1. BILANGAN DESIMAL
Bilangan desimal (decimal) merupakan bilangan dengan basis 10. Angka untuk bilangan
desimal adalah 0, 1, 2, … , 8, 9. Bilangan ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
Setiap digit dalam sebuah bilangan dalam basis 10 dapat memiliki besaran tertentu dalam
basis 10.
Contoh:
1075 akan terdiri dari 1 ribuan, 0 ratusan, 7 puluhan dan 5 satuan, atau secara matematis
dapat ditulis sebagai :
1075 = (1x103) + (0x102) + (7x101) + (5x100)
Seperti halnya biner dan oktal, kita pun akan menggunakan teknik perhitungan yang
sama.
Contoh 1:
6710 = …….16 ?
Contoh :
101102 = …….10 ?
Contoh :
101102 = …….8 ?
1. Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3 digit biner: 10 dan
110.
2. Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan
konversi biner ke desimal.
3. Sehingga didapat 101102 = 268
4. Anda juga bisa menggunakan fungsi BIN2OCT yang disediakan di microsoft
excel
Konversi Biner ke Hexadesimal
Konversi biner ke heksa desimal mirip dengan konversi biner ke oktal. Hanya saja
pembagian kelompok terdiri dari 4 digit biner. Selain itu untuk nilai 10, 11, 12, .., 15
diganti dengan huruf A, B, C, …, F.
Contoh :
1110102 = …….16 ?
1. Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 digit biner: 11 dan
1010.
2. Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan
konversi biner ke desimal.
3. Sehingga didapat 1110102= 3A16
4. Anda juga bisa menggunakan fungsi BIN2HEX() yang disediakan di microsoft
excel
3. BILANGAN OKTAL
Bilangan oktal (octal) adalah bilangan berbasis 8. Sehingga angka digit yang digunakan
adalah 0, 1, 2, …, 7, 8.
Contoh :
3658 = …….10 ?
Contoh:
548 = …….2 ?
1. Pertama-tama hitung 58 = 1012 (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
2. Lalu hitung 48 = 1002
3. Sehingga didapat 548 = 1011002
4. Anda juga dapat menggunakan rumus di ms excel OCT2BIN() yang akan
menkonversi bilangan oktal ke biner
Contoh :
3658 = …….16
4. BILANGAN HEKSADESIMAL
Bilangan heksadesimal (hexadecimal)merupakan bilangan berbasis 16. Sehingga angka
digit yang digunakan adalah 0, 1, 2, …, 8, 9, A, B, …, E, F dimana A s/d F merupakan nilai
untuk 10 s/d 15 desimal.
Contoh :
F516 = …….8 ?
Contoh:
F516 = …….2 ?
1. Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112, Lihat cara konversi dari
desimal ke biner)
2. Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila nilai hasil
konversi tidak mencapai 4 digit biner maka tambahkan angka 0 di depan hingga
menjadi 4 digit biner)
3. Kemudian didapat F516 = 111101012
4. Fungsi di ms excel yang dapat anda gunakan untuk mengkonversi
heksadesimal ke biner adalah HEX2BIN()
Operasi Penjumlahan
1. Penjumlahan sistem bilangan biner
Dengan aturan tersebut, kita dapat menjumlahkan bilangan biner seperti penjumlahan bilangan desimal
(dilakukan dari kanan ke kiri). Lebih jelasnya dapat dilihat seperti beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
111 1 111 1
11010,1 1011,1101
10111,0 + 11011,11101 +
110001,1 100111,10111
Dengan dasar ini, penjumlahan oktal sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal. Lebih jelasnya
depat dilihat pada beberapa contoh berikut ini.
Contoh:
1 111
125 424
46 + 2567 +
173 3213
∴ 1258 + 468 = 1738 ∴ 4248 + 25678 = 32138
Operasi penjumlahan heksadesimal sama halnya seperti penjumlahan pada desimal. Lebih jelasnya
depat dilihat pada beberapa contoh berikut ini.
