Anda di halaman 1dari 35

Pada dasarnya, komputer baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik

yang mengalir didalamnya. Aliran listrik yang mengalir ternyata


memiliki dua kondisi, yaitu kondisi ON yang berarti ada arus
listrik, dan kondisi OFF yang berarti tidak ada arus listrik.
Berdasar hal tersebut kemudian dibuat perjanjian, bahwa kondisi
ON diberi lambang 1 (angka satu) , dan kondisi OFF diberi
lambang 0 (angka nol).

Seluruh data yang berupa angka, abjad ataupun special character


kemudian ditulis dalam rangkaian kombinasi 0 dan 1, misal
angka 5 ditulis dalam bentuk 00091 dan huruf D ditulis dalam
1990. Pabrik komputer membuat seluruh terjemahan ini dalam
bentuk rangkaian elektronik yang tersimpan didalamnya.
Sistem Bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik.
Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang
tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang
dikenal yaitu: Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8)
dan Hexadesimal (Basis 16).
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal
menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol
bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan
desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat
juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan
perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan desimal
adalah 8598. Ini dapat diartikan :
Dalam gambar diatas disebutkan Absolut
Value dan Position Value. Setiap simbol dalam sistem
bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position
Value. Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-
masing digit bilangan. Sedangkan Position
Value adalah Nilai Penimbang atau bobot dari masing-
masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya
yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan
posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel
dibawah ini.
Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa
diartikan sebagai berikut :

Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan


desimal (decimal fraction), misalnya : 183,75 yang
dapat diartikan :
Biner (Basis 2) adalah
Sistem Bilangan yang
terdiri dari 2 simbol
yaitu 0 dan 1. Bilangan
Biner ini di populerkan
oleh John Von
Neumann. Contoh
Bilangan Biner 1001,
Ini dapat di artikan (Di
konversi ke sistem
bilangan desimal)
menjadi sebagai berikut
:
Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan
perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel
berikut ini :

Berarti, Bilangan Biner 1001 perhitungannya adalah


sebagai berikut :
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari
8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini
dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan
desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan
perpangkatan dari nilai 8 (basis), seperti pada tabel
berikut ini :

Berarti, Bilangan Oktal 1022 perhitungannya adalah


sebagai berikut :
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal
berarti 10adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 16
simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12),
D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal
memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf.
Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan
seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15
Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di
konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai
berikut :
Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal
merupakan perpangkatan dari nilai 16 (basis), seperti pada
tabel berikut ini :

Berarti, Bilangan Hexadesimal F3DA perhitungannya


adalah sebagai berikut :
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu
system bilangan dengan basis tertentu akan dijadikan
bilangan dengan basis yang lain.
010101011111 (2) = 2537 (8)
Cara mengkonversi
bilangan octal ke
desimal adalah dengan
mengalikan satu-persatu
dengan bilangan 8 (basis
octal) pangkat 0 atau 1
atau 2 dst dimulai dari
bilangan paling kanan.
Kemudian hasilnya
dijumlahkan.
Misal, 137(octal) =
(7x80) + (3x81) + (1x82)
= 7+24+64 =
95(desimal).
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah
dengan mengalikan satu-persatu dengan bilangan 2 (basis
biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan
paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan.
Misal,11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) +
(1x22) = 1+0+0+8+16 = 25(desimal).
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah
dengan mengalikan satu-persatu dengan bilangan 16
(basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari
bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan.
Misal,79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) =
15+144+2560+28672 = 31391(desimal).
Cara konversi bilangan desimal ke biner
adalah dengan membagi bilangan desimal
dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per seitap
pembagian terus hingga hasil baginya < 2.
Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari
yang paling akhir hingga paling awal.
Contoh:
125(desimal) = .... (biner)
125/2 = 62 sisa bagi 1
62/2= 31 sisa bagi 0
31/2=15 sisa bagi 1
15/2=7 sisa bagi 1
7/2=3 sisa bagi 1
3/2=1 sisa bagi 1
hasil konversi: 1111101
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan
membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan sisa
bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 8.
Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling
akhir hingga paling awal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan
membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan
sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya
< 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang
paling akhir hingga paling awal. Apabila sisa bagi diatas 9
maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai
11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D,
nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F.
Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan
memecah bilangan octal tersebut persatuan bilangan
kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga
angka. Maksudnya misalkan kita mengkonversi nilai 2
binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil
seluruhnya diurutkan kembali.
Konversi bilangan biner
ke octal sebaliknya
yakni dengan
mengelompokkan angka
biner menjadi tiga-tiga
dimulai dari sebelah
kanan kemudian masing-
masing kelompok
dikonversikan kedalam
angka desimal dan
hasilnya diurutkan.
Sama dengan cara konversi bilanga octal ke biner,
bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3 buah,
bilangan desimal binernya 4 buah. Misal kita konversi 2
hexa menjadi biner hasilnya bukan 10 melainkan 0010.
Teknik yang sama pada
konversi biner ke octal.
Hanya saja
pengelompokan
binernya bukan tiga-tiga
sebagaimana pada
bilangan octal melainkan
harus
empat-empat.
Teknik mengonversi
bilangan octal ke hexa
desimal adalah dengan
mengubah bilangan octal
menjadi biner kemudian
mengubah binernya
menjadi hexa.
Begitu juga dengan
konversi hexa desimal
ke octal yakni dengan
mengubah bilangan hexa
ke biner kemudian
diubah menjadi bilangan
octal.
Dalam system komputer dan sistem elektronik,
Binary Coded Decimal (BCD) adalah kelas dari
pengkodean biner dari angka desimal di mana
setiap digit desimal diwakili oleh sejumlah bit
yang tetap, biasanya empat atau delapan. pola
bit ini biasanya digunakan untuk tanda atau
indikasi lain (misalnya, kesalahan atau
overflow).
Kebajikan utama BCD adalah representasi yang
lebih akurat dan pembulatan dari jumlah
desimal serta kemudahan konversi menjadi
representasi yang terbaca oleh manusia,
dibandingkan dengan sistem posisional biner.
kelemahan utama BCD adalah peningkatan kecil
dalam kompleksitas sirkuit yang diperlukan
untuk melaksanakan aritmatika dasar dan
penyimpanan sedikit kurang padat.
Pada system bilangan BCD metodenya mirip dengan
bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses konversi,
setiap digit dari bilangan desimal dikonversi satu per satu,
bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan
desimal ke biner biasa. Hal ini lebih bertujuan untuk
“menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada
umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal
ke biner -dan- keterbatasan komputer yang hanya bisa
mengolah bilangan biner.
Contoh 1 :
Berapa nilai BCD dari bilangan 487 (10)
4 8 7 Desimal
0100 1000 0111 Biner Code Desimal
Dalam contoh ini BCD terdiri dari 3 kelompok bilangan masing-
masing terdiri dari 4 bit , dan jika bilangan desimal tersebut di
atas dikonversi ke dalam bilangan biner secara langsung adalah
487(10) = 111100111(bcd)dan hanya memerlukan 9 bit. Untuk
contoh proses sebaliknya dapat dilihat di bawah ini.
Contoh 2:
Biner Code Desimal 0111 0001 0010 0001
Desimal 7 1 2 1
Jadi bentuk BCD di atas adalah bilangan X(10) = 7121.

Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD,


maka basis bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut :
Contoh 3 :
210—-> 0010BCD
810—-> 1000BCD
910—-> 1001BCD
maka, nilai BCD dari 289 adalah 0010 1000 1001BCD.

Perlu diingat bahwa setiap digit pada bilangan desimal dikonversi


menjadi 4 bit bilangan BCD.

Contoh 4 :
misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 38010.
310—–> 0011BCD
810 —–> 1000BCD
010—–> 0000BCD
maka, nilai BCD dari 30910 adalah 0011 1000 0000BCD.
Pada Bilangan Hexadecimal setiap tempat dapat terdiri
dari 16 karakteryang berbeda-beda, baik angka maupun
huruf. Bentuk biner untuk 16 elemen memerlukan 4 bit.
Sebuah BCH mempunyai 4 bit biner untuk setiap
tempat bilangan heksadesimal.
Contoh :
Z(16) = 21AF
Bilangan Heksadesimal 2 3 A F
Biner Code Heksadesimal 0010 0011 1010 1111
Untuk proses sebaliknya, setiap 4 bit dikonversi ke dalam
bilangan heksadesimal.

Contoh :
Biner Code Heksadesimal 1111 0100 0010 1000
Bilangan Heksadesimal F 4 2 8
Jadi bentuk BCH diatas adalah bilangan Z(16) = F428.

Anda mungkin juga menyukai