Anda di halaman 1dari 99

1 Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Salam sejahtera bagi kita semua.
Semoga kita semua tetap dalam keadaan sehat
wal’afiat

DR. Harjanto Sutedjo Ssi.MMSi


SISTEM BILANGAN DAN
KONVERSI BILANGAN
PENDAHULUAN

• beberapa konsep penting dalam sistem bilangan yaitu


sistem bilangan :
 BINER,
 OKTAL
 DESIMAL
 HEXADECIMAL,
PENDAHULUAN

 Ada beberapa sistem bilangan yang sering digunakan dalam sistem digital.
 Yang paling umum adalah
 sistem bilangan desimal, ( r = 10)
 Sistem bilangan biner, ( r = 2 )
 Sistem bilangan oktal ( r = 8 )
 Sistem bilangan heksadesimal ( r = 16 )
 Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling populer
dan dikenal karena berbagai kemudahannya yang dipergunakan dalam
sehari – hari.
SISTEM BILANGAN

• SISTEM BILANGAN Sistem bilangan yang biasa


digunakan pada piranti digital adalah sistem-sistem
bilangan biner, desimal, dan heksa-desimal.

• Sistem desimal tidak mudah diterapkan dalam mesin digital.


Sistem bilangan yang paling mudah diterapkan di dalam
mesin digital adalah sistem biner (basis-2) karena sistem
tersebut hanya mengenal 2 (dua) keadaan.
SISTEM BILANGAN

• Semua sistem bilangan tersebut temasuk ke dalam sistem


bilangan berbobot, artinya nilai suatu angka tergantung dari
posisi relatifnya terhadap koma atau angka satuan.

• Misalnya bilangan 5725,5 dalam desimal. Ketiga angka 5


memiliki nilai yang berbeda, angka 5 paling kanan bernilai
lima persepuluhan, angka 5 yang tengah bernilai lima
(satuan) sedangkan angka 5 yang tersisa bernailai lima
ribuan.
Sistem Radiks Himpunan/elemen Digit Contoh

Desimal r=10 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9} 25510

Biner r=2 {0,1} 111111112

Oktal r= 8 {0,1,2,3,4,5,6,7} 3778

Heksadesimal r=16 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A, B, C, D, E, F} FF16

Desimal 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Heksa 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
Biner 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111
SISTEM BILANGAN

• Secara matematis sistem bilangan bisa ditulis seperti contoh di bawah ini:

Bilangan : Dr  d n 1 , d n  2 ,  , d1 , d 0 , d 1 , , d  n
: D r  i   n d i  r i
n 1
Nilai
• Basis-8 (oktal) Dalam sistem oktal (basis-8) mempunyai simbol
angka (numerik) sebanyak 8 buah simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan
7.

• Nilai suatu bilangan basis-8 dalam basis-10 dapat dinyatakan sebagai


(N x 8a ) dengan N = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, atau 7; dan a = …, -3, -2, -1,
0, 1, 2, 3, …(bilangan bulat dalam desimal yang menyatakan posisi
relatif N terhadap koma atau satuan).
SISTEM BILANGAN

• Basis-16 (heksa-desimal) Sistem heksa-desimal (basis-16)


mempunyai simbol angka (numerik) sebanyak 16 buah simbol.
Karena angka yang telah dikenal ada 10 maka perlu diciptakan 6
simbol angka lagi yaitu A, B, C, D, E, dan F dengan nilai A16 =
1010; B16 = 1110, C16 = 1210, D16 = 1310, E16 = 1410, dan
F16 = 1510.
• Dengan demikian simbol angka-angka untuk sistem heksadesimal
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
Contoh:

 Bilangan desimal:
 5185.6810 = 5x103 + 1x102 + 8x101 + 5x100 + 6 x 10-1 + 8 x 10-2
 = 5x1000 + 1x100 + 8x10 + 5 x 1 + 6x0.1 + 8x0.01

 Bilangan biner (radiks=2, digit={0, 1})


 100112 = 1  24 + 0  23 + 0  22 + 1  21 + 1  20
= 1  16 + 0  8 + 0  4 + 1  2 + 1  1 = 1910

 101.0012 = 1x 22 + 0x 21 +1x 20 + 0x 2-1 + 0x 2-2 + 1x 2-3


 = 1x4 + 0x2 + 1x1 + 0x.5 + 0x.25 + 1x.125 = 5.12510
KONVERSI RADIKS-R KE
DESIMAL
• Rumus konversi radiks-r ke desimal:

Dr  i  n d i  r i
n 1

• Contoh:
• 11012 = 123 + 122 + 120
= 8 + 4 + 1 = 1310

• 5728 = 582 + 781 + 280


= 320 + 56 + 16 = 39210

• 2A16 = 2161 + 10160


= 32 + 10 = 4210
KONVERSI BILANGAN
DESIMAL KE BINER
• Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan
Biner: Gunakan pembagian dgn 2 secara suksesif
sampai sisanya = 0.
• Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu
• sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB)
• sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
 Contoh: Konersi 17910 ke biner:
179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB)
/ 2 = 44 sisa 1
/ 2 = 22 sisa 0
/ 2 = 11 sisa 0
/ 2 = 5 sisa 1
/ 2 = 2 sisa 1
/ 2 = 1 sisa 0
/ 2 = 0 sisa 1 (MSB)
  17910 = 101100112

 MSB LSB
KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE
OKTAL

• Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan oktal: Gunakan pembagian


dgn 8 secara suksesif sampai sisanya = 0.

• Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu


• sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB)
• sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
• Contoh: Konversi 17910 ke oktal:


• 179 / 8 = 22 sisa 3 (LSB)
• 22 / 8 = 2 sisa 6
• 2 / 8 = 0 sisa 2 (MSB)
•  17910 = 2638


• MSB LSB
KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE
HEXADESIMAL

Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan hexadesimal:

Gunakan pembagian dgn 16 secara suksesif sampai sisanya = 0.

Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu

sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB)


sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
• Contoh: Konversi 17910 ke hexadesimal:


• 179 / 16 = 11 sisa 3 (LSB)
• 11 / 16 = 0 sisa 11 (dalam bilangan hexadesimal berarti B)MSB
•  17910 = B316


• MSB LSB
KONVERSI BILANGAN BINER
KE OKTAL

Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan oktal, lakukan


pengelompokan 3 digit bilangan biner dari posisi LSB sampai ke
MSB
• Contoh:
• konversikan 101100112 ke bilangan oktal

• Jawab : 10 110 011

• 2 6 3

• Jadi 101100112 = 2638


KONVERSI BILANGAN OKTAL KE
BINER

Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Oktal ke Biner yang harus dilakukan


adalah terjemahkan setiap digit bilangan oktal ke 3 digit bilangan biner

• Contoh Konversikan 2638 ke bilangan biner.


• Jawab: 2 6 3

• 010 110 011

• Jadi 2638 = 0101100112 Karena 0 didepan tidak ada


• artinya kita bisa menuliskan 101100112
KONVERSI BILANGAN BINER
KE HEXADESIMAL
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan
hexadesimal, lakukan pengelompokan 4 digit
bilangan biner dari posisi LSB sampai ke MSB
Contoh: konversikan 101100112 ke bilangan heksadesimal

Jawab : 1011 0011 Jadi 101100112 = B316

B 3
KONVERSI BILANGAN
HEXADESIMAL KE BINER

Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Hexadesimal ke Biner yang harus


dilakukan adalah terjemahkan setiap digit bilangan Hexadesimal ke 4 digit
bilangan biner
Contoh Konversikan B316 ke bilangan biner.

Jawab: B 3

1011 0011

Jadi B316 = 101100112


SISTEM BILANGAN DESIMAL

Contoh :

Angka 321 dengan dasar 10 maka :


(3 * 102) + (2 * 101) + (1 * 100) = 321

Angka 4532 dengan dasar 10 maka :


(4 * 103) + (5 * 102) + (3 * 101) + (2 * 100) = 4532
SISTEM BILANGAN BINER

Contoh :

1110 bilangan desimalnya adalah :


(1 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (0 * 20) =
8 + 4 + 2 + 0 = 14

110111 bilangan desimalnya adalah :


(1 * 25) + (1 * 24) + (0 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (1 * 20) =
32 + 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = 55
SISTEM BILANGAN BINER

-Konversikan bilangan desimal 50 ke bilangan biner


-dilakukan dengan cara sebagai berikut :

50 / 2 = 25 sisa 0
25 / 2 = 12 sisa 1
12 / 2 = 6 sisa 0 cara membaca hasil
6/2 = 3 sisa 0 110010
3/2 = 1 sisa 1
1/2 = 0 sisa 1
SISTEM BILANGAN OKTAL

Bilangan oktal merupakan bilangan berdasar 8,


jadi bilangan ini hanya terdiri dari angka 0 hingga 7.

