Anda di halaman 1dari 33

Matematika

MatematikaDiskrit
Diskrit

Sistem Bilangan (Number


System)
Kelompok 4

 Irdawati Nuramelia Syam (D041211070)


 Muh. Fajrial Isnan Saleh (D041211078)
 Malvin Reginald Pamula (D041211085)
 Muh. Husein Fhadellah (D041211093)
 Muh. Wahyu (D041211101)
01
Bilangan
Pengertian Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan
dalam pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk
mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan.  Dalam
matematika, konsep bilangan telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan
negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks.
Macam-Macam Bilangan

Bilangan Bulat Bilangan Cacah Bilangan Asli


terdiri dari bilangan cacah (0, 1, himpunan bilangan bulat yang himpunan bilangan bulat positif
2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...} yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}
-3, ...)

Bilangan Riil (Nyata) Bilangan Prima


himpunan bilangan yang bisa dituliskan himpunanbilangan asli yang lebih
dalam bentuk desimal, Bilangan real besar dari angka 1, yang faktor
meliputi bilangan rasional, dan bilangan pembaginya adalah 1 dan bilangan itu
irasional. Simbol R (Real) sendiri.
Ketidaksamaan dan Sifat Perbandingan Bilangan
Ketidaksamaan bilangan dilambangkan dengan simbol :
 Tanda < melambangkan “lebih kecil dari”
 Tanda > melambangkan “lebih besar dari”
 Tanda ≤ melambangkan “lebih kecil dari atau sama dengan”
 Tanda ≥ melambangkan “lebih besar dari atau sama dengan”
Sifat perbandingan bilangan, antara lain :
 Jika a ≤ b, maka –a ≥ -b
 Jika a ≤ b dan x ≥ 0, maka x.a ≤ x.b
 Jika a ≤ b dan x ≤ 0, maka x.a ≥ x.b
 Jika a ≤ b dan c ≤ d, maka a+c ≤ b+d
Operasi Bilangan
 
1. Kaidah Komutatif 2. Kaidah Asosiatif
a+b=b+a (a + b) + c = a + (b +c)
axb=bxa (a x b) x c = a x (b x c)
3. Kaidah Pembatalan 4. Unsur Penyama
a+c=b+c axc=bxc a±0=a
Maka : a = b Maka : a = b ax1=a a:1=a
5. Kaidah Distributif 6. Kebalikan
a (b + c) = ab + ac ax
02
Sistem Bilangan (Number System)
Sistem Bilangan (Number System)
 Sistem bilangan (Number System) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu
item fisik.
 Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang
tertentu.
 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal
(Basis 8 ), Heksadesimal (Basis 16).
 Seluruh sistem di atas menggunakan eksponen. Berarti setiap angka pada posisi
tertentu, nilainya adalah sebesar angka tersebut dikalikan basisnya dipangkatkan
posisinya.
Jenis-Jenis Sistem Bilangan

Sistem Desimal Sistem Biner

Sistem Oktal Sistem


Heksadesimal
Sistem Desimal

 
Sistem desimal adalah sistem bilangan berbasis 10 dan mempunyai 10 simbol yaitu dari angka 0
hingga 9. Setiap tempat mempunyai nilai kelipatan dari , , , dst . Penulisan bilangan terbagi dalam
beberapa tempat dan banyaknya tempat tergantung dari besarnya bilangan. Setiap tempat
mempunyai besaran tertentu yang harga masing-masing tempat secara urut dimulai dari kanan
disebut satuan, ratusan, ribuan dll.
Sistem Desimal
 
