Anda di halaman 1dari 9

Materi Pengantar Coding - Pertemuan 3

Sistem Bilangan di Komputer


Number system, Format bilangan komputer atau sistem bilangan komputer merupakan sebuah cara
untuk mewakili besaran yang berasal dari sebuah bentuk fisik. Sistem bilangan memakai sebuah
bilangan basis atau base otr radix atau dikenal dengan bilangan dasar. Dalam kaitan nya dengan
komputer, terdapat 4 jenis system bilangan yang di ketahui yakni: decimal (basis 10), biner (basis
2, octal (basis 8), dan juga hexadecimal (basis 16).

1. Sistem Bilangan Desimal

Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk 10 digit angka,

yaitu 0, 1 , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal menggunakan basis atau radiks

10 . Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) atau

pecahan desimal (fraction decimal). Integer desimal adalah nilai desimal yang bulat.

Absolut value merupakan nilai mutlak dari masing-masing digit di bilangan. position value

(nilai tempat) merupakan penimbang atau bobot dan masing-masing digit bergantung pada

posisinya,yaitu bemilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya

Oleh karena itu, nilai 8598 dapat juga diartikan dengan (8 x 1000) + (5 x 100) + (9 x10) + (8x

1). Pecahan desimal adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan di belakang

koma.

Baik integer desimal maupun pecahan desimal dapat ditulis dengan bentuk eksponensial.

Misalnya nilai 82,15 dapat dituliskan 0,8215 X 102. Setiap nilai desimal yang bukan nol dapat

dituliskan dalam bentuk eksponensial standar (standard exponential form), yaitu ditulis

dengan mantissa dan eksponen. Mantissa merupakan nilai pecahan yang digit pertama di

belakang koma bukan beniilai nol.


2. Sistem Bilangan Biner

Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2 digit yaitu 0 dan 1.

0 dan 1 disebut sebagai bilangan binary digit atau bit. Bilangan biner ini digunakan sebagai

dasar kompetensi digital. Bobot faktor untuk bilangan biner adalah pangkat/kelipatan 2.

Sistem bilangan biner menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk 2 digit angka, yaitu

0 dan 1. Sistem bilangan biner menggunakan basis 2.

3. Sistem Bilangan Oktal

Sistem bilangan oktal (octal number system) menggunakan 8 macam simbol bilangan, yaitu

0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8. Nilai tempat sistem bilangan

oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8.

4. Sistem Bilangan Heksadesimal

Sistem bilangan heksadesimal (hexadecimal number system) menggunakan 16 macam

simbol, yaltu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C. D, E, dan F. Sistem bilangan heksadesimal

menggunakan basis 16. Sistem bilangan heksadesimal digunakan untuk alasan-alasan

tertentu di beberapa komputer, misalnya IBM System/360, Data General Nova, PDP — 1 1

DEC.

Honeywell, beberapa komputer mini dan beberapa komputer mikro. Sistem bilangan

heksadesimal mengorganisasikan memori utama ke dalam suatu byte yang terdiri dari 8 bit

(binary digit). Masing-masing byte digunakan untuk menyimpan satu karakter alfanumerik

yang dibagi dalam dua grup masing-masing bagian 4 bit. Bila satu byte dibentuk dari dua

grup 4 bit, masingmasing bagian 4 bit disebut dengan nibble. 4 bit pertama disebut dengan
highordernibble dan 4 bit kedua disebut dengan low-order nibble.

Bila komputer menangani bilangan dalam bentuk biner yang diorganisasikan dalam bentuk

grup 4 bit, akan lebih memudahkan untuk menggunakan suatu simbol yang mewakili

sekaligus 4 digit biner tersebut. Kombinasi dari 4 bit akan didapatkan sebanyak16

kemungkinan kombinasi yang dapat diwakili sehingga dibutuhkan suatu sistem bilangan yang

terdiri dari 16 macam simbol atau yang berbasis 1, yaitu sistem bilangan heksadesimal. Digit

0 sampai dengan 9 tidak mencukupi, maka huruf A, B, C,

D, E dan F dipergunakan. Misalnya bilangan biner 11000111 dapat diwakili dengan bilangan

heksadesimal menjadi C7.

Konversi Bilangan
Pada dasarnya, yang dimaksud dengan konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan
yang satu ke bentuk bilangan lainnya yang masih memiliki nilai yang sama.

1. Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Biner

Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari sistem bilangan desimal ke sistem

bilangan biner. Metode pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara membagi

dengan nilai dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dan bilangan biner dari

hasil konversi. Metode ini disebut metode sisa (remainder method).

Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan desimal, maka bilangan

tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan yang utuh dan yang pecahan.

Misalnya bilangan desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan 0,4375. Bilangan yang utuh,

yaitu 125 dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagal berikut:

Contoh 1

125 : 2 = 62 + sisa 1

62 : 2 = 31 + sisa 0
31 : 2 = 15 + sisa 1

15 : 2 = 7 + sisa 1

7 : 2 = 3 + sisa 1

3 : 2 = 1 + sisa 1

Oleh karena itu, bilangan desimal 12510 dalam bentuk bilangan biner adalah 1111012.

Contoh 2

Konversikan bilangan desimal nilai 5010 menjadi bilangan biner :

50/2 = 25 sisa bagi adalah 0

25/2 = 12 sisa bagi adalah 1

12/2 = 6 sisa bagi adalah 0

6/2 = 3 sisa bagi adalah 0

3/2 = 1 sisa bagi adalah 1

1/2 = 0 sisa bagi adalah 1

Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal

menjadi 1100102.

Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 50 menjadi bilangan biner adalah 1100102.

Contoh 3

Konversikan bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner :

105/2 = 52 sisa bagi adalah 1

52/2 = 26 sisa bagi adalah 0

26/2 = 13 sisa bagi adalah 0

13/2 = 6 sisa bagi adalah 1

6/2 = 3 sisa bagi adalah 0

3/2 = 1 sisa bagi adalah 1

1/2 = 0 sisa bagi adalah 1


Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal

menjadi 11010012 .

Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner adalah 11010012.

2. Konversi Bilangan Biner ke Sistem Bilangan Desimal

Untuk Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal, Kita hanya perlu mengalikan Bilangan

Biner yang ingin dikonversikan tersebut ke basis bilangan biner itu sendiri yaitu 2 yang

dipangkatkan 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya yang dimulai dari kanan. Silakan lihat contoh

berikut ini:

Contoh 1

1100102 = (1 x 25) + (1 x 24) + (0 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)

1100102 = 32 + 16 + 0 + 0 + 2 + 0

1100102 = 5010

Jadi hasil konversi bilangan biner 1100102 ke bilangan desimal adalah 5010.
Contoh 2

11010012 = (1 x 26) + (1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20)

11010012 = 64 + 32 + 0 + 8 + 0 + 0 + 1

11010012 = 10510

Jadi hasil konversi bilangan biner 11010012 ke bilangan desimal adalah 10510.

3. Konversi Bilangan Biner ke Sistem Bilangan Oktal

Bilangan biner dan oktal merupakan bilangan yang biasa digunakan dalam sistem

pemrograman, matematika, komputer, dan informasi teknologi. Biner dan oktal memiliki

perbedaan basis. Bilangan biner merupakan bilangan berbasis 2 yang terdiri dari angka 0 dan

1. Setiap digit pada bilangan biner disebut dengan bit. Sedangkan bilangan oktal merupakan

bilangan berbasis 8 yang terdiri dari angka 0 sampai 7.

Cara untuk mengkonversikan bilangan biner ke oktal yaitu dengan pertama-tama

mengelompokkan atau membagi bilangan biner tersebut ke dalam kelompok 3 bit biner, dan

kemudian bilangan biner yang sudah dikelompokkan ke dalam 3 bit biner tersebut dikonversi

ke bilangan desimal. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan contoh konversi biner ke oktal di

bawah ini:

Contoh konversi biner ke oktal

100011101(2) = .... (8) 100011001 biner sama dengan berapa oktal?

Adapun cara pengerjaannya adalah seperti berikut ini:

Pertama kita bagi-bagi dulu bilangan biner tersebut menjadi masing-masing 3 bit, pembagian

dilakukan dari kanan, bukan dari kiri. Contoh , 100011101, sehingga menjadi:

Kelompok biner 1 : 101

Kelompok biner 2 : 011


Kelompok biner 3 : 100

Setelah kita kelempokkan biner menjadi masing-masing 3 bit, kemudian kita konversi

kelompok-kelompok biner tersebut ke dalam bentuk desimal dimulai dari kelompok yang

paling kiri atau kelompok biner terbesar sehingga menjadi:

100 --> 4

011 --> 3

101 --> 5

Setelah itu kita tuliskan hasil konversi kelompok-kelompok biner tersebut dimulai dari atas,

dan itu merupakan hasil dari konversi biner ke oktal yang kita cari . Maka di dapat:

1000111012 = 4358 1100011001 biner sama dengan 435 oktal

4. Konversi Bilangan Biner ke Sistem Bilangan Heksadesimal

Untuk merubah bilangan biner ke heksadesimal, maka dapat dilakukan dengan cara

mengelompokkan menjadi 4 bit tiap satu kelompok.

Misalnya: 11101100 kita pisahkan menjadi (1110) (1100)

Kemudian baru dikonversi menjadi


(1110) = E dan (1100) = C

Jadi diperoleh 111011002 = EC16

Jika bilangan hanya 1 atau 2 bilangan, maka kita dapat menambahkannya dengan angka 0 di

sisi paling kiri sehingga menjadi berjumlah 4 bit.

Misalnya:

12 = …..(116) ?

Kita bisa menambahkan angka 0 sehingga menjadi

00012 = 116

Contoh lainnya;

1102

Kita tambah angka 0 sehingga menjadi

01102 = 616

Contoh berikutnya:

Ubahlah bilangan biner 11010110101102 menjadi bilangan heksadesimal dengan benar!

Jawab: 11010110101102 = (0001) (1010) (1101) (0110) = 1AD616

Perangkat Lunak (Software)


Software adalah suatu bagian dari sistem komputer yang tidak memiliki wujud fisik dan tidak terlihat
karena merupakan sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer berupa
program yang dapat menjalankan suatu perintah. Defenisi lain dari software adalah suatu data yang
diprogram, diformat, dan disimpan secara digital, tidak berbentuk fisik tapi dapat dioperasikan
oleh penggunanya melalui perangkat komputer.
Menurut Roger S. Pressman, Perangkat lunak atau software adalah sebuah perintah program dalam
sebuah komputer, yang apabila dieksekusi oleh usernya akan memberikan fungsi dan unjuk kerja
seperti yang diharapkan oleh usernya. Pernyataan ini menggambarkan bahwa software atau
perangkat lunak ini berfungsi untuk memberi perintah komputer, agar komputer dapat berfungsi
secara optimal, sesuai dengan kemauan user yang memberikan perintah.
Fungsi Software Secara Umum:

 Menyediakan fungsi dasar untuk kebutuhan-kebutuhan komputer yang yang dibagi lagi

menjadi sistem operasi atau hanya sistem pendukung.

 Mengatur berbagai hardware agar dapat bekerja secara bersama-sama.

 Sebagai penghubung antara software yang lain dengan hardware.

 Sebagai penerjemah software lain dalam instruksi ke dalam bahasa mesin sehingga dapat

diterima oleh hardware.

 Sebagai pengidentifikasi program.

Perangkat lunak secara umum dapat di bagi 2 yaitu perangkat lunak sistem dan perangkat lunak
aplikasi. Perangkat lunak sistem dapat di bagi lagi menjadi 3 macam yaitu:
 Bahasa pemrograman : merupakan perangkat lunak yang bertugas mengkonversikan

arsitektur dan algoritma yang di rancang manusia ke dalam format yang dapat di jalankan

komputer, contoh bahasa pemrograman. Pada modul berikutnya akan dibahas lebih

lanjut tentang penggunaan Bahasa pemgraman dan pembuatan program.

 Sistem Operasi : sistem operasi adalah perangkat lunak (software) yang berfungsi sebagai

antarmuka dan pengatur semua sumber daya pada perangkat komputer. Peran utama OS

yaitu menjadi penghubung antara tiga komponen utama yang terdiri dari software (aplikasi

dan program), hardware (CPU, kartu grafis, monitor, keyboard, dlll), serta brainware

(pengguna/manusia)., contoh sistem operasi : DOS, Unix,

Windows, Apple, MacOS, Android dan lainnya.

 Utility : sistem operasi merupakan perangkat lunak sistem dengan fungsi tertentu, misalnya

pemeriksaan perangkat keras (hardware troubleshooting), memeriksa harddisk yang rusak

(bukan rusak fisik), mengatur ulang isi harddisk (partisi, defrag).

Perangkat lunak aplikasi merupakan bagian perangkat lunak yang sangat banyak di jumpai dan terus
berkembang. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan
pemutar media (Media Player).
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket
atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang
menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-
aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan
sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali,
mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan
pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata
walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)

2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan

3. Perangkat lunak informasi kerja

4. Perangkat lunak media dan hiburan

5. Perangkat lunak pendidikan

6. Perangkat lunak pengembangan media

7. Perangkat lunak rekayasa produk

Anda mungkin juga menyukai