Contoh :

355 bilangan oktal ke desimal :


355 oktal = (3 * 82) + (5 * 81) + (5 * 80)
= 192 + 40 + 5
= 237 Desimal

204 bilangan oktal ke desimal :


204 oktal = (2 * 82) + (0 * 81) + (4 * 80)
= 128 + 0 + 4
= 132 Desimal
SISTEM BILANGAN OKTAL

Konversikan 96 desimal menjadi bilangan oktal :


96 / 8 = 12 sisa 0
12 / 8 = 1 sisa 4 hasil : 140 oktal
1 / 8 = 0 sisa 1

Konversikan 1011101 bilangan biner ke bilangan oktal :

1 011 101
1011101 =
1 3 5

Dengan demikian 1011101 (biner) = 135 (oktal)


SISTEM BILANGAN HEXA
DESIMAL
Bilangan Hexadesimal merupakan bilangan berdasar 16,
jadi bilangan ini terdiri dari angka 0 hingga 9 dan A, B, C, D, E, F

Contoh :
3A bilangan desimalnya adalah :
3A Hexa = (3 * 161) + (10 * 160)
= 48 + 10
= 58 desimal

A341 bilangan desimalnya adalah :


A341 Hexa = (10 * 163) + (3 * 162) + (4 * 161) + (1 * 160)
= 40960 + 768 + 64 + 1
= 41793 desimal
SISTEM BILANGAN HEXA
DESIMAL
Konversikan bilangan desimal 400 menjadi bilangan hexadesimal :
400 / 16 = 25 sisa 0
25 / 16 = 1 sisa 9 hasil = 190 hexadesimal
1 / 16 = 0 sisa 1

Konversikan 11011001101 (biner) menjadi bilangan hexa desimal :


0110 1100 1101
11011001101 =
6 C D

Jadi hasilnya adalah 6CD Hexa.


TUGAS

Konversikan Bilangan di Bawah ini


29A16 = ……10
• 8910 = ……16 1101112 = …….8
• 3678 = ……2 35910 = ……2
 4728 = ……16
• 110102 = ……10
• 7FD16 = ……8
Jawaban
Konversi 8910 ke hexadesimal:
89 / 16 = 5 sisa 9
8910 = 5916

 Konversi 3678 ke biner:


3 = 011 ; 6 = 110 ; 7 = 111
» 0111101112 = 111101112

 Konversi 11010 ke desimal:


2
= 124 + 123 +022 + 121 + 020
= 16 + 8 + 2 = 2610
JAWABAN

Konversi 7FD16 ke oktal:

7 = 0111 ; F = 1111 ; D = 1101


0111111111012 = 111111111012
111111111012 = 37758
» 7FD16 = 37758

Konversi 29A16 ke desimal:


= 2162 + 9161 + A160
= 512 + 144 + 10 = 66610
JAWABAN

 Konversi 1101112 ke Oktal

110= 6 ; 111 = 7  1101112 = 678

 Konversi 35910 ke biner

359 / 2 = 179 sisa 1 (LSB)


/ 2 = 89 sisa 1
/ 2 = 44 sisa 1
/ 2 = 22 sisa 0
/ 2 = 11 sisa 0
/ 2 = 5 sisa 1
/ 2 = 2 sisa 1
/ 2 = 1 sisa 0
/ 2 = 0 sisa = 1 (MSB)
  359 = 101100111
10 2
JAWABAN

 Konversi 4728 ke hexadecimal = 314

 4728 = 1001110102
 4 7 2

 100 111 010

 1001110102 = 13A16
TUGAS

• 3. Kerjakanlah penjumlahan bilangan berikut sesuai dengan


basisnya :
• a. 1011,1012 + 101,012
• b. 231,214 + 3112,0034
• c. 35478 + 230518
• d. A87B12 + 79B412
• e. 581DF716 + AE5C0716
ORGANISASI DATA
PENDAHULUAN

• Komputer secara umum bekerja dengan beberapa jumlah bit


khusus. Kumpulan yang Umum adalah bit tunggal,
kelompok empat bit (disebut nibbles), kelompok delapan bit
(disebut byte), kelompok 16 bit (disebut word), dan lain-
lain.
BITS

