Agar Bintara Siswa menguasai tentang mekatronika dan komponen pendukung serta
aplikasinya dibidang otomotif dengan baik dan benar
Materi Pokok :
1. BILANGAN DESIMAL
Bilangan yang menggunakan 10 angka mulai dari 0 sampai 9 berturut turut. Setelah angka 9,
maka angka berikutnya 10, 11, 12, dst.
Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi Subscript pada penulisan
Bilangan Desimal.
2. BILANGAN BINER
Bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner juga disebut
bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut BIT. Dimana 1byte=8 bit.
3. BILANGAN OKTAL
4. BILANGAN HEKSADESIMAL
Bilangan yang menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut
dengan A sampai F yang merupakan simbol untuk 10 sampai 15.
Sistem Bilangan atau Number System adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu
item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang
tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 jenis sistem bilangan yang dikenal
yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16).
Berikut penjelesan mengenai 4 sistem bilangan ini :
Desimal (Basis 10) adalah sistem bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam
simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa
integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan
contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :
Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap simbol dalam
sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value. Absolut value adalah
Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Position Value adalah Nilai
Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya
yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel dibawah ini:
2
Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :
Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction), misalnya :
183,75 yang dapat diartikan :
2. Biner (Basis 2)
Biner (Basis 2) adalah sistem bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan
Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di
artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam sistem bilangan biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis),
seperti pada tabel berikut ini :
= 8+0+0+1 = 9
3
Atau dengan rumus sebagai berikut :
Contoh, bilangan binari 101101 dapat dilihat nilainya dalam sistem bilangan desimal
menggunakan rumus diatas sebagai berikut :
Pertambahan atau penjumlahan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama
dengan penjumlahan pada sistem bilangan desimal. Dasar pertambahan/penjumlahan pada
masing-masing digit bilangan binari adalah sebagai berikut :
(menyimpan)
Contoh pertambahan bilangan binari misalnya 1111 + 10100 hasilnya adalah 100011 dengan
cara sebagai berikut :
Pengurangan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan
pengurangan pada sistem bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit
pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
(meminjam)
4
Berbagai contoh pengurangan pada sistem bilangan binari bisa dilihat dibawah ini :
Perkalian pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian
pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk masing-masing digit pada sistem
bilangan binari adalah sebagai berikut :
Perhatikan, ada 2 keadaan dalam perkalian pada sistem bilangan binari yaitu :
5
1.Jika pengali adalah bilangan 1, maka cukup disalin saja.
Pembagian pada sistem bilangan binari juga dilakukan dengan cara yang sama seperti pada
pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar
pembagian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
3. Oktal (Basis 8)
Sistem bilangan oktal adalah sistem bilangan yang menggunakan basis 8 dan menggunakan 8
macam simbol bilangan (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7).
Contoh bilangan oktal 204. Nilai bilangan oktal tersebut jika dikonversi ke bilangan desimal,
yaitu 132. Untuk lebih jelasnya silahkan menyimak gambar dibawah ini.
6
Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi
sebagai berikut :
Position Value dalam sistem bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis),
seperti pada tabel berikut ini :
= 512+0+16+2 = 530
Pertambahan bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pertambahan
atau penjumlahan bilangan desimal.
Berikut caranya :
7
1.Tambahkan masing-masing kolom secara desimal.
3.Selanjutnya tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal.
4.Jika hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit yang berada di
posisi paling kiri merupakan carry of untuk pertambahan kolom berikutnya.
Untuk mempermudah agar dalam melakukan pertambahan atau penjumlahan bilangan oktal
dapat menggunakan tabel dibawah ini.
Pengurangan bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pengurangan
bilangan desimal. Contoh pengurangan bilangan oktal 16 dikurangi 14.
8
Perkalian Bilangan Oktal
Perkalian bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian bilangan
desimal.
Berikut caranya :
4.Jika hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit yang berada di posisi
paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom
berikutnya.
Pembagian bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pembagian
bilangan desimal.
9
4. Hexadesimal (Basis 16)
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah sistem bilangan yang
terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14),
F(15). Pada sistem bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf
A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka
15.
Contohnya bilangan hexadesimal B4. Jika nilai bilangan hexadesimal tersebut dikonversi
ke bilangan desimal, yaitu 180. Agar dapat lebih memahaminya silahkan menyimak gambar
dibawah ini.
Contoh Hexadesimal F3DA, Ini dapat di artikan (di konversikan ke sistem bilangan
desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam sistem bilangan Hexadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16
(basis), seperti pada tabel berikut ini :
10
Berarti, Bilangan Hexadesimal F3DA perhitungannya adalah sebagai berikut :
= 61440+768+208+10 = 62426
Pertambahan bilangan hexadesimal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan
pertambahan atau penjumlahan bilangan desimal.
3.Selanjutnya tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil hexadesimal.
4.Jika hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit yang berada pada
posisi yang paling kiri merupakan carry of untuk pertambahan kolom berikutnya.
Selain cara diatas juga dapat melakukan penjumlahan atau pertambahan bilangan
hexadesimal dengan bantuan tabel dibawah ini.
11
Contoh pertambahan bilangan hexadesimal AB dengan 24 menggunakan bantuan tabel
diatas.
Pengurangan bilangan hexadesimal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan
pengurangan bilangan desimal. Contoh pengurangan bilangan hexadesimal AB dikurangi 24.
12
Perkalian Bilangan Hexadesimal
Perkalian bilangan hexadesimal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian
bilangan desimal. Caranya adalah sebagai berikut :
4.Jika hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit yang berada pada
posisi yang paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian
kolom berikutnya.
Pembagian bilangan hexadesimal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pembagian
bilangan desimal.
13
KOMPLEMEN (COMPLEMENT)
Pengurangan juga bisa dilakukan dengan komplemen. Komplemen ada dua macam yaitu :
Sedangkan pada sistem bilangan binari juga ada 2 macam komplemen yaitu :
Contoh pengurangan dengan komplemen 9 pada sistem bilangan desimal adalah seperti
berikut :
Komplemen 9 dari suatu sistem bilangan desimal dilakukan dengan mengurangkan angka 9
untuk masing-masing digit dalam bilangan pengurangan. Perhatikan, pada komplemen 9,
digit 1 paling ujung kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada digit yang paling kanan.
Contoh pengurangan dengan komplemen 10 pada sistem bilangan desimal bisa dilihat
pada contoh berikut :
14
Cara yang sama dapat dilakukan pada sistem bilangan binari. Contoh pengurangan
pada sistem bilangan binari dengan komplemen 1 adalah sebagai berikut :
Komplemen 1 di sistem bilangan binari dilakukan dengan mengurangkan setiap bit (digit)
dari nilai 1, atau dengan mengubah setiap bit 0 menjadi 1 dan bit 1 menjadi 0. Dengan
komplemen 1, hasil digit paling kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada bit paling kanan.
Komplemen 2 pada sistem bilangan binari adalah hasil dari komplemen 1 ditambah 1,
misalnya komplemen 2 dari binari 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1 yaitu 01001
ditambah 1). Dengan komplemen 2, hasil digit paling kiri dibuang (tidak digunakan).
15
Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10
macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan
seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya
dinaikkan menjadi 1). sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-Kashi,ilmuwan persia
Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap
angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:
Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem bilangan
biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem angka heksadesimal (basis
16) yang merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal
dibentuk dari bilangan biner-nya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB).
Sementara bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya
dengan mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.
16
Konversi bilangan desimal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan desimal
kedalam bentuk bilangan lainnya (bilangan biner, bilangan oktal atau bilangan hexadesimal).
Konversi bilangan desimal ke biner merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan
desimal kedalam bentuk bilangan biner. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengkonversi bilangan desimal ke biner.
Berikut caranya :
1.Cara yang pertama, yaitu dengan membagi bilangan desimal dengan nilai 2 (basis). Cara ini
merupakan cara yang sering digunakan oleh banyak orang. Untuk lebih jelasnya silahkan
menyimak contoh dibawah ini:
Konversi bilangan desimal ke oktal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan
desimal kedalam bentuk bilangan oktal, dengan cara membagi bilangan desimal dengan nilai
8 (basis). Untuk memahaminya silahkan menyimak contoh dibawah ini.
17
Nilai bilangan desimal 77 = 115 (bilangan oktal)
Untuk mengkonversi sistem dari bilangan desimal ke heksadesimal yaitu dengan cara
membagi bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya
Contoh Soal dan Penyelesaiannya
Contoh 1 : Bilangan desimal 24310.
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa 15. 15 = F
0 : 16 = 0 sisa 0….(end)
.:: Jadi bilangan Heksadesimal dari bilangan desimal 24310 adalah F316
18
hanya membalik rumus excelnya yaitu =DEC2HEX(A1) misal bilangan desimal terletak pada
cell A1.
Konversi Bilangan Biner
Konversi bilangan biner merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan biner kedalam
bentuk bilangan lainnya (bilangan desimal, bilangan oktal atau bilangan hexadesimal).
Agar dapat mengkonversi bilangan biner ke desimal, yaitu dengan cara menggunakan
bantuan tabel konversi bilangan biner ke desimal dibawah ini.
Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dapat dilakukan dengan mengkonversi tiap-tiap
tiga buah digit biner.
Silahkan menyimak tabel konversi bilangan biner ke oktal dan contohnya dibawah ini.
19
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan oktal :
20
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan hexadesimal :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 5C (bilangan hexadesimal) Lihat tabel diatas.
Konversi bilangan oktal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan oktal kedalam
bentuk bilangan lainnya (bilangan desimal, bilangan biner atau bilangan hexadesimal).
Agar dapat melakukan konversi bilangan oktal ke desimal, yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing digit bilangan dengan position valuenya.
Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 10110 ( bilangan desimal ) =¿001100101 (bilangan biner)
Konversi bilangan oktal ke hexadesimal yang pertama harus dilakukan adalah dengan
mengkonversikan bilangan oktal terlebih dahulu ke bilangan biner, kemudian baru
konversikan ke bilangan hexadesimal.
21
Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 65 (bilangan hexadesimal)
Cara untuk mengkonversi bilangan heksadesimal kedalam bentuk bilangan desimal terdapat
dua cara yaitu dengan mengunakan perhitungan manual yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Langkah-langkah :
§ Digit-digit dipisahkan. Dan jika terdapat huruf A-F menggantinya dengan bilangan
desimal padananya
Cara yang kedua yaitu dngan menggunakan microsoft excel yang dapat dilakukan dengan
mudah dan lebih cepat.
Berikut ini adalah contoh perhitungan secara manual dimana bilangan hexadesimal akan
dikonversi menjadi bilangan desimal
3 x 161 = 3 x 16 = 48
1 x 160 = 1 x 1 = 1
total 48 + 1 = 49
Dengan demikian, bilangan 3116 heksadesimal sama dengan bilangan desimal 4910
Contoh 2 : bilangan hexsadecimal 15F16
Untuk mengkonversi 15F16 menjadi bilangan desimal maka dapat digunakan perhitungan
berikut : ( terdiri dari 3 digit, maka perpangkatan dimulai dari 2-0)
1 x 162 = 1 x 256 = 256
5 x 161 = 5 x 16 = 80
F x 160 = 15 x 1 = 15
256 +80 +15 =351
.:: Jadi bilangan desimal dari bilangan heksadesimal 15F16 adalah 35110
22
Contoh 3 : bilangan heksadesimal 10 E16 (terdiri dari 3 digit, maka perpangkatan
dimulai dari 2-0)
1 x 162 = 1 x 256 = 256
0 x 161 = 0 x 16 = 0
E x 160 = 14 x 1 = 14
256 + 0 + 14 = 270
Jadi bilangan desimal dari bilangan heksadesimal 10 E16 adalah 27010
Berikut ini adalah contoh perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel dimana
bilangan hexadesimal akan dikonversi menjadi bilangan desimal. Dengan menggunakan
microsoft excel proses konversi bilangan heksadesimal bilangan desimal , biner dan oktal
dapat dilakukan dengan mudah dan lebih cepat.
Contoh, konversi bilangan heksa 15 F16 ke bilangan desimal
1. Buka Ms.Excel, lalu ketikkan bilangan heksadesimal pada cell, misal pada cell A1
2. Untuk melakukan perhitungan atau konversi bilangan hexadesimal ke desimal ketikkan
rumus pada cell B1 dan gunakan rumus berikut: =HEX2DEC(A1) lalu Enter.
Konversi Bilangan Hexadesimal Ke Biner
Konversi bilangan hexadesimal ke oktal, yang pertama harus dilakukan adalah dengan
mengkonversikan bilangan hexadesimal terlebih dahulu ke bilangan biner, kemudian baru
konversikan ke bilangan oktal.
23
Contoh konversi bilangan hexadesimal C54 ke bilangan oktal.
SELAMAT BELAJAR
24