Anda di halaman 1dari 63

BAB I

Memahami Sistem Bilangan (Desimal, Biner,


Heksadesimal)

Sistem Bilangan Desimal


Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk 10 digit angka,
yaitu 0, 1 , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal menggunakan basis atau radiks
10 . Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) atau
pecahan desimal (fraction decimal). Integer desimal adalah nilai desimal yang bulat.

Absolut value merupakan nilai muilak dari masing-masing digit di bilangan. position value
(nilai tempat) merupakan penimbang atau bobot dan masing-masing digit bergantung pada
posisinya,yaitu bemilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya

Oleh karena itu, nilai 8598 dapat juga diartikan dengan (8 X 1000) + (5 X 100) + (9 x10) +
(8x 1). Pecahan desimal adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan di belakang
koma
Baik integer desimal maupun pecahan desimal dapat ditulis dengan bentuk eksponensial.
Misalnya nilai 82,15 dapat dituliskan 0,8215 X 102. Setiap nilai desimal yang bukan nol
dapat dituliskan dalam bentuk eksponensial standar (standard exponential form), yaitu ditulis
dengan mantissa dan eksponen. Mantissa merupakan nilai pecahan yang digit pertama di
belakang koma bukan beniilai nol.

Sistem Bilangan Biner


Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2 digit yaitu 0 dan 1.
0 dan 1 disebut sebagai bilangan binary digit atau bit. Bilangan biner ini digunakan sebagai
dasar kompetensi digital. Bobot faktor untuk bilangan biner adalah pangkat / kelipatan 2.
Sistem bilangan biner menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk 2 digit angka, yaitu
0 dan 1. Sistem bilangan biner menggunakan basis 2

Sistem Bilangan Oktal


Sistem bilangan oktal (octal number system) menggunakan 8 macam simbol bilangan, yaitu
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8 . Nilai tempat sistem
bilangan oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8

Sistem Bilangan Heksadesimal


Sistem bilangan heksadesimal (hexadecimal number system) menggunakan 16 macam
simbol, yaltu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C. D, E, dan F. Sistem bilangan heksadesimal
menggunakan basis 16. Sistem bilangan heksadesimal digunakan untuk alasan-alasan tertentu
di beberapa komputer, misalnya IBM System/360, Data General Nova, PDP — 1 1 DEC,
Honeywell, beberapa komputer mini dan beberapa komputer mikro. Sistem bilangan
heksadesimal mengorganisasikan memori utama ke dalam suatu byte yang terdiri dari 8 bit
(binary digit). Masing-masing byte digunakan untuk menyimpan satu karakter alfanumerik
yang dibagi dalam dua grup masing-masing bagian 4 bit. Bila satu byte dibentuk dari dua
grup 4 bit, masing-masing bagian 4 bit disebut dengan nibble. 4 bit pertama disebut
dengan high-ordernibble dan 4 bit kedua disebut dengan low-order nibble.
Bila komputer menangani bilangan dalam bentuk biner yang diorganisasikan dalam bentuk
grup 4 bit, akan lebih memudahkan untuk menggunakan suatu simbol yang mewakili
sekaligus 4 digit biner tersebut. Kombinasi dari 4 bit akan didapatkan sebanyak16
kemungkinan kombinasi yang dapat diwakili sehingga dibutuhkan suatu sistem bilangan yang
terdiri dari 16 macam simbol atau yang berbasis 1, yaitu sistem bilangan heksadesimal. Digit
0 sampai dengan 9 tidak mencukupi, maka huruf A, B, C, D, E dan F dipergunakan. Misalnya
bilangan biner 11000111 dapat diwakili dengan bilangan heksadesimal menjadi C7
1. BILANGAN DESIMAL
Bilangan yang menggunakan 10 angka mulai dari 0 sampai 9 berturut turut. Setelah angka 9, maka angka
berikutnya 10, 11, 12, dst.
Contoh penulisan angka Desimal : 2210, 510,
Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi Subscript pada penulisan Bilangan Desimal.
2. BILANGAN BINER
Bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner juga disebut bilangan berbais 2.
Setiap bilangan pada bilangan biner disebut BIT. Dimana 1byte=8 bit.
Contoh penulisan : 001110102, 101110102
3. BILANGAN OKTAL
Bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7.
Contoh penulisan : 178, 258
4. BILANGAN HEKSADESIMAL
Bilangan yang menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut
dengan A sampai F yang merupakan simbol untuk 10 sampai 15.
Contoh penulisan : C516, B316
SISTEM RADIK

