Anda di halaman 1dari 9

1.

Prinsip Dasar QA

Fokus pada Kualitas: QA memastikan bahwa kualitas menjadi fokus utama dalam
pengembangan produk atau sistem. Pencegahan daripada Perbaikan: QA berupaya mencegah
masalah sebelum produk atau sistem mencapai tahap produksi.

Pengertian Quality Assurance (QA)


Quality Assurance (QA) adalah serangkaian tindakan yang bertujuan untuk
memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang
telah ditentukan. Prinsip-prinsip QA dirancang untuk mencegah cacat atau ketidaksesuaian
dalam produk atau layanan sejak awal, bukan hanya mendeteksinya setelah produk atau
layanan telah selesai. QA mencakup perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan perbaikan
berkelanjutan dalam proses produksi atau penyediaan layanan.
Quality Assurance (QA) adalah konsep yang penting dalam manajemen kualitas
produk dan layanan. Prinsip-prinsip QA, seperti perencanaan kualitas, pencegahan cacat,
evaluasi terus-menerus, dan perbaikan berkelanjutan, membentuk dasar untuk mencapai
kualitas yang lebih baik, efisiensi operasional, dan keunggulan kompetitif. Dengan
menerapkan prinsip-prinsip QA dengan cermat, perusahaan dapat memastikan bahwa produk
dan layanan mereka memenuhi standar kualitas yang tinggi, memberikan kepuasan kepada
pelanggan, dan membangun reputasi yang kuat di pasar.

Prinsip-prinsip Utama Quality Assurance

Untuk memahami prinsip-prinsip QA dengan lebih baik, mari kita bahas beberapa
konsep inti yang membentuk dasar Quality Assurance:

1. Perencanaan Kualitas
Prinsip pertama QA adalah
Perencanaan kualitas yang matang. Ini mencakup menentukan standar kualitas yang
diharapkan dari produk atau layanan, serta merancang proses untuk mencapai standar
tersebut. Perencanaan kualitas juga melibatkan identifikasi potensi risiko yang dapat
memengaruhi kualitas.
2. Pencegahan Cacat
Prinsip QA yang sangat penting adalah pencegahan cacat atau ketidaksesuaian. QA
berusaha untuk mengidentifikasi potensi masalah atau cacat dalam proses produksi
atau penyediaan layanan dan mengambil tindakan pencegahan untuk mencegahnya
terjadi. Ini lebih efisien daripada mendeteksi dan memperbaiki masalah setelah
produk atau layanan selesai.

3. Evaluasi Terus-Menerus
QA melibatkan evaluasi berkelanjutan terhadap proses. Ini mencakup pemantauan dan
pengukuran kinerja, pemantauan hasil produksi atau layanan, dan identifikasi potensi
perbaikan.
4. Perbaikan Berkelanjutan
Prinsip QA yang terakhir adalah pencapaian perbaikan berkelanjutan dalam kualitas. QA
mendorong perusahaan untuk selalu mencari cara untuk meningkatkan proses produksi atau
penyediaan layanan, bahkan jika standar kualitas telah tercapai.

Manfaat Prinsip-prinsip Quality Assurance

Penerapan prinsip-prinsip QA dalam sebuah perusahaan dapat memberikan sejumlah manfaat


yang signifikan:
1. Kualitas yang Lebih Baik
Salah satu manfaat utama QA adalah peningkatan kualitas produk atau layanan.
Ini berarti produk atau layanan yang lebih baik untuk pelanggan, yang dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun reputasi positif.

2. Efisiensi Proses
QA membantu dalam mengidentifikasi dan menghilangkan masalah yang dapat
memperlambat atau menghambat proses produksi. Dengan demikian, ini dapat
meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi.
3. Kepatuhan Regulasi
Dalam banyak industri, ada regulasi yang ketat terkait dengan kualitas produk atau
layanan. QA membantu memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua aturan
dan regulasi yang berlaku, mengurangi risiko hukum.

4. Reputasi yang Baik


Perusahaan dengan reputasi baik dalam hal kualitas memiliki keunggulan
kompetitif. Reputasi ini dapat menarik pelanggan baru dan mempertahankan
pelanggan yang sudah ada.

5. Inovasi dan Perbaikan Berkelanjutan


QA mendorong perusahaan untuk selalu mencari cara untuk meningkatkan. Ini
dapat mendorong inovasi dalam produk atau proses produksi, memberikan
perusahaan keunggulan kompetitif jangka panjang.

Pengaplikasian Prinsip Quality Assurance


Pengaplikasian prinsip-prinsip QA dalam perusahaan memerlukan pendekatan yang terstruktur.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menerapkan QA dengan sukses:
1. Perencanaan Kualitas yang Matang
Tentukan standar kualitas yang diharapkan dan rancang proses produksi atau
penyediaan layanan untuk mencapainya.
2. Pelatihan Karyawan
Pastikan semua karyawan memahami pentingnya QA dan memiliki keterampilan
yang diperlukan untuk mematuhi prosedur QA.
3. Pengendalian Proses
Monitor dan kendalikan setiap langkah dalam proses produksi atau penyediaan
layanan. Ini termasuk pemeriksaan rutin, pengujian, dan evaluasi kualitas.
4. Pengukuran dan Evaluasi Terus-Menerus
Lakukan pengukuran kualitas dan evaluasi terus-menerus terhadap proses
produksi atau penyediaan layanan. Ini membantu dalam mengidentifikasi
perbaikan yang dapat dilakukan.
5. Perbaikan Berkelanjutan
Identifikasi dan implementasikan perbaikan berkelanjutan dalam proses produksi
atau penyediaan layanan. Jangan puas dengan mencapai standar kualitas saat ini;
selalu mencari cara untuk meningkatkan.

2. Prinsip QC

Tugas Quality Control (QC)

Tugas quality control secara spesifik ini sangat beragam, tergantung pada suatu
industri di mana mereka bekerja, quality control memounyai kewenangan untuk dapat
menerima atau menolak produk yang yang akan dipasarkan, tidak peduli pada suatu daerah
industri dimana mereka bekerja tujuan utama mereka yaitu pada suatu pengendalian kualitas,
menguji sebuah produk sesuai standar spesifikasi pabrik atau pada suatu perusahaan,, ketika
mereka menemukan kekurangan pada suatu hasil produksi mereka berhak dan dapat
mengirimkan sebuah produk yang kekurang kembali untuk dapat perbaikan.

Inti dari tugas mereka yaitu untuk menguji, memeriksa, meneliti serta menganalisi
suatu kualitas produk sehingga produk yang dapat dihasilkan sesuai dengan standar
perusahaan serta kelayakan untuk disebarkan di pasar.

Tujuan Quality Control

 Memberikan sebuah kualitas produk serta aktifitas kerja.


 Mengontrol biaya dan juga cost.
 Ketepatan dalam penyampaian.
 Menjamin suatu keselamatan.
 Ramah lingkungan.
 Memenuhi suatu keinginan pembeli terhadap suatu produk dan service.
 Menghasilkan sebuah kualitas produk yang sangat baik dan ramah lingkungan.
Langkah – Langkah dalam Quality Control

 Langkah yang harus dilakukan pertama kali dalam meneliti Quality Control yaitu
harus benar-benar mengerti serta dapat memahami keadaan baik kelemahan maupun
kelebihan yang ada dalam diri sendiri
 Selanjutnya adalah mampu mengurangi berbagai kesalahan pada diri sendiri.
 Setelah menemukan penyebab dari masalahnya, ambil dari penyebab nomor 1 dan 2,
buang penyebab nomor 3, 4 dan seterusnya.
 Jangan hanya melihat hasilnya saja tetapi check terlebih dahulu satu persatu prosesnya.
 Check dan yakinkan sebuah fakta yang ada di lapangan, dengan produk dan data.
 Lakukan sebuah pengamatan pada nilai rata-rata dari hasil data, karena bisa saja terjadi
ketidakseimbangan pada suatu nilai rata-rata.
 Jangan cuma melakukan sebuah penyelidikan, tetapi juga hasil dari penyelidikan
tersebut di periksa satu persatu prosesnya.
 Cara bekerja serta urutan dalam bekerja jangan hanya di sampaikan secara lisan tetapi
sampaiakanlah dalam suatu bentuk tulisan.
 Jika melihat sesuatu yang kurang, segera lakukan sebuah action, stop, mesin, hubungi
maintenance, dan segera cari penyebanya dan lakukan tindakan perbaikan, jangan
sampai sebuah kesalahan yang sama terulang kembali.

Prinsip Dasar Quality Control

 Kualitas adalah untuk dapat memenuhi keinginan sesuai yang di harapkan oleh
pelanggan, yaitu dengan memberikan barang serta service yang memuaskan.
 Quality Control yaitu Top Managemen sampai dengan seluruh karyawan yang benar-
benar merasakan serta menyadari bahwa Quality ini merupakan jiwa dari suatu
perusahaan.
 Langkah petama yang dapat dilakukan dalam meneliti Quality Control yaitu dengan
menggunakan Plan-Do-Action.

Syarat Menjadi Quality Control (QC)


 Pendidikan serta pengalaman Quality Control yaitu ijazah sekolah tinggi, diploma
maupun Sarjana bidang yang sesuai dengan pekerjaan di atas.

 Harus mempunyai suatu keterampilan komunikasi yang baik dalam lisan atau tertulis.
 Harus baik dalam sebuah perhitungan aritmatika serta memiliki suatu bakat mekanik
jika diperlukan.
 Kemampuan untuk bisa menggunakan komputer serta utilitas juga harus dimiliki
Quality Control.
 Dengan sebuah program pelatihan serta sertifikasi yang ditawarkan oleh organisasi
internasional dapat membantu untuk mendapatkan sebuah pekerjaan sebagai Quality
Control.
 Untuk dapat memiliki pengetahuan kerja departemen lain dari suatu perusahaan serta
aturan dan peraturan yang dapat membantu untuk dapat mempertahankan stsobatr
kualitas dengan cara yang lebih efektif.

Keahlian Yang Dibutuhkan Quality Control

Keahlian quality control harus didasari pada pemeriksaan visual dari suatu kualitas
produk, dia juga harus mempunyai pendekatan profesional mengenai sebuah metode jaminan
kualitas serta mampu menggunakan alat-alat canggih untuk suatu tujuan ini, quality control
juga harus mempunyai sebuah keterampilan dokumentasi profesional untuk suatu proses
jaminan kualitas.

Kualitas yang dapat diinginkan dalam setiap produk saat ini, oleh karena itu QC
dibutuhkan dalam setiap bidang seperti konstruksi, pertanian, barang, konsumen, peralatan
medis, serta baik teknis, transportasi serta berbagai layanan lainnya quality control juga harus
bekerja dalam kordinasi dengan departemen lain seperti suatu produksi, manufaktur,
pengepakan dan sebuah pemasok.

3. Prinsip QI
Prinsip Qi, yaitu tenaga dalam tubuh manusia atau energi tak kasat mata yang
menopang kehidupan. Qi mengalir di tubuh manusia melalui titik akupuntur yang
berbeda. Titik akupuntur dapat tersumbat sehingga mengganggu aliran tenaga dan
keseimbangan Chi

4. Prinsip dasar CQI

Continuous Quality Improvement (CQI) atau disebut juga Perbaikan mutu


berkesinambungan atas kinerja oraganisasi secara menyeluruh hendaknya di jadikan
sebagai patokan tetap dari oraganisasi. Proses berkesinambungan merupakan prinsip
dasar yang paling fundamental di mana mutu adalah sebagai pusatnya. proses ini
merupakan pelengakap dan yang menghidupkan proses, dan juga prinsip fokus pada
customer atau pelanggan. Perbaikan yang berkesinambungan berkaitan dengan komitmen
dan proses (continuous process improvement) kometmen terhadap kualitas di mulai
dengan pernyataan dedikasi pada misi dan visi bersama, serta pemberdayaan semua
partisipan untuk secara inkremental mewujudkan visi tersebut.Perbaikan mutu yang
berkesinambungan bergantung pada dua unsur. Pertama, mempelajari proses alat, dan
keterampilan yang tepat. Kedua Menerapkan keterampilan baru pada small achiveable
projects. Namun, upaya perbaikan kualitas secara berkesinambungan dalam lembaga
pendidikan ditentukan oleh sumber daya manusia sebagai pemberi pelayanan pendidikan
yang berkualitas pada customer.

