 :
93)
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati
diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits
ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya.
(Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis
atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis
tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah
parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah,
mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna
seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh
menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui hepatitis
2. Untuk mengetahui macam/jenis hepatitis
3. Untuk mengetahui penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari penyakit hepatitis
5. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit hepatitis

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hepatitis
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar
terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol. Hepatitis adalah
infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hepatitis virus adalah istilah yang
digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel
hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas.

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam
bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi
lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan
penyakit hati. Namun banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan
lever adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat
menimbulkan keracunan, karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang
hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung empedu. (M. Sholikul Huda).
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan serta bahan – bahan
kimia.

B. Jenis-jenis Hepatitis
1. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui
kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang
terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran
cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa endemik. Masa inkubasi : 2-6
minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering
terinfeksi adalah anak-anak dan dewasa muda.

5
2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum
suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka
yang sering tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan
kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien dan
staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan
wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya,
resipien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi  mulai 6
minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul gejala klinis.
3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab
tersering infeksi hepatitis yang ditularkan  melalui suplai darah komersial.
HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui
tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat
injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial risiko terhadap
pekerja perawatan kesehatan  dan keamanan masyarakat yang terpajan pada
darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.
4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV
bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada
individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi 
hanya bila individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui
infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi,
hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah
mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini
meningkatkan resiko timbulnya hepatitis fulminan, kegagalan hati, dan
kematian.
5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui
ingeti air yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang
yang hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko
6
dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga
pertengahan.

C. Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis


1. Hepatitis A
Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya
melalaui gelas atau sendok bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Kadang
– kadang dapat juga melalui keringat penderita atau melalui jarum suntik
bekas yang di pakai pada penderita pengdapa hepatitis A.
2. Hepatitis B
Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu
hamil bila terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam
kandungan atau waktu menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah
yang banyak di jumpai pada  penyakit hepatitis B. Pada saat ini jenis hepatitis
yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan telah dapat pula di cegah
melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada populasi
orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memiliki cara hidup tertentu
berisiko tinggi. Kelompok ini mencakup:
a) Imigran dari daerah endemis hepatitis b
b) Pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik
c) Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan
orang yang terinfeksi
d) Pria homoseksual yaang secara seksual aktif
e) Pasien rumah sakit jiwa
f) Narapidana pria
g) Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima
produk tertentu dari plasma
h) Kontak serumah denag karier hepatitis
i) Pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak
kontak dengan darah

3. Hepatitis C

7
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui
kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan ataupun
transfusi darah. Virus hepatitis C juga berbahaya karena sebagian besar
penyakit Hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis/menahun dan menjadi
pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya.

4. Hepatitis D dan E
Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut,
tetapi belum ada penelitian yang lebih mendalam.

D. Tanda dan Gejala

Semua Hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara
klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat
memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk
membedakannya secara pasyi masih diperlukan bantuan melalui pemeriksaan darah
penderita.gejala penderita hepatitis virus mula mula badanya terasa panas, mual dan
kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua,
kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
Pasien hepatitis virus biasanya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir
semua penderita hepatitis A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita
hepatitis C dapat menjadi kronis. Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat di
ketahui  sevara pasti bagaimana perjalanan penyakitnya. Sebagian besar penderita
hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi sebagian kecil (kira-kira 10%) akan
mengalami kronis (menahun) atau meninggal.penderita hepatitis B yang menahun
setelah 20-40 tahun kemudian ada kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan ada
pula yang berubah menjadi kanker hati.
Gambaran klinis hepatitis virus dapat  berkisar dari asimtomatik sampai
penyakit yang mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga stadium pada
semua jenis hepatitis yaitu :
a. Stadium Prodromal.
Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus
selesai dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium
ini disebut praikterus karena ikterus belu muncul. Antibodi terhadap virus

8
biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2 minggu dan ditandai
oleh :

- Malese umum
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Rasa malas
- Rasa Lelah
- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
- Mialgia (nyeri otot)
b. Stadium Ikterus.
Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar
orang stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya
adalah:
- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal
- Pembesaran dan nyeri hati
- Splenomegali
- Mungkin gatal (pruritus) dikulit
c. Stadium Pemulihan.
Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:
- Gejala-gejala mereda termasuk icterus
- Nafsu makan pulih
- Apabila tedapat  splenomegali, akan segera mengecil

E. Pencegahan
Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena  sampai
saat ini belum ada  obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan 
untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada
vaksin hepatitis B saja, karena memang Hepatitis B sajalah yang paling banyak
diselidiki  baik mengenai perjalanan penyakitnya maupun komplikasinya.
Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap hepatitis B yang
tidak menampakkan gejala, tetapi merupakan sumber penularan bagi manusia sehat.
Agarc tubuh menjadi kebal diperlukan vaksinassi dasar mengenai dasar sebanyak tiga

9
kali vaksinasi hepatitis B. Mengenai jarak waktu pemberian vaksinasi dasar
tergantung dari jenis vaksinasi yang dipakai.
Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia yang
telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi.
Vaksin hepatitis yang di buat dari darah manusia kebal hepatitis di suntikkan kepada
orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga kali, sedangan vaksin hepatitis b yang di
rekayasa dari sel ragi diberi kepada penderita sebulan sekali sebanyak dua kali,  lalu
suntikan ke tiga baru di beri 5 bulan kemudian.
Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi vaksinasi penguat.
Caranya bermacam-macam ada vaksin yang perlu di ulang setahun kemudian satu
kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya setiap 5 tahun sekali. Ada
pula jenis vaksin yang perlu diberikan hanya setiap 5 tahun sekali saja.
Vaksinasi  hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi yang lahir
dari ibu yang mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis B segera
setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah berumur sebulan. Secara
keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan memakai sarung
tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya, dan harus hati-hati
memasang kembali tutup jarum suntik. Perhatikan cara pembuangan bahan-bahan
terkontaminasi dan pembersihan alat-alat  dan permukaan yang terkontaminasi. Bahan
pemeriksaan untuk laboratorium harus diberi label jelas bahwa bahan berasal dari
pasien hepatitis. Perlu juga menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada pasien,
keluarga, dan lainnya.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang
disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan
sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hepatitis terdiri dari beberap
jenis, yaitu :
a) Hepatitis A
b) Hepatitis B
c) Hepatitis C
d) Hepatitis D
e) Hepatitis E
f) Kemungkinan Hepatitis F dan G

Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan


kematian hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang
reaksi peradangan dan imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi
peradangan melibatkan degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan
komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan
pembengkakan interstisium. Respon imun yang timbul kemidian mendukung respon
peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel serta serangan antibodi langsung
terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel yang terinfeksi. Hati
menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran darah berkurang yang
menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.

B. Saran

11
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, penulis
mohon maaf.  Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Ester,  Monica. 2002 . Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC


 
Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan.
Jakarta: Salemba Medika
 
Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya. Jakarta: Gaya Baru
 
Mansjoer, Arief, Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC
 
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth, Edisi 8, Vol 2.
Jakarta : EGC

12

Anda mungkin juga menyukai