Anda di halaman 1dari 7

Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.

1 (2015) 17-23 ISSN 2302 934X

Quality Engineering & Management

Analisis Pengendalian Mutu Produk Roti pada Nusa Indah Bakery


Kabupaten Aceh Besar
Syaifuddin Yana
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh, Aceh-Indonesia
Corresponding Author: syaifuddinyana@gmail.com; +62 813 6290 8000

Abstrak – Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian mutu produk roti pada Nusa Indah
Bakery mulai dari penerimaan bahan baku, proses produksi sampai dengan produk akhir sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas. Penelitian ini dilakukan di Produksi Roti Nusa Indah Bakery di Lhok
Nga Aceh Besar. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dan deskriptif
kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah urutan proses (tahap-tahap) pembuatan roti sampai dengan
pengedalian mutu yaitu: Tahapan proses produksi roti Nusa Indah Bakery; Cara pengendalian mutu bahan
baku; Cara pengendalian mutu bahan pembantu; Dari semua proses yang dilakukan dalam pembuatan roti
yang perlu diperhatikan kaitannya dengan pengendalian mutu; Kualitas roti yang baik di perusahaan Roti
Nusa Indah Bakery; Penanganan alat di pabrik ini masih kurang baik. Copyright © 2015 Department of
industrial engineering. All rights reserved

Kata Kunci: Produk roti, proses produksi, pengendalian mutu dan kualitas roti

1 Pendahuluan ditentukan berdasarkan kebutuhan pasar. Kenyataan


di lapangan menunjukkan bahwa perusahaan yang
Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat
sukses dan mampu bertahan pasti memiliki program
semakin ketat meskipun berada dalam kondisi
mengenai kualitas, karena melalui program kualitas
perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal
yang baik akan dapat secara efektif mengeliminasi
tersebut memberikan dampak terhadap persaingan
pemborosan dan meningkatkan kemampuan bersaing
bisnis yang semakin tinggi dan tajam, baik di pasar
perusahaan.
domestik maupun di pasar internasional. Setiap usaha
Tujuan utama dari suatu perusahaan pada
dalam persaingan tinggi dituntut untuk selalu
dasarnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal
berkompetisi dengan perusahaan lain di dalam
sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam
industri yang sejenis. Salah satu cara agar bisa
jangka panjang. Namun disamping itu, tuntutan
memenangkan kompetisi atau paling tidak dapat
konsumen yang senantiasa berubah menuntut
bertahan di dalam kompetisi tersebut adalah dengan
perusahaan agar lebih fleksibel dalam memenuhi
memberikan perhatian penuh terhadap kualitas
tuntutan konsumen yang dalam hal ini berhubungan
produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
langsung dengan seberapa baiknya kualitas produk
Permasalahan kualitas telah mengarah pada
yang diterima oleh konsumen. Hal ini menyebabkan
taktik dan strategi perusahaan secara menyeluruh
perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas
dalam rangka untuk memiliki daya saing dan bertahan
produk yang dihasilkanya atau bahkan lebih baik lagi.
terhadap persaingan global dengan produk
Menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan upaya
perusahaan lain [1]. Kualitas suatu produk bukan
perbaikan yang berkesinambungan (continuous
suatu yang serba kebetulan (occur by accident) [2].
improvement) terhadap kemampuan produk,
Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat atau ukuran manusia, proses dan lingkungan [1].
kesesuaian suatu produk dengan pemakainya, dalam Kualitas dari produk yang dihasilkan oleh suatu
arti sempit kualitas diartikan sebagai tingkat perusahaan ditentukan berdasarkan ukuran-ukuran
kesesuaian produk dengan standar yang telah dan karakteristik tertentu. Suatu produk dikatakan
18
Analisis Pengendalian Mutu Produk Roti pada Nusa Indah Bakery Kabupaten Aceh Besar
ditetapkan [3]. Jadi, kualitas yang baik akan dihasilkan berkualitas baik apabila dapat memenuhi kebutuhan
dari proses yang baik dan sesuai dengan standar
kualitas yang telah
Manuscript received March 3, 2015, revised April 1, 2015 Copyright © 2015 Department of Industrial Engineering. All rights reserved.
dan keinginan pelanggan atau dapat diterima oleh dampak terhadap kualitas produk yang dihasilkan
pelanggan sebagai batas spesifikasi, dan proses yang oleh perusahaan. Standar kualitas meliputi bahan
baik yang diberikan oleh produsen sebagai batas baku, proses produksi dan produk jadi [5]. Oleh
kontrol. Barang yang kualitas atau prosesnya jelek karenanya, kegiatan pengendalian kualitas tersebut
menurut produsen belum tentu ditolak oleh dapat dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses
pelanggan, dan sebaliknya barang diluar batas kontrol produksi berlangsung sampai pada produk akhir dan
produsen, karena merupakan barang yang rusak atau disesuaikan dengan standar yang tetapkan.
cacat tetapi oleh konsumen masih diterima. 1.1 Rumusan Masalah
Sedangkan barang yang dikatakan baik oleh produsen