5. Prinsip Dasar TQM

Total Quality Management (TQM) menggambarkan pendekatan manajemen


untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan. Dalam upaya TQM,
semua anggota organisasi berpartisipasi dalam meningkatkan proses, produk, layanan,
dan budaya tempat mereka bekerja.

TQM memiliki 8 prinsip utama :


Manajemen kualitas total dapat diringkas sebagai sistem manajemen untuk organisasi
yang berfokus pada pelanggan yang melibatkan semua karyawan dalam peningkatan
berkelanjutan. Dengan menggunakan strategi, data, dan komunikasi yang efektif untuk
mengintegrasikan kualitas ke dalam budaya dan kegiatan organisasi. Konsep tersebut hadir
dalam Sistem Manajemen Mutu yang lebih modern. Berikut adalah 8 prinsip utama dari TQM:

1. Berfokus pada pelanggan

Customer yang menentukan tingkat kualitas suatu produk atau jasa. Mereka tidak melihat
usaha apa saja yang dilakukan organisasi untuk mendorong peningkatan kualitas dan
kepuasan pada customer. Seperti, memberikan pelatihan pada karyawan,
mengintegrasikan kualitas ke dalam proses desain, meningkatkan sistem komputerisasi
atau perangkat lunak, dan lain sebagainya.

2. Keterlibatan karyawan

Semua karyawan berpartisipasi untuk mencapai tujuan bersama. Sasaran mutu


melibatkan seluruh tingkat baik tingkat pemimpin maupun karyawan. sehingga sasaran
yang ingin dicapai organisasi diketahui oleh semua tingkatan tidak hanya pada level
pimpinan.Tindakan ini akan menguntungan organisasi.

3. Peningkatan Berkesinambungan

Komponen utama dari TQM adalah perbaikan terus-menerus. perbaikan terus-menerus


akan menyebabkan peningkatan yang lebih tinggi terhadap kualitas proses. perbaikan
terus-menerus akan memastikan perusahaan akan menemukan cara-cara baru dan teknik
dalam memproduksi produk berkualitas lebih baik, produksi menjadi lebih kompetitif,
serta melebihi harapan pelanggan.

4. Sistem terintegrasi
 Proses mikro menambah proses yang lebih besar, dan semua proses digabungkan ke
dalam proses bisnis yang diperlukan untuk menentukan dan menerapkan strategi. Setiap
orang harus memahami visi, misi, dan prinsip serta kebijakan mutu, tujuan, dan proses
organisasi. Kinerja bisnis harus dipantau dan dikomunikasikan secara terus menerus.
 Setiap organisasi memiliki budaya kerja yang unik. Dengan demikian, sistem terintegrasi
menghubungkan unsur-unsur peningkatan bisnis dalam upaya untuk terus meningkatkan
dan mencapai harapan pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.

5. Pendekatan strategis dan sistematis

Bagian penting dari manajemen kualitas adalah pendekatan strategis dan sistematis untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi. Proses ini, disebut perencanaan strategis atau
manajemen strategis, termasuk perumusan rencana strategis yang mengintegrasikan
kualitas sebagai komponen inti.

6. Peningkatan berkelanjutan

Hal utama TQM adalah peningkatan proses berkelanjutan. Perbaikan berkelanjutan


mendorong organisasi untuk menjadi analitis dan kreatif dalam menemukan cara untuk
lebih kompetitif dan lebih efektif dalam memenuhi harapan pemangku kepentingan.

Anda mungkin juga menyukai