Ekonomi Teknik
(Analisis Rate of Return)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN MATERI
berharga perusahan, (4) interest rate risk, menunjukkan variabilitas tingkat keutungan atas
surat berharga.
Macam-macam Bunga
Suku bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a)
Adalah dimana suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan
kembali dengan jumlah uang yang dipinjam
b)
Adalah selisih antara suku bunga nominal dengan laju inflasi, dimana suku bunga riil
menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali dengan terhadap daya beli
uang yang dipinjam
Jenis-jenis bunga
Bunga dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a)
Bunga Sederhana
Bunga sederhana adalah bunga setiap tahunnya dihitung dengan berdasarkan modal
awal, tidak ada bunga yang dihitung atas bunga yang bertambah. Bunga sederhana juga bisa
diartikan sebagai bunga dengan kalkulasi satu kali saja, bunga ini biasanya dibayar diakhir
periode perjanjian atau kontrak.
Rumus dalam menghitung bunga sederhana :
F = P (1 + NI)
Keterangan :
F = Nilai masa depan setelah periode
N = Jumlah atau nilai periode
P = Deposit awal
I = Nilai bunga dalam periode
b)
Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang didapat dari sebuah investasi atau penanaman
modal dan yang dibayarkan pada interval yang hampir seragam. Bunga setiap tahun dihitung
berdasarkan pada saldo tahun tersebut, termasuk bunga yang bertambah. Bunga majemuk
dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu :
4
F = P (1 + i)N
Atau secara kemajemukannya dapat dipakai juga rumus seperti dibawah ini :
FN = P0 (1 + i)N
(nilai masa depan dalam periode N, nilai sekarang dalam waktu 0)
Oleh karena itu, unutk mencari nilai masa depan pada periode N+n, diketahui pada nilai
periode sekarang n
Sebagaimana rumus dibawah ini yaitu :
FN + n = Pn ( 1 + i)N
1. Tingkat diskonto yang dihitung akan merupakan nilai yang sama untuk setipa tahun
ekonomisnya. Metode IRR tidak memungkinkan menghitung IRR yang mungkin berbeda
stiap tahunnya. Padahal secara toritis dimungkinkan terjadi tingkat bunga yang berbeda setiap
tahun.
2. Bisa diperoleh i yang lebihdari satu angka ( multiple IRR ). Dengan demikian timbul
masalah, yaitu i mana yang akan kita pergunakan.
3. Pada saat perusahaan harus memilih proyek yang bersifat mutually exclusive, kita mungkin
salah memilih proyek kalau kita menggunakan kriteria IRR. Penggunaan IRR akan tepat
kalau dipergunakan Incremental IRR.
Contoh Kasus:
Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya sama.
Soal 1 :
Suatu pabrik mempertimbangkan ususlan investasi sebesar Rp. 130.000.000 tanpa nilai sisa
dapat menghasilkan arus kas per tahun Rp. 21.000.000 selama 6 tahun.
Diasumsikan RRR sebesar 13 %, hitunglah IRR!
Rp.51.726.000
Rp37.160.000
Rp25.668.000
Rp19.330.500
Rp17.973.200
Rp100.131.700
Rp150.000.000
-Rp49.868.300
54540000
Rp41.320.000
Rp30.052.000
Rp23.905.000
Rp17.385.200
Rp167.202.200
Rp150.000.000
Rp17.202.200
Perhitungan interpolasi :
Selisih Bunga
Selisih PV
10%
Rp167.202.200
16%
Rp100.131.700
6%
Rp67.070.500
Kesimpulan
DAFTAR REFERENSI
1. http://kazekage08suna.blogspot.com/2010/01/rate-of-return-ror_01.html
2. http://riogumelar27.blogspot.com/2013/11/rate-of-return.html
3. http://diceritaken.blogspot.com/2013/05/interest-rate-return.html