Anda di halaman 1dari 12

BAB IX

SISTEM BILANGAN DAN KODE

SISTEM BILANGAN

Sistem bilangan (number system) adalah cara untuk mewakili besaran dari
suatu item fisik. Sistem bilangan banyak yang dipergunakan oleh manusia adalah
sistem bilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol
untuk mewakili besaran. Sistem ini banyak digunakan oleh manusia, karena manusia
mempunyai 10 jari untuk dapat membantu perhitungan-perhitungan dengan sistem
desimal. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk
elemen dua keadaan (two-state elements), yaitu keadaan off (tidak ada arus) dan
keadaan on (ada arus). Konsep inilah yang digunakan dalam sistem bilangan biner,
yang hanya menggunakan 2 macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai.
Disamping sistem bilangan biner (binary number system), komputer juga
menggunakan sistem bilangan lain, yaitu sistem bilangan oktal (octal number system)
dan sistem bilangan hexadesimal (hexadecimal number system). Sistem bilangan
menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base atau disebut juga radix) yang
tertentu. Basis yang dipergunakan dimasing-masing sistem bilangan tergantung dari
jumlah nilai bilangan yang dipergunakan.

• Sistem bilangan desimal dengan basis 10 (deca berarti 10), menggunakan 10


macam simbol bilangan.
• Sistem bilangan biner dengan basis 2 (binary berarti 2), menggunakan 2 macam
simbol bilangan.
• Sistem bilangan hexadesimal dengan basis 16 (hexa berarti 6 dan deca berarti
10), menggunakan 16 simbol bilangan.

SISTEM BILANGAN DESIMAL


Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk
10 digit angka, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sistem bilangan desimal
menggunakan basis 10. Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX- 1


desimal (decimal integer) atau pecahan integer (decimal fraction). Integer desimal
adalah nilai desimal yang bulat, misalnya nilai 8598 adalah integer desimal, yang
dapat diartikan :

8598 = (8 x 103) + (5 x 102) + (9 x 101) + (8 x 100)

Pecahan desimal adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan


dibelakang koma, misalnya nilai 183,75 adalah pecahan desimal yang dapat
diartikan:

183,75 = (1 x 102) + (8 x 101) + (3 x 100) + (7 x 10-1) + (5 x 10-2)


= 100 + 80 + 3 + 0,7 + 0,05
= 183,75

Baik integer maupun pecahan desimal dapat dituliskan dalam bentuk eksponential.
Misalnya nilai 82,15 dapat dituliskan 0,8215 x 102.

SISTEM BILANGAN BINER


Sistem bilangan biner menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk 2
digit angka, yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner menggunakan basis 2. Misalnya
nilai bilangan biner 1011012 dapat diartikan dalam sistem bilangan desimal bernilai :

1011012 = (1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20)


= 4510

SISTEM BILANGAN OKTAL


Sistem bilangan oktal (octal number system) menggunakan 8 macam simbol
bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7. Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8.
Misalnya bilangan oktal 1213 didalam sistem bilangan desimal bernilai :

12138 = (1 x 83) + (2 x 82) + (1 x 81) + (3 x 80)


= 65110

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX- 2


SISTEM BILANGAN HEXADESIMAL
Sistem bilangan hexadesimal (hexadecimal number system) menggunakan 16
macam simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Sistem bilangan
hexadesimal menggunakan basis 16. Sistem bilangan hexadesimal digunakan untuk
alasan tertentu. Di beberapa komputer, seperti misalnya IBM System/360. Data
General Nova, PDP –11 DEC, Honeywell, beberapa minikomputer dan beberapa
mikrokomputer, mengorganisasikan main memory ke satuan byte yang terdiri dari 8
bit (binary digit). Masing-masing byte digunakan untuk menyimpan satu karakter
alphanumerik yang dibagi dalam dua grup masing-masing terdiri dari 4 bit.

Nilai bilangan hexadesimal C7 tersebut dalam sistem bilangan desimal bernilai :


C716 = (C x 161) + (7 x 160)
= (12 x 16) + (7 x 1)
= 19910

KONVERSI SISTEM BILANGAN


Anda telah mengenal beberapa macam sistem bilangan yang menggunakan
basis tertentu. Bila suatu nilai telah dinyatakan dalm suatu sistem bilangan yang
tertentu dan bila Anda ingin mengetahui nilai tersebut dalam sistem bilangan yang
lain, maka nilai dalam sistem bilangan sebelumnya harus dikonversikan terlebih
dahulu ke sistem bilangan yang diiginkan.

KONVERSI DARI SISTEM BILANGAN DESIMAL


a. KONVERSI KE SISTEM BILANGAN BINER
Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari sistem bilangan desimal
ke sistem bilangan biner. Metode yang pertama dan paling banyak digunakan adalah
dengan cara membagi nilai 2 dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dari
bilangan biner hasil konversi. Metode ini disebut metode sisa (remainder method).
Contoh :
45 = ……2
maka :

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX- 3


45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 = 5 + sisa 1
5:2= 2 + sisa 1
2:2= 1 + sisa 0

1 0 1 1 0 1
maka bilangan desimal 45 dalam sistem bilangan biner bernilai 101101

Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa decimal fraction,


maka bilangan tersebut harus dipecah menjadi 2 bagian, yaitu bilangan yang utuh
dan yang pecahan. Misalnya bilangan desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan
0,4375. Bilangan yang utuh, yaitu 125 dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan
biner sebagai berikut :

125 : 2 = 62 + sisa 1
62 : 2 = 31 + sisa 0
31 : 2 = 15 + sisa 1
15 : 2 = 7 + sisa 1
7 : 2 = 3 + sisa 1
3 : 2 = 1 + sisa 1

Maka bilangan desimal 125 dalam bentuk bilangan biner adalah 1111101. Kemudian
bilangan yang pecahan dikonversikan ke bilangan biner dengan cara yang berbeda
seperti bilangan yang utuh, yaitu sebagai berikut :

0,4375 x 2 = 0 ,875
0,875 x 2 = 1 ,75
0,75 x 2 = 1 ,5
0,5 x2=1

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX- 4


Maka bilangan desimal pecahan 0,4375 didalam bilangan biner adalah 0,0111. Maka
hasil dari bilangan 125,4375 dalam bilangan biner adalah :
125 = 1111101
0,4375 = 0,0111
-----------------------------------------+
125,437510 = 1111101,01112

b. KONVERSI KE BILANGAN OKTAL


Untuk mengkonversikan bilangan desimal ke bilangan oktal dapat
dipergunakan remainder method dengan pembaginya adalah basis dari bilangan oktal
tersebut, yaitu 8.
Misalnya bilangan desimal 385, dalam bilangan oktal bernilai :
385 : 8 = 48 + sisa 1
48 : 8 = 6 + sisa 0
maka 38510 = 6018

c. KONVERSI KE BILANGAN HEXADESIMAL


Dengan menggunakan remainder method, dengan pembaginya adalah basis
dari bilangan hexadesimal, yaitu 16,maka bilangan desimal dapat dikonversikan ke
bilangan hexadesimal.
1583 : 16 = 98 + sisa 15 = F
98 : 16 = 6 + sisa 2 = 2
maka 158310 = 62F16

KONVERSI DARI SISTEM BILANGAN BINER


a. KONVERSI KE SISTEM BILANGAN DESIMAL
Dari bilangan biner dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara
mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position value-nya.
1011012 = (1 x 25 ) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20)
= 4510

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX- 5


Kalau bilangan biner yang akan dikonversikan dalam bentuk pecahan biner, misalnya

1111101,01112 = (1 x 26) + (1 x 25) + (1 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) +


(1 x 20) + (0 x 2-1) + (1 x 2-2) + (1 x 2-3) + (1 x 2-4)
= 125,437510

b. KONVERSI KE BILANGAN OKTAL


Konversi dari bilangan biner ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap-tiap tiga digit biner. Misalnya bilangan biner 11010100 dapat
dikonversikan ke oktal dengan cara :
11 010 100

3 2 4

c. KONVERSI KE BILANGAN HEXADESIMAL


Konversi dari bilangan biner ke bilangan hexadesimal dapat dilakukan
dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner.
Misalnya bilangan biner 11010100 dapat dikonversikan ke hexadesimal dengan cara:
1101 0100

D 4

KONVERSI DARI SISTEM BILANGAN OKTAL


a. KONVERSI KE SISTEM BILANGAN DESIMAL
Dari bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara
mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position value-nya.
324 = (3 x 82) + (2 x 81) + (4 x 80)
= 21210

b. KONVERSI KE SISTEM BILANGAN BINER


Konversi dari bilangan oktal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan
mengkonversikan masing-masing digit oktal ke 3 digit biner, sebagai berikut :

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX- 6


6 5 0 2

110 101 000 010


Berarti bilangan biner 110101000010 adalah 6502 didalam oktal.

c. KONVERSI KE BILANGAN HEXADESIMAL


Konversi dari bilangan oktal ke bilangan hexadesimal dapat dilakukan
dengan cara merubah dari bilangan oktal menjadi bilangan biner terlebih dahulu,
baru dikonversikan ke bilangan hexadesimal.
Misalnya bilangan oktal 2537, akan dikonversikan ke hexadesimal, dengan langkah-
langkah :
• Dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagai berikut :

2 5 3 7

010 101 011 111


• Dari bilangan biner baru dikonversikan ke bilangan hexadesimal, sebagai berikut:
0101 0101 1111

5 5 F
Maka bilangan oktal 2537 adalah 55F dalam bilangan hexadesimal.

KONVERSI DARI SISTEM BILANGAN HEXADESIMAL


a. KONVERSI KE SISITEM BILANGAN DESIMAL

Dari bilangan hexadesimal daat dikonversikan ke bilangan desimal dengan


cara mengalikan masing-masing digit bilangan dengan position valuenya.
B6A16 = (11 x 162) + (6 x 161) + (10 x 160)
= (11 x 256) + (6 x 16) + (10 x 1)
= 2816 + 96 + 10
= 292210

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX- 7


Bila bilangan hexadesimal yang akan dikonversikan berupa bilangan yang
mengandung nilai pecahan, misalnya bilangan hexadesimal 9B,05A dalam bilangan
desimal bernilai :
9B,05A16 = (9 x 161) + (11 x 160) + (0 x 16-1) + (5 x 16-2) + (10 x 16-3)
= (9 x 16) + (11 x 1) + (0 x 0,0625) + (5 x 0,00390625) +
(10 x 0,000244140625)
= 155,02919726562510

b. KONVERSI KE SISTEM BILANGAN BINER


Konversi dari bilangan hexadesimal ke bilangan biner dapat dilakukan
dengan mengkonversikan masing-masing digit hexadesimal ke 4 digit biner sebagai
berikut :

D 4

1101 0100

Berarti bilangan hexadesimal D4 adalah 11010100 dalam bilangan biner.

c. KONVERSI BILANGAN OKTAL


Konversi dari bilangan hexadesimal ke bilangan oktal dapat dilakukan
dengan cara merubah dari bilangan hexadesimal menjadi bilangan biner terlebih
dahulu, baru dikonversikan ke bilangan oktal.
Misalnya bilangan hexadesimal 55F, akan dikonversikan ke oktal, dengan langkah-
langkah :
• Dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagai berikut :

5 5 F

0101 0101 1111

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX- 8


• Dari bilangan biner baru dikonversikan ke bilangan oktal, sebagai berikut :

010 101 011 111

2 5 3 7

Maka bilangan hexadesimal 55F adalah 2537 dalam bilangan oktal.

KODE YANG MEWAKILI DATA

Data yang disimpan di komputer pada main memory untuk diproses. Sebuah
karakter data disimpan dalam main emory menempati posisi 1 byte. Komputer
generasi pertama, 1 byte terdiri dari 4 bit, komputer generasi kedua 1 byte terdiri dari
6 bit dan komputer generasi sekarang, kebanyakan 1 byte terdiri dari 8 bit. Suatu
karakter yang disimpan di main memory diwakili dengan kombinasi dari digit biner
(binary digit atau bit). Dengan sistem bilangan biner yang sudah dibahas
sebelumnya, dapat dipergunakan suatu kode biner untuk mewakili suatu karakter.
Suatu komputer yang berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk
mewakili suatu karakter. Komputer yang 1 byte terdiri 4 bit, menggunakan kode
biner yang berbentuk kombinasi 4 bit, yaitu BCD (Binary Coded Decimal).
Komputer yang menggunakan 6 bit untuk 1 byte-nya, menggunakan kode biner yang
terdiri dari kombinasi 6 bit, yaitu SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal
Interchange Code). Komputer yang 1 byte terdiri dari kombinasi 8 bit, yaitu
EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII
(American Standad Code for Information Interchange).

BCD (Binary Coded Decimal)


BCD (Binary Coded Decimal) merupakan kode biner yang digunakan hanya
untuk mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan 9. BCD
menggunakan kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24=16) kemungkinan
kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang dipergunakan.

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX- 9


Tabel BCD 4 bit
BCD 4 bit Digit desimal
0000 0
0001 1
0010 2
0011 3
0100 4
0101 5
0110 6
0111 7
1000 8
1001 9

Kode BCD yang orisinil sudah jarang dipergunakan untuk komputer generasi
sekarang, karena tidak dapat mewakili huruf atau simbol-simbol karakter khusus.
BCD dipergunakan untuk komputer generasi pertama.

SBCDIC
SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code) merupakan
kode biner perkembangan dari BCD. BCD dianggap tanggung, karena masih 6
kombinasi yang tidak dipergunakan, tetapi tidak dapat dipergunakan untuk mewakili
karakter yang lainnya. SBCDIC menggunakan kombinasi 6 bit, sehingga lebih
banyak kombinasi yang bisa dihasilkan, sebanyak 64 (26=64) kombinasi kode, yaitu
10 kode untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetik dan sisanya karakter-
karakter khusus yang dipilih.
Posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama
bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama
bit 8, bit 4, bit 2 dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.
Alpha bit Numeric bit
Position position
A B 8 4 2 1

0 0 = numerik 0 – 9
0 1 = huruf A-I
1 0 = huruf J-R
0 1 = huruf S-Z

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX-10


EBCDIC
EBCDIC singkatan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code
terdiri dari kombinasi 8 bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter sebanyak
256 (28=256) kombinasi karakter.
Pada EBCDIC, high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits
dan low order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
Zone bits numeric bits
1 2 3 4 5 6 7 8

High-order bits low-order bits

Karakter yang diwakili oleh EBCDIC ditunjukkan oleh kombinasi digit biner 1 dan 0
pada zone bits dan numeric bits sebagai berikut:
Zone bits numeric bits
1 2 3 4 5 6 7 8

0 0=A–I
0 1=J - R
1 0=S–Z
1 1 = numerik 0 - 9

1 1 = huruf kapital (upper case) alphabetik dan


numerik
1 0 = huruf kecil (lower case) alphabetik
0 1 = karakter khusus
0 0 = tidak ada karakter yang diwakili

ASCII 7 bit
ASCII singkatan dari American Standard Code for Information Interchange
atau ada yang menyebut dengan American Standard Comitte on Information
Interchange dikembangkan oleh ANSI (American National Standard Institute) untuk

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX-11


tujuan membuat kode biner yang standar. Kode ASCII yang standar menggunakan
kombinasi 7 bit, dengan kombinasi kode sebanyak 127 dari 128 (27=128)
kemungkinan kombinasi, yaitu:
26 buah huruf kapital (upper case) dari A s/d Z
26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z
10 buah desimal dari 0 s/d 9
34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya digunakan untuk
informasi status operasi komputer
32 karakter khusus (special characters).
ASCII 7 bit banyak digunakan untuk komputer-komputer generasi sekarang,
termasuk komputer mikro, misalnya komputer Apple II.

ASCII 8 bit
ASCII 8 bit yang terdiri dari 8 kombinasi 8 bit mulai banyak digunakan,
karena lebih banyak memberikan kombinasi karakter. Dengan ASCII 8 bit, karakter-
karakter graphik yang tidak dapat diwakili oleh ASCII 7 bit, seperti misalnya
karakter  @ © ❀ ➓ ♥ ♣ dan sebagainya dapat diwakili. Komputer IBM PC
menggunakan ASCII 8 bit.

Pengenalan Komputer – Sistem Bilangan dan Sistem Kode Komputer IX-12

Anda mungkin juga menyukai