Rumusan permasalahan pada penelitian ini
tetapi sudah ditolak oleh konsumen karena di luar
adalah: “Bagaimana kegiatan pengendalian kualitas
batas spesifikasi [3]. Produk yang berkualitas akan
pada roti Nusa Indah Bakery yang dilakukan mulai dari
memberikan keuntungan bisnis bagi produsen, dan
penerimaan bahan baku, proses produksi sampai
tentunya juga dapat memberikan kepuasan bagi
dengan produk akhir sehingga menghasilkan produk
konsumen dan menghindari banyaknya keluhan para
yang berkualitas”.
pelanggan setelah menggunakan produk yang
dibelinya.
1.2 Tujuan Penelitian
Dengan memberikan perhatian pada kualitas
Tujuan penelitian adalah “Untuk mengetahui
akan memberikan dampak yang positif kepada bisnis
pengendalian mutu produk roti pada Nusa Indah
melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya
Bakery mulai dari penerimaan bahan baku, proses
produksi dan dampak terhadap pendapatan [4].
produksi sampai dengan produk akhir sehingga
Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui
menghasilkan produk yang berkualitas”.
proses pembuatan produk yang memiliki derajat
konformasi yang tinggi terhadap standar-standar
sehingga bebas dari tingkat kerusakan.
Namun, meskipun proses produksi telah 2 Tinjauan Pustaka
dilaksanakan dengan baik, pada kenyataannya
Salah satu bentuk industri pengolahan adalah
seringkali masih ditemukan ketidaksesuaian antara
roti. Roti merupakan salah satu bentuk makanan
produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan,
pokok yang cukup diminati masyarakat Indonesia.
dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai
Sebagai contoh roti manis ataupun sejenis roti basah
dengan standar, atau dengan kata lain produk yang
lainnya yang sering dikonsumsi oleh sebagian
dihasilkan mengalami kerusakan/cacat produk. Hal
masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di
tersebut disebabkan adanya
wilayah perkotaan. Umumnya mereka memiliki roti
penyimpanganpenyimpangan dari berbagai faktor,
karena roti dapat dijadikan makanan alternatif
baik yang berasal dari bahan baku, tenaga kerja
pengganti nasi. Selain itu roti merupakan makanan
maupun kinerja dari fasilitas-fasilitas mesin yang
instan yang siap saji [6].
digunakan dalam proses produksi tersebut. Agar
supaya produk yang dihasilkan tersebut mempunyai Secara garis besar produk bakery bisa
kualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan dikelompokkan menjadi kelompok roti dan kelompok
perusahaan dan sesuai dengan harapan konsumen, biskuit. Produk roti mempunyai struktur
maka perusahaan harus melakukan kegiatan yang beronggarongga dan dikembangkan dengan ragi roti
berdampak pada kualitas yang dihasilkan dan dan produk akhirnya bersifat plastis, elastis karena
menghindari banyaknya produk yang rusak/ cacat ikut kadar air tinggi. Produk biskuit terdiri dari berbagai
terjual ke pasar. bentuk dan mempunyai struktur lebih padat dengan
Pengendalian kualitas penting bagi perusahaan tektur mulai dari rapuh atau renyah sampai relatif
agar produk yang dihasilkan tersebut sesuai dengan keras, serta kadar airnya rendah sehingga lebih awet
standar yang telah ditetapkan perusahaan maupun dari pada roti [7].
standar yang telah ditetapkan oleh badan lokal dan Kualitas roti secara umum disebabkan karena
internasional yang mengelola tentang standarisasi variasi dalam penggunaan bahan baku dan proses
mutu/kualitas, dan tentunya sesuai dengan apa yang pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan
diharapkan oleh konsumen. Pengendalian kualitas mempunyai kualitas yang baik dan proses
yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan pembuatannya benar maka roti yang dihasilkan akan

Copyright © 2015 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 17-23
19
Syaifuddin Yana
mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan mutu adonan. Tanda-tanda adonan roti telah kalis
produk bakery sangat bervariasi tergantung jenis adalah jika adonan tidak lagi menempel di
bahan-bahan dan formulasi yang digunakan dalam wadah atau di tangan atau saat adonan
pembuatannya. Variasi produk ini diperlukan untuk dilebarkan, akan terbentuk lapisan tipis yang
memenuhi adanya variasi selera dan daya beli elastis. Kunci pokok dalam pengadukkan adalah
konsumen [8]. waktu yang digunakan harus tepat karena jika
Setiap bahan juga mempunyai karakteristik fisik, pengadukkan terlalu lama akan menghasilkan
kimia dan mekanik yang berbeda, demikian juga adonan yang keras dan tidak kompak, sedangkan
perubahan sifat–sifat tersebut akibat pengolahan pengadukkan yang sangat cepat mengakibatkan
mungkin berbeda. Oleh karena itu sebelum adonan tidak tercampur rata dan lengket [11]. 4.
mengetahui cara pembuatan roti, terlebih dahulu Peragian (Fermentation)
mengenal jenis bahan yang akan digunakan, fungsi Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah
dalam pembuatan roti serta sifat–sifat yang untuk proses aerasi adonan dengan mengubah
dibutuhkan. Hal ini perlu diketahui untuk bisa memilih gula menjadi gas karbondioksida, sehingga
bahan secara ekonomis dan mengendalikan mutu mematangkan dan mengempukan gluten dalam
produk sesuai dengan keinginan [9]. adonan. Kondisi dari gluten ini akan
memungkinkan untuk mengembangkan gas
2.1 Proses Produksi Roti secara merata dan menahannya, membentuk
1. Seleksi Bahan cita rasa akibat terjadinya proses fermentasi.
Bahan baku merupakan faktor yang Suhu ruangan 350C dan kelembaban udara 75%
menentukkan dalam proses produksi atau merupakan kondisi yang ideal dalam proses
pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku fermentasi adonan roti. Semakin panas suhu
yang digunakan mutunya baik maka diharapkan ruangan, semakin cepat proses fermentasi
produk yang dihasilkan juga berkualitas. Evaluasi dalam adonan roti. Sebaliknya, semakin dingin
mutu dilakuakan untuk menjaga agar bahan suhu ruangan semakin lama proses fermentasi.
yang digunakan dapat sesuai dengan syarat Selama peragian, adonan menjadi lebih besar
mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan ringan [11].
sehingga dihasilkan produk yang sesuai dengan 5. Pengukuran atau penimbangan adonan
standar mutu yang ditetapkan [10]. (Deviding)
2. Penimbangan Roti agar sesuai dengan besarnya cetakan atau
Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula. berdasarkan bentuk yang digunakan adonan perlu
Penimbangan bahan harus dilakukan dengan ditimbang, Sebelum ditimbang, adonan dipotong-
benar agar tidak terjadi kesalahan dalam potong dalam beberapa bagian. Proses penimbangan
penggunaan jumlah bahan. Ragi, garam, dan harus dilakukan dengan cepat karena proses
bahan tambahan makanan merupakan bahan fermentasi tetap berjalan [12]. 6. Pembulatan adonan
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi (Rounding) Tujuan membuat bulatan-bulatan adonan
sangat penting agar dihasilkan roti yang adalah untuk mendapatkan permukaan yang halus
berkualitas baik sehingga harus diukur dengan dan membentuk kembali struktur gluten. Setelah
teliti. Dalam penimbangan, sebaiknya tidak istirahat singkat lagi, adonan dapat dibentuk menjadi
menggunakan sendok atau cangkir sebagai panjang seperti yang dikehendaki. Jika adonan terlalu
takaran [11]. ditekan maka kulit akan menjadi tidak seragam dan
3. Pengadukan atau pencampuran (Mixing) Mixing pecah [12].
berfungsi mencampur secara homogen semua 7. Pengembangan singkat (Intermediate Proof)
bahan, mendapatkan hidrasi yang sempurna Intermediate proof adalah tahap pengistirahatan
pada karbohidrat dan protein, membentuk dan adonan untuk beberapa saat pada suhu 35 oC360oC
melunakkan gluten, serta menahan gas pada dengan kelembaban 80-83% selama 6-10 menit.
gluten (gas retention). Tujuan mixing adalah Langkah tersebut dilakukan untuk
untuk membuat dan mengembangkan daya memepermudah adonan diroll dengan roll pin dan
rekat. Mixing harus berlangsung hingga tercapai digulung. Selanjutnya, adonan yang telah
perkembangan optimal dari gluten dan dicampur hingga kalis dilanjutkan dengan proses
penyerapan airnya. Dengan demikian, peragian [11].
pengadukan adonan roti harus sampai kalis. 8. Pembentukan Adonan (Moulding) Tahap
Pada kondisi tersebut gluten baru tebentuk pembentukan adonan dilakukan dengan cara
secara maksimal. Adapun yang dimaksud kalis adonan yang telah di istirahatkan digiling pakai roll
adalah pencapaian pengadukan maksimum pin, kemudian digulung atau dibentuk sesuai
sehingga terbentuk permukaan film pada dengan jenis roti yang di inginkan. Pada saat

Copyright © 2015 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 17-23
20
Analisis Pengendalian Mutu Produk Roti pada Nusa Indah Bakery Kabupaten Aceh Besar
penggilingan, gas yang ada di dalam adonan keluar characteristics of a product or service that on its
dan adonan mencapai ketebalan yang di inginkan ability to statisfy stated or implied needs”.
sehingga mudah untuk digulung atau dibentuk Sedangkan menyatakan, “kualitas adalah segala
[11]. sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau
9. Peletakan adonan dalam cetakan (Panning) kebutuhan pelanggan”[14]. Disamping itu, kualitas
Adonan yang sudah digulung dimasukkan kedalam juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
cetakan dengan cara bagian lipatan diletakkan di menentukan kepuasan pelanggan dalam upaya
bawah agar lipatan tidak lepas yang perubahan kearah perbaikan terus menerus sehingga
mengakibatkan bentuk roti tidak baik. Selanjutnya, dikenal dengan istilah Q-MATCH (Quality = Meets
adonan di diamkan dalam cetakan (pan proof). Agreed Terms And Changes) [15].
Sebelum dimasukkan kedalam pembakaran proses 3 Metodologi Penelitian
ini dilakukan agar roti berkembang sehingga hasil
akhir roti diperoleh dengan bentuk dan mutu yang Penelitian ini mengambil tempat di Desa Nusa,
baik [11]. 10. Pembakaran (baking) Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Pada
Setelah dibentuk sesuai yang dikehendaki dan penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif
dikembangkan secara optimal, adonan siap kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Maksudnya yaitu
dipanggang di dalam oven. Ada dua cara pengumpulan informasi tentang roti, langsung kepada
memanggang roti, yaitu dengan uap dan tanpa pemilik usaha Nusa Indah Bakery. Metode kuantitatif
uap, tergantung jenis roti yang dibuat. Untuk ini dapat berupa diagram dan tabel. Data–data
beberapa jenis roti, memanggang dengan uap tersebut dapat diperoleh dari uji coba. Uji coba adalah
itu lebih baik, atau memang perlu untuk suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara
memberikan uap di dalam oven. Ini akan melakukan eksperimen langsung dari objek yang
menghasilkan kelembapan yang tinggi dalam diteliti. Uji coba yang dilakukan disini adalah uji coba
oven yang akan menjaga kulit roti tetap basah, terhadap produk roti. Dimana hal ini dilakukan untuk
sehingga oven proof lebih baik dan mengetahui kualitas yang dimiliki roti yang diteliti.
pengembangan volume roti dicapai. Proses
pemasakan roti memerlukan suhu mulai dari
3.1 Teknik Pengumpulan Data
suhu 260oC-1000oC. Proses fisik adalah
1. Wawancara langsung tentang perusahaan dan
penguapan alkohol dan air. Proses
berwawancara yang berkaitan dengan proses
pemanggangan terjadi di kulit, dimana berbagai
pengendalian mutu produk roti Nusa Indah
jenis gula menjadi karamel dan memberi warna
Bakery, wawancara dilaksanakan untuk
pada kulit [12].
mengenali informasi memperjelas data yang
2.2 Pengendalian Mutu/Kualitas diperoleh.
2. Pencatatan mendapatkan data dari sumber
Setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang pimpinan perusahaan roti Nusa Indah Bakery,
manufaktur maupun jasa untuk menjaga reputasi dan sejarah-sejarah berdirinya perusahaan, struktur
nama baiknya. Salah satu cara yang dapat dilakukan organisasi perusahaan dan data lainnya, dan
adalah dengan memproduksi produk yang bermutu. sumber-sumber yang dapat di pertanggung
Mutu atau kualitas memegang peranan penting dalam jawabkan dan mendukung kerja praktek ini.
suatu perusahaan, karena keberhasilan perusahaan 3. Pelaksanaan praktek terlibat langsung dalam
dalam memperluas pasar atau pelanggan adalah kegiatan-kegiatan pengendalian mutu produk,
memproduksi barang sesuai dengan standar kualitas yang ada di pabrik Nusa Indah Bakery.
yang ditetapkan. 4. Observasi mengadakan pengamatan langsung
Kualitas atau mutu : The quality of a product or dilokasi praktek lapangan untuk mendapatkan
service is a costumer’s perception of the degree to data yang dibutuhkan yang berhubungan
which the product or service meets his or her dengan proses produksi dan pengendalian mutu
expectations [13]. Kualitas mutu sebagai yang bahan baku.
memenuhi standar, yang berorientasi kepada 5. Studi pustaka di lakukan dengan mencari
konsumen. Konsumen pada umumnya menghendaki informasi dari internet.
produk yang baik, harga murah.
Banyak sekali pengertian kualitas yang
dikemukakan para ahli manajemen produksi dan 4 Hasil dan Pembahasan
operasi yang menggambarkan betapa luasnya istilah 1. Pengendalian Mutu Bahan Baku
mutu/kualitas [14]. “The totality of features and a. Tepung terigu

