Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
02017050
ATEM SEMARANG
2017-2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis mengucapkan puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah
SWT atas rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat
Adapun judul dari Makalaah ini “ jenis jenis dan cara pencegahan penyakit hepatitis“.
Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas bahasa indonesia
dan untuk salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir semester mata kuliah Bahasa Indoneia di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Purna bhakti husada batusangkar program studi ilmu
keperawatan.. Dalam menyelesaikan makalah, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
baik berupa saran, bimbingan dan dukungan moril dan materil akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak yang membacanya.
Amin.
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh
infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah
istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus
menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia.
Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya
bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi
virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati.
Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30
tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa
panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya
berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi
kuning. Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.
Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga ketua
kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi
sekitar 2 miliar orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia akibat
hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen jumlah penduduk
atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang terinfeksi, kurang dari 10 persen yang terdiagnosis dan
diobati. Sebanyak 90 persen lain tidak menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis. Karena
Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan
menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-90%
dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-
kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus yang ringan dan kesalahan
diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya.
Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau
penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati
yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien ini haruslah
mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga klien tidak
mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui rute parenteral
atau enteral bila penggunaan standar diet melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk
mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih ditujukan pada pasien yang
mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu mengkonsumsi masukan nasogastrik. Nutrisi parenteral
dapat dipilih karena status perubahan metabolik atau bila abnormalitas mekanik atau fungsi dari
renik, vitamin dan elektrolit dapat diinfuskan melalui vena sentral atau perifer. (Marilyn E.
Dari latar belakang diatas dalam makalah ini penulis mengangkat jenis-jenis dan cara
1.4 Tujuan
Untuk mengetahui jenis - jenis, cara penularan dan cara pencegahan penyakit hepatitis
Untuk menambah pengetahuan tentang jenis - jenis dan cara pencegahan penyakit
hepatitis.
BAB II
PEMBAHASAN
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar terhadap
berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol. Hepatitis adalah infeksi sistemik yang
Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai
nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokomia
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam bahasa
awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu sendiri
sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan penyakit hati. Namun
banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang hati.
sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan kercunan, karena tidak semua
penyakit kuning disebabkan oleh radang hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung
empedu.
Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan serta bahan – bahan kimia.
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta
seluler yang khas. Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah
suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang
menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
2.2.1. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui kontaminasi oral-
fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang terkontaminasi. Potensi penularan infeksi
hepatitis ini melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa endemik. Masa
inkubasi : 2-6 minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering terinfeksi
2.2.2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau hubungan
seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering tranfusi darah, pengguna obat
injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien
dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan wanita dengan
pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu dan
pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul gejala
klinis.
2.2.3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab tersering infeksi
hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV ditularkan dengan cara yang sama
seperti HBV, tetapi terutama melalui tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah
pengguna obat injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial risiko terhadap pekerja
perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan pada darah. Masa inkubasinya
2.2.4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah parah.
Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang mengedap infeksi kronik HBV
jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius
melalui infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili,
resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV). Masa
inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis
2.2.5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air yan
tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada atau perjalanan
pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para pakar belum
sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala
menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum
suntik.
Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui gelas atau
sendok bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Kadang – kadang dapat juga melalui keringat
penderita atau melalui jarum suntik bekas yang di pakai pada penderita pengdapa hepatitis A.
2.3.2. hepatitis B
Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu hamil bila
terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam kandungan atau waktu
menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah yang banyak di jumpai pada penyakit hepatitis
B. Pada saat ini jenis hepatitis yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan telah dapat pula
di cegah melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada populasi orang dewasa,
kelompok tertentu dan orang yang memiliki cara hidup tertentu berisiko tinggi. Kelompok ini
mencakup:
- pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang terinfeksi
- narapidana pria
- pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk tertenu dari plasma
- pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak dengan darah
2.3.3. hepatitis C
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui kontak seksual dan
bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan ataupun transfusi darah. Virus hepatitis C juga
berbahaya karena sebagian besar penyakit Hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis/menahun
dan menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya.
Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut, tetapi belum ada
Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis
hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat memperkirakan saja jenis
hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk membedakannya secara pasyi masih diperlukan
bantuan melalui pemeriksaan darah penderita.gejala penderita hepatitis virus mula mula badanya
terasa panas, mual dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti
teh tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
Pasien hepatitis virus biasnya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua penderita hepatitis
A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita hepatitis C dapat menjadi kronis.
Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat di ketahui sevara pasti bagaimana perjalanan
penyakitnya.
Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi sebagian kecil (kira-
kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau meninggal.penderita hepatitis B yang menahun
setelah 20-40 tahun kemudian ada kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan ada pula yang
mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
a. Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai
dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena
ikterus belu muncul. Antibodi terhadap virus biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-
- Malese umum
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Rasa malas
- Rasa lelah
b. Stadium ikterus. Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang stadium ini
- Splenomegali
c. Stadium pemulihan. Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:
2.5 Pencegahan
Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat ini
belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah
hepatitis virus adalah dengan vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena
memang Hepatitis B sajalah yang paling banyak diselidiki baik mengenai perjalanan penyakitnya
maupun komplikasinya.
Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap hepatitis B yang tidak
menampakkan gejala, tetapi merupakan sumber penularan bagi manusia sehat. Agarc tubuh
menjadi kebal diperlukan vaksinassi dasar mengenai dasar sebanyak tiga kali vaksinassi hepatitis
B. Mengenai jarak waktu pemberian vaksinasi dasar tergantung dari jenis vaksinasi yang dipakai.
Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia yang telah kebal
Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi. Vaksin hepatitis yang di
buat dari darah manusia kebal hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak
tiga kali, sedangan vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada penderita sebulan
sekali sebanyak dua kali, lalu suntikan ke tiga baru di beri 5 bulan kemudian.
Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi vaksinasi penguat. Caranya
bermacam-macam ada vaksin yang perlu di ulang setahun kemudian satu kali, lalu 4 tahun
kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya setiap 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu
mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis B segera setelah lahir, sedangkan bayi
sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya, dan harus hati-hati memasang
kembali tutup jarum suntik. Perhatikan cara pembuangan bahan-bahan terkontaminasi dan
laboratorium harus diberi label jelas bahwa bahan berasal dari pasien hepatitis. Perlu juga
KESIMPULAN
1. hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus
yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
* hepatitis A
* hepatitis B
* hepatitis C
* hepatitis D
* hepatitis E
3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan kematian hepatosit
dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi peradangan dan imun
yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan degranulasi sel
mast dan pelepasan histamin, pengaktivan komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di
sekitarnya, serta edema dan pembengkakan interstisium. Respon imun yang timbul kemidian
mendukung respon peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel serta serangan antibodi
langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel yang terinfeksi. Hati
menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran darah berkurang yang
menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.
4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis hampir tidak
a. Stadium prodromal
b. Stadium ikterus
c. Stadium pemulihan
6. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat ini belum ada
obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus
SARAN
2. selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit hepatitis
DAFTAR PUSTAKA
Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth, Edisi 8, Vol 2.
Jakarta : EGC
http://www.hepatitis.com Hepatitis