akan merasa terjaga, tidak mudah lelah, dan merasa bahagia. Maka dari itu,
minuman kopi sangat banyak diminati oleh masyarakat dunia terutama pada
kalangan kaum pria yang mana minuman kopi berasal dari biji kopi yang diolah
menjadi biji kopi dan diracik menjadi minuman kopi. Dari pagi hingga larut
5 gelas perhari yang terbagi dalam waktu tertentu, terlebih lagi banyak dari
Terlebih lagi, dapat ditarik sebuah fakta bahwa akses untuk memperoleh minuman
kopi ini sangat mudah, mulai dari yang diseduh dari bijinya, atau ada juga yang
Indonesia yang memilih alternatif dengan meminum kopi sebagai pencegah rasa
kantuk. (Putri:2017)
Sudah tidak bisa dipungkiri bahwa minuman kopi bukanlah hal baru lagi,
karena sangat banyak peminatnya. Minat akan minuman kopi juga dipengaruhi
oleh beberapa faktor salah satunya yaitu di dalam minuman kopi ini banyak
terdapat manfaat. Kopi mengandung antioksidan yang sangat baik bagi seseorang
yang mengkonsumsi kopi. Antioksidan yang terkandung di dalam kopi ini dapat
melancarkan peredaran darah pada tubuh. Namun, bukan berarti kopi tidak
memiliki dampak buruk. Karena di dalam kopi sendiri terkandung kafein yang
pada sistem kardiovaskular, seperti halnya meningkatkan tekanan darah dan juga
mengkonsumsi satu cangkir kopi maka tekanan darah sistolik akan meningkat
0,27mmHg, namun peningkatan darah yang terjadi pada kedua tekanan darah
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, indeks massa tubuh, apakah
seorang perokok atau bukan, apakah pecandu alkohol atau bukan, dan bagaimana
(Monica:2015)
Apabila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dalam waktu yang lama,
maka organ jantungnya akan cenderung bekerja lebih keras lagi sehingga apabila
hal itu terus terjadi, maka akan dapat merusak pembuluh darah pada bagian tubuh
tertentu seseorang itu sendiri. Di dalam organ ginjal terdapat pembuluh darah
kecil yang fungsinya untuk menyaring darah sehingga dari situ mengeluarkan
sisa-sisa darah kotor. Apabila pembuluh darah pada tubuh manusia telah rusak,
maka organ ginjal manusia itu juga akan rusak, sehingga menimbulkan fenomena
dimana ginjal tidak lagi berfungsi membuang cairan ekstra dalam tubuh dan
Batu saluran kemih bukan lagi sebuah penyakit yang asing, dikarenakan sudah
merupakan penyakit terbanyak ketiga dalam kategori urologi setelah infeksi dan
Kalsium merupakan mineral yang berperan penting bagi tubuh manusia guna
menghantarkan sinyal rangsangan kepada sel darah, dan yang terakhir adalah
S:2009). Di dalam tubuh kadar kalsium sejumlah 99% terdapat di bagian tulang,
sedangkan kadar kalsium sejumlah 1% terdapat pada jaringan lunak dan darah
(Hendri:2010).
tubuh seorang manusia mengalami penurunan, hal ini dapat dilihat melalui sebuah
tanda dimana terdapat peningkatan pada resiko fraktur yang disebabkan akibat
dari perapuhan tulang. Pencegahan atas menurunnya kepadatan massa pada tulang
massa pada tulang saat manusia sedang berada pada fase pertumbuhan yaitu pada
Di Wilayah Kota Semarang juga pernah dilakukan penelitian serupa pada tahun
yaitu sejumlah 18,8%. Disebutkan bahwa unsur yang menjadi pendorong kuat
urin yang tinggi. Maka dari itu dinyatakan bahwa indikator kepadatan tulang
Keluarnya kalsium melalui urin didorong oleh faktor yang bisa dikendalikan
seperti mengkonsumsi lebih banyak natrium, kafein, fosfor, kalsium dan protein.
meminimalisir pengeluaran kalsium melalui urin yaitu faktor gender, usia, dan
Terdapat pula faktor lain yang dapat meminimalisir pengeluaran kalsium urine
yaitu faktor gaya hidup. Apabila seseorang sering kali memiliki kebiasaan
meminum kopi yang kita pahami bahwa kopi mengandung tinggi kafein, maka hal
itu dapat meminimalisir keluarnya kalsium urine pada pada tubuh. Terdapat
apabila seseorang mengkonsumsi kafein, hal ini terjadi apabila asupan kalsium
tidak mencukupi pada urin. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh pihak Institute
of Medicine menyatakan bahwa tingkat konsumsi kafein masyarakat Indonesia
masih terbilang belum cukup. Karena hanya berkisar antara 20 hingga 30% saja.
mengkonsumsi kafein tinggi dan jika diimbangi dengan asupan kalsium yang
urin. Minuman dan makanan yang didalamnya terkandung kafein diantaranya teh,
kopi, minuman soda, dan coklat. Kopi robusta dan kopi arabika merupakan jenis
kopi yang sering di konsumsi di Indonesia., Kopi robusta dan arabika adalah jenis
kopi yang banyak diminati masyarakat Indonesia. Kopi robusta memiliki kadar
kafein yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan arabika, yaitu 2% dari berat
kopi, arabika mengandung 1% dari berat kopi. Kandungan kafein yang tinggi juga
terdapat pada kopi sachet dan teh yaitu berkisar antara 20 hingga 73mg/100ml dan
juga kandungan kafein pada coklat. Di dalam 100gr permen coklat terdapat
urin sebesar 0,25mmol atau 10 mg per hari melalui penurunan reabsorbsi ginjal.
Penelitian mengenai hubungan minuman kopi dengan kalsium urin pada laki-
laki usia 20-30 tahun masih sangat jarang dilakukan. Berdasarkan latar belakang
yang sudah diuraikan maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai hal
tersebut. Maka dari itu pada kali ini akan dilakukan penelitian yang berjudul
B. BATASAN MASALAH
Pada penelitian ini terdapat batasan masalah yang mana hanya akan mendeteksi
kandungan kafein saja pada kopi, yang dihubungkan dengan kalsium urin pada
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan materi atau latar belakang yang telah diuraikan tersebut di atas, maka
1. Bagaimana hubungan kopi terhadap kalsium urine pada laki-laki usia 20-30
tahun?
2. Apa pengaruh yang diberikan dari kafein pada minuman kopi tersebut
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mengetahui pengaruh apa yang diberikan kafein pada minuman kopi terhadap
E. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diperoleh bagi peneliti yaitu mengetahui kadar
pengaruh kafein pada minuman kopi tersebut terhadap kalsium urine pada
Memberikan wawasan baru bagi kancah ilmu pengetahuan tentang kafein pada
minuman kopi dan pengaruhnya terhadap kalsium urine pada laki-laki usia 20-
30 tahun.
penelitian lanjutan yang lebih mendalam bagi mahasiswa yang tertarik untuk
minuman kopi terhadap kalsium urine pada laki-laki usia 20-30 tahun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kopi
• Pengertian kopi
Kopi adalah minuman yang digemari oleh banyak orang, kopi ini berwarna
gelap serta mempunyai aroma yang khas. Kopi ini disajikan dengan cara diseduh
menggunakan air panas serta mempunyai rasa yang pahit. Kopi mempunyai
aroma serta rasa yang sangat khas, ini yang membuat para pecinta kopi merasa
kecanduan. Kopi ini mempunyai ciri khas rasa pada tiap daerah, yang kemudian
membawa perbedaan pada proses kopi sampai menjadi kopi yang berkualitas.
(Kadapi, 2015).
• Jenis Kopi
Dalam dunia bisnis, ada beberapa golongan pada kopi, tetapi hanya ada
beberapa kopi yang dibudidayakan, contohnya seperti kopi robusta, arabika, dan
liberika. Pada penggolongan kopi ini telah didasari menurut spesiesnya, kecuali
pada kopi Robusta. Kopi robusta ini bukan nama spesies karena kopi robista ini
(Najiyati,1997).
a. Kopi Robusta
Kopi robusta ini memiliki nama lain yaitu Coffea Canephora, kopi ini awal
mulanya hanya dikenal dengan sebutan tanaman liar atau semak, yang dapat
tumbuh sampai dengan tinggi beberapa meter. Pada akhirnya kopi ini
ditemukan di Kongo di tahun 1898, kopi ini ditemukan oleh Emil Laurent.