DESIMAL 10 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9

BINER 2 0,1

OKTAL 8 0,1,2,3,4,5,6,7

HEKSADESIMAL 16 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
Radiks = Jumlah Digit
5. KONVERSI BILANGAN
a) Konversi bilangan desimal ke biner
Caranya adalah dengan membagi bilangan decimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per
setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. (Widayan, 2016)
Contoh : 126 (desimal) =…(biner)
127/2=63 sisa bagi1
63/2= 31 sisa bagi 1
31/2= 15 sisa bagi1
15/2= 7 sisa bagi1
7/2= 3 sisa bagi 1
Hasil konversi : 11111
b) Konversi bilangan desimal ke octal
Caranya adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8, dan menyimpan sisa bagi per
setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. (Widayan, 2016)
Contoh : 19 : 8 = 2 ( sisa 3 )
2 : 8 = 0 ( sisa 2 )
Hasilnya: 3 + 2 = 5(8)
c) Konversi bilangan desimal ke hexadecimal
Caranya adalah dengan membagi bilangan decimal dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per
seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Apabila sisa bagi di atas 9 maka angkanya
diubah, untuk nilai 10= A, nilai 11= B, nilai 12 =C, nilai 13 =D, nilai 14=E, nilai
15=F.(Widayan, 2016)
Contoh : 24310 (10) = …. (16)
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa 15. 15 = F
0 : 16 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya : 24310 adalah F316
d) Konversi bilangan oktal ke decimal
Caranya adalah dengan mengalikan satu persatu bilangan dengan 8 (basis bilangan oktal)
dengan pangkat 0, 1 dan seterusnya dimulai dari bilangan oktal yang paling kanan. Kemudian
hasil dari semua pengalian dijumlahkan. (Widayan, 2016)
Contoh : 45(8) =…..(10)
4 X 8 (1) = 32
5 X 8 (0) = 5
----------------+
37, Hasilnya : nilai desimal= 37(10)
e) Konversi bilangan oktal ke biner
Caranya dengan memecah bilangan oktal tersebut persatuan bilangan kemudian masing-
masing diubah kebentuk biner tiga angka. Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan kembali.
(Widayan, 2016)
Contoh: 147(8)= ……..(2)
1, binernya 001
4, binernya 100
7 binernya 111
Bilangan biner dari 147 (8) adalah : 001100111
f) Konversi bilangan oktal ke hexadecimal
Caranya adalah dengan mengkonversikan bilangan oktal terlebih dahulu ke bilangan biner,
kemudian baru konversikan ke bilangan hexadesimal. Contoh konversi bilangan oktal 145 ke
bilangan hexadesimal. (Haniif, 2016)
145(8) = 1 x 82 + 4 x 81 + 5 x 80
= 1 x 64 + 4 x 8 + 5 x 1
= 64 + 32 + 5
= 10110
g) Konversi bilangan biner ke desimal
Caranya adalah dengan mengalikan satu persatu bilangan dengan 2 (basis bilangan biner)
pangkat 0, pangkat 1 dst, sesuai dengan banyaknya bilangan yang akan dikonversi,
perhitungannya dimulai dari bilangan yang paling kanan. (Nugraha, 2016)
Contoh : 1011(2) = 1x23 + 0x22 + 1x21 + 1x20
=8+0+2+1
= 11(10)
h) Konversi bilangan biner ke octal
Caranya dengan mengelompokan bilangan biner menjadi 3 buah dimulai dari bilangan biner
paling kanan. Setelah dikelompokan barulah kita dapat mengkonversi menjadi bilangan
Oktal. (Nugraha, 2016).
Contoh : 011010111(2)= …. (8)
Kelompok 3 (001) Kelompok 2 (010) Kelompok 1 (111)
1x20=1 0x20=0 1x20=1
1x21=2 1x21=2 1x21=2
0x22=0 0x22=0 1x22=4
-- -- -- -- - + -- -- -- -- - + ---- -- -- - +
3 7 2
i) Konversi bilangan biner ke hexadecimal
Caranya hampir sama dengan cara konversi bilangan biner ke oktal. Yang membedakan ada
pada pengelompokan bilangan binernya, pada bilangan oktal dalam satu kelompok terdiri dari
3 buah bilangan biner sedangkan pada hexadesimal dalam satu kelompok terdiri dari 4 buah
bilangan biner. Contoh: (Nugraha, 2016)
Soal 11001101(2) =…(16)
1100, Nilai desimalnya 12, 12 = C
1101, Nilai desimalnya 14, 14 = E
Bilangan Hexa dari 11001101(2) adalah C E (16)
j) Konversi bilangan hexadesimal ke decimal
Caranya yaitu dengan mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position
valuenya. (Zizura, 2016)
Untuk mengkonversi 31 menjadi bilangan decimal, perhitungan berikut :
3 x 161 = 3 x 16 = 48
1 x 160 = 1 x 1 = 1
total 48 + 1 = 49
3116 heksadesimal = bilangan desimal 4910
k) Konversi bilangan hexadesimal ke biner
Metode dan caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya
pengelompokkannya sebanyak dua bit.
Contoh : A7F(16) = … (2)
A = 10, Binernya 1010
7 = 7, Binernya 0100
F = 15, Binernya 1111
Bilangan Biner dari A7F(16) adalah 101001001111 (2)
l) Konversi bilangan hexadesimal ke oktal
Caranya dengan mengubah bilangan hexa ke biner kemudian diubah menjadi bilangan oktal.
Ringkasnya hexa->biner->octal.
Contoh : C54 (16) = …. (8)
1. Hexadesimal ke biner
C = 1100, 5 = 0101, 4 = 0100
2. Biner ke oktal
110 = 6, 001 = 1, 010 = 2, 100 = 4
Jadi, nilai bilangan hexadesimal C54 = 6124 (bilangan oktal).
6. Pengertian BIT dan BYTE
Pengertian Bit
Bit adalah satuan unit data terkecil dalam komputasi digital yang pada dasarnya terdiri dari
satu digit biner (bisa berupa nilai 0 ataupun 1). Bit sebenarnya merupakan singkatan
dari Binary Digit (Digit Biner). Biner merupakan sistem bilangan yang berbasis dua yaitu
hanya terdiri dari angka 0 dan 1 saja. 0 (nol) menandakan kondisi ―OFF‖ atau tidak ada aliran
arus listrik pada rangkaian elektronik sedangkan 1 (satu) adalah kondisi ―ON‖ atau adanya
aliran arus listrik pada rangkaian elektronik. Kondisi Bit ini juga dapat mewakilkan nilai
logika seperti ―TRUE‖ atau ―FALSE‖ dan ―YES‖ atau ―NO‖. Bit biasanya dilambangkan
dengan ―b‖ (huruf b kecil). Satuan kecepatan transfer data pada umumnya menggunakan bit
per second (bit per detik) atau disingkat dengan ―bps‖.
Sebagai contoh, kode bilangan biner 10102 ini terdiri dari 4 bit dan mewakili nilai 10 pada
sistem bilangan Desimal. Cara perhitungan untuk mengkonversikan bilangan biner ke
bilangan desimal adalah sebagai berikut :
10102 = (1 x 23 ) + (0 x 22 ) + (1 x 21 ) + (0 x 21)
10102 = 8 + 0 + 2 + 0
10102 = 1010
Pengertian Byte
Byte adalah kumpulan 8 bit yang digabung menjadi satu. Dengan kata lain, 1 byte adalah
sama dengan 8 bit. Satuan byte ini sering digunakan untuk menyatakan kapasitas suatu media
penyimpanan seperti kilobyte (KB), megabyte (MB), gigabyte (GB) dan terabyte (TB).
Lambang atau simbol yang biasanya digunakan untuk byte adalah huruf ―B‖ (huruf B besar).
Lambang inilah yang dijadikan sebagai pembeda antara Byte dengan Bit dalam penulisan
singkatan satuannya. 1 byte dapat mewakili rentang nilai dari 0 hingga 255 dalam bilangan
desimal.
Mengapa dikatakan mewakili rentang 0 hingga 255 ?
Di bawah ini adalah perhitungannya.
0000 00002 = 010
1111 11112 = 25510
Dalam bahasa Indonesia, byte sering disebut dengan Bita.
Perlu diketahui bahwa perhitungan kilo, mega dan giga pada byte yang berbilangan biner 8
bit berbeda dengan sistem bilangan desimal yang umum dipakai. 1 kilobyte atau 1KB dalam
sistem bilangan biner adalah adalah 1,024 byte ( 210) dan 1 megabyte atau 1MB adalah terdiri
dari 1.024 kilobyte.
Contoh
Jika suatu media penyimpanan digital atau Harddisk dikatakan memiliki kapasitas penyimpan
500GB berapakah Kilobyte-nya?
Jawabannya adalah 512,000KB, berikut ini cara perhitungannya.
Penyelesaiannya :
500 x 1024 = 512,000 KB
Prefix Satuan SI pada Byte dan konversinya
1 byte (B) = 8 bits (b)
1 Kilobyte (KB) = 210 bytes = 1,024 byte
1 Megabyte (MB) = 220 bytes = 1,048,576 byte
1 Gigabyte (GB) = 230 bytes = 1,073,741,824 byte
1 Terabyte (TB) = 240 bytes = 1,099,511,627,776 byte
7. Kode BCD
Kode BCD (Binary Codec Decimal) adalah kode yang paling sederhana karena pada
dasarnya kode BCD merupakan konversi dari desimal ke biner. Kode BCD standar disebut
juga kode 8421. Setiap desimal dikodekan dengan satu angka BCD yang terdiri dari 4 bit.

Decimal Kode BCD 8,4,2,1


0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001

BCD (Binary Code Decimal)


BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan
biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi
satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa. Hal
ini lebih bertujuan untuk ―menyeimbangkan‖ antara kurang fasihnya manusia pada umumnya
untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner -dan- keterbatasan komputer yang
hanya bisa mengolah bilangan biner.
Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh berikut :
Misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 17010.
Sesuai dengan posting saya yang sebelumnya, dapat dilihat bahwa bilangan biner dari :
110—-> 00012
710—-> 01112
010—-> 00002
Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis bilangannya
tinggal ditulis sebagai berikut :
110—-> 0001BCD
710—-> 0111BCD
010—-> 0000BCD
maka, nilai BCD dari 17010 adalah 0001 0111 0000BCD.
Harap diperhatikan bahwa setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit
bilangan BCD.
8. Kode Excess-3 (XS3)
Kode XS3 dapat diperoleh dengan cara menambahkan 3 (0011) kepada kode BCD standar.
Kode XS3 memiliki sifat self complementing. Maksudnya apabila XS3 dikomplemenkan
akan menghasilkan komplemen dalam desimal.

Decimal Kode XS3


0 0011
1 0100
2 0101
3 0110
4 0111
5 1000
6 1001
7 1010
8 1011
9 1100
9. Kode Gray
Dalam kode gray 5-9 merupakan cerminan dari kode gray 0-4 (kecuali bit keempat dari
kanan). Sifat ini disebut sifat reflective.
Decimal Kode Gray
0 0000
1 0001
2 0011
3 0010
4 0110
5 1110
6 1010
7 1011
8 1001
9 1000
Sandi Gray dibentuk dari susunan LSB 0 dan 1 untuk dua kelompok sandi pertama, kemudian
1 dan 0 untuk dua sandi berikutnya, demikian seterusnya. Kelompok sandi berikutnya
merupakan pemantulan sandi LSB sebelumnya.
BAB II

Menganalisis Relasi Logika Dasar, Kombinasi, Dan


Sekuensial

A. Relasi Logika.
Informasi dalam bentuk sinyal 0 dan 1 saling memberikan kemungkinan hubungan secara
logik. Fungsi dasar relasi logik adalah : Fungsi AND, OR, dan Fungsi NOT. Disamping
ketiga fungsi dasar tersebut ada beberapa fungsi logik yang sering digunakan yaitu : Fungsi
EXCLUSIVE OR ( EX-OR ) dan Fungsi EQUIVALENCE. Di dalam Eletronika, fungsi-
fungsi logik diatas dinyatakan dalam bentuk : Simbol, Tabel Kebenaran, Persamaan Fungsi
dan Diagram Sinyal Fungsi Waktu.

B. Gerbang Logika.
Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar
pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa
Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi
berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol
yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.

C. Jenis-jenis Gerbang Logika Dasar dan Simbolnya.


Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem Elektronika Digital,
yaitu :
1. Gerbang AND
2. Gerbang OR
3. Gerbang NOT
4. Gerbang NAND -> Not AND
5. Gerbang NOR
6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang menghasilkan
Output (Keluaran) Logis disebut dengan ―Tabel Kebenaran‖ atau ―Truth Table‖.

Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada
umumnya dapat dilambangkan dengan :
 HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
 TRUE (benar) dan FALSE (salah)
 ON (Hidup) dan OFF (Mati)
 1 dan 0
Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai Transistor TTL
(Transistor-transistor Logic), maka 0V dalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai ―LOW‖
atau ―0‖ sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai ―HIGH‖ atau ―1‖.

Berikut ini adalah Penjelasan singkat mengenai 7 jenis Gerbang Logika Dasar beserta Simbol
dan Tabel Kebenarannya.

Gerbang AND (AND Gate)


Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1
Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika
semua masukan (Input) wwwbernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan
Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (―.‖) atau tidak memakai tanda sama sekali.
Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate)

0 = false (salah)
1 = true (benar)

Gerbang OR (OR Gate)


Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1
Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari
Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0,
maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.

Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (―+‖). Contohnya : Z = X +
Y.

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR (OR Gate)

Gerbang NOT (NOT Gate)


Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1
Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena
menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau
Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka
Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan
dengan simbol minus (―-―) di atas Variabel Inputnya.

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT (NOT Gate)

Gerbang NAND (NAND Gate)


Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi
dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output)
Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua
Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka
akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NAND (NAND Gate)


Gerbang NOR (NOR Gate)
Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi dari
Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output)
Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari
Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran Logika 1, maka
semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR Gate)

Gerbang X-OR (X-OR Gate)


X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1
Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1
jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai
Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0.

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR Gate)


Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)
Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran
(Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari
Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang sama dan akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika
yang berbeda. Hal ini merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR (Exclusive OR).

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)


BAB III

Menerapkan Operasi Logika Aritmatik

Pengertian Half Adder, Full Adder dan Ripple Carry


Adder
Rangkaian Aritmatika adalah suatu rangkaian yang terdiri dari gabungan beberapa
gerbang digital yang menghasilkan fungsi aritmatika, sperti penambahan dan pengurangan.
Rangkaian aritmatika ini bekerja dengan sangat cepat yaitu mikrodetik, hal ini dikarenakan
rangkaian-rangkaian ini mempunyai sifat elektrolis.

Operasi-operasi logika dasar


Ada beberapa operasi-
operasi dasar pada suatu rangkaian logika dan untuk menunjukkan suatu perilaku
dari operasi-
operasi tersebut biasanya ditunjukkan dengan menggunakan suatu tabel kebenaran. Tab
el kebenaran berisi statemen-statemen yang hanya berisi :

 Benar yang dilambangkan dengan huruf ―T‖ kependekan dari ―True‖ atau bisa juga d
ilambangkan dengan angka 1. atau
 Salah yang dilambangkan dengan huruf ―F‖ kependekan dari ―False‖ atau bisa
juga dilambangkan dengan angka 0.

a) Macam-Macam Rangkaian Aritmatika


Beberapa rangkaian aritmatika dasar yang dapat digunakan dalam operasi yaitu:
1) Half Adder
Half Adder adalah rangkaian yang digunakan untuk menjumlahkan dua buah bit input, dan
menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan nilai lebihnya (carry-out). Half adder digunakan
untuk menjumlahkan dari bit bit terendah
Prinsip kerja dari Half Adder yaitu nilai dari inputan A ditambah dengan nilai inputan B dan
hasilnya diletakkan pada output S ,dan jika mempunyai sisa baru diletakkan pada output
Count.
Half Adder adalah suatu rangkaian penjumlhan sistem bilangan biner yg paling sederhana.
Rangkaian ini hanya dpt digunakan untuk operasi pnjmlhan data bilangan biner sampai 1 bit
saja. Rangkaian half adder memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner dan 2
terminal output, yaitu: SUMMERY OUT (SUM) dan carry out(CARRY).

CARRY OUT hanya akan berada pada kadaan logika 1 bilamana semua inputnya berada
pada keadaan logika 1. Persamaan logika dari rangkaian Half Adder adalah :
SUM = (A+B)(A.B)
CARRY = A.B
Dimana A dan B adalah data 2 input. Pada prinsipny suatu rangkaian Half Adder dapat
digambarkan sebagai berikut :

2) Full Adder
Rangkaian full adder berfungsi menjumlahkan 2 buah bilangan yang telah dikonversikan
menjadi bilangan bilangan biner. Rangkaian ini menjumlahkan 2 buah input ditambah dengan
Carry out dari hasil penjumlahan sebelumnya (Carry in dalam rangkaian full adder).
Penjumahan full adder pada prinsipnya menggunakan dua buah half adder dan sebuah
gerbang OR. Half adder pertama merupakan penjumlahan A dan B . Selanjutnya nilai SUM
dari half adder pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai
half adder kedua itulah yang menjadi SUM selanjutnya. Carry pada half adder pertama
diproses pada gerbang OR .
Rangkaian Full Adder dapat digunakan untuk menjurnalkan bilangan 2 biner yang lebih dari
1 bit. Penjurnalan bilangan 2 biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal
dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan
CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat/kolom melebihi nilai maksimumnya
maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.
Untuk penjumlahan, nilai CARRY akan selalu djumlahkan dengan angka 2 yang terdapat
pada tingkat/kolom berikutnya. Rangkaian Full Adder dapat dibentuk oleh gabungan 2 buah
rangkaian half adder dan sebuah gerbang OR untuk menunjukan CARRY outputnya.
Rangkaian Half Adder tidak memiliki fasilitas CARRY input sehingga rangkaian Half Adder
hanya dapat melakukan operasi penjurnalan maksimum 1 bit.

3) Paralel Adder
Paralel Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun secara paralel dan berfungsi untuk
menjumlahkan bilangan biner berapa pun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang
diparalelkan. Gambar dibawah ini menunjukan Paralel Adder yang terdiri dari 4 buah Full
Adder yang disusun paralel sehingga membentuk sebuah penjumlahan 4 bit.
4) Half Subtractor
Rangkaian Half Subtractor merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melakukan
pengurangan pada 2 bit inputan yang menghasilkan nilai hasil pengurangan (remain) dan nilai
yang dipinjam (Borrow - out) .
Tabel kebenarannya

Rangkaian :

5) Full Subtractor
Rangkaian Full Subtractor merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melakukan
pengurangan pada 2 bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan biner. Pada
rangakain ini, selain input A dan B juga terdapat input B-in yang merupakan B-out dari half
subtractor.
Tabel kebenarannya

Rangkaiannya :
BAB V

Menerapkan Elektronika Dasar (Kelistrikan,


Komponen Elektronika dan Skema Rangkaian
Elektronika)
Pengetahuan dasar tentang teori teknik kelistrikan

Membicarakan tentang kelistrikan pada dasarnya adalah membicarakan segala sesuatu


