Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Quality Control dan Quality

Assurance (QC dan QA)


June 19, 2017 Budi Kho Manajemen Kualitas 0

Pengertian Quality Control dan Quality Assurance (QC dan QA) – Salah satu faktor yang sangat
penting dalam persaingan pasar adalah kualitas suatu produk maupun layanan. Kualitas sering
dijadikan sebagai suatu tolok ukur dan pembeda untuk suatu produk dan layanan antara satu
produsen dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, semua produsen dan penyedia layanan selalu
mencari cara untuk meningkatkan kualitas produk ataupun kualitas layanannya. Kualitas dapat
diartikan sebagai tingkat baik atau buruknya suatu produk yang dihasilkan dan apakah produk yang
dihasilkan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap
kebutuhan.

Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas, perusahaan manufaktur (produsen) umumnya akan
menggunakan dua teknik yaitu teknik pengendalian kualitas (Quality Control) dan teknik penjaminan
kualitas (Quality Assurance). Kedua teknik tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa produk akhir
atau layanan memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan.

Pengertian Quality Control (QC) dan Quality


Assurance (QA)
Banyak diantara kita yang kurang jelas tentang perbedaan QC dan QA, banyak juga menganggap
kedua-duanya adalah fungsi yang sama. Namun pada dasarnya QC dan QA adalah dua fungsi dan
teknik penjagaan dan peningkatan kualitas yang berbeda.

Quality Control (QC)


Suatu perusahaan dapat menentukan standar kualitas, proses dan prosedur internal masing-
masing dan mengembangkannya dari waktu ke waktu, kemudian pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholder) tersebut diminta untuk mengikutinya. Proses untuk memastikan semua pihak yang
berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah
disebut dengan proses pengendalian kualitas atau Quality Control.

Setiap organisasi yang menerapkan Quality Control (QC) harus memiliki Pedoman Kualitas yang
biasanya disebut dengan Quality Manual. Quality Manual tersebut akan memberikan panduan
kualitas ke berbagai unit kerja dan departemen. Dengan demikian, setiap individu dalam organisasi
menyadari apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang disebutkan
dalam Quality Manual.

Pada dasarnya, Quality Control ini berkaitan dengan kegiatan operasional dan teknik yang
digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Tujuan utama Pengendalian Kualitas atau Quality
Control adalah memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari
cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan. Jika ditemukan
produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai.

Teknik dan Alat yang digunakan Quality Control (QC)

Terdapat tiga teknik Quality Control yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan manufakturing
yaitu Inspeksi (Inspection), pengambilan sample secara statistik (Statistical Sampling) dan Tujuh alat
pengendalian kualitas (QC Seven Tools).

Inspeksi atau Inspection adalah menguji produk-produk yang akan dikirim ke pelanggan untuk
memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan.

Statistical Sampling adalah memilih sejumlah unit/produk secara acak dari suatu batch atau lot untuk
diperiksa kembali dengan tujuan untuk memastikan produk yang akan dikirimkan tersebut tidak
terdapat produk cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan.

QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri dari Histogram, Scatter Diagram, Control
Chart, Check Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram dan Flow Chart. Alat-alat tersebut
digunakan untuk membantu menemukan ketidaksesuai dan kecacatan pada produk.

Quality Assurance (QA)


Quality Assurance (QA) atau jika diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia adalah
“Penjaminan Kualitas”. Istilah “Assurance” atau “Jaminan” menyatakan suatu kepastian ataupun
kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Quality Assurance (QA)
menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan memastikan proses pembuatan produk tersebut
sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah ditentukan.

Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis PROSES (process base approach)
yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan (planning)
hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan ulang
(rework) dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran
biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.
Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan terhadap perencanaan,
dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami
persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas
yang diinginkan tersebut di-identifikasikan, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk
memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut.

Teknik dan Alat Quality Assurance

Terdapat tiga teknik ataupun alat yang digunakan untuk menjamin kualitas suatu produk yaitu
Quality Audit, Process Analysis, Quality Management and Control Tools.

Dalam Quality Audit, suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan dari internal
perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh
perusahaan. Apabila ditemukan perbedaan antara apa yang dilakukan dengan apa yang dinyatakan
dalam prosedur atau proses maka perusahaan yang bersangkutan (perusahaan yang diaudit)
diminta untuk melakukan tindakan perbaikan (Corrective Action). Pihak ketiga dari eksternal tersebut
juga akan memberikan saran-saran untuk perbaikan pada proses-prosesnya. Quality Audit ini
memastikan proses dan prosedur yang telah disetujui dan yang telah ditentukan tersebut telah
dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh pihak yang bersangkutan.

Process Analysis adalah menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan (potensi)
terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan
akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.

Quality Management dan Control Tools mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk
menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan
yang harus diselesaikan. Contoh alat-alat Quality Management and Control Tools ini diantaranya
seperti Diagram Pohon, Diagram Afinitas, Diagram Jaringan dan lain-lainnya.

Perbedaan Quality Control (QC) dan Quality


Assurance (QA)
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara Quality Control dan Quality Assurance.

1. Quality Assurance (QA) fokus pada pencegahan cacat sedangkan Quality Control (QC)
fokus pada identifikasi atau menemukan cacat.
2. Di Quality Assurance (QA), kita mencari cara yang paling efektif untuk menghindari cacat
sedangkan di Quality Control (QC) kita untuk berusaha untuk mendeteksi kecacatan dan
kemudian mencari cara perbaikan untuk membuat kualitas produk menjadi lebih baik.
3. Quality Assurance (QA) adalah proses pro-aktif sedangkan Quality Control (QC) adalah
proses reaktif.
4. Quality Assurance (QA) merupakan pendekatan berdasarkan proses (process base
approach) sedangkan Quality Control (QC) merupakan pendekatan berdasarkan produk
(product base approach).
5. Quality Assurance (QA) melibatkan proses dalam menangani masalah kualitas sedangkan
Quality Control (QC) melakukan verifikasi terhadap kualitas produk itu sendiri (pada
produknya).
6. Kualitas Audit (Quality Audit) merupakan salah satu contoh proses pada Quality Assurance
(QA) sedangkan Inspeksi dan Pengujian (testing) terhadap produk merupakan contoh
proses pada Quality Control (QC).
Manfaat Quality Control (QC) dan Quality Assurance
(QA)
Berikut ini adalah beberapa manfaat adanya Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) di
industri manufakturing.

1. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.


2. Menghindari pemborosan (waste).
3. Meningkatkan efisiensi operasional.
4. Memberikan kepuasan pada pelanggan.
5. Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan perusahaan dalam segi finansial maupun
waktu.
6. Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan kualitas yang tinggi.
7. Meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai