Anda di halaman 1dari 18

Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan

Heksadesimal
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:

3.1 Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan sistem bilangan biner, oktal, heksadesimal dengan benar
3.1.2 Menjelaskan konversi biner ke desimal dan sebaliknya dengan tepat
3.1.3 Menjelaskan konversi oktal ke desimal dan sebaliknya dengan tepat
3.1.4 Menjelaskan konversi heksadesimal ke desimal dan sebaliknya dengan tepat
3.1.5 Menjelaskan satuan dalam digit biner (bit, byte, word) dengan benar
3.1.6 Menjelaskan kode bilangan (BCD, Exess-3, Grey, ASCII) dengan benar

4.1 Keterampilan
4.1.1 Mengkonversikan biner ke desimal dan sebaliknya dengan benar
4.1.2 Mengkonversikan oktal ke desimal dan sebaliknya dengan benar
4.1.3 Mengkonversikan heksadesimal ke desimal dan sebaliknya dengan benar
Pengertian Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan
Heksadesimal
1. Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal atau persepuluhan merupakan sistem bilangan dengan
10 macam angka, mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Setelah angka 9, angka
yang selanjutnya adalah 1 0, 1 1 dan seterusnya.

Sistem bilangan desimal ini biasa dikenal sebagai sistem bilangan basis 10,
karena setiap angka desimal menggunakan basis 10.

Contoh penulisan : 3₍₁₀₎


2. Bilangan Biner
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis 2 merupakan sistem penulisan angka
dengan hanya menggunakan 2 simbol saja, yakni 0 dan 1.

Sistem bilangan biner menjadi salah satu sistem bilangan dasar dari semua sistem bilangan
yang berbasis digital. Dari sistem bilangan biner inilah, kita mampu melakukan konversi ke
sistem bilangan oktal dan heksadesimal.

Sistem ini juga bisa disebut dengan nama bit atau binary digit. Pengelompokkan biner
dalam komputer selalu berjumlah 8 atau dengan kata lain 1 byte/bita (1 byte = 8 bit).

Contoh penulisan : 111₍₂₎


3. Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal atau sistem bilangan basis 8 merupakan suatu sistem bilangan
berbasis 8. Simbol yang digunakan di sistem bilangan oktal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7.

Konversi sistem bilangan oktal ini sendiri berasal dari sistem bilangan biner yang
dikelompokkan di setiap 3 bit biner dari ujung paling kanan atau biasa disebut dengan
Least Significant Bit (LSB).

Contoh penulisan : 17₍₈₎


4. Bilangan Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 merupakan suatu sistem
bilangan dengan menggunakan sebanyak 16 simbol. Simbol itu berupa 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, A, B, C, D, E dan F.

Terlihat dari simbol di atas, sistem bilangan heksadesimal sangat berbeda dengan sistem
bilangan desimal, di mana penggunaan dari sistem bilangan heksadesimal dari angka 0
hingga 9 dan ditambah dengan 6 simbol lain dengna menggunakan huruf A hingga F.

Sistem bilangan heksadesimal digunakan dalam menampilkan nilai alamat memori di


dalam pemrograman komputer.

Contoh penulisan : A9₍₁₆₎


Contoh Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal

Contoh 1
1100102 = (1 x 25) + (1 x 24) + (0 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
1100102 =  32 + 16 + 0 + 0 + 2 + 0
1100102 =  5010

Jadi hasil konversi bilangan biner 1100102 ke bilangan desimal adalah 5010.

Contoh 2
11010012 = (1 x 26) + (1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20)
11010012 = 64 + 32 + 0 + 8 + 0 + 1
11010012 = 10510

Jadi hasil konversi bilangan biner 1101001 2 ke bilangan desimal adalah 10510.
Contoh Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
Contoh 1
Konversikan bilangan desimal nilai 50 menjadi bilangan biner :
50/2 = 25 sisa bagi adalah 0
25/2 = 12 sisa bagi adalah 1
12/2 = 6 sisa bagi adalah 0
6/2  = 3 sisa bagi adalah 0
3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
1/2 = 0 sisa bagi adalah 1
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal menjadi 1100102.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 50 menjadi bilangan biner adalah 1100102.

Contoh 2
Konversikan bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner :
105/2 = 52 sisa bagi adalah 1
52/2 = 26 sisa bagi adalah 0
26/2 = 13 sisa bagi adalah 0
13/2 = 6 sisa bagi adalah 1
6/2 = 3 sisa bagi adalah 0
3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
1/2 = 0 sisa bagi adalah 1
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal menjadi 11010012.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner adalah 11010012.
Contoh Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Desimal

Konversikan bilangan oktal nilai 2458 menjadi bilangan desimal :

Contoh 1
2458 = (2 x 82) + (4 x 81) + (5 x 80)
2458 = (2 x 64) + (4 x 8) + (5 x 1)
2458 = 128 + 32 + 5
2458 = 16510
Jadi hasil konversi Bilangan Oktal 2458 ke Bilangan Desimal adalah 16510.

