Sejak tahun 1980 konsep ini berkembang begitu pesat di Jepang, karena nilai tambah
yang langsung dapat dirasakan oleh industri manufaktur di Jepang, dengan bukti
peningkatan produktivitas dan efisiensi mesin produksinya, peningkatan profit margin
perusahaan yang lambat laun secara tidak langsung dapat dirasakan, serta efisiensi dan
efektifitas yang dapat menekan biaya perawatan mesin sampai ke tingkat minimum.
Pada tahun 1988, Nakajima pertama kali menerbitkan buku panduan mengenai TPM dan
OEE dalam bahasa Inggris. Dan sejak saat itu, TPM dan OEE menyebar ke Eropa dan
Amerika. Para Industrialis di Eropa dan Amerika begitu terkesan akan gagasan TPM dan
OEE ini, bahkan sampai saat ini seakan TPM dengan tools-nya berupa OEE telah menjadi
nindikator bagi keberlangsungan industri manufaktur di seluruh dunia.
OEE & TPM
OEE adalah alat untuk mengukur keefektifan alat atau mesin,
OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi progam Total Productive
Maintenance (TPM) untuk mengetahui kemampuan
mengidentifikasikan secara jelas akar permasalahan dan faktor
penyebabnya, sehingga membuat usaha perbaikan menjadi
terfokus.
OEE merupakan faktor utama metode ini diaplikasikan secara
menyeluruh oleh banyak perusahaan di dunia.
PEMELIHARAAN SEBAGAI
dipanggil jika diperlukan
PENUNJANG
BREAKDOWN
mengatasi kerusakan
MAINTENANCE
PREVENTIVE
program integrasi perbaikan & inspeksi
MAINTENANCE
TOTAL PRODUCTIVE
melibatkan user
MAINTENANCE (TPM)
SASARAN OEE
Memperbaiki system perencanaan pemeliharaan yg ada
Menangkal setiap jenis kerugian ( downtime, speed, quality)
Menyiapkan pelatihan untuk mengupdate kemampuan
operasional dan pemeliharaan
Membangun kerjasama untuk memaksimalkan sistem
produksi ( pelayanan medik )
KESAMAAN ANTARA TQM DENGAN
TPM
• Komitmen total terhadap program
pemeliharaan dari manajemen puncak.
• Karyawan diberdayakan untuk melakukan
tindakan perbaikan
• Wawasan keuntungan jangka panjang
• Merupakan proses yang berkesinambungan
untuk memperbaiki sistem.
OEE
FORMULA
13
PENGARUH LOSSES
• Downtime loss yang mempengaruhi
Availability Rate,
• Speed loss yang mempengaruhi Performance
Rate, dan
• Quality loss yang mempengaruhi Quality Rate
PERHITUNGAN OEE
OEE = A x P x Q
CONTOH - 1
Sebuah ruang pelayanan memiliki 2 buah tensimeter untuk mengecek tekanan darah.
Tensimeter A selalu siap pakai, sedangkan tensimeter B sesekali tekanan mansetnya macet.
Dalam sebulan ini teknisi datang memperbaiki 2 kali yg menunnda pemakaian sampai 3 hari.
Hitung availability masing2 tensimeter, jika waktu pelayanan 5 hari / minggu / bulan
Tensi A : Q = 100%
Tensi B : Q = 100%
Dapat digunakan untuk satu entitas alkes atau satu sistem alkes
terintegrasi
PENGGUNAAN OEE PADA CT SCAN
DI COLUMBUS REGIONAL HOSPITAL, COLUMBUS, INDIANA, USA
AVAILABILITY
NO JENIS MESIN BULAN LOADING TIME DOWNTIME OPERATING TIME AVAILABILITY
1 2 3 4 5 6 = (4 - 5) 7 = (6 / 4) x 100
1 X-RAY SHIMADZU JANUARI 112840 310 112530 99,73%
FEBRUARI 108080 280 107800 99,74%
MARET 116870 310 116560 99,73%
APRIL 107700 300 107400 99,72%
TOTAL 445490 1200 444290 99,73%
TOTAL AVAILABILITY 445490 1200 444290 99,73%
PERFORMANCE
JUMLAH PASIEN JUMLAH PASIEN
YANG SETELAH
NO JENIS MESIN BULAN PERFORMANCE
MENGGUNAKAN MENGGUNAKAN
ALAT ALAT
1 2 3 4 5 6
1 X-RAY SHIMADZU JANUARI 364 364 100,00%
FEBRUARI 386 386 100,00%
MARET 377 377 100,00%
APRIL 359 359 100,00%
TOTAL 1486 1486 100,00%
TOTAL PERFORMANCE 1486 1486 100,00%
OEE
NO INSTALASI AVAILABILITY PERFORMANCE QUALITY OEE Bulan
1 RADIOLOGI 99,73% 100,00% 98,72% 98,46% jan
2 RADIOLOGI 99,74% 0,00% 98,98% 0,00% Peb
3 RADIOLOGI 99,73% 100,00% 98,72% 98,46% maret
4 RADIOLOGI 99,73% 100,00% 98,72% 98,46% April
Perhatikan :
Perubahan nilai OEE jika A, P dan Q berubah
PERFORMANCE