• "Unit" paling kecil dari data pada komputer biner adalah satu bit tunggal.
• satu bit tunggal mampu merepresentasikan hanya dua nilai yang berbeda (secara
tipikal nol atau satu)
• Anda bisa merepresentasikan dua item data apapun yang berbeda dengan satu
bit tunggal. Contoh meliputi nol atau satu, benar atau salah, on atau off, pria
atau wanita. Anda tidak dibatasi untuk merepresentasikan jenis data biner
(yaitu, objek yang hanya mempunyai dua nilai yang berbeda).
BITS

• Data adalah apa yang anda ingin definisikan.


• Jika anda menggunakan bit untuk merepresentasikan suatu nilai
boolean (benar/salah) maka bit itu (oleh definisi anda)
merepresentasikan benar atau salah.
• Agar bit mempunyai maksud/arti yang benar, anda harus
konsisten. Maka, jika anda sedang menggunakan bit untuk
merepresentasikan benar atau salah di dalam program anda,
anda tidak boleh menggunakan nilai benar/salah yang disimpan
dalam bit tsb untuk merepresentasikan merah atau biru.
NIBBLES

• nibble adalah satu koleksi empat bit. Ia bukan


merupakan jenis data yang menarik kecuali dua item:
bilangan BCD (binary coded decimal) dan bilangan
berbasis enambelas.
• Ia menggunakan empat bit untuk merepresentasikan
satu BCD tunggal atau digit hexadecimal. Dengan
suatu nibble, kita bisa merepresentasikan sampai
dengan 16 nilai berbeda.
NIBBLES

• Dalam kasus bilangan berbasis enambelas, nilai dapat


berupa 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F
direpresentasikan dengan empat bit. BCD menggunakan
sepuluh angka berbeda (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)
BYTES

• Struktur data terpenting yang digunakan oleh


mikroprosesor 80x86 adalah byte. Sebuah byte terdiri
dari delapan bit dan adalah datum addressable paling
kecil (data item) pada mikroprosesor 80x86.
• Memori Utama dan alamat I/O pada 80x86 adalah
semua alamat byte. Artinya bahwa item paling kecil
yang mungkin diakses secara individu oleh satu
program 80x86 adalah nilai delapan-bit.
BYTES

• Bit dalam satu byte secara normal dinomori dari nol sampai tujuh
menggunakan konvensi di dalam gambar 1.1.
• Bit 0 adalah urutan bit terendah atau bit paling tidak berarti (signifikan), bit
7 adalah urutan bit paling berarti (signifikan) dari byte. Kita akan mengacu
pada penomoran semua bit lain.
BYTES

Gambar 1.1: Penomoran Bit dalam satu Byte

• Perhatikan bahwa satu byte juga berisi persis dua nibble


(lihat gambar 1.2).

Gambar 1.2: Dua Nibbles dalam satu Byte


WORD

• Sebuah word adalah kelompok 16 bit. Kita akan


menomori bit dalam word mulai dari nol sampai dengan
lima belas. Penomoran bit muncul di gambar 1.3.

Gambar 1.3: Nomor Bit dalam Word

• Seperti byte, bit 0 adalah urutan bit terendah dan bit 15


adalah urutan bit tertinggi.
WORD

• Perhatikan bahwa satu word berisi persis dua byte. Bit


0 sampai 7 membentuk urutan byte terendah, bit 8
hingga 15 membentuk urutan byte tertinggi (lihat
gambar 1.4).

Gambar 1.4: Dua Bytes dalam Word


• Secara alami, satu word mungkin saja dipecah ke
dalam empat nibble seperti diperlihatkan di dalam
gambar 1.5.
WORD

Gambar 1.5: Nibble dalam Sebuah Word


• Nibble nol adalah nibble urutan terendah dalam word dan nibble tiga adalah
nible urutan tertinggi dari word. Dua nibble lain adalah “nibble satu” atau
“nibble dua”.
WORD

• Dengan 16 bit, anda bisa merepresentasikan 216 (65,536) nilai yang


berbeda. Ini bisa menjadi nilai dalam jangkauan 0..65,535 (atau, sebagai
kasus biasanya, -32,768..+32,767) atau jenis data lain apapun tanpa lebih
dari 65,536 nilai.

Anda mungkin juga menyukai