Contoh 2
Konversikan bilangan oktal nilai 13028 menjadi bilangan desimal :
13028 = (1 x 83) + (3 x 82) + (0 x 81) + (2 x 80)
13028 = (1 x 512) + (3 x 64) + (0 x 8) + (2 x 1)
13028 = 512 + 192 + 0 + 2
13028 = 70610
Contoh Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal
Contoh 1
Konversikan bilangan desimal nilai 70 menjadi bilangan oktal :
70/8 = 8 sisa 6
8/8 = 1 sisa 0
1/8 = 0 sisa 1
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling
awal menjadi 1068.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 70 menjadi bilangan biner adalah 1068.

Contoh 2
Konversikan bilangan desimal nilai 256 menjadi bilangan oktal :
256/8 = 32 sisa 0
32/8 = 4 sisa 0
4/8 = 0 sisa 4
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling
awal menjadi 4008.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 256 menjadi bilangan biner adalah 4008.
Contoh Konversi bilangan Heksadesimal ke bilangan Desimal

Contoh 1 (Heksadesimal ke Desimal)


5F116 = (5 x 162) + (15 x 161) + (1 x 160)
5F116 = (5 x 256) + (15 x 16) + (1 x 1)
5F116 = (1280) + (240) + (1)
5F116 = 152110

Jadi hasil konversi bilangan biner 5F116 ke bilangan desimal adalah 152110.

Contoh 2 (Heksadesimal ke Desimal)


113A16 = (1 x 163) + (1 x 162) + (3 x 161) + (10 x 160)
113A16 = (1 x 4096) + (1 x 256) + (3 x 16) + (10 x 1)
113A16 = 4096 + 256 + 48 + 10
113A16 = 441010

Jadi hasil konversi bilangan biner 113A16 ke bilangan desimal adalah 441010.
Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Heksadesimal
Contoh 1 (Desimal ke Heksadesimal)
Konversikan bilangan desimal nilai 15010 menjadi bilangan heksadesimal :
150/16 = 9 sisa bagi adalah 6
9/16  = 0 sisa bagi adalah 9
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling
awal menjadi 9616.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 15010 menjadi bilangan heksadesimal adalah
9616.

Contoh 2 (Desimal ke Heksadesimal)


Konversikan bilangan desimal 152110 menjadi bilangan heksadesimal :
1521/16 = 95 sisa bagi adalah 1
95/16 = 5 sisa bagi adalah 15 atau dalam heksadesimal adalah F
5/16 = 0 sisa bai adalah 5
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling
awal menjadi 5F116.
Jadi hasil konversi bilangan desimal 1521 10 menjadi bilangan heksadesimal adalah
5F1 .
bit, byte, word

Bit = Binary digitIT = 0 atau 1

Byte = urutan 8 bit = 00000000, 00000001, ..., atau 11111111

Word = urutan N bit dimana N = 16, 32, 64 tergantung pada


komputer
BCD (Binary Code Decimal).
BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa, hanya saja dalam
proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi
bilangan desimal ke biner biasa.
• Kode BCD standar disebut juga kode 8421. Setiap desimal dikodekan dengan satu angka BCD yang terdiri dari 4 bit.
Untuk lebih jelasnya, dapat dibaca tulisan pada contoh berikut ini:
Dapat dilihat bahwa bilangan biner dari :
110 = 00012
710 = 01112
010 = 00002
Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut :
110 = 0001BCD
710 = 0111BCD
010 = 0000BCD
maka, nilai BCD dari 17010 adalah 0001 0111 0000BCD.
Harap diperhatikan bahwa setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit bilangan BCD.
Kode Excess-3 (XS-3)

Kode XS3 dapat diperoleh dengan cara menambahkan 3 (0011) kepada kode BCD standar. Kode XS3
memiliki sifat self complementing. Maksudnya apabila XS3 dikomplemenkan akan menghasilkan
komplemen dalam desimal.

• Contoh konversi bilangan desimal ke XS-3:


Ubah bilangan desimal 11 ke kode XS-3
11 (Desimal) = 0100 0100 (XS-3)
Kok bisa? tinggal tambah aja bilangan desimal 1 dan 1 itu ditambah 3, nanti hasilnya 4 4 kan dan
konvert ke kode XS-3 gimana? lihat tabel diatas.
Lha bagaimana kalo kode XS-3 di konvert ke Desimal, gampang kok.
Contoh :
0111 1000 1010 (XS-3) = 4 5 7
Kode ASCII.
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code
for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf
dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya
124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi
lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan
biner sebanyak 7 bit. Namun, ASCII disimpan sebagai sandi 8 bit dengan menambakan
satu angka 0 sebagai bit significant paling tinggi.
Tugas KD 3.1 dan KD 4.1

Anda mungkin juga menyukai