Contoh:
1 11
2B5 658A
7CA + 7E6 +
A7F 6D70
SOAL:
1. 125 + 142 =
2. 525 + 316 =
3. 272 + 241 =
Jumlahkan bilangan okta berikut:
1. 7722 + 2335 =
2. 555 + 727 =
3. 234 + 767 =
1. 8AB + BAB =
2. 7CF + 931 =
3. AF1 + 42A =
Operasi Pengurangan
1. Pengurangan sistem bilangan biner
Pengurangan pada sistem bilangan biner diterapkan dengan cara pengurangan komplemen 1 dan
pengurangan komplemen 2 dimana cara inilah yang digunakan oleh komputer digital.
1110(2)-0101(2)=….(2)?
1011(2)-111(2)=….(2)?
Jawab :
1110(2)
0101(2)
_______+
10001(2)
1-1=0
Bilangan biner yang akan dikurangi dibuat tetap dan bilangan biner sebagai pengurangnya diubah ke
bentuk komplemen 1, kemudian dijumlahkan. Jika dari penjumlahan tersebut ada bawaan putaran ujung
(end-around carry), maka bawaan tersebut ditambahkan untuk mendapatkan hasil akhir. Lebih jelasnya
dapat dilihat seperti contoh di bawah ini.
Contoh:
Jika dari penjumlahan tersebut tidak terdapat bawaan putaran ujung, maka hasil penjumlahan bilangan
yang dikurangi dengan komplemen 1 bilangan pengurangnya adalah bilangan negatif dimana hasil
akhirnya negatif dari hasil komplemen 1 penjumlahan tadi. Lebih jelasnya dapat dilihat beberapa contoh
di bawah ini.
Contoh:
Bilangan biner yang dikurangi tetap kemudian bilangan biner sebagai pengurangnya di komplemen 2, lalu
dijumlahkan. Jika hasilnya ada bawaan (carry), maka hasil akhir adalah hasil penjumlahan tersebut
tanpa carry (diabaikan). Lebih jelasnya dapat dilihat beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
Sekarang bagaimana kalau hasil penjumlahan dari bilangan yang dikurangi dengan komplemen 2 bilangan
pengurangnya tanpa bawaan? Untuk menjawab ini, maka caranya sama seperti pengurangan komplemen
1, dimana hasil akhirnya negatif dan hasil penjumlahan tersebut di komplemen 2 merupakan hasil akhirnya.
Lebih jelasnya dapat dilihat seperti contoh di bawah ini.
Contoh:
Untuk pengurangan bilangan oktal dan heksadesimal, polanya sama dengan pengurangan bilangan
desimal. Untuk lebih jelasnya lihat contoh di bawah ini.
512-256=?? 1024-512=??
Operasi Perkalian
1. Perkalian sistem bilangan biner
Perkalian biner dapat juga dilakukan seperti perkalian desimal, bahkan jauh lebih mudah karena pada
perkalian biner hanya berlaku empat hal, yaitu :
0 × 0 = 0
0 × 1 = 0
1 × 0 = 0
1 × 1 = 1
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
Untuk perkalian bilangan oktal dan heksadesimal, lebih jelasnya dapat diperhatikan caranya seperti
beberapa contoh berikut ini.
25 453
14 × 65 ×
124 2727
25 + 3402 +
374 36747
527 1A5
74 × 2F ×
149C 18AB
2411 + 34A +
255AC 4D4B
Untuk pembagian bilangan biner tak ubahnya seperti pada pola pembagian bilangan desimal. Lebih
jelasnya dapat dilihat caranya seperti beberapa contoh berikut ini:
Contoh:
1011√1100011 = 1001
1011 – 10110√1101110 = 101
10 10110 –
0– 1011
101 0–
0– 10110
1011 10110 –
1011 – 0
0
∴ 11011102 ÷ 101102 = 1012
∴ 11000112 ÷ 10112 = 10012
Untuk pembagian bilangan oktal dan heksadesimal, lebih jelasnya dapat diperhatikan caranya seperti
beberapa contoh berikut ini.
642√115436 = 137
25√374 = 14 642 –
25 – 3123
124 2346 –
124 – 5556
0 5556 –
0
∴ 3748 ÷ 258 = 148
∴ 1154368 ÷ 6428 = 1378