yang menyangkut perpindahan elektron karena adanya impuls yang menyebabkannya. Pola
berpindahnya elektron-elektron sehingga menimbulkan energi listrik serta upaya
pengaplikasiannya di dalam berbagai penerapan adalah termasuk di dalamnya.
Teori tentang kelistrikan telah lama didefinisikan orang setelah banyaknya percobaan-
percobaan yang dilakukan orang untuk memahami prilaku perpindahan elektron
ini. Kesimpulan-kesimpulan pun telah ditetapkan dan kini telah menjadi baku sebagai dasar
di dalam ilmu kelistrikan.
Dalam ilmu kelistrikan ada beberapa besaran dasar yang sangat penting dan sangat
dominan, di antaranya adalah : besaran tegangan, besaran arus dan besaran daya.
a) Besaran tegangan (voltage)
Tegangan listrik adalah perbedaan potential di antara dua titik pada media-media yang
menghantar. Apabila perbedaan itu besar, maka dikatakan bahwa tegangannya
tinggi. Apabila perbedaannya kecil maka dikatakan tegangannya rendah. Perbedaan
potential ini menjadi syarat mengalirnya arus listrik.
Besaran tegangan adalah bentuk parameter tentang seberapa besar perbedaan potential yang
terjadi dan dinyatakan di dalam satuan besarannya.
Besaran tegangan listrik dinyatakan dengan satuan V (Volt).
1 MV (MegaVolt) = 1000 kV (kiloVolt)
1 kV = 1000 V
1 V = 1000 mV (miliVolt)
1 mV = 1000 µV (mikrovolt).
b) Besaran arus (current)
Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang bergerak mengalir dari potential tinggi ke
potential rendah di antara dua titik pada media-media yang menghantar.
Besaran arus adalah bentuk parameter tentang seberapa deras arus listrik yang mengalir dan
dinyatakan di dalam satuan besarannya.
Besaran arus listrik dinyatakan dengan satuan A (Ampere).
1 MA (MegaAmpere) = 1000 kA (kiloAmpere)
1 kA = 1000 A
1 A = 1000 mA (miliAmpere)
1 mA = 1000 µA (mikroAmpere).
c) Besaran daya (power)
Daya listrik adalah tenaga/kekuatan listrik yang timbul atas adanya perbedaan potential dan
mengalirnya arus dalam satu keadaan aktifitas elektris.
Daya listrik dikatakan nol (tidak ada) apabila :
- Tidak ada tegangan
- Tidak ada arus (meskipun terdapat muatan listrik atau adanya perbedaan potential listrik)
Dengan cara lain bisa dikatakan bahwa daya listrik adalah tidak ada apabila tidak terjadi
aktifitas elektris atau aktifitas kelistrikan.
Besar kecilnya daya listrik dipengaruhi oleh besar kecilnya tegangan dan arus yang mengalir
dalam suatu aktifitas elektris tersebut. Besarnya tegangan bisa mendorong terbentuknya daya
yang besar, dan arus yang besar bisa juga mendorong terbentuknya daya yang besar pula,
namun kesemuanya tetap bersifat relatif.
Besaran daya adalah bentuk parameter tentang seberapa besar kekuatan listrik di dalam suatu
aktifitas elektris yang melibatkan tegangan dan arus.
Besaran daya listrik dinyatakan dalam W (Watt).
1 GW (GigaWatt) = 1000 MW (MegaWatt)
1 MW = 1000 kW (kilowatt)
1 kW = 1000 W
1 W = 1000 mW (miliWatt)
1 mW = 1000 µW (mikroWatt).
Hubungan antara tegangan, arus dan daya
Ketiga besaran ini mempunyai hubungan yang sangat erat.
Jika tegangan dengan satuan Volt dinyatakan dengan V, arus dengan satuan Ampere
dinyatakan dengan I, dan daya dengan satuan Watt dinyatakan dengan W, maka berlaku :
W=VxI
atau
V=W/I
atau
I=W/V
Rumus-rumus itu berlaku untuk kriteria AC ataupun DC.
Contoh 1 :
Sebuah setrika listrik yang dioperasikan pada tegangan 220V menarik arus 1,6A. Berapakah
daya listriknya ?
W=VxI
W = 220 x 1,6 = 352W.
Contoh 2 :
Pada sebuah lemari es lama terdapat tulisan 200W dengan konsumsi arus 1,81A. Berapakah
tegangan listrik yang harus diberikan untuk pengoperasiannya?
V=W/I
V = 200 / 1,81 = 110V
Contoh 3 :
Pada sebuah kompor listrik tertulis besaran daya 600W, sedangkan ia dioperasikan pada
tegangan 220V. Berapakah arus yang ditariknya?
I=W/V
I = 600 / 220 = 2,727A.
d) Besaran resistansi
Resistansi listrik adalah faktor hambatan terhadap arus listrik yang menyebabkan adanya
pengurangan atau pembatasan di dalam suatu aktifitas elektris. Semakin besar resistansi
maka akan semakin kecil arus yang mengalir dan semakin kecil resistansi maka akan semakin
maksimal arus yang mengalir.
Besaran resistansi adalah bentuk parameter tentang seberapa besar faktor hambatan di antara
media-media yang menghantar dalam suatu aktifitas elektris dan dinyatakan di dalam satuan
besarannya.
Besaran resistansi listrik dinyatakan dalam Ω (Ohm).
1 MΩ (MegaOhm) = 1000 kΩ (kiloOhm)
1 kΩ = 1000 Ω
1 Ω = 1000 mΩ.
Hubungan antara resistansi dengan tegangan dan arus
Jika resistansi dengan satuan Ohm dinyatakan dengan R, maka hubungannya dengan
tegangan (V) dan arus (I) adalah :
V=IxR
atau
I=V/R
atau
R = V / I.
Dari rumus-rumus itu dapat disimpulkan bahwa pada setiap aktifitas elektris di mana terdapat
tegangan dan mengalirnya arus, sesungguhnya ada faktor lain yang menyertainya, yaitu
faktor hambatan atau resistansi. Baik besar ataupun sangat kecil, faktor hambatan ini tetaplah
ada. Pada sepotong kawat tembaga yang sedang menghantarkan listrik pun sebenarnya
terdapat resistansi, yaitu resistansi jenis tembaga.
Dan di dalam praktek, pada setiap peralatan elektronik yang membutuhkan tegangan
pengoperasian dan menarik arus ketika beroperasinya mempunyai ―resistansi-dalam‖ atau
―resistansi-diri‖.
Resistansi-dalam ini tidak selalu bisa diukur dengan Ohm-meter, tetapi bisa diketahui dari
kebutuhan tegangan dan arus yang ditariknya.
Mengambil contoh dari yang dikemukakan atas, sebuah setrika listrik yang dioperasikan pada
tegangan 220V dengan arus 1,6A maka setrika listrik itu mempunyai resistansi-dalam sebesar
:
R=V/I
R = 220 / 1,6 = 137,5 Ω.
Karena itu setiap peralatan elektronik yang membutuhkan tegangan dan menarik arus bisa
dipandang sebagai sebuah ―resistor‖. Setrika listrik itu bisa diibaratkan sebagai sebuah
resistor 137,5 Ω yang disambungkan kepada tegangan listrik 220V....
Sampai di sini, dasar-dasar dalam kelistrikan yang menyangkut tegangan, arus, daya dan
resistansi listrik disudahi. Poin-poin pentingnya adalah :
o Mengetahui hal-hal yang mendasar dalam kelistrikan
o Mengerti hubungan yang erat antara tegangan, arus, dan daya listrik beserta hitungan-
hitungan di dalamnya
o Mengerti tentang faktor hambatan (resistansi) kaitannya dengan tegangan dan arus listrik
beserta hitungan-hitungan di dalamnya
o Secara sederhana bisa melihat penerapan tentang teori kelistrikan dasar dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Jenis-jenis Komponen Elektronika
Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering
digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.
a) Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.
Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili
dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan
Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Baca juga : Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
1. Resistor yang Nilainya Tetap
2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable
Resistor ataupun Potensiometer.
3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini
disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut
dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature
Coefficient)
Gambar dan Simbol Resistor :
b) Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang
dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor
(Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner,
sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply
(Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan
pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas,
Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor
tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan
Kapasitor Tantalum

3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan
Variable Capasitor.
Gambar dan Simbol Kapasitor :

c) Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif
yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung).
Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang
berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk
Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
1. Induktor yang nilainya tetap
2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
Gambar dan Simbol Induktor :

d) Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik
ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda
yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi
sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).

2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut
sering disebut dengan Tegangan Zener.

3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.

4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering
digunakan sebagai Sensor.

5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi
sebagai pengendali .

6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda
Laser sering disingkat dengan LD.

7. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.


8. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai
dengan tegangan yang diberikan.

Gambar dan Simbol Dioda :

e) Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan
merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik
modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai
Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan
lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan
Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu
PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET
(Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
Gambar dan Simbol Transistor :

f) IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan
ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi
sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit)
juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media
penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak
dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat
sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai
Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk
komponen-komponen Elektronika lainnya.
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :
g) Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran
listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam
peralatan Elektronika.
Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :
h) Mengasosiasi/Menalar
No Komponen Pengertian

Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk


1 Resistor menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika

Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan


2 Kapasitor (Capacitor)
energi atau muatan listrik dalam sementara waktu.

Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai


3 Induktor (Inductor) Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel
(Penyambung).

Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk


4 Dioda (Diode) menghantarkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.

merupakan Komponen Elektronika Aktif yang


memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen
5 Transistor
yang memegang peranan yang sangat penting dalam
dunia Elektronik modern ini

Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari


6 IC (Integrated Circuit)
gabungan ratusan.

Komponen yang digunakan untuk menghubungkan


7 Saklar (Switch)
dan memutuskan aliran listrik. Elektronika.
BAB VI

Menerapkan Dasar Mikrokontroller


1. Pengertian Mikrokontroler
Istilah mikrokontroler berasal dari microcontroller yang berarti pengendali mikro. Disebut
sebagai pengendali mikro karena mikrokontroler secara fisik adalah sebuah keping kecil
(microchip) yang merupakan komponen elektronika terintegrasi, dan dalam aplikasinya
mikrokontroler berfungsi untuk mengendalikan sebuah pekerjaan tertentu secara terprogram.
Mikrokontroler adalah single chip komputer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan
digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kendali (control).
2. Arsitektur Mikrokontroler
Arsitektur Von Neumann adalah arsitektur komputer yang menempatkan program dan data
dalam peta memori yang sama. Arsitektur ini memiliki address bus dan data bus tunggal
untuk mengalamati program (instruksi) dan data. Contoh dari mikrokontroler yang memakai
arsitektur Von Neumann adalah keluarga 68HC05 dan 68HC11 dari Motorola. Adapun
arsitektur Harvard memiliki dua memori yang terpisah, satu untuk program dan satu untuk
data.
Contoh arsitektur microcontroller :
▸ Intel., contoh: 8031, 89C51 dll
▸ Zilog, contoh: Z8, Z8F1680 dll
▸ Microchip, contoh: PIC16F84, PIC16F877 dll
▸ Motorola, contoh: 68HC11, MC68HC705V12CFN dll
▸ Philips Semiconductors, contoh: LPC2000, LPC900, LPC700 dll
▸ Atmel, contoh: Atmel AT91 series (ARM THUMB architecture), AT90, Tiny & Mega
series – AVR (Atmel Norway design), Atmel AT89 series (Intel 8051/MCS51 architecture)

Intel 80C51, keluarga Microchip PIC16xx, Philips P87CLxx dan Atmel AT89LSxx adalah
contoh dari mikroprosesor yang mengadopsi arsitektur Harvard. Kedua jenis arsitektur ini
masing-masing memiliki keunggulan tetapi juga ada kelemahannya. Dengan arsitektur Von
Neumann ,prosesor tidak perlu membedakan program dan data. Prosesor tipe ini tidak
memerlukan control bus tambahan berupa pin Input Output (I/O) khusus untuk membedakan
program dan data. Karena kemudahan ini, tidak terlalu sulit bagi prosesor yang berarsitektur
Von Neumann untuk menambahan peripheral eksternal seperti ADC (Analog to Digital
Converter), LCD (Liquid Crystal Display), EEPROM (Electric Erasable Programmable Read
Only Memory) dan perangkat I/O lainnya. Biasanya perangkat eksternal ini sudah ada di
dalam satu chips, sehingga prosesor seperti ini sering disebut dengan nama mikrokontroler
(microcontroller). Kelemahan arsitektur Von Neumann adalah terletak pada bus tunggalnnya,
sehingga instruksi untuk mengakses program dan data harus dijalankan secara sekuensial dan
tidak bisa dilakukan berurutan. Selain itu bandwidth Arsitektur Von Neumann Keuntungan
lain dengan arsitektur Von Neumann adalah pada fle pengalamatan program dan data.
Biasanya program selalu ada di ROM ( Only Memory) dan data selalu ada di RAM ( Von
Neumann memungkinkan prosesor untuk menjalankan program yang ada didalam memori
data (RAM). Misinisialisasi yang mengisi gilirannya nanti akan dijalankan sebagai program.
Sebaliknya data juga dapat disimpan di dalam memori program (ROM). Contohnya adalah
data yang diletakkan di ROM. Data ini ditempatkan di ROM agar tidak hilang pada saat catu
daya mati. Pada mikroprosesor data look-up-tabel atau program pengambilan data di ROM
pengalamatan biasa. Pada mikroprosesor yang berarsitektur saat menjalankan instruksi bisa
terjadi. Satu instruksi biasanya dieksekusi dengan urutan fetch (membaca instruksi), execute
(eksekusi) dan write Modul Mikrokontroler AVR ATmega8535 – PT Bukaka Teknik
overlaping untuk menjalankan dua instruksi yang program harus sama dengan bandwidth )
Random Acess Memory). Arsitektur Misalnya pada saat power on, dibuat program byte di
dalam RAM. Data di dalam RAM ini pada look Von Neumann, instruksi yang membaca
adalah instruksi overlapping decode (pengalamatan), read (membaca data), (penulisan data).
KONSEP MIKROKONTROLLER

3. Instruksi Sets
Set instruksi (instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat di mengerti
oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa mesin (machine code),
karna aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti sebagai bahasa assembly, untuk
konsumsi manusia (programmer), biasanya digunakan representasi yang lebih mudah
dimengerti oleh manusia.Sebuah instruksi terdiri dari sebuah opcode, biasanya bersama
dengan beberapa informasi tambahan seperti darimana asal operand-operand dan kemana
hasil-hasil akan ditempatkan. Elemen dari Instruksi Sets adalah :
▸ Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan
▸ Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan
▸ Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan
▸ Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi
4. Aplikasi yang digunakan
Selain sebagai sistem monitor rumah seperti diatas, mikrokontroler sering dijumpai pada
peralatan rumah tangga (microwave oven, TV, stereo set dll), computer dan
perlengkapannya, mobil dan lain sebagainya. Pada beberapa penggunaan bias ditemukan
lebih dari satu prosesor didalamnya. Mikrokontroler biasanya digunakan untuk peralatan
yang tidak terlalu membutuhkan kecepatan pemrosesan yang tinggi. Walaupun mungkin ada
diantara kita yang membayangkan untuk mengontrol oven microwave dengan menggunakan
sistem berbasis Unix, mengendalikan oven microwave dapat dengan mudah menggunakan
mikrokontroler yang paling kecil. Dilain pihak jika kita ingin mengendalikan rudal guna
mengejar anjing tetangga yang selalu menyalak ditengah malam, kita akan memerlukan
prosesor dengan kecepatan yang lebih tinggi. Sifat spesial dari mikrokontroler adalah kecil
dalam ukuran, hemat daya listrik serta flexibilitasnya menyebabkan mikrokontroler sangat
cocok untuk dipakai sebagai pencatat/perekam data pada aplikasi yang tidak memerlukan
kehadiran operator.
5. Cara mengisikan aplikasi program kedalam mikrokontroler
1. Menulis dan mengkompilasi kode program (source code). Pekerjaan ini sifatnya lebih ke
proggaming. Menuliskan kode program menggunakan bahasa bahasa yang di support oleh
mikrokotroler.
2. Mengisi hasil kompilasi program ke IC mikrokontroler. Mengisi program merupakan
pekerjaan yang di lakukan setelah program selesai di buat dan di kompilasi. Untuk mengisi
program ada beberapa tools yang harus digunakan.
Aplikasi ADC pada ATMega8 dengan bahasa Bascom AVR

6. Berbagai Tipe Mikrokontroler

a) Mikrokontroler ATMEL

Mikrokontroler buatan ATMEL ini merupakan keluarga MCS-51 dari Intel Corp
(www.atmel.com). Saat ini mikrokontroler ATMEL merupakan mikrokontroler yang paling
banyak digunakan karena harganya relatif murah dan mudah didapatkan. Mikrokontroler ini
dapat diprogram menggunakan port paralel atau serial. Selain itu, mikrokontroler ini dapat
beroperasi hanya dengan satu chip dan beberapa komponen dasar, seperti resistor, kapasitor
dan kristal. Berikut ini diberikan contoh beberapa tipe mikrokontroler ATMEL beserta fitur
dan kelengkapannya.

b) Mikrokontroler PIC

Mikrokontroler PIC (Peripheral Interface Controller) merupakan keluarga mikrokontroler tipe


RISC (Reduce Instruction Set Programs) yang diproduksi oleh Microchip
(www.microchip.com). Mikrokontroler PIC dibuat pertama kali pada tahun 1975 untuk
meningkatkan kinerja sistem pada I/O. Masing-masing mikrokontroler memiliki kekhasan
yang berbeda dalam hal jenis memori yang digunakan, ada yang menggunakan EEPROM,
ada yang menggunakan Flash memori, bahkan ada yang menggunakan OTP (One Time
Programmable) atau memori sekali program.

c) Mikrokontroler Maxim

Mikrokontroler Maxim diproduksi oleh Maxim corp yang merupakan salah satu produsen
chip yang fokus pada komponen digital dan komunikasi (www.maximic. com). Produknya
adalah chip mikrokontroler, akuisisi data dan komponen radio frekuensi. Maxim merupakan
produsen yang cukup inovatif dalam melahirkan produk-produk berteknologi tinggi, misalnya
mikrokontroler 80C400 kecepatan tinggi yang mendukung jaringan komputer (computer
networking). Beberapa chip mikrokontroler Maxim juga mendukung penggunaan perangkat
lunak compiler berbasis bahasa C, diantaranya : Keil-C sebagai compiler C, macro
assemblers, real time kernels, debuggers dan simulator di lingkungan IDE (Interface Design
Environmet).

d) Mikrokontroler Renesas

Renesas merupakan produsen semikonduktor gabungan antara Mitsubishi dan Hitachi. Salah
satu produk mikrokontroler Renesas yang dikenal adalah R8C/Tiny Series yang termasuk
keluarga M16C dan mempunyai beberapa seri antara lain R8C/10, R8C/12, yang berbeda
kapasitas flash ROM dan jumlah pin I/O.

7. Penjelasan dari bagian/komponen dalam struktur mikrokontroler adalah sebagai


berikut :
a) ALU (Arithmetic and Logic Unit)
ALU berfungsi untuk menangani operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian) dan juga operasi logika (and, or, exor, not, dan lain-lain)
b) Accumulator Register
Register akumulator merupakan register serbaguna yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara hasil suatu operasi aritmatika atau logika.
c) Internal RAM (Random Access Memory)
Merupakan memori penyimpan data yang isinya dapat diubah atau dihapus. RAM biasanya
berisi data-data variabel dan register. Data yang tersimpan di RAM akan hilang jika catu daya
yang diberikan kepadanya dimatikan.
d) Internal ROM (Read Only Memory)
Merupakan memori penyimpan program/instruksi yang isinya tidak dapat diubah atau
dihapus. Program tersimpan di ROM dalam format biner (0 atau 1). Untuk memasukan
program/instruksi ke dalam chip mikrokontroler digunakan perangkat lunak khusus sesuai
dengan tipe/jenis mikrokontrolernya.
e) I/O Port
Untuk berkomunikasi dengan dunia luar, maka mikrokontroler menggunakan terminal I/O
(Input-Output). Port tersebut disebut Input/Output karena port tersebut dapat digunakan
sebagai masukan atau sebagai keluaran. Sebagai masukan misalnya jika sebuah sensor atau
switch dihubungkan dengan mikrokontroler , dan sebagai keluaran misalnya jika sebuah
perangkat output (LED, relay atau motor) dihubungkan ke mikrokontroler. Modul
Mikrokontroler AVR ATmega8535 – PT Bukaka Teknik Utama | 17 Gambar 2.2 Port I/O
pada Mikrokontroler
f) Program Counter
Merupakan register khusus yang berfungsi sebagai pencacah/penghitung eksekusi program
mikrokontroler.
g) Stack Pointer
Merupakan bagian dari RAM yang memiliki metode penyimpanan dan pengambilan data
secara khusus. Data yang disimpan dan dibaca tidak dapat dilakukan dengan metode acak
(random). Data yang masuk ke stack pada urutan terakhir adalah data yang pertama dibaca
kembali atau biasa disebut dengan LIFO (Last In First Out).
h) Timer/Counter
Timer/conter digunakan untuk melakukan salah satu dari 3 (tiga) fungsi berikut, yaitu:
penghitungan suatu interval waktu (interval timing), penghitungan banyaknya kejadian (event
counting) dan pembangkit baud rate (baud rate generation) untuk komunikasi serial
i) Interrupt Circuit
Rangkaian interupsi adalah rangkaian yang memiliki fungsi untuk mengendalikan sinyal
sinyal interupsi baik internal maupun eksternal. Adanya sinyal interupsi akan menghentikan
eksekusi normal program mikrokontroler untuk selanjutnya menjalankan sub program dari
interupsi tersebut. Modul Mikrokontroler AVR ATmega8535 – PT Bukaka Teknik Utama |
18
j) Clock Circuit
Oleh karena mikrokontroler merupakan rangkaian logika sekuensial, di mana proses
bekerjanya melalui sinkronisasi clock maka diperlukan rangkaian clock yang menyediakan
clock untuk seluruh bagian sistem mikrokontroler.
8. Prinsip Kerja Mikrokontroler
Pada dasarnya unjuk kerja mikrokontroler tergantung pada urutan program/instruksi
yang dijalankannya, yaitu program yang ditulis di ROM.
Prinsip kerja mikrokontroler adalah sebagai berikut :
1. Mikrokontroler memulai bekerja dengan mengambil data pada ROM dengan address yang
ada pada progam counter (PC). Selanjutnya PC ditambah nilainya dengan 1 (increment)
secara otomatis.
2. Selanjutnya instruksi tersebut dijalankan tergantung dari jenis istruksinya yakni : membaca,
mengubah nilai register, mengaktifkan port, dan sebagainya.
3. Mikrokontroler akan terus mengulang kembali langkah 1 dan 2, sampai power dari sistem
mikrokontroler dimatikan. Untuk dapat membuat mikrokontroler bekerja maka ada beberapa
hal yang harus dikerjakan yaitu :
Membuat program di mana program yang dibuat harus sesuai dengan mikrokontroler yang
digunakan, karena tiap mikrokontroler memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Pembuatan program tersebut biasanya dilakukan menggunakan teks editor yang mana setelah
selesai dibuat maka program tersebut harus dikompilasi. Tujuan kompilasi adalah untuk
mengubah program yang ditulis (op code) menjadi bahasa mikrokontroler.
Selesai proses kompilasi (biasanya dalam format .hex), selanjutnya program tersebut
dimasukkan ke dalam mikrokontroler menggunakan perangkat lunak downloader yang
disesuiakan dengan jenis mikrokontrolernya.
9. Rangkaian Aplikasi Microcontroller
a) LED Running
LED berjalan atau running LED merupakan aplikasi sederhana elektronika khususnya
penggunaan mikrokontroler. Aplikasi ini dapat dikatakan sebagai dasar dalam mempelajari
mikrokontroler.

b) Perancangan Perangkat Keras


Seluruh perangkat atau komponen yang digunakan dalam perancangan pengaturan kecepatan
pada alat putar keramik menggunakan motor AC ini tersusun seperti pada blok diagram di
bawah ini :
c) Merancang Sistem Sistem Minimum AVR ATMega16
Mikrokontroler AVR ATMega16 dapat dioperasikan dengan cara menambahkan beberapa
komponen elektronika yang berfungsi sebagai komponen pendukungnya. Mikrokontroler dan
komponen komponen pendukung tersebut tergabung dalam satu rangkaian yang disebut
sebagai rangkaian sistem minimum.

d) Networking Downloader Designer


Rangkaian downloader merupakan rangkaian penghubung antara computer dan
mikrokontroler yang berfungsi untuk memasukan listing program (berupa bit – bit logika) ke
dalam mikrokontroler. Pada umumnya rangkaian downloader terdiri dari kabel penghubung
jenis DB25 atau jenis DB9. Sinkronisasi tegangan antara tegangan dari komputer dan
tegangan mikrokontroler menggunakan sebuah buffer.
e) Merancang Keypad dan LCD Networks
Keypad merupakan tombol elektronik yang terdiri dari kombinasi beberapa saklar yang
terangkai dalam bentuk kolom dan baris. Pada perancangan alat putar ini, keypad digunakan
sebagai alat untuk masukan nilai setpoint kecepatan putaran alat putar keramik. Keypad yang
digunakan adalah keypad 3×4 yang terdiri dari 3 kolom dan 4 baris (7 pin). Untuk
mengetahui tombol mana yang sedang ditekan, keypad diatur oleh mikrokontroler dengan
cara memberikan bit-bit logika pada baris atau kolomnya. Keypad ini dihubungkan melalui
kabel pin (7 pin) ke salah satu port mikrokontroler.
f) Perancangan Rangkaian Driver Motor AC
Komponen utama dari rangkaian driver motor AC ini adalah IC TRIAC Optoisolators Tipe
MOC3041 dan TRIAC Tipe Q4004LT. TRIA C Optoisolatorsyang digunakan telah
memiliki rangkaian zero crossing di dalamnya.. Rangkaian drivermotor AC akan memicu
motor AC jika pin 2 pada IC MOC3041 diberi logika ―0‖ (low). Bit– bit logik a yang
diberikan pada IC tersebut berupa sinyal PWM yang diatur oleh registerOCR1A (duty cycle)
pada mikrokontroler.
g) Perancangan Rangkaian Sensor Putaran
Rangkaian sensor untuk mendeteksi putaran alat putar ini, terdiri dari Phototransist
or tipe H21A1 dan piringan sensor dengan lubang sebanyak 12 lubang.
h) Perancangan Alat Putar Keramik
Alat putar keramik yang akan dirancang terbuat dari bahan semen dan berporoskan batang
besi. Pada bagian besi poros tersebut dipasangi bearing, pulley dan piringan
sensor. Pulley dihubungkan motor AC dengan menggunakan tali penghubung (belt).
i) Perancangan Rangkaian Alarm
Rangkaian alarm yang akan dibuat adalah rangkaian alarm sirene. Rangkaian alarm ini akan
berbunyi seperti suara sirene polisi. Blok rangkaian pertama di sebelah kiri merupakan
rangkaian yang membentuk gelombang gigi gergaji (sawtooth). Oleh karena itu keluaran dari
blok rangkaian ini adalah gelombang gigi gergaji. Sedangkan blok rangkaian di sebelah
kanan merupakan rangkaian multivibrator. Rangkaian ini membentuk gelombang segi empat.
BAB VII

Menganalisis Blok Diagram Dari Sistem Mikro


Komputer (Arsitektur Komputer)
Arsitektur Dasar Komputer
Arsitektur komputer berhubungan dengan perancangan blok-blok dasar (memory, processor
& input/output device) dan bagaimana interaksi antar blok tersebut. Arsitek komputer
memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan, antara lain :
kecepatan, harga dan kehandalannya. Komputer berarsitektur Von Neuman terdiri dari 3
komponen utama yaitu : Central Processing Unit (CPU), memory, dan I/O device (piranti
masukan/keluaran).
Central Processing Unit (CPU)
CPU adalah otak dari sistem komputer dan berfungsi mengorganisasikan semua operasi yang
terjadi di dalam komputer. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data,
operasi aritmatika & logika, serta operasi pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya
(resources) yang dikendalikan oleh CPU.
Memory, berfungsi sebagai penyimpan data maupun instruksi-instruksi program.
Microprocessor Unit (MPU)
MPU tersusun dari tiga bagian pokok yaitu :
1. Control Unit (CU)
2. Arithmetic Logic Unit (ALU)
3. Register Unit (RU)
Sebagai CPU, MPU bekerja dan melakukan fungsi dasar yaitu fungsi logika dan aritmetika.
MPU juga melakukan fungsi pengalihan data dengan menggunakan perintah MOV, atau
LOAD, EXCHANGE, PUSH, dan POP.
Random Access Memori (RAM)
ROM, untuk menyimpan instruksi-instruksi initial boot up (yaitu instruksi-instruksi yang
dijalankan ketika komputer baru dihidupkan). Instruksi-instruksi tersebut berfungsi untuk
mempersiapkan komputer agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Instruksi-instruksi
tersebut bersifat permanent.
I/O (Input – Output Devices)
Input-Output Devices, berfungsi sebagai piranti penghubung dengan dunia luar (piranti
eksternal). Adapun piranti-piranti tersebut adalah:
▸ Layar Monitor
▸ Printer
▸ Mouse
▸ Keyboard
▸ Scanner, dan lain-lain.
BUS data
▸ Data bus terdiri dari 8, 16, 32, 64 atau lebih saluran paralel.
▸ CPU membaca/menulis data lokasi memori,Port.
▸ Setiap piranti yang terhubung ke data bus harus menggunakan tri state buffer sehingga dapat
berkeadaan floating/berimpedansi tinggi jika tidak sedang digunakan.
▸ Mikroprosesor standar memiliki saluran bus data 8 bit dua arah artinya alih data atau
informasi berlangsung pada 8 saluran paralel dari MPU ke unit lain diluar MPU atau dari unit
lain di luar ke MPU.
Address BUS
Untuk menetapkan kemana data itu dikirim atau dari mana data itu diambil digunakan bus
alamat. Adress bus bertugas menetapkan dan memilih satu lokasi memori atau satu lokasi I/O
yang hendak diakses. Adress bus terdiri dari 16, 20, 24, atau lebih saluran sinyal paralel. Pada
saluran CPU mengirim alamat lokasi memori yang akan ditulisi atau lokasi memori yang
akan dibaca.
Control Bus
CPU mengirim keluar atau menerima sinyal kendali melalui saluran Control Bus. Bentuk-
bentuk Control Bus adalah: Pembacaan memori, Penulisan ke memori, Pembacaan Port I/O,
Penulisan Port I/O, Reset, Interrupt, Memori Request, I/O Request, dan sebagainya
tergantung jenis CPU-nya.
Control Bus adalah seperangkat bit pengendali yang berfungsi mengatur:
a. Penyerempakan memori,
b. Penyerempakan I/O,
c. Penjadwalan MPU, Interupsi, DMA,
d. Pembentuk clock, dan reset.
BAB VIII

