Sistem Mutu • Organisasi yang efektif menggunakan standar seperti ISO 9000 dan program seperti six sigma, serta penghargaan seperti Malcolm Bldrige National Quality Award yang mampu menyediakan petunjuk untuk menyusun struktur sistem manajemen kualitas, mempertahankan pelaporan, dan menggunakan berbagai teknik untuk memperbaiki proses dan sistem • Dari sisi pelanggan, para pelanggan juga menginginkan adanya penjaminan kualitas atas produk atau layanan yang diterimanya • Dari sisi organisasi selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan berupaya menunjukkan prestasi atas kinerjanya di mata pelanggan • Maka : peran Standardisasi , pemberian penghargaan, dan penjaminan kualitas bagi pelanggan merupakan hal yang penting bagi organisasi atau perusahaan untuk tetap survive Jaminan Mutu Mengapa Harus Ada Jaminan Mutu? • Apakah makanan yang ada Anda makan dijamin kadar kesehatannya? • Apakah Anda yakin motor yang Anda beli aman untuk dipakai? • Apakah Anda yakin bahwa handphone yang Anda pegang sekarang adalah barang orisinil? Yakinkah Anda dengan penjual nya? Jaminan Mutu • Penjaminan kualitas (quality assurance) adalah seluruh rencana dan tindakan sistematis yang penting untuk menyediakan kepercayaan yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dari kualitas • Penjaminan kualitas merupakan kegiatan untuk memberikan bukti- bukti untuk membangun kepercayaan bahwa kualitas dapat berfungsi secara efektif • Penjaminan kualitas merupakan bagian yang menyatu dalam membentuk kualitas produk dan layanan suatu organisasi atau perusahaan. Jaminan Mutu • Mekanisme penjaminan kualitas yang digunakan juga harus dapat menghentikan perubahan bila dinilai perubahan tersebut menuju ke arah penurunan atau kemunduran • penjaminan kualitas secara luas dijelaskan sebagai fungsi manajemen strategik yang berkaitan dengan berdirinya kebijakan, standar, dan sistem untuk pemeliharaan atau mempertahankan kualitas (Walley et al., 1999). Tujuan Jaminan Mutu • 1. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan berkesinambungan melalui praktik yang terbaik dan mau mengadakan inovasi. (sisi produksi) • 2. Memudahkan mendapatkan bantuan baik pinjaman uang atau fasilitas, atau bantuan lain dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya. (sisi keuangan) • 3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai dengan standar pesaing. (sisi pemasaran) • 4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki. (sisi konsumen) Jaminan Mutu • Penjaminan kualitas ini mula-mula dikenal dalam industri makanan. Selama tahun 1950 Organisasi Perdamaian Atlantik Utara (NATO) melahirkan publikasi mengenai penjaminan kualitas yang menemukan bahwa persyaratan, termasuk metode produksi harus didefinisikan dengan jelas dalam spesifikasi pembelian • Penekanan pada sistem penjaminan kualitas adalah perbaikan pada kemampuan proses, mendeteksi, dan mencegah kesalahan. • Penjaminan kualitas mencakup seluruh siklus hidup produk, yang dimulai dari identifikasi produk sampai dengan inspeksi akhir, keyakinan dalam penggunaan, dan kepuasan pelanggan. Jaminan Mutu • Sistem penjaminan kualitas dapat dicapai melalui penggunaan secara lebih komprehensif dalam manual kualitas, perbaikan prosedur, teknik statistik yang benar, dan auditing sistem kualitas yang menjamin bahwa tindakan continuous improvement telah dilaksanakan. • Banyak pihak yang mempunyai persepsi yang keliru mengenai penjaminan kualitas, misalnya penjaminan kualitas sangat mahal, merupakan pembangkit kekuatan yang sangat besar, lebih menekankan pada koreksi terhadap kekurangan daripada mencegah kesalahan dari kejadian masa lampau, dan sebagainya. Jaminan Mutu Menurut Stebbing • 1. Penjaminan kualitas bukan pengendalian kualitas atau inspeksi. Meskipun program penjaminan kualitas (quality assurance) mencakup pengendalian kualitas dan inspeksi, namun kedua kegiatan tersebut hanya merupakan bagian dari komitmen terhadap mutu secara menyeluruh. • 2. Penjaminan kualitas bukan kegiatan pengecekan yang luar biasa. Dengan kata lain, departemen pengendali kualitas tidak harus bertanggung jawab dalam pengecekan segala sesuatu yang dikerjakan oleh orang lain. • 3. Penjaminan kualitas bukan menjadi tanggung jawab bagian perancangan. Dengan kata lain, departemen penjaminan kualitas bukan merupakan keputusan bidang perancangan atau teknik, tetapi membutuhkan orang yang dapat bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan dalam bidang-bidang yang dibutuhkan dalam perancangan. Jaminan Mutu Menurut Stebbing • 4. Penjaminan kualitas bukan bidang yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Pendokumentasian dan sertifikasi yang berkaitan dengan penjaminan kualitas (quality assurance) bukan pemborosan. Kegiatan penjaminan kualitas merupakan kegiatan pengendalian melalui prosedur secara benar, sehingga dapat mencapai perbaikan dalam efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas. • 5. Penjaminan kualitas bukan merupakan obat yang mujarab untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dengan penjaminan kualitas, justru akan dapat mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak awal dan setiap waktu (do it right the first time and every time). • 6. Tetapi, penjaminan kualitas merupakan kegiatan untuk mencapai biaya yang efektif, membantu meningkatkan produktivitas, merupakan alat untuk merealisasikan “do it right the first time every time”, merupakan pengertian dan pendapat manajemen yang terbaik dan terpenting, dan menjadi tangung jawab seluruh personil dalam organisasi atau perusahaan. Strategi sukses Jaminan Mutu • 1. Mendefinisikan tanggung jawab dan hubungan komunikasi pada masing- masing departemen atau disiplin. • 2. Menyusun hubungan antar departemen. • 3. Memeriksa atau menguji dan menyetujui kegiatan dan fungsi-fungsi yang dapat dikendalikan secara prosedural. • 4. Mengomunikasikan kepada semua pihak, alasan, manfaat, dan implementasi program penjaminan kualitas. Elemen-elemen Jaminan Mutu • kualitas menekankan pada persepsi pelanggan mengenai bagaimana kebutuhannya dapat terpenuhi. Untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan tersebut, maka perlu adanya penjaminan kualitas, Maka terdapat 3 komponen dalam jaminan mutu : • 1. Kualitas pelanggan, yang menunjukkan apakah kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi dengan produk atau jasa yang ada. Hal ini dapat diketahui dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan. • 2. Kualitas profesional, yang menunjukkan apakah kebutuhan pelanggan secara profesional, dan apakah prosedur dan standar profesional yang dipercaya untuk menghasilkan produk atau jasa yang diinginkan dapat tetap terpelihara dengan baik. • 3. Kualitas proses, yang merupakan desain dan operasional dalam proses produksi atau pelayanan dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien untuk memenui kebutuhan dan harapan pelanggan. Elemen penting Jaminan Mutu • 1. Kebijakan, yang meliputi tujuan, filosofi, • 4. Standar kesesuaian atau dan nilai dari produk atau jasa, misalnya tanggapan, mudah diakses, sesuai dengan pencapaian yang bersifat khusus. kebutuhan, kesamaan atau keadilan, • 5. Tindakan perbaikan bila standar efisiensi, efektivitas, dapat diterima oleh pencapaian tidak terpenuhi. masyarakat, dan tepat waktu. • 2. Komitmen yang jelas terhadap kualitas • 6. Prosedur pelatihan dan pada seluruh produk atau jasa yang ada (baik pengembangan staf yang berkaitan langsung maupun tidak langsung) yang harus dengan penjaminan kualitas dan dimengerti dan dianut oleh seluruh staf. pengendalian kualitas. • 3. Metode yang efektif dan disepakati mengenai keterlibatan pelanggan dalam • 7. Adanya kesepakatan kontrak perencanaan dan pendangan terhadap antara produsen atau pemberi jasa produk dan pelayanan. dan pelanggan. Standar Jaminan Mutu • Dalam mencapai penjaminan kualitas yang ditandai dengan akreditasi sistem kualitas suatu organisasi atau perusahaan memerlukan motivasi organisasi • Motivasi untuk mencapai akreditasi antara lain karena adanya tekanan pelanggan, pesaing telah mencapainya, dan adanya harapan untuk memperbaiki kualitas layanan, dan mengurangi keluhan pelanggan. Akreditasi ini juga tidak terlepas dari peran aktif seluruh staf yang ada dan jasa konsultan. • Filosofi penjaminan kualitas menghendaki perusahaan menentukan apa, mengapa, kapan, bagaimana, di mana, dan siapa yang berhubungan dengan kegaitan-kegiatan mereka Standar jaminan Mutu • Dalam ISO 9000, sistem dan prosedur harus dipilih dan efektif, dan hanya prosedur yang secara aktual dibutuhkanlah yang harus didokumentasikan • Ada sejumlah standar penjaminan kualitas yang sudah banyak dikenal di berbagai negara, misalnya ISO 9000, BS 5750, CAN3-Z299, AS 1821, ANSI/ ASME NQA-1, dan masih banyak lagi • Standar penjaminan kualitas tersebut dibagi menjadi penjaminan kualitas secara formal dan penjaminan kualitas secara informal. Jaminan mutu Formal • Sertifikasi tersebut merupakan langkah awal untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan kualitas produk maupun proses. • Organisasi atau perusahaan yang menganggap bahwa pencapaian sertifikasi merupakan akhir perjalanan adalah salah besar. • ISO 9000 dirancang sebagai standar generik yang menggunakan pencegahan berdasarkan pendekatanTQM dan tidak dapat digunakan pada semua industri tanpa penyesuaian atau pengembangan lebih lanjut sebelum diterapkan Jaminan Mutu Informal • penjaminan kualitas informal dilakukan oleh seluruh personil dalam organisasi secara informal, atau yang sering dikenal dengan gugus kualitas (quality circles) • Gugus kualitas adalah sekelompok orang, biasanya antara empat hingga dua belas orang, berasal dari bidang kerja yang sama, yang secara rutin dan sukarela bertemu untuk mengidentifikasi, menemukan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya. • Mereka bertemu secara sukarela, pada jam kerja organisasi atau perusahaan, dan tidak dibayar atas pekerjaan atau pertemuan tersebut. Peran Penghargaan dalam Jaminan Mutu • Penghargaan dalam hal kualitas (quality awards) merupakan suatu alat di mana perusahaan mendapat pengakuan atas usaha-usaha mereka dan akan menjadi lebih populer pada tahun-tahun belakangan ini. • Penghargaan atas kualitas yang dicapai kita kenal misalnya The Deming Prize yang digunakan di Jepang, The Baldridge Awards yang digunakan di Amerika, dan European Quality Awards dan British Quality Asociation yang digunakan di Eropa. • Penghargaan tersebut sebenarnya merupakan kompetisi tahunan (annual competition) yang bertujuan untuk mengadakan continuous improvement. The Deming prize • Kriteria yang digunakan dalam pemberian penghargaan tersebut antara lain: • a. Pengetahuan dan semangat top management terhadap kualitas. • b. Kebijakan, sasaran, dan tujuan (antara lain pengujian filosofi seperti Deming’s 14 points yang digunakan organisasi untuk usaha perbaikan kualitas). • c. Organisasi yang berkualitas, termasuk sistem dan keterlibatan karyawan. • d. Pengetahuan tentang kualitas, menggabungkan kekuatan dalam prinsip dan metode pengajaran statistik dan perluasannya kepada supplier. • e. Penerapan proses perbaikan kualitas. • f. Kebijakan masa mendatang, perencanaan, dan pengakuan performansi. • g. Kriteria-kriteria tersebut berkaitan dengan tanggapan perubahan organisasi. The Baldrige Awards • a. Kepemimpinan (leadership): mendefinisikan • e. Manajemen dari kualitas proses nilai, sasaran, perencanaan kualitas untuk (management of process quality): pencapaian dan pengkomunikasian. menjamin kualitas produk dan jasa. • b. Informasi dan analisis (information and analysis): meliputi dapat dipercaya (reliability), • f. Kualitas dan Hasil operasional dapat disampaikan (currency), dapat (quality and operational result): digunakan (usability). bagaimana perbaikan dan • c. Perencanaan kualitas strategik (strategic performansi kualitas tersebut dapat quality planning): tingkat keterlibatan diukur. pemimpin dan penyatuan rencana kualitas ke dalam bisnis. • g. Fokus dan kepuasan pelanggan • d. Human resource development and (customer focus and satisfaction): management: mengembangkan potensi termasuk pesan pelanggan dalam kekuatan kerja secara penuh. pendefinisian kebutuhan akan kualitas The European Quality Awards • a. Kepemimpinan (leadership). • b. Kebijakan dan strategi (policy and strategy). • c. Manajemen orang atau karyawan (people (employee) management). • d. Sumber daya yang dimiliki (resources). • e. Proses-proses yang ada (processes). • f. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction). • g. Kepuasan orang atau karyawan (people (employee) satisfaction). • h. Penekanan pada masyarakat (impact on society). • i. Hasil-hasil (business result). ISO 14000 • Pada dasarnya ISO 14000 merupakan standar pengelolaan lingkungan yang sifatnya sukarela. Namun, hampir sebagian besar konsumen mensyaratkannya. Aspek pengelolaan lingkungan harus dimasukkan dalam upaya memperoleh sertifikasi. • ISO 14000 terutama berhubungan dengan pembuatan produk, namun beberapa penyedia jasa juga diwajibkan untuk mendapatkan sertifikasi oleh para konsumennya. • ISO 14001 dan ISO 14002 tersebut berkaitan dengan petunjuk dan prinsip manajemen lingkungan yang dianut organisasi dengan penyusunan dan pengoperasian sistem manajemen lingkungan. • Perkembangan standar sistem manajemen lingkungan tersebut berkembang menjadi tiga kelompok yaitu ISO 14010, ISO 14011, dan ISO 14012 yang merupakan petunjuk atau pedoman untuk audit lingkungan yang berkaitan dengan analisis dan karakterisasi atribut lingkungan. • Standar ini disusun untuk membantu organisasi mengembangkan dan menerapkan proses manajemen secara formal dan mengevaluasi efektivitas kegiatan operasional, produk, dan jasa untuk memperbaiki lingkungan dan meningkatkan kinerja. Integrasi ISO 14000 dan ISO 9000 • ISO 9000 dan ISO 14000 merupakan bagian yang terintegrasi dalam organisasi sebagai suatu sistem manajemen kualitas yang ada dalam kriteria untuk mendapat penghargaan MBNQA sebagai perusahaan atau organisasi yang mengutamakan kualitas. • Terdapat temuan menarik dari hasil integrasi ISO 14000 dan ISO 9000 • 1. Kedua standar mendukung penciptaan kebijakan perusahaan berdasarkan pada pendekatan umum pada pengelolaan pengembangan sistem kualitas dan lingkungan. • 2. Standar ISO 9000 dan ISO 14000 secara substansial sama, walaupun yang satu untuk kualitas dan yang lain untuk lingkungan. • 3. Kedua standar tersebut memberikan definisi tindakan yang harus didukung oleh bukti dokumentasi yang menjelaskan tujuan dan target perusahaan. • 4. Pengintegrasian kedua standar tersebut adalah layak secara metodologis maupun prosedural. ISO 9000 Standardisasi • Penerapan Standardisasi berskala nasional seperti Standar Nasional Indonesia atau SNI yang berlaku di negara Indonesia. • Pada kondisi ini pemerintah menganjurkan masyarakat agar hanya membeli produk yang telah terstandardisasi SNI. • Dalam skala internasional dikenal Standardisasi yang berupa sertifikasi ISO. • Standardisasi ISO yang dikeluarkan oleh International Standarization Organization yang berpusat di Geneva Swiss ini bertujuan untuk memberikan Standardisasi pengelolaan suatu institusi yang menghasilkan produk atau memberikan layanan kepada pelanggan. Standardisasi • Perusahaan yang telah tersertifikasi ISO berarti sudah mengelola perusahaannya secara baik, telah memiliki standar dan prosedur yang baku dan diterapkan dalam setiap proses yang ada, sehingga menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas. Pengertian dan Manfaat ISO 9000 • ISO 9000 merupakan salah satu jalan merebut pelanggan, terutama bila ingin merebut pelanggan yang mensyaratkan penjaminan kualitas (quality assurance) • Penjaminan kualitas (quality assurance) adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang diimplementasikan dalam sistem kualitas untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan kualitas. • Tujuan dari ISO 9000 adalah untuk mempromosikan arus pertukaran barang dan jasa internasional melalui pengembangan Standardisasi. • Sedang tujuan riil konsep ISO 9000 adalah meningkatkan kualitas dengan memberikan panduan pada institusi atau organisasi dengan kriteria yang dapat mereka pergunakan untuk menetapkan dan mengukur sistem kualitas. ISO 9000 • Ada tiga unsur fundamental dalam menerapkan ISO 9000, • 1. akseptasi dan penerapan falsafah ISO 9000 dan penerapannya sebagai suatu standar, dengan kata lain, menjadikan ISO 9000 sebagai standar perusahaan. • 2. penilaian oleh pihak lain yang masih berhubungan dengan organisasi atau perusahaan kita, misalnya pelanggan, pemasok, dan sebagainya di mana hasil penilaian ini diakui sebagai standar bagi kedua belah pihak • 3. untuk mendapatkan persetujuan pihak ketiga atau sertifikasi yang memungkinkan suatu perusahaan mendemonstrasi status ISO 9000 kepada pembeli atau calon pembeli. ISO 9000 • 1. ISO 9000 - Standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas - Pemandu untuk pemilihan dan penggunaan standar. Standar ISO 9000 berisi pedoman yang digunakan bersamaan dengan keempat standar lainnya. • 2. ISO 9001 - Sistem kualitas - Model untuk penjaminan kualitas dalam perancangan/pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan jasa. ISO 9001 menjamin ketaatan terhadap kualitas dalam tahap perancangan dan pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan jasa. Oleh karena itu, perusahaan perekayasaan, konstruksi, dan manufaktur yang produknyamelalui tahap-tahap tersebut sangat berkepentingan dengan standar ini. Standar ISO 9001 merupakan suatu standar yang luas dan digunakan oleh organisasi yang ingin menunjukkan kompetensinya pada semua bidang operasi dari perancangan dan manufakturing hingga ke pendistribusian dan pengepakan. ISO 9000 • 3. ISO 9002 - Sistem kualitas - Model untuk penjaminan kualitas untuk produksi dan instalasi. Model ini lebih lunak daripada ISO 9001 dan biasa digunakan oleh perusahaan manufaktur yang umum ketika spesifikasi produk telah dirancang dan ditetapkan dengan pasti. • 4. ISO 9003 - Sistem kualitas - Model untuk penjaminan kualitas dalam inspeksi akhir dan pengujian. Model ini sangat terbatas dan sedikit digunakan. Standar ini sesuai untuk organisasi yang ingin membuktikan inspeksi dan pengujian prosedur dan kebijakannya. Diperkirakan kurang dari 5% perusahaan yang menggunakan standar ini. • 5. ISO 9004 - Elemen-elemen manajemen kualitas dan sistem kualitas - Pemandu/pedoman. Model ini memberikan pengertian atau wawasan mengenai berbagai elemen yang termasuk dalam sistem kualitas dan juga struktur yang diharapkan dalam sistem tersebut. ISO 9004 berisi pemandu dalam hal-hal yang berkaitan dengan faktor teknis, administratif, dan sumber daya manusia yang dapat memengaruhi kualitas produk dan jasa. Selain itu, juga berguna untuk pemandu dalam pengembangan dan implementasi suatu sistem kualitas. Sejarah ISO 9000 • Sejarah ISO 9000 dimulai dari dunia militer dan industri militer, khususnya pada masa Perang Dunia II. Dengan semakin meningkatnya aktivitas perang pada tahun 1943, pihak militer Inggris mulai mengalami kesulitan dalam mendapatkan amunisi perang, khususnya mengenai masalah kualitas dan kelancaran pasokan. Untuk mengatasi masalah ini pihak pembelian militer Inggris mulai menerapkan seleksi atas para pemasok, dengan berpatokan pada suatu kumpulan kriteria yang mereka buat. Kriteria tersebut merupakan cikal bakal dari apa yang dinamakan standar manajemen kualitas. Sejarah ISO 9000 • Setelah Perang Dunia II, dunia masih mangalami beberapa perang, antara lain perang Korea, Vietnam, dan perang dingin Amerika Serikat. Oleh karena itu, perkembangan industri militer sangat pesat dan diikuti perkembangan dalam hal standar industri. Departemen Pertahanan Amerika pada saat itu telah menerapkan standar untuk program manajemen kualitas yang dikenal dengan seri standar MIL STD. Salah satu standar yang penting adalah MIL-Q-9858A (1963) yaitu standar yang berlaku atas para pemasok untuk Departemen pertahanan Amerika. Sejarah ISO 9000 • International Organization for Standardization (ISO) kemudian memublikasikan seri standar internasional mengenai penjaminan kualitas dan manajemen kualitas yang dikenal dengan Standar Sistem Manajemen • Kualitas ISO 9000 yang berpedoman pada BS 5750. Masyarakat Eropa telah menerapkan standar ini tahun 1987 dan mengadaptasinya sebagai European Norm (EN 29000). • Di Indonesia, standar tersebut dipakai sebagai acuan standar manajemen kualitas sejak 1992 dengan nama SNI 19-9000 oleh Dewan Standardisasi Nasional. Manfaat ISO 9000 • 1. Pemrosesan produk atau jasa dikendalikan untuk secara konsisten menghasilkan produk yang berkualitas. • 2. Memungkinkan perubahan personil tanpa gangguan dalam kualitas produk atau ketepatan waktu penyampaian. • 3. Manajemen melakukannya untuk mempertahankan kepuasan pelanggan dan akan menanggapi keluhannya dengan tindakan korektif. • 4. Memenuhi pesanan pelanggan yang dapat diketahui sebelum memulai pekerjaan sehingga dapat mengurangi konflik selama proses produksi. • 5. Calon pembeli, tanpa pengalaman atau pengetahuan utama tentang perusahaan yang dituju telah mendapatkan jaminan akan memperoleh produk yang berkualitas. • 6. Pelanggan tidak lagi melaksanakan pemeriksaan atau pengujian untuk mengetahui apakah perusahan pemasok memenuhi syarat untuk penyediaan sumber daya. • 7. Parameter data yang dilaporkan telah memenuhi standar nasional. Rabbi ZIDNI ILMAN WARZUQNI FAHMAN