Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk 10 digit angka,
10 . Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) atau
pecahan desimal (fraction decimal). Integer desimal adalah nilai desimal yang bulat.
Absolut value merupakan nilai mutlak dari masing-masing digit di bilangan. position value
(nilai tempat) merupakan penimbang atau bobot dan masing-masing digit bergantung pada
Oleh karena itu, nilai 8598 dapat juga diartikan dengan (8 x 1000) + (5 x 100) + (9 x10) + (8x
1). Pecahan desimal adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan di belakang
koma.
Baik integer desimal maupun pecahan desimal dapat ditulis dengan bentuk eksponensial.
Misalnya nilai 82,15 dapat dituliskan 0,8215 X 102. Setiap nilai desimal yang bukan nol dapat
dituliskan dalam bentuk eksponensial standar (standard exponential form), yaitu ditulis
dengan mantissa dan eksponen. Mantissa merupakan nilai pecahan yang digit pertama di
Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2 digit yaitu 0 dan 1.
0 dan 1 disebut sebagai bilangan binary digit atau bit. Bilangan biner ini digunakan sebagai
dasar kompetensi digital. Bobot faktor untuk bilangan biner adalah pangkat/kelipatan 2.
Sistem bilangan biner menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk 2 digit angka, yaitu
Sistem bilangan oktal (octal number system) menggunakan 8 macam simbol bilangan, yaitu
tertentu di beberapa komputer, misalnya IBM System/360, Data General Nova, PDP — 1 1
DEC.
Honeywell, beberapa komputer mini dan beberapa komputer mikro. Sistem bilangan
heksadesimal mengorganisasikan memori utama ke dalam suatu byte yang terdiri dari 8 bit
(binary digit). Masing-masing byte digunakan untuk menyimpan satu karakter alfanumerik
yang dibagi dalam dua grup masing-masing bagian 4 bit. Bila satu byte dibentuk dari dua
grup 4 bit, masingmasing bagian 4 bit disebut dengan nibble. 4 bit pertama disebut dengan
highordernibble dan 4 bit kedua disebut dengan low-order nibble.
Bila komputer menangani bilangan dalam bentuk biner yang diorganisasikan dalam bentuk
grup 4 bit, akan lebih memudahkan untuk menggunakan suatu simbol yang mewakili
sekaligus 4 digit biner tersebut. Kombinasi dari 4 bit akan didapatkan sebanyak16
kemungkinan kombinasi yang dapat diwakili sehingga dibutuhkan suatu sistem bilangan yang
terdiri dari 16 macam simbol atau yang berbasis 1, yaitu sistem bilangan heksadesimal. Digit
D, E dan F dipergunakan. Misalnya bilangan biner 11000111 dapat diwakili dengan bilangan
Konversi Bilangan
Pada dasarnya, yang dimaksud dengan konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan
yang satu ke bentuk bilangan lainnya yang masih memiliki nilai yang sama.
Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari sistem bilangan desimal ke sistem
bilangan biner. Metode pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara membagi
dengan nilai dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dan bilangan biner dari
Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan desimal, maka bilangan
tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan yang utuh dan yang pecahan.
Misalnya bilangan desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan 0,4375. Bilangan yang utuh,
Contoh 1
125 : 2 = 62 + sisa 1
62 : 2 = 31 + sisa 0
31 : 2 = 15 + sisa 1
15 : 2 = 7 + sisa 1
7 : 2 = 3 + sisa 1
3 : 2 = 1 + sisa 1
Oleh karena itu, bilangan desimal 12510 dalam bentuk bilangan biner adalah 1111012.
Contoh 2
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal
menjadi 1100102.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 50 menjadi bilangan biner adalah 1100102.
Contoh 3
menjadi 11010012 .
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner adalah 11010012.
Untuk Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal, Kita hanya perlu mengalikan Bilangan
Biner yang ingin dikonversikan tersebut ke basis bilangan biner itu sendiri yaitu 2 yang
dipangkatkan 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya yang dimulai dari kanan. Silakan lihat contoh
berikut ini:
Contoh 1
1100102 = 32 + 16 + 0 + 0 + 2 + 0
1100102 = 5010
Jadi hasil konversi bilangan biner 1100102 ke bilangan desimal adalah 5010.
Contoh 2
11010012 = 64 + 32 + 0 + 8 + 0 + 0 + 1
11010012 = 10510
Jadi hasil konversi bilangan biner 11010012 ke bilangan desimal adalah 10510.
Bilangan biner dan oktal merupakan bilangan yang biasa digunakan dalam sistem
pemrograman, matematika, komputer, dan informasi teknologi. Biner dan oktal memiliki
perbedaan basis. Bilangan biner merupakan bilangan berbasis 2 yang terdiri dari angka 0 dan
1. Setiap digit pada bilangan biner disebut dengan bit. Sedangkan bilangan oktal merupakan
mengelompokkan atau membagi bilangan biner tersebut ke dalam kelompok 3 bit biner, dan
kemudian bilangan biner yang sudah dikelompokkan ke dalam 3 bit biner tersebut dikonversi
ke bilangan desimal. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan contoh konversi biner ke oktal di
bawah ini:
Pertama kita bagi-bagi dulu bilangan biner tersebut menjadi masing-masing 3 bit, pembagian
dilakukan dari kanan, bukan dari kiri. Contoh , 100011101, sehingga menjadi:
Setelah kita kelempokkan biner menjadi masing-masing 3 bit, kemudian kita konversi
kelompok-kelompok biner tersebut ke dalam bentuk desimal dimulai dari kelompok yang
100 --> 4
011 --> 3
101 --> 5
Setelah itu kita tuliskan hasil konversi kelompok-kelompok biner tersebut dimulai dari atas,
dan itu merupakan hasil dari konversi biner ke oktal yang kita cari . Maka di dapat:
Untuk merubah bilangan biner ke heksadesimal, maka dapat dilakukan dengan cara
Jika bilangan hanya 1 atau 2 bilangan, maka kita dapat menambahkannya dengan angka 0 di
Misalnya:
12 = …..(116) ?
00012 = 116
Contoh lainnya;
1102
01102 = 616
Contoh berikutnya:
Menyediakan fungsi dasar untuk kebutuhan-kebutuhan komputer yang yang dibagi lagi
Sebagai penerjemah software lain dalam instruksi ke dalam bahasa mesin sehingga dapat
Perangkat lunak secara umum dapat di bagi 2 yaitu perangkat lunak sistem dan perangkat lunak
aplikasi. Perangkat lunak sistem dapat di bagi lagi menjadi 3 macam yaitu:
Bahasa pemrograman : merupakan perangkat lunak yang bertugas mengkonversikan
arsitektur dan algoritma yang di rancang manusia ke dalam format yang dapat di jalankan
komputer, contoh bahasa pemrograman. Pada modul berikutnya akan dibahas lebih
Sistem Operasi : sistem operasi adalah perangkat lunak (software) yang berfungsi sebagai
antarmuka dan pengatur semua sumber daya pada perangkat komputer. Peran utama OS
yaitu menjadi penghubung antara tiga komponen utama yang terdiri dari software (aplikasi
dan program), hardware (CPU, kartu grafis, monitor, keyboard, dlll), serta brainware
Utility : sistem operasi merupakan perangkat lunak sistem dengan fungsi tertentu, misalnya
Perangkat lunak aplikasi merupakan bagian perangkat lunak yang sangat banyak di jumpai dan terus
berkembang. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan
pemutar media (Media Player).
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket
atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang
menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-
aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan
sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali,
mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan
pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata
walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain: