Prinsip Dasar QA
Fokus pada Kualitas: QA memastikan bahwa kualitas menjadi fokus utama dalam
pengembangan produk atau sistem. Pencegahan daripada Perbaikan: QA berupaya mencegah
masalah sebelum produk atau sistem mencapai tahap produksi.
Untuk memahami prinsip-prinsip QA dengan lebih baik, mari kita bahas beberapa
konsep inti yang membentuk dasar Quality Assurance:
1. Perencanaan Kualitas
Prinsip pertama QA adalah
Perencanaan kualitas yang matang. Ini mencakup menentukan standar kualitas yang
diharapkan dari produk atau layanan, serta merancang proses untuk mencapai standar
tersebut. Perencanaan kualitas juga melibatkan identifikasi potensi risiko yang dapat
memengaruhi kualitas.
2. Pencegahan Cacat
Prinsip QA yang sangat penting adalah pencegahan cacat atau ketidaksesuaian. QA
berusaha untuk mengidentifikasi potensi masalah atau cacat dalam proses produksi
atau penyediaan layanan dan mengambil tindakan pencegahan untuk mencegahnya
terjadi. Ini lebih efisien daripada mendeteksi dan memperbaiki masalah setelah
produk atau layanan selesai.
3. Evaluasi Terus-Menerus
QA melibatkan evaluasi berkelanjutan terhadap proses. Ini mencakup pemantauan dan
pengukuran kinerja, pemantauan hasil produksi atau layanan, dan identifikasi potensi
perbaikan.
4. Perbaikan Berkelanjutan
Prinsip QA yang terakhir adalah pencapaian perbaikan berkelanjutan dalam kualitas. QA
mendorong perusahaan untuk selalu mencari cara untuk meningkatkan proses produksi atau
penyediaan layanan, bahkan jika standar kualitas telah tercapai.
2. Efisiensi Proses
QA membantu dalam mengidentifikasi dan menghilangkan masalah yang dapat
memperlambat atau menghambat proses produksi. Dengan demikian, ini dapat
meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi.
3. Kepatuhan Regulasi
Dalam banyak industri, ada regulasi yang ketat terkait dengan kualitas produk atau
layanan. QA membantu memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua aturan
dan regulasi yang berlaku, mengurangi risiko hukum.
2. Prinsip QC
Tugas quality control secara spesifik ini sangat beragam, tergantung pada suatu
industri di mana mereka bekerja, quality control memounyai kewenangan untuk dapat
menerima atau menolak produk yang yang akan dipasarkan, tidak peduli pada suatu daerah
industri dimana mereka bekerja tujuan utama mereka yaitu pada suatu pengendalian kualitas,
menguji sebuah produk sesuai standar spesifikasi pabrik atau pada suatu perusahaan,, ketika
mereka menemukan kekurangan pada suatu hasil produksi mereka berhak dan dapat
mengirimkan sebuah produk yang kekurang kembali untuk dapat perbaikan.
Inti dari tugas mereka yaitu untuk menguji, memeriksa, meneliti serta menganalisi
suatu kualitas produk sehingga produk yang dapat dihasilkan sesuai dengan standar
perusahaan serta kelayakan untuk disebarkan di pasar.
Langkah yang harus dilakukan pertama kali dalam meneliti Quality Control yaitu
harus benar-benar mengerti serta dapat memahami keadaan baik kelemahan maupun
kelebihan yang ada dalam diri sendiri
Selanjutnya adalah mampu mengurangi berbagai kesalahan pada diri sendiri.
Setelah menemukan penyebab dari masalahnya, ambil dari penyebab nomor 1 dan 2,
buang penyebab nomor 3, 4 dan seterusnya.
Jangan hanya melihat hasilnya saja tetapi check terlebih dahulu satu persatu prosesnya.
Check dan yakinkan sebuah fakta yang ada di lapangan, dengan produk dan data.
Lakukan sebuah pengamatan pada nilai rata-rata dari hasil data, karena bisa saja terjadi
ketidakseimbangan pada suatu nilai rata-rata.
Jangan cuma melakukan sebuah penyelidikan, tetapi juga hasil dari penyelidikan
tersebut di periksa satu persatu prosesnya.