Copyright © 2015 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 17-23
21
Syaifuddin Yana
Analisa yang dilakukan pada produk roti 2. Kondisi Proses
perusahaan Nusa Indah Bakery mengunakan Kondisi yang dipersyaratkan oleh
tepung terigu bogasari yang mampu masingmasing proses adalah sebagai berikut :
menyerap air dalam jumlah besar, memiliki A. Proses pembuatan adonan, dalam proses ini
elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti yang harus sesuai kondisi adalah:
tekstur lembut, volume besar. a) Peralatan yang digunakan harus bersih
b. Air b) Pengadukan tidak boleh terlalu singkat, jika
Air yang digunakan dalam proses produksi terlalu lama adonan menjadi keras dan jika
harus benar-benar bersih, agar keamanan terlalu singkat adonan menjadi lengket.
produk akhir terjamin. Air yang digunakan c) Bulatan adonan ditutup dengan lembaran
dalam perusahaan Nusa Indah Bakery adalah plastik bersih agar tidak terkontaminasi dan
air sumur yang dialirkan melalui pipa-pipa. adonan tidak menjadi kering.
Sebab air sumur yang terletak di Desa Nusa B. Proses pemotongan adonan, dalam proses ini yang
kualitasnya sangat bagus. Dan air sumur tidak harus sesuai kondisi adalah:
berbau, tidak berwarna, tidak berasa. a) Pisau untuk memotong harus bersih dan tidak
c.Telur berkarat
Pengendalian mutu telur dipabrik Nusa Indah b) Alas untuk memotong harus bersih
Bakery dilakukan dengan sederhana yaitu c) Adonan yang sudah dipotong harus segera
melakukan monitoring telur dari kemungkinan ditutup plastik agar tidak terkontaminasi
pecah. Telur yang digunakan adalah telur kotoran dan agar adonan tidak terlalu kering.
berukuran besar dan sedang, bebas kotoran,
kuning telur utuh dan bebas noda, putih telur C. Proses pengovenan, dalam proses ini yang harus
jernih dan pekat. sesuai kondisi adalah:
d.Gula a) Oven untuk memanggang harus bersih dan tidak
Pengendalian mutu melakukan analisa gula berkarat
pasir tersebut berwarna coklat bersih, bebas b) Loyang untuk tempat adonan harus bersih dan
benda asing dan kotoran, kering dan tidak tidak berkarat.
lembab, bebas semut dan serangga lainnya. c) Api pada oven harus menyala dengan rata
e. Susu d) Tabung gas yang digunakan dalam oven tidak
Pengendalian mutu susu diperusahaan Nusa boleh bocor.
Indah Bakery dengan mengunakam jenis susu
bubuk skim. penyimpanan susu bubuk D. Proses pengemasan, dalam proses ini yang harus
senantiasa dijaga agar tetap kering, hal ini sesuai kondisi adalah:
dilakukan karena susu bubuk bersifat sangat a) Roti yang akan dikemas harus dalam keadaaan
rentan terhadap kerusakan dari lingkungan dingin saat dimasukkan dalam plastik pengemas.
terutama air. b) Kemasan mudah dibuka dan menarik
f. Margarin c) Roti yang dikemas harus mempunyai ukuran
Pengendalian mutu di perusahaaan Nusa Indah yang seragam.
Bakery dilakukan dengan mengunakan
margarin, merek simas dan pastikan margarin 3. Pengendalian Mutu Proses
yang dibeli tidak terlalu keras. Pada saat Pengendalian terhadap proses dilakukan dengan
dibuka, warnanya kuning cerah, serta pada cara :
saat digunakan, mudah dioleskan (pada roti) a. Memperhatikan lama pengadukan pada adonan
atau mudah meleleh pada saat memasak hingga adonan kalis, atau elastis tidak lengket
maupun memanggang. Hindari meletakkan pada mesin mixer. Jika pengadukan adonan
persediaan margarin dalam satu tumpukan terlalu lama akan menyebabkan volume roti
yang terlalu banyak. Jangan biarkan margarin yang dihasilkan sangat besar dan tidak kenyal,
terkena sinar matahari langsung, panas sebaliknya jika pengadukan adonan terlalu
kompor serta mesin. Pastikan tempat/ruangan singkat menyebabkan adonan roti kurang elastis,
tempat menyimpan margarin memiliki sirkulasi dan waktu pengovenan akan runtuh atau hancur
udara yang baik serta hindarkan kemasan ketika mengembang.
margarin yang telah dibuka terkena udara b. Memonitoring adonan ketika melakukan proses
langsung karena akan menyebabkan pengadukan agar adonan tetap terjaga
perubahan warna dan bau. Pastikan margarin kebersihannya.
tersimpan secara baik dalam wadah khusus,
tanpa kontaminasi benda lain.

Copyright © 2015 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 17-23
22
Analisis Pengendalian Mutu Produk Roti pada Nusa Indah Bakery Kabupaten Aceh Besar
c. Pengendalian mutu peragian (fermentasi) 3. Roti tidak patah
selama 1 jam. Adonan dibungkus dengan plastik 4. Bentuknya seragam
putih, agar adonan tetap terjaga kebersihannya. 5. Penataan dalam kemasan rapi dan menarik.
d. Jarak penataan roti dalam loyang kurang lebih 4 6. Seratnya halus
cm agar adonan tidak lengket satu sama lain dan 7. Tekstur volume roti mengembang
bentuknya bagus saat mengembang. 4.2 Pengemasan Pengepakan dan Penyimpanan
e. Mengontrol berjalannya proses pengovenan
Pengemasan dapat dijadikan sebagai sarana
apakah api oven tetap menyala atau tidak pada
promosi untuk menarik daya beli konsumen. Oleh
waktu 15 menit dengan suhu 200oC
karena itu, bentuk, warna, dan bahan kemasan perlu
4. Kualitas Produk Akhir
diperhatikan dan direncanakan dengan baik.Selain
Agar mendapatkan produk akhir dengan
sebagai sarana promosi, kemasan berfungsi utama
kualitas yang baik maka perlu dilakukan Sortasi
untuk mempertahankan mutu, mencegah kerusakan,
terhadap produk akhir. Sortasi merupakan salah
melindungi dari pencemaran dan gangguan fisik
satu cara dalam menjaga kualitas produk
(benturan) serta memudahkan penyimpanan,
sehingga dapat dihasilkan kualitas baik yang
pengangkutan, dan pendistribusian.
dapat disukai konsumen. Sortasi bertujuan untuk
Adapun pengemasannya dengan cara roti yang
meneliti kembali produk dan memisahkan produk
setelah selesai dipanggang harus segera dikeluarkan
yang berkualitas baik dengan produk yang tidak
dari oven agar tidak gosong. Roti yang masih panas
baik dengan gambaran seperti berikut, roti patah,
tersebut sebelum dimasukkan kedalam kemasan
tidak mengembang, terdapat noda hitam. Sortasi
plastik, dibiarkan diudara terbuka, namun udaranya
produk akhir dilakukan oleh bagian pengemasan.
tidak boleh terlalu lembab dan dingin. Jika udara
udara terlalu lembab maka permukaan roti akan
5. Diagram Aliran Proses
basah sehinga roti mudah busuk dan berjamur.
Adapun diagram alir pada penelitian ini
Demikian juga, jika roti Nusa Indah Bakery
dapat dilihat pada Gambar 1.
dimasukkan masih dalam keaadan panas kedalam
kemasan, akan menyebabkan terjadinya uap air dan
menempel pada kemasan plastik. Hal ini juga akan
mengakibatkan roti mudah busuk dan berjamur.
Penyimpanan roti Nusa Indah Bakery adalah
dengan cara disusun pada keranjang plastik. Hanya
saja udara tersebut tidak terlalu lembab (RH<80%)
dan tidak terlalu panas (<35 oC). Selain itu, tempat
penyimpanan harus bersih, tidak banyak debu dan
tidak terdapat lalat dan serangga.

5 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.Tahapan proses produksi roti Nusa Indah Bakery
yaitu :
a. Penyiapan bahan baku
b. Penimbangan bahan baku dan
bahan pembantu.
c. Pencampuran bahan baku dan bahan
pembantu dalam mixer. (pencampuran
dihentikan hingga adonan telah menjadi kalis
atau elastis).
4.1 Persyaratan produk akhir d. Peragian/fermentasi sejenak selama 1 jam.
e. Pemotongan dan pembentukan adonan
Perusahaan menentukan persyaratan mutu
dengan ukuran roti seragam dan
produk akhir yang dihasilkan, sebelum dipasarkan.
pembentukan adonan yang sesuai jenis roti.
Persyartan mutu roti perusahaan Nusa Indah Bakery
f. Pengovenan dengan suhu 200oC selama 15
sebelum dipasarkan, adalah:
menit.
1. Roti bertekstur empuk g. Tahap terakhir yaitu pendinginan pada roti
2. Roti berwarna coklat kekuning-kuningan dan penggemasan roti.

Copyright © 2015 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 17-23
23
Syaifuddin Yana
2.Cara pengendalian mutu bahan baku dengan c. Tekstur lembut
memilih: d. Penataan dalam kemasan rapi dan menarik.
a. Tepung terigu dengan kualitas baik dan tidak e. Rasa manis
kadaluarsa serta kemasan atau saknya tidak f.Volume roti mengembang.
rusak, sehingga bebas dari serangga.
b. Telur yang dipilih yaitu telur yang tidak 6. Penanganan alat di pabrik ini masih kurang baik.
pecah, bentuknya proporsional, warna Loyang yang telah selesai hanya dibersihkan
seragam dan tidak berbau. dengan kertas sehingga dalam
c. Gula yang digunakan gula yang berbentuk waktu lama menyebabkan bau tengik
kristal yang ukuranya seragam, warna putih pada loyang.
bersih, bebas dari kotoran dan tidak ada
semut.
Daftar Pustaka
3.Cara pengendalian mutu bahan pembantu [1]. Hatani, La. 2008. “Manajemen Pengendalian Mutu
dengan memilih: Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality
a. Air yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak Control (SQC).” Diakses 12 Maret 2010, dari
berasa, bebas kotoran. www.google.com/Jurusan Manajemen FE Unhalu.
[2]. Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang
b. Mentega, ragi dan susu bubuk full cream juga Manajemen Mutu Terpadu Abad 21 “Kiat Membangun
dipilih yang berkualitas baik Bisnis Kompetitif”. Jakarta : Bumi Aksara.
dan tidak kadaluarsa. Sedangkan untuk [3]. Alisjahbana, Juita. 2005. “Evaluasi Pengendalian Kualitas
mentega yang digunakan yaitu yang Total Produk Pakaian Wanita Pada Perusahaan
warnanya jernih, bersih dari cemaran dan Konveksi”. Jurnal Ventura, Vol. 8, No. 1, April 2005.
[4]. Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management.
tidak berbau tengik.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
[5]. Nasution, M. N.. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor:
4.Dari semua proses yang dilakukan dalam Ghalia Indonesia.
pembuatan roti, yang perlu diperhatikan [6]. Anonim 2. 2004. Daftar Komposisi Bahan Makanan
kaitannya dengan pengendalian mutu antara (DKBM). LIPI, Jakarta
[7]. Anonim 3. 2006. Di Balik Empuknya Roti,
lain:
www.halalguide.com/dibalikempuknyaroti.htm. 15
a. Memperhatikan lama pengadukan adonan, September 2007.
apabila pengadukan adonan terlalu lama [8]. Auinger-pfund dkk, 1999. Pengolahan Kue Dan Roti.
menyebabkan volume roti yang dihasilkan Jakarta. Depatermen Pendidikan Nasional Dikmenjur.
sangat besar dan tidak kenyal, disebabkan [9]. Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., Wooton, M.,
1987. Ilmu Pangan, Universitas Indonesia.
adonan mengalami kematangan awal dalam [10]. Kamarijani. 1983. Perencanaan Unit Pengolahan. Fakultas
proses pengadukan. Jika pengadukan adonan Teknologi Pengolahan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
terlalu singkat menyebabkan adonan roti [11]. Mudjajanto, eddy dan noor. 2004. Pembuat Aneka Roti.
Penebar Swadaya. Jakarta
kurang elastis, volume roti sangat kurang dan
[12]. Anonim 3, 2007. Tiga Pabrik Baru Tepung Terigu Siap
roti yang dihasilkan akan runtuh ketika Beroperasi, http-www_republika_co_id.htm. 10 September
mengembang sebelum dibakar atau ketika 2007.
dalam oven. [13]. Djafri, Sarbi. “Mutu Produk Merupakan Cermin Keberhasilan
Perusahaan di Mata Konsumen”. JM/FE Untar/Th.III/01/1999.
b. Menghilangkan atau memonitoring adonan [14]. Johnson, Ross, William O. Winchell, 2001. “Prinsip-prinsip
agar tetap terjaga kualitasnya seperti Manajemen”, Jakarta
menghilangkan benda asing yang terdapat [15]. Gaspersz, Vincent. 2006. Total Quality Management (TQM)
Untuk Praktisi Bisnis dan Industri. Jakarta : PT Gramedia
dalam adonan yang dapat menurunkan Pustaka Utama.
kualitas roti yang dihasilkan.
c. Jarak penataan roti dalam loyang kurang
lebih 4 cm agar adonan tidak lengket satu
sama lain dan bentuknya bagus saat
mengembang.
d. Pengovenan adonan roti dilakukan selama 15
menit pada suhu 200oC.

5.Kualitas roti yang baik di perusahaan Roti Nusa


Indah Bakery adalah sebagai berikut:
a. Bentuk sesuai standar yang telah ditetapkan
oleh perusahaan dan seragam.
b. Berwarna sedikit kecoklatan dan mengkilap

Copyright © 2015 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 17-23

Anda mungkin juga menyukai