PENDAHULUAN
dapat disebabkan oleh infeksi virus atau toksik. Hepatitis virus adalah istilah
yang digunakan untuk infeksi virus hepar, virus hepar ini selain dapat
memberikan peradangan akut, dapat juga menjadi kronik pada hati (Monica,
2006).
seluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penyakit
hepatitis bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahun (Sudoyo,
2007).
penderita penyakit hepatitis mencapai 170 juta jiwa dan di Indonesia terdapat
horizontal (kontak antar individu yang sangat erat dan lama, seksual,
penggunaan jarum suntik bersama). Hal ini dimungkinkan karena virus dapat
ditemukan pada hampir semua semua cairan tubuh pasien yaitu saliva, air
mata, cairan semen, Air Susu Ibu (ASI), dan getah lambung (Mansjoer,
2001).
1
2
Data dari rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Praya, angka
penderita hepatitis cukup tinggi. Data terbaru untuk tiga tahun terakhir, yaitu
orang dan perempuan 17 orang dengan angka kematian 2 orang. Tahun 2013
Hepatitis ini di sebabkan oleh virus, dan cidera toksik. Paling sedikit
ada 6 jenis virus penyebab hepatitis, yaitu virus hepatitis A,B,C,D,E dan G,
dan C. Virus ini tersebar di seluruh dunia, dan penyebarannya dapat melalui
berbagai cara, antara lain melalui jalur oral-fekal, pisau cukur dan darah atau
sebesar 2-7% di Jepang, Asia Tengah, Israel, Eropa Timur, Eropa Selatan,
kedua tertinggi setelah Myanmar pada tingkat Asia Tenggara. Menurut uji
darah Palang Merah Indonesia (PMI), diperkirakan bahwa dari 100 orang di
seperti itu dapat diperkirakan bahwa terdapat 28 juta orang Indonesia yang
kronik, dan 1.4 juta berpotensi menjadi kanker hati (Putry, 2002).
mengadakan replikasi dalam hati dan tetap berada dalam serum selama
Individu yang beresiko untuk terkena hepatitis B adalah para dokter bedah,
pekerja laboratorium klinik, dokter gigi, perawat, staf dan pasien dalam unit
Praya.
Praya.
5
Praya.
Daerah Praya.
medikal bedah.
1.5.1 Waktu
2016.
1.5.2 Tempat
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
satu dari lima agen virus yang berbeda (Carpenito, 1999). Menurut
yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik
2003).
sel-sel hati.
8
a. Anatomi Hati
Keterangan
vena porta dan arteria hepatika. Tidak seperti kapiler lain, sinusoid
dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer. Sel Kupffer merupakan
bakteri dan benda asing lain dalam darah. Hanya sumsung tulang yang
pada yang terdapat dalam hati, jadi hati merupakan salah satu organ
b. Fisiologi Hati
1.500 gr, atau 2,5 berat badan pada orang dewasa normal. Hati
kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen enterior dan
postorior oleh fisula segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar.
sudah mati atau sakit, akan diganti dengan jaringan hati yang baru
(Anderson, 2006).
2.1.3 Etiologi
2.1.4 Pathofisiologi
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-
bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar Frekuensi disebut lobul
dan unit ini unik karna memiliki suplai darah sendiri. Seiring dengan
masanya, sel-sel hepar yang rusak di buang dari tubuh oleh respon
sistem imun dan di gantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh
kanan atas. Hal ini di manifestasikan dengan adanya rasa mual dan
ke dalam hati tetap normal,tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan
Clinical pathway
Hepatitis B Toksik
Sirosis Hati
Vitamin Empedu
Hipertensi
portal
Sintesi A, B, B12 Lemak tidak dapat
Melalui hati menurun di serap usus halus
Asites
Perubahan Gg
Kurang
Anemia nutrisi kurang
pengetahuan
dari kebutuhan
Ekspansi paru
Terganggu Kelemahan Peningkatan
Peristaktik
Intoleransi Aktivitas
Diare
Pola Nafas
Tidak Efektif
Kekurangan
Volume Cairan
Sumber: patway Anderson (2006)
15
hari saja.
setelah Anda sudah terinfeksi dan dapat berkisar dari ringan hingga
1) sakit perut
3) demam
4) nyeri sendi
kehijauan.
klinis. Biasanya perjalan jinak dan akan sembuh dalam waktu kira-
kira 8 minggu
cerna.
perdarahan.
fungsi hati).
nekrosis seluler).
2.1.7 Penatalaksanaan
a. Pengobatan
baring selama fase akut penting di lakukan, dan diet rendah lemak
b. Pencegahan
sudah tersedia imunisasi pasif dan aktif untuk HAV maupun HBV.
2.1.8 Komplikasi
a. Komplikasi ringan
gejala asimtomatik.
2) Sirosis Hati
2.2.1 Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas
a) Identitas klien
2) Keluhan utama
Peningkatan suhu badan, adanya mual dan nyeri ulu hati, dan
timbulnya ikterus.
konsumsi.
a. Aktivitas
b. Sirkulasi
membran mukosa.
c. Eliminasi
e. Neurosensori
f. Nyeri / Kenyamanan
g. Keamanan
h. Seksualitas
7) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
23
8) Pemeriksaan Penunjang
tampak menurun.
menurun.
berat)
seluler).
terjadi.
proses peristaltik.
sumber informasi.
(Nursalam, 2001).
berdasarkan.
2001).
berikut :
1) Evaluasi Formatif
mengenai apa yang sedang terjadi pada klien pada saat itu.
2) Evaluasi Sumatif
diharapkan.
31
2.3.1 Pengkajian
catatan kesehatan.
keperawatan terhadapnya.
2.3.5 Evaluasi
perencanaan.