Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Quality Assurance

Quality Assurance (QA) adalah proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa sistem
manajemen kualitas yang diterapkan dapat menghasilkan produk atau layanan yang memenuhi
standar kualitas yang ditetapkan.
QA merupakan suatu pendekatan yang lebih luas dibandingkan dengan Quality Control (QC),
yang meliputi semua aspek yang terkait dengan manajemen kualitas, termasuk perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

Tujuannya adalah menjamin bahwa sistem manajemen kualitas yang diterapkan efektif dan
efisien, serta mampu menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas tinggi. QA biasanya
dilakukan sebelum produk atau layanan tersebut diserahkan kepada pelanggan, agar masalah
kualitas dapat diidentifikasi dan diatasi sejak awal.

QA seringkali didasarkan pada standar internasional seperti ISO 9001, yang menetapkan standar
yang harus dipenuhi dalam sistem manajemen kualitas suatu perusahaan. Dengan mengikuti
standar ini, perusahaan dapat memastikan bahwa sistem manajemen kualitas yang diterapkan
efektif dan efisien, serta memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

Tugas Quality Assurance (QA)


Tugas utama seorang Quality Assurance (QA) adalah memastikan bahwa sistem manajemen
kualitas yang diterapkan dapat menghasilkan produk atau layanan yang memenuhi standar
kualitas yang ditetapkan. Dalam melakukan tugasnya, seorang QA bertanggung jawab terhadap
beberapa hal, di antaranya:

1. Menetapkan standar kualitas yang harus dipenuhi oleh produk atau layanan.
2. Menyusun dan mengimplementasikan sistem manajemen kualitas yang sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
3. Menetapkan prosedur dan instruksi yang harus diikuti dalam proses produksi atau
layanan.
4. Mengawasi proses produksi atau layanan untuk memastikan bahwa standar kualitas yang
ditetapkan dipenuhi.
5. Menganalisis data kualitas dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi
masalah kualitas yang terjadi.
6. Menyusun laporan hasil pengawasan dan menyampaikannya kepada pihak yang
berwenang.
7. Mengembangkan dan mengimplementasikan program pelatihan bagi anggota tim yang
terkait dengan manajemen kualitas.
8. Mengkomunikasikan dengan pelanggan dan vendor terkait dengan masalah kualitas yang
terjadi.
9. Membantu dalam menyusun dan mengupdate dokumen-dokumen manajemen kualitas
yang relevan.

Skill Yang Harus Dikuasai Seorang Quality Assurance (QA)


Ada beberapa skill yang harus dikuasai oleh seorang Quality Assurance (QA) agar dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik:

Pengetahuan Tentang Standar Kualitas

Seorang QA harus memiliki pengetahuan tentang standar kualitas yang berlaku untuk industri
tempat bekerja, serta cara mengukur apakah produk atau layanan tersebut memenuhi standar
tersebut.

Standar kualitas ini dapat bervariasi tergantung pada industri tempat bekerja, dan QA harus
memahami standar tersebut untuk dapat mengukur apakah produk atau layanan tersebut
memenuhi standar yang ditetapkan. Selain itu,

QA juga harus memahami cara mengukur kualitas produk atau layanan dengan menggunakan
metode pengujian yang tepat, seperti pengujian laboratorium atau pengujian terhadap sampel.

Kemampuan Analisis Data

Seorang QA harus mampu mengumpulkan dan menganalisis data kualitas yang tersedia untuk
mengidentifikasi masalah kualitas yang terjadi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk
mengatasinya.

QA harus mampu mengumpulkan data kualitas dari berbagai sumber, termasuk tes yang
dilakukan pada produk atau layanan, laporan masalah dari pelanggan atau pengguna, dan hasil
pengawasan internal.

Setelah data terkumpul, QA harus mampu menganalisis data tersebut dengan menggunakan
teknik statistik dan analisis data untuk menentukan apakah produk atau layanan tersebut
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. QA juga harus mampu menggunakan hasil analisis
data tersebut untuk mengembangkan strategi peningkatan kualitas yang efektif.
Keterampilan Komunikasi

Seorang QA harus mampu berkomunikasi dengan efektif dengan anggota tim lainnya, serta
dengan pelanggan atau vendor yang terkait dengan proses QA.

Sebagai bagian dari tim QA, seorang QA harus mampu berkomunikasi dengan efektif dengan
anggota tim lainnya, terutama dengan anggota tim pengembangan produk. Hal ini penting
karena tim QA sering terlibat dalam proses pengembangan produk dan harus mampu bekerja
sama dengan anggota tim lainnya untuk mencapai tujuan bersama.

Berkomunikasi dengan efektif juga penting bagi QA untuk memastikan bahwa masalah kualitas
yang terdeteksi dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. QA harus mampu menyampaikan
masalah yang terdeteksi dengan jelas dan tepat kepada anggota tim lainnya, serta memberikan
saran atau rekomendasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kemampuan Mengelola Dokumen

Seorang QA harus mampu mengelola dokumen-dokumen yang terkait dengan proses QA,
termasuk laporan hasil pengawasan dan rekam jejak produk atau layanan.

Mengelola dokumen-dokumen tersebut merupakan bagian penting dari proses QA karena


dokumen-dokumen tersebut menyimpan informasi yang penting tentang kualitas suatu produk
atau layanan.

QA harus mampu menyimpan dokumen-dokumen tersebut dengan baik dan mengaksesnya


dengan cepat saat dibutuhkan. QA harus mampu mengupdate dokumen-dokumen tersebut
secara berkala untuk memastikan bahwa informasi yang tersimpan di dalamnya tetap akurat dan
up-to-date.

Oleh karena itu, seorang QA harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola dokumen-
dokumen tersebut, termasuk kemampuan untuk menyusun, menyimpan, dan mengakses
dokumen-dokumen tersebut dengan cepat dan mudah.

Kemampuan Bekerja Sesuai Dengan Standar Dan Prosedur

Seorang QA harus mampu bekerja sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan,
serta mampu mengikuti peraturan dan regulasi yang berlaku.

Standar dan prosedur tersebut biasanya ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi tempat QA
bekerja, dan merupakan panduan yang harus diikuti oleh QA dalam melakukan pekerjaannya.
Standar dan prosedur tersebut biasanya berisi petunjuk tentang bagaimana QA harus mengelola
dan mengawasi proses QA, serta bagaimana QA harus berkomunikasi dengan anggota tim lainnya
dan menyelesaikan masalah kualitas yang terdeteksi.

Dengan mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan, QA dapat memastikan bahwa
proses QA berjalan dengan lancar dan efektif, serta membantu menjaga kualitas produk atau
layanan yang ditawarkan.

Kemampuan Bekerja Secara Tepat Waktu

Seorang QA harus mampu mengelola waktunya dengan efektif dan bekerja secara tepat waktu
dalam melakukan pengawasan dan pengujian produk atau layanan.

Ini penting karena proses QA biasanya terdiri dari berbagai tugas yang harus diselesaikan dalam
batas waktu yang telah ditentukan.

Untuk dapat bekerja secara efektif dan tepat waktu, seorang QA harus memiliki kemampuan
untuk mengelola waktunya dengan baik, termasuk kemampuan untuk menentukan prioritas dan
mengalokasikan waktu dengan tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang harus dilakukan.

QA juga harus mampu mengatur jadwal dan mengelola waktunya secara efektif agar dapat
menyelesaikan tugas-tugas tersebut dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Planning (Perencanaan) Tahapan siklus pertama ialah perencanaan. Di dalamnya terdapat
sasaran, kebijakan, prosedur, dan proses. Termasuk pengukuran tujuan untuk menunjukan
apakah proses mencapai hasil yang diharapkan.

Do (Melakukan) Tahapan siklus kedua ialah fase melakukan. Di dalamnya mereprentasikan


realisasi pengaturan terencana, menerapkan kebijakan dan prosedur, kinerja proses, hasil
rekaman.

Check (Periksa) Tahapan ketiga ialah fase pemeriksaan. hasil pada fase “Do” dianalisis
untuk menentukan kinerja dan keefektifan dari aktivitas dan tindakan yang dilakukan
selama fase “Do“. Di dalamnya mencakup analisis, pemantauan dan pengukuran hasil,
audit, dan tinjauan manajemen.

Act (Tindakan) Tahapan terakhir merupakan fase organisasi perlu bertindak sesuai hasil
dari fase “Act” agar mencapai peningkatan berkelanjutan. Siklus PDCA harus menjadi
siklus yang membawa organisasi menuju peningkatan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai