Anda di halaman 1dari 30

Oleh: Mahdi Thoha, S.ST.,S.Kep.

AKPER KESEHATAN PROVINSI NTB


TINGKAT I - SEMESTER GENAP
TA. 2017/2018
A. PENGERTIAN ELIMINASI
 Eliminasi berasal dari kata :
1. Elimination (bahasa Inggris) Yaitu : e : diluar, dan Lemen : ambang.
Elimation adalah tindakan ekspulsi atau ekstrusi, khususnya ekspulsi
dari dalam tubuh.
a. Ekspulsi adalah mendorong atau memaksa keluar, cendrung
untuk mengeluarkan
b. Ekstrusi adalah pendorongan keluar / mendesak keluar
c. Ekskresi adalah proses pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme
yang dikeluarkan dari dalam tubuh melalui alat pembuangan
d. Eksreta adalah bahan/produk yang dikeluarkan dari dalam
tubuh yang tidak akan digunakan lagi.
 Eksreta : hasil-hasil eksresi; bahan limbah yang
dieksresikan oleh tubuh.
Contoh : sekret, lendir, dahak/ludah, ingus dan muntah.
Elimination adalah proses pengeluaran zat sampah dari dalam
tubuh khusus dipakai untuk eliminasi ; Urine dan Faces.
 Pengertian lain dari Eliminasi adalah proses pengeluaran
sisa-sisa hasil pembakaran yang melalui paru-paru, ginjal,
kulit dan pengeluaran melalui anus berupa feses.
B. TUJUAN ELIMINASI
Yaitu agar tubuh kita tidak terganggu atau keracunan oleh zat-zat
sampah yang tidak diperlukan oleh tubuh.
C. MACAM-MACAM ELIMINASI
1. Eliminasi berupa feses yang dikeluaarkan berupa ampas
makanan melalui anus (Buang Air Besar = BAB)
2. Eliminasi berupa urine yang dikeluarkan melalui ginjal (Buang
Air Kecil = BAK)
3. Eliminasi berupa keringat yang dikeluarkan melalui kulit.
4. Eliminasi berupa zat asam arang (CO2) yang dikeluarkan
melalui saluran pernapasan.
D. ANATOMI DAN FISIOLOGI USUS BESAR
Usus Besar (Colon) terdiri dari :
1. Caecum (Seikum)
2. Colon Ascendens
3. Colon Trasnversal
4. Colon Descendens
5. Colon sigmoid
6. Rektum
7. Orifisium eksternal (Anus)
 Usus Besar (Colon) :
◦ Merupakan pipa /lumen muskuler yang dilapisi membran mukosa
◦ Panjangnya kira-kira 1,5 meter dimulai dari usus halus (katup Ileokolik/Ileosekal)
◦ Serat ototnya sirkuler dan Longitudinal untuk berkontraksi
◦ Bentuknya berliku-liku / lekuk-lekuk karena otot longitudinal lebih pendek dari
panjang Kolon
◦ Sebagai kantong yang mekar
 Rekum Panjangnya berpariasi, sesuai dengan usia :
◦ Bayi = 2,5 – 3,8 cm
◦ Toddler = 4 cm
◦ Pra Sekolah = 7,6 cm
◦ Sekolah = 10 cm
◦ Dewasa = 10 – 15 cm
P
E
N
C
S E
I R
N
S A
A
T N
E M
M A
K
A
N
A
N
FUNGSI USUS BESAR
a. Absosrsi air, garam dan glukosa
b. Proteksi/perlindungan : mensekresikan mucus, yang akan melindungi dinding usus dari
trauma oleh feces dan aktifitas bakteri
c. Defekasi (BAB) mengantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara berkontraksi
d. Penyiapan sisa-sisa protein yang belum dicernakan oleh kerja bakteri guna ekskresi
e. Penyiapan sellulosa yang berupa Hidrat Karbon yang ada di dalam buah-buahan, dan sayur
hijau.
Catatan :
Usus besar (Colon) : tidak ikut serta dalam pencernaan (absorpsi makanan).
E. FISIOLOGI DEFEKASI
 Faal Defekasi dalam beberapa tahapan :
1. Refleksi gastro-kolik terjadi ketika makanan masuk
lambung (Gaster/Ventrikulus)  menimbulkan
peristaltic di dalam usus besar (colon)  Usus
halus (Intestinal Minor)  Colon Sekikum : semua
zat makanan telah di absorpsi dalam sisa hasil
pembakaran berbentuk cair  Usus besar :
Perjalanannya sangat lambat (butuh waktu kira-
kira = 16 – 20 jam untuk mencapai flexsura
sigmoid)
2. Pergerakan feses menuju rektum dari kolon sigmoid :
Rektum biasanya kosong sampai menjelang Defekasi  Refleksi
Gastro-kolik : biasanya berespon/bekerja sesudah makan pagi,
setelah makanan mencapai lambung dan seteleh pencernaan
makanan dimulai, peristaltik di dalam usus terangsang, merambat ke
Colon dan sisa makanan dari hari kemarinnya yang waktu malam
mencapai colon seikum mulai bergerak  isi colon masuk ke dalam
rektum dan secara bersamaan peristaltik meningkat di dalam colon
 terjadi respon di daerah kerampang peristaltik (perineum) 
perasaan ingin BAB (± 400 gr)  oleh karena tekanan intra Abdomen
bertambah dengan penutupan glottis dan konstraksi diafragma dan
otot abdominal  Sfinkter ani mengendor  Feses keluar.
 Keluarnya Feces dipermudah oleh :
- Fleksi otot femur, meningkatkan tekanan abdomen
- Posisi jongkok, dapat menurunkan tekanan rectum
 FLATUS
Yaitu gas yang terbentuk sebagai hasil pencernaan di usus besar (colon)
dalam waktu 16 - 20 jam.
 Jumlah gas yang terbentuk 7-10 liter  normal, akan bertambah
banyak tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi.
 Terdiri dari CO2, methane, H2, O2, dan Nitrogen.
 Produksi gas yang berlebihan disebut : Flatulence  biasanya
disebabkan oleh efek pemberian anestesi atau narkotika atau
pembedahan abdomen.
 Bila tidak bisa keluar  Rectal Tube, bisa juga dipasang Drumboss
(khusus pada anak-anak), anus dimasukkan selang, lalu dihubungkan
kedalam bengkok yang berisi air.
Feses yang normal mengandung :
 25 % air
 75 % bahan padat
 Bakteri mati = 30 %
 Lemak = 10 - 20 %
 Bahan anorganik = 10 - 20 %
 Protein = 2-3%
 Bahan makanan kasar belum dicerna dan unsur pokok getah pencernaan = 30 %
Warna Feses :
 Feses yang normal berwarna coklat akibat dari :
 Bilirubin
 Kegiatan normal bakteri dalam pencernaan
 Feses yang tidak normal berwarna :
 Feses warna hitam seperti Tier, karena adanya darah yang beku
 Feses warna pucat, tidak adanya bilirubin
 Feses warna hijau/oranye, adanya infeksi intestinal
 Jenis makanan yang konsumsi dapat merubah warna feses
 Konsistensi
 Feses yang normal berbentuk padat lembek
 Feses yang abnormal :
◦ Bentuknya cair (mengandung air 75 %)
◦ Keluarnya/bergerak lebih cepat melalui saluran
pencernaan makanan
◦ Bentuk keras dan mengandung sedikit air, keluarnya
sulit dan sakit pada waktu keluar.
 Bau :
 Feses yang normal baunya khas akibat pengaruh dari
mikroorganisme di dalam pencernaan makanan
 Feses yang abnormal baunya merangsang
1. Usia
a. Pada usia anak-anak belum dapat mengontrol BAB, sampai sistem neuro
muskular berkembang.
b. Pada usia lebih tua, perubahan pengeluaran BAB karena :
 Atony : berkurangnya tonus otot normal, gerakan peristaltic menurun
feses keras.
 Menurunya tonus otot abdominal, menurunnya tekanan pada saat BAB.
2. Diet :
c. Kwalitas
d. Kwantitas
e. Frekwensi
3. Intake cairan : kwantitasnya
4. Exercise :
a. Diperlukan untuk mempertahankan tonus otot
b. Otot abdominal dan velvis, serta diafragma sangat penting
untuk defekasi
c. Aktivitas sangat diperlukan untuk merangsang peristaltic
sehingga memudahkan chyme sepanjang colon
5. Immobilitasi
Immobilisasi akan menekan peristaltic usus.
6. Stress
a. Stress yang berlebihan = meningkatkan aktivitas
peristaltic = diarhea = mencret
b. Depresi = konstipasi

7. Life Style
Beberapa obat-obatan mempunyai efek samping terhadap
perubahan defekasi, misalnya:
a. Kodein dan morphin (konstipasi)
b. Laxantia (melemahkan feces)
c. Donatal, lomotif = dapat melemahkan fungsi colon.
1. Konstipasi
2. Fecal impaction
3. Diarhea
4. Incontinetinentia Alvi
5. Kembung
6. Haemorrhoid
1. Konstipasi
Yaitu gangguan eliminasi akibat dari adanya feses yang kering atau
mengeras yang melewati usus besar.
- Passase Feses yang lama (2 hari ) Jumlah air yang diabsorpi berlebihan
feses kering dan mengeras.
Etiologinya :
a. Pola defekasi tidak teratur
b. Pengunaan laksatif berlebihan
c. Sterss psikologis yang tinggi
d. Diit yang tidak sesuai
e. Obat-obatan
f. Kurang aktivitas fisik
g. Usia

Untuk mengeluarkan feses diperlukan tenaga untuk mengedan dan terjadi


peregaan otot akibatnya ruptur perineum
2. Fecal Impaction
Yaitu massa yang keras di lipatan rectum akibat retensi dan akumulasi material.
Feses yang berkepanjangan (lebih dari 3 hari).
 Sign dan symptom
- Perembesan feses cair
- Rasa ingin BAB
- Sakit dibagian rektum
 Etiologi
- Pola defekasi tidak teratur
- Konstipasi
- Intake cairan kurang
- Kurang aktifitas fisik
- Diit rendah serat
- Kelemahan tonus otot
3. Diare
Yaitu keluarnya feces cair dan meningkatnya frekwensi BAB, akibat cepatnya chyme melewati usus
besar, Usus besar (colon) tidak cukup waktu untuk menyerap air.
 Sign dan symptom
- Spasmodik
- nyeri atau kejang abdomen
- kadang-kadang disertai darah atau mucus
- kadang vomitus atau neusea.
- Bila berlangsung lama, dapat terjadi :
- Malaise
- Kelemahan
- Kurus
 Etiologi
- stress psikis
- obat-obatan
- Allergi
- penyakit colon
- iritasi intestinal
4. INKONTINENSIA ALVI
Yaitu hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas
yang melalui sfingter ani/anus akibat dari kerusakan fungsi sfingter anus atau
persyarafan didaerah anus.
- Masalah-masalah kejiwaan
- Feses mengandung sejumlah enzim pencernaan dan bersifat asam = sehingga
dapat mengiritasi mukosa.
 Etiologi
- Penyakit-penyakit neurouskuler
- Tumor sfingter anus ekstra
- Trauma
 Sign dan simptom
- Feses keluar untuk waktu tertentu
- Feses bersifat iritan, iritasi pada daerah sekitar anus atau bokong
1. Membantu Eliminasi BAK/BAB di TT
2. Mengeluarkan Feses Secara Manual
3. Enema = Huknah = Lavement
4. Enema Gkiserin = Gliserin Spuit
5. Memasang kantung Stoma
6. Insersi dan Perawatan Selang Nasogastrik (untuk
dekompresi)  NUTRISI
THANK’S
AND
ASSALAMU’ALAIKUM
 ENEMA = merupakan tindakan memasukkan cairan melalui
anus hingga ke kolon desenden (enema rendah) atau kolon
asenden (enema tinggi).
 Tugas ini tidak dapat didelegasikan ke Asisten Perawat :
1. Posisikan klien dengan tepat
2. Perhatikan klien yang memiliki hambatan mobilitas
3. Gunakan sarung tangan untuk mencegah transmisi
patogen
 TUJUAN :
1. Mendorong defekasi dengan merangsang peristaltik
usus
2. Mengosongkan usus sebagai tindakan persiapan
operasi atau kolonoskopi
3. Melunakkan massa feses yang keras dan membantu
mengeluarkannya
4. Membantu defekasi normal sebagai bagian dari program
latihan defekasi (bowel training program)
 PERSIAPAN ALAT :
1. Wadah enema atau irigator
2. Larutan enema :
a. Dewasa = 700 – 1.000 ml, dengan suhu = 40,50 – 430C.
b. Anak – anak dengan suhu larutan = 370C.
- Bayi = 150 – 250 ml
- Todler = 250 – 350 ml
- Usia sekolah = 300 – 500 ml
- Remaja = 500 – 700 ml
3. Slang rektal dengan ujung bulat berukuran = 22 – 30G untuk klien anak-anak
4. Slang penghubung (slang irigator), antara slang rektal dengan wadah, yang memiliki
klem pengatur
5. Termometer air untuk mengukur suhu larutan
6. Pelumas larut air atau vaselin
7. Perlak anti air
8. Selimut mandi
9. Kertas tissu
10. Pispot
11. Bengkok
12. Baskom = 2 buah
13. Waslap
14. Handuk
15. Sabun
16. Sarung tangan = 1 pasang
17. Tiang IV
18. Set enema komersial jika tidak menggunakan set enema slang rektal
A. LANGKAH – LANGKAH :
1. Kaji status klien :
a. Pola BAB normal
b. BAB terakhir
c. Adanya Hemoroid
d. Imobilitas
e. Kontrol spingter anus eksternal dan nyeri abdomen

Anda mungkin juga menyukai