Mengevaluasi Perangkat Eksternal / Peripheral


1. Pengertian Sistem Komputer Minimal (mikrokontroller)
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya
terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau
keduanya), dan perlengkapan input dan output.

Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis,
seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat
berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan
dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah,
kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih
ekonomis. Penggunaan mikrokontroler, sebagai berikut :
Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah
perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan
komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem
minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa
mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal
pun mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras
dan perangkat lunak, yaitu:
Sistem minimal mikrokontroler
Software pemrograman dan kompiler, serta downloader
Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah
dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan
berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR
memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :
Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri
Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal
Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU
Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya.
Fungsi bagian bagian sistem komputer minimal
Pemroses (processor)
Berfungsi mengendalikan operasi komputer & melakukan fungsi pemrosesan data
Memori utama
Berfungsi menyimpan data & program. Biasanya volatile : tidak dapat mempertahankan data
& program yang disimpan bila sumber daya energi (listrik) dihentikan.
Perangkat masukan dan keluaran
Berfungsi memindahkan data antara komputer & lingkungan eksternal yaitu : perangkat
penyimpan sekunder, perangkat komunikasi, terminal, dsb.
Interkoneksi antarkomponen (bus)
Adalah struktur & mekanisme untuk menghubungkan pemroses, memori utama, & perangkat
masukan/keluaran.

Pengertian Peripheral Komputer


Pengertian Peripheral Komputer (Computer Peripheral Device) adalah perangkat
tambahan yang digunakan untuk memasukkan dan mendapatkan informasi ke/dari komputer.
Peripheral komputer merupakan sebuah perangkat yang terhubung ke komputer tetapi
bukan bagian dari inti arsitektur komputer. Adapun elemen inti sebuah komputer adalah CPU
(central processing unit), power supply, motherboard dan Case komputer.
Secara teknis, segala sesuatu selain ketiga komponen inti ini dianggap sebagai perangkat
peripheral. Namun hal ini merupakan pandangan yang agak terbatas karena beberapa elemen
lainnya juga diperlukan agar komputer benar-benar berfungsi, seperti hard disk drive dan
RAM (random-access memory).
Kebanyakan orang menggunakan istilah peripheral yang lebih umum untuk merujuk ke
perangkat yang ada diluar case komputer. Anda menghubungkan perangkat ke komputer
untuk memperluas fungsi sistem. Misalnya sebuah printer, setelah printer terhubung ke
komputer maka Anda akan bisa mencetak dokumen.
Cara lain untuk memahami apa itu perangkat peripheral adalah bahwa mereka tergantung
pada sistem komputer. Misalnya, sebagian besar printer tidak bisa berbuat banyak secara
sendiri, mereka hanya dapat berfungsi ketika terhubung ke sistem komputer.
Jenis-Jenis Perangkat Peripheral
Ada banyak perangkat peripheral yang berbeda, tetapi dapat dibagi ke dalam tiga
kategori umum sebagai berikut :
a. Perangkat Input (Input Device), seperti Keyboard dan Mouse
Perangkat input adalah bagian dari perangkat keras komputer yang digunakan untuk
menyediakan data dan sinyal kendali ke komputer.

b. Perangkat Output (Output Device), seperti Monitor dan Printer


Perangkat output adalah bagian dari perangkat keras komputer yang menggunakan data
dan perintah dari komputer Anda untuk melakukan suatu tugas.
Dengan perangkat output, hasil pengolahan data yang dilakukan oleh sistem pengolah
informasi seperti komputer yang mengubah informasi yang dihasilkan secara elektronik
menjadi bentuk yang dapat dibaca manusia.
c. Perangkat Penyimpanan (Storage Device), seperti Hard Disk Drive dan Cloud Storage
Perangkat penyimpanan adalah perangkat keras komputasi yang digunakan untuk
menyimpan, memetakan dan mengekstrak file data dan objek.
Perangkat penyimpanan dapat menyimpan informasi baik untuk sementara maupun
permanen, dan dapat bersifat internal atau eksternal ke komputer, server atau perangkat
komputasi sejenisnya.

Beberapa perangkat tergolong ke dalam lebih dari satu kategori. Misalnya drive DVD-
ROM, Anda dapat menggunakannya untuk membaca data atau musik (input), dan Anda juga
dapat menggunakannya untuk menulis data ke DVD (output).
Perangkat peripheral dapat berupa Eksternal atau Internal. Misalnya, printer
merupakan perangkat eksternal yang terhubung menggunakan kabel, sedangkan optical disc
drive biasanya terletak di dalam case komputer.
Oleh karena itu, konsep tentang apa itu ―peripheral‖ yang sebenarnya tidak begitu pasti.
Untuk komputer desktop, keyboard dan monitor dianggap sebagai peripheral karena Anda
dapat dengan mudah menghubungkan dan melepaskan-nya dan bahkan menggantinya jika
diperlukan. Namun untuk komputer laptop, komponen-komponen ini dibangun di dalam
sistem komputer dan tidak dapat dilepaskan dengan mudah.
Istilah ―peripheral‖ juga tidak berarti bahwa itu tidak penting untuk fungsi komputer.
Beberapa perangkat seperti printer dapat dilepaskan dan komputer akan tetap bekerja dengan
baik. Namun, melepaskan monitor sebuah komputer desktop akan membuatnya menjadi tidak
bisa digunakan.

Contoh Perangkat Peripheral


CPU (The central processing unit), motherboard dan power supply merupakan inti sistem
komputer. sedangkan Expansion Slot (slot ekspansi) pada motherboard membuat komputer
dapat terhubung ke peripheral internal seperti Video Card dan Sound Card.
Beberapa peripheral internal penting lainnya adalah Hard Disk Drive dan Optical Disk
Drive. Peripheral input eksternal adalah Scanner, Monitor Layar
Sentuh, Keyboard dan Mouse. Peripheral output eksternal adalah Speaker dan Printer.
Ada banyak contoh peripheral seperti Microphone, Webcam, Headphone, Hard Disk
Drive Eksternal dan USB Flash Drive. Sebagian besar komputer menggunakan setidaknya
beberapa perangkat peripheral ini. Peripheral internal terhubung ke motherboard secara
langsung menggunakan beberapa jenis slot pada motherboard.
Perangkat eksternal dapat dihubungkan dengan komputer menggunakan koneksi wired
(kabel) atau wireless (nirkabel). Seperti namanya, koneksi wired menggunakan kabel yang
perlu dicolokkan ke komputer menggunakan konektor. Konektor yang paling banyak
digunakan secara luas adalah USB (Universal Serial Bus), tetapi beberapa jenis lainnya juga
digunakan, tergantung pada sistem komputer dan jenis peripheral.
Koneksi wireless tidak memerlukan sebuah kabel. Koneksi wireless yang paling banyak
digunakan adalah Bluetooth dan Wifi. Bluetooth sangat baik digunakan untuk jarak yang
sangat pendek, jadi peripheral seperti mouse dan keyboard wireless biasanya menggunakan
koneksi bluetooth, sedangkan Wifi baik untuk jarak yang lebih jauh. Jika anda memiliki
jaringan wireless di rumah atau kantor, anda bisa mencetak secara wireless dengan printer
jika printer juga terhubung ke jaringan.
BAB IX

Menganalisis Memori Berdasarkan Karakteristik


Sistem Memori (Lokasi, Kapasitas, Kecepatan, Cara
Akses, Tipe Fisik)
1. Pengertian Dynamic RAM dan Static RAM

Kelompok memori yang diberi nama Random Access Memory ini memiliki karakteristik
yang sesuai dengan namanya. Dalam pengaksesan data yang tersimpan dalam memori
dilakukan dengan cara acak (random) bukand engan cara terurut (sequential) seperti pada
streamer. Hal ini berarti untuk mengakses elemen memori yang terletak dimanapun di dalam
modul ini, akan diakses dalam waktu yang sama.
Berdasarkan bahan pembuatannya, RAM dikelompokkan dalam dua bagian utama, yaitu :
(a) static RAM dan (b) dynamic RAM.
· Static RAM
Secara internal, setiap sel yang menyimpan n bit data memiliki 4 buah transistor yang
menyusun beberapa buah rangkaian Flip- flop. Dengan karakteristik rangkaian Flip- flop ini,
data yang disimpan hanyalah berupa Hidup (High state) dan Mati (Low State) yang
ditentukan oleh keadaan suatu transistor. Kecepatannya dibandingkan dengan Dynamic RAM
tentu saja lebih tinggi karena tidak diperlukan sinyal refresh untuk mempertahankan isi
memori.
· Dynamic RAM
Secara internal, setiap sel yang menyimpan 1 bit data memiliki 1 buah transistor dan 1 buah
kondensator. Kondensator ini yang menjaga tegangan agar tetap mengaliri transistor sehingga
tetap dapat menyimpan data. Oleh karena penjagaan arus itu harus dilakukan setiap beberapa
saat (yang disebut refreshing) maka proses ini memakan waktu yang lebih banyak daripada
kinerja Static RAM.
2. Spesifikasi hardware yang harus diketahui selain RAM
· Prosesor

Prosesor memegang peranan yang sangat dalam sebuah komputer. Teknologi prosesor
mempengaruhi komponen hardware lainnya. Spesifikasi yang digunakan ditentukan
beradarkan clock dan bus.
Prosesor yang biasa digunakan adalah
▸ Prosesor Intel (P I, P II, P II Celeron, PIII, PIII Celeron, P IV, P IV Celeron, Intel Xeon).
▸ Prosesor AMD (Duron, Athlon, Barton, Opteron)
▸ Prosesor Xyrix
▸ Prosesor Via
▸ Prosesor Transmeta dan lain sebagainya
· Motherboard
Motherboard merupakan tempat utama meletakkan periperal komputer seperti prosesor,
RAM, keyboard, mouse, kartu grafis, kartu suara dan kartu jaringan. Motherboard sebuah
komputer mempunyai jenis dan tipe yang sangat banyak tergantung teknologi prosesor yang
dipakai. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan motherboard adalah jenis prosesor apa
yang didukung dan chipset yang digunakan.
· Hardisk

Hardisk memegang peranan yang sangat penting berhubungan instalasi sistem operasi. Untuk
dapat melakukan instalasi sistem operasi diperlukan syarat kapasitas hardisk yang cukup dan
juga terkadang diperlukan partisi hardisk.
Hardisk yang ada di pasaran memiliki kapasitas sebagai berikut : 1 GB, 2.1 GB, 4.2 GB, 6.4
GB, 10, GB, 20 GB, 40 GB, 60 GB, 80 GB, 120 GB, 200 GB dan lain sebagainya.
· Kartu Grafis (VGA Card)

VGA atau Video Graphic Adapter adalah Hardware computer yang berfungsi untui
menerjemahkan atau mengubah sinyal digital dari computer menjadi tampilan grafis ke layar
monitor. contoh VGA :
Nvidia : Nvidia Gforce 2 MX, Gforce 4 MX, Gforce FX
AMD : Ati Radeon 7200, 9200, 9600, 9800
Intel : Intel HD 4000, Intel HD 3000
Voodoo, S3 Savage dan lain sebagainya.

· Keyboard

Keyboard yang digunakan dalam komputer mempunyai beberapa port yaitu Serial, PS/2 atau
USB
· Mouse

Sama dengan keyboard, mouse mempunyai beberapa port yaitu PS/2 atau USB, Serial, USB

· Monitor

Monitor komputer mempunyai ukuran yang beragam mulai dari 14 ―, 15 ― 17 ― 20 ―.


Teknologi yang digunakan juga bermacam-macam mulai dari tabung, tabung flat sampai ke
LCD.
· Sound Card (Kartu Suara)

Sound card merupakan periperal tambahan dalam sebuah komputer yang mempunyai
kegunaan untuk mengolah dan menghasilkan sinyal audio.

· Kartu jaringan (Lan Card)

Kartu jaringan merupakan periperal utama dalam jaringan komputer. Masing-masing


komputer dalam jaringan dihubungkan dengan kartu ini melalui switch/hub.
BAB X

Menganalisa Struktur CPU


dan fungsi CPU
1. Diagram Blok CPU
Sebuah komputer moderen/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya
merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi menurut kumpulan
instruksi yang diberikan.
Hardware yang dipakai untu membuat modul seperti :
1. Register
2. Elemen aritmatika dan logika
3. Unit pengendali
4. Unit memori
5. Unit masukan/keluaran (I/O)
Komputer dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
1. Unit pengolahan pusat (CPU)
2. Unit masukan/keluaran (I/O)
3. Unit memori

1) Konsep Bus
Bus adalah merupakan kawat atau sebuah jalur fisik yang berfungsi menghubungkan
register-register dengan unit-unit fungsional yang berhubungan dengan tiap-tiap modul.
Pada gambar diatas merupakan cara pemrosesan suatu data melalui control BUS.CPU akan
membaca ke memori selanjutnya data dari CPU akan dikirim lalu diroses ke
input/output.apabila memerlukan operasi aritmatika maka data kembali dimasukan ke ALU
untuk diproses dan disinkronasikan lalu dikirim kembali ke CPU.
a) Unit kontrol
CPU bertugas mengontrol komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen
dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya. termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol
adalah mengambil intruksi-intruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi
tersebut.
Tugas dari unit kendali ini adalah:
Tugas dari unit kendali ini adalah:
 Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
 Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama
 Mengambil data dari memori utama (jika diperlukan) untuk diproses.
 Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika
serta mengawasi kerja dari ALU.
 Menyimpan hasil proses ke memori utama.
b) Unit Pemroses Sentral (UPS) (bahasa inggris : Central Processing Unit;CPU), merujuk
kepada perangkat keras komputer yang memahami dan
melaksanakan perintah dan data dari perangkat lunak. Istilah lain, pemroses/prosesor
(processor), sering digunakan untuk menyebut CPU. Adapun mikroprosesor adalah CPU
yang diproduksi dalam sirkuit terpadu, seringkali dalam sebuah paket sirkuit terpadu-tunggal.
Sejak pertengahan tahun1970-an, mikroprosesor sirkuit terpadu-tunggal ini telah umum
digunakan dan menjadi aspek penting dalam penerapan CPU.
Arsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital
umum (general-purpose) modern. Sebuah mesin tipe Von Neuman :

Program disimpan dalam unit memori utama yang berhadapan dengan piranti I/O melalui
CPU. CPU membaca dari atau menulis ke memori, dengan mengirimkan alamat word ke
unit memori melalui bus address kemudian menerima atau mengirimkan data melalui bus
data. Data dipertukarkan antara CPU dan Unit I/O juga dengan menggunakan bus data.
Operasi disinkronisasikan oleh dua bus control dengan sinyal kendali yang dikirimkan
oleh CPU dan sinyal acknowledgment serta sinyal interupsi yang diterima oleh CPU.
2. Komponen CPU
Diagram blok sederhana sebuah CPU. Komponen CPU terbagi menjadi beberapa
macam, yaitu sebagai berikut :
1) Unit kontrol
Yang mampu mengatur jalannya program. Komponen ini sudah pasti terdapat dalam
semua CPU. CPU bertugas mengontrol komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar
komponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya. termasuk dalam tanggung jawab
unit kontrol adalah mengambil intruksi-intruksi dari memori utama dan menentukan jenis
instruksi tersebut.
Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika, maka unit
kendali akan mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil dari pengolahan data dibawa oleh
unit kendali ke memori utama lagi untuk disimpan, dan pada saatnya akan disajikan ke alat
output. Dengan demikian tugas dari unit kendali ini adalah:
 Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
 Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama
 Mengambil data dari memori utama (jika diperlukan) untuk diproses.
 Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan
logika serta mengawasi kerja dari ALU.
 Menyimpan hasil proses ke memori utama.

2) Register
Merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses cukup tinggi, yang
digunakan untuk menyimpan data dan/atau instruksi yang sedang diproses. Memori ini
bersifat sementara, biasanya di gunakan untuk menyimpan data saat di olah ataupun data
untuk pengolahan selanjutnya. Secara analogi, register ini dapat diibaratkan sebagai ingatan
di otak bila kita melakukan pengolahan data secara manual, sehingga otak dapat diibaratkan
sebagai CPU, yang berisi ingatan-ingatan, satuan kendali yang mengatur seluruh kegiatan
tubuh dan mempunyai tempat untuk melakukan perhitungan dan perbandingan logika.

Anda mungkin juga menyukai