Cara bekerja serta urutan dalam bekerja jangan hanya di sampaikan secara lisan tetapi
sampaiakanlah dalam suatu bentuk tulisan.
Jika melihat sesuatu yang kurang, segera lakukan sebuah action, stop, mesin, hubungi
maintenance, dan segera cari penyebanya dan lakukan tindakan perbaikan, jangan
sampai sebuah kesalahan yang sama terulang kembali.
Kualitas adalah untuk dapat memenuhi keinginan sesuai yang di harapkan oleh
pelanggan, yaitu dengan memberikan barang serta service yang memuaskan.
Quality Control yaitu Top Managemen sampai dengan seluruh karyawan yang benar-
benar merasakan serta menyadari bahwa Quality ini merupakan jiwa dari suatu
perusahaan.
Langkah petama yang dapat dilakukan dalam meneliti Quality Control yaitu dengan
menggunakan Plan-Do-Action.
Harus mempunyai suatu keterampilan komunikasi yang baik dalam lisan atau tertulis.
Harus baik dalam sebuah perhitungan aritmatika serta memiliki suatu bakat mekanik
jika diperlukan.
Kemampuan untuk bisa menggunakan komputer serta utilitas juga harus dimiliki
Quality Control.
Dengan sebuah program pelatihan serta sertifikasi yang ditawarkan oleh organisasi
internasional dapat membantu untuk mendapatkan sebuah pekerjaan sebagai Quality
Control.
Untuk dapat memiliki pengetahuan kerja departemen lain dari suatu perusahaan serta
aturan dan peraturan yang dapat membantu untuk dapat mempertahankan stsobatr
kualitas dengan cara yang lebih efektif.
Keahlian quality control harus didasari pada pemeriksaan visual dari suatu kualitas
produk, dia juga harus mempunyai pendekatan profesional mengenai sebuah metode jaminan
kualitas serta mampu menggunakan alat-alat canggih untuk suatu tujuan ini, quality control
juga harus mempunyai sebuah keterampilan dokumentasi profesional untuk suatu proses
jaminan kualitas.
Kualitas yang dapat diinginkan dalam setiap produk saat ini, oleh karena itu QC
dibutuhkan dalam setiap bidang seperti konstruksi, pertanian, barang, konsumen, peralatan
medis, serta baik teknis, transportasi serta berbagai layanan lainnya quality control juga harus
bekerja dalam kordinasi dengan departemen lain seperti suatu produksi, manufaktur,
pengepakan dan sebuah pemasok.
3. Prinsip QI
Prinsip Qi, yaitu tenaga dalam tubuh manusia atau energi tak kasat mata yang
menopang kehidupan. Qi mengalir di tubuh manusia melalui titik akupuntur yang
berbeda. Titik akupuntur dapat tersumbat sehingga mengganggu aliran tenaga dan
keseimbangan Chi
Customer yang menentukan tingkat kualitas suatu produk atau jasa. Mereka tidak melihat
usaha apa saja yang dilakukan organisasi untuk mendorong peningkatan kualitas dan
kepuasan pada customer. Seperti, memberikan pelatihan pada karyawan,
mengintegrasikan kualitas ke dalam proses desain, meningkatkan sistem komputerisasi
atau perangkat lunak, dan lain sebagainya.
2. Keterlibatan karyawan
3. Peningkatan Berkesinambungan
4. Sistem terintegrasi
Proses mikro menambah proses yang lebih besar, dan semua proses digabungkan ke
dalam proses bisnis yang diperlukan untuk menentukan dan menerapkan strategi. Setiap
orang harus memahami visi, misi, dan prinsip serta kebijakan mutu, tujuan, dan proses
organisasi. Kinerja bisnis harus dipantau dan dikomunikasikan secara terus menerus.
Setiap organisasi memiliki budaya kerja yang unik. Dengan demikian, sistem terintegrasi
menghubungkan unsur-unsur peningkatan bisnis dalam upaya untuk terus meningkatkan
dan mencapai harapan pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Bagian penting dari manajemen kualitas adalah pendekatan strategis dan sistematis untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi. Proses ini, disebut perencanaan strategis atau
manajemen strategis, termasuk perumusan rencana strategis yang mengintegrasikan
kualitas sebagai komponen inti.
6. Peningkatan berkelanjutan