Kopi robusta ini sudah ditemukan terlebih dahulu oleh pengembara dari negeri
(Yahmadi,2007).
b. Kopi Arabika
dunia dan khususnya di Indonesia. Kopi ini sudah ditamam di dataran tinggi
kopi sudah tumbuh subuh pada daerah tinggi sampai dengan ketinggian 1200
mdpl. Kopi arabika ini mempunyai citarasa yang khas serta mutunya karena
biji kopi ini telah dihasilkan dalam berukuran besar serta berwarna hijau
c. Kopi Liberika
Kopi ini asal nya dari negara Angola yang sudah masuk ke Indonesia
pada 1965. Penyebaran kopi ini sudah cukup lama hingga pada saat ini yang
jumlahmya masih terbatas, hal ini disebabkan karena kualitas pada buah yang
3. Kandungan kopi
protein, asam amino bebas, lipid, mineral, asam alami, asam klorogenat, korosif
adalah:
a. Kafein
murni yang terkandung dalam biji espresso. Efek fisiologis dari kafein termasuk
dorongan dari sistem sensorik fokus, efek kardiovaskular yang intens termasuk
dampaknya, sementara yang lain tidak akan merasakannya sama sekali. Ini
disposisi lebih lanjut. Untuk sementara, penggunaan kafein dalam porsi tinggi
dapat menyebabkan efek buruk bagi beberapa orang sensitif seperti ketegangan,
takikardia, dan gangguan tidur yang terjadi 2-6 jam setelah kafein terbakar.
Sebagian besar kafein terperangkap di perut dan saluran pencernaan kecil dan
mengandung banyak oksalat. Jika Anda membakar banyak oksalat, zat ini dapat
kemih. Kalsium oksalat adalah jenis batu ginjal yang paling banyak dikenal.
Kopi mengandung senyawa antara lain air, pati/serat, protein, asam amino
trinogellin, kafestol, kahweol dan kafein. Dari campuran yang terkandung dalam
murni yang terkandung dalam biji espresso. Efek fisiologis dari kafein termasuk
dorongan dari sistem sensorik fokus, efek kardiovaskular yang intens termasuk
merasakan dampaknya, sementara yang lain tidak merasakannya sama sekali. Ini
berkembang lebih lanjut. Sementara itu, penggunaan kafein dalam porsi tinggi
dapat menyebabkan efek samping bagi beberapa orang yang rentan seperti
kegelisahan, takikardia, dan gangguan tidur yang terjadi 2-6 jam setelah kafein
berenergi mengandung satu ton oksalat. Jika Anda mengonsumsi oksalat dalam
jumlah berlebihan, zat ini dapat bergabung dengan kalsium untuk membentuk
kalsium oksalat di ginjal/kandung kemih. Kalsium oksalat adalah jenis batu ginjal
Kafestol serta Kahweol ini adalah suaru pentalik diterpene alkohol. Senyawa
bioaktif serta turunannya yang banyak merupakan garam ataupun ester yang
berasal dari asam lemak yang telah tersaturasibserta nonsaturasu, telah mewakili
20% fraksi lipid kopi. Pada kafestol merupakan konstituen yang utama terhadap
reaksi penyabunan pada minyak kopi yaitu 0,2-0,6 dari beratnya kopi. Zat ini
c. Chlorogenic acids
d. Mikronutrien
dan 0,1% vitamin E dari diet yang dianjurkan untuk dewasa. Selain itu kopi
salah satunya adalah ginjal. Peningkatan aliran darah ke ginjal dapat membuat
(Samsuridjal, 2006).
bawah saluran esofagus, yang disebut sfingter esofagus. Asam lambung yang
ginjal pada pasien batu ginjal, terutama batu kalsium. Batu kalsium dibingkai dari
signifikan dalam urin. Batu ginjal jenis ini adalah yang paling terkenal
B. Urine
1. Pengertian urine
Urine merupakan zat sampingan yang dikeluarkan oleh ginjal sebagai hasil
akhir dari sistem metabolisme. Zat dalam urin memiliki sintesis yang berbeda
tergantung pada makanan dan air yang Anda minum. Air kencing manusia biasa
terdiri dari air, urea, asam urat, alkali, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam
sulfat, klorida, garam-garam, terutama garam dapur, dan zat-zat berlebih dalam
darah, seperti zat gizi C dan obat-obatan. pengobatan. Semua cairan dan bahan
pembentuk kencing berasal dari darah. Kencing manusia biasa sebagian besar
jernih, lugas dan berwarna kuning muda yang diarsir dari warna empedu
a. Warna
atau ureter membuat kencing menjadi merah kusam. Jika air kencing berwarna
merah membara, itu menunjukkan adanya drainase di kandung kemih atau uretra.
Selain itu, perubahan nada kencing juga dapat dipengaruhi oleh penggunaan obat.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan obat yang akan dikonsumsi (Asmadi, 2008).
Warna kencing bergeser dari praktis suram menjadi gelap. Varietas ini
dapat disebabkan oleh kapasitas metabolisme biasa, kerja aktual, bahan yang
b. Kejernihan
atau kekeruhan contoh kencing. Kencing biasa tampak lugas saat digulingkan.
Pada pasien yang memiliki penyakit ginjal, kencing terlihat mendung atau
berbusa karena sentralisasi protein yang besar dalam kencing. Selain itu, kencing
pada orang yang mengalami penyakit ginjal juga terlihat pekat atau teduh karena
mUrine yang baru dikeluarkan memiliki bau harum yang lemah. Ketika
contoh dibiarkan berdiri, bau alkali menjadi lebih jelas. Pemecahan urea
bertanggung jawab atas aroma garam yang berbau khas. Alasan aroma yang tidak
biasa termasuk kontaminasi bakteri, yang menyebabkan bau yang sangat tajam,
seperti alkali, dan diabetes keton, yang menghasilkan bau manis atau buah
(Strsinger, 2016).
Tabel 1
1. Kalsium
kalsium dalam tubuh berkisar 1,5-2% dari berat badan orang dewasa. Memang,
bahkan pada bayi, jumlah kalsium hanya terbatas yaitu 25-30 gram.
Bagaimanapun, setelah usia 20 tahun biasanya akan terjadi keadaan sekitar 1200
gram kalsium dalam tubuh. Jumlah ini, terdiri dari hampir 100% kalsium yang
ada di jaringan keras yaitu selama tulang dan gigi. Sisanya umumnya tersebar di
pemanfaatan kalsium, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi debitnya sama
yang signifikan dalam urin disebut hiperkalsiuria, yaitu kadar kalsium darah biasa
(Cahanar, 2006).
2. Oksalat
Oksalat oleh dan permata struktur besar dengan kalsium. Oksalat dalam
urin berasal dari dalam tubuh (endogen) dari makanan yang kita makan dan dari
pencernaan nutrisi C. Sementara itu, bagian dari makanan hanya 10% (sebagian
besar dari endogen), namun angka ini cukup sesuai kehati-hatian kita untuk tidak
sekadar makan sumber makanan yang kaya akan makanan. kaya akan oksalat
(Cahanar, 2006).
Kalsium oksalat adalah kristal yang terbentuk dari kalsium dan oksalat.
kalsium oksalat merupakan senyawa mineral biasa yang dikeluarkan oleh tubuh,
2013).
DAFTAR PUSTAKA
Rubenstein David, David Wayne, dan John Bradley. Lecture Notes: Kedokteran
Klinis. 2007. P 200. PT Gelora Aksara Pratama.
Permatasari Tria Astika Endah. Hubungan Asupan Kalsium dan Faktor Risiko
Lainnya Dengan Kejadian Osteoporosis Pada Kelompok Dewasa Awal di
Wilayah Ciputat-Tangerang Selatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan.
2011;7(2).
Wulandari Meikawati. Faktor Yang Berhubungan dengan Kepadatan Tulang
Remaja. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.2009:1-10.
Giuseppe Vezzoli, Laura Soldati, Teresa Arcidiacono. Urinary calcium is a
determinant of bone mineral density in elderly men participating in the In
CHIANTI study. Kidney International. 2005; 67: 2006–2014.
Robert D. Lee. Musculoskeletal System. In: Maria Nelmis And Kathryn P. Suchr,
editors. Nutrition Theraphy And Pathophsiology 2nd Ed. USA :
Wadsworth 2011. p 771-787;25.
Kerstetter JE, O’Brien KO, Insogna KL. Low protein intake: The impact on
calcium and bone homeostasis in humans. J Nutr. 2003;133(3):855-861.
Gropper, S. S., Smith, J. L. & Groff, J. L. Advanced Nutrition and Human
Metabolism. Cengage Learning: Wadsworth. 2009; 431-439.
Hallstrom Helena, Hakan Melhus, Anders Glynn, Lars Lind, Ann-Christine
Syvanen, Karl Michaelsson. Coffee consumption and CYP1A2 genotype
in relation to bone mineral density of the proximal femur in elderly men
and women: a cohort study. Nutrition & Metabolism. 2010; 7-12.
Departemen Kesehatan Ri. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Available At
http://gizi.depkes.go.id/resources/download/RISKESDAS2013.Pdf
Purdiani Monica. Hubungan Penggunaan Minuman Berkafein terhadap Pola Tidur
dan Pengaruhnya pada Tingkah Laku Mahasiswa/I Universitas Surabaya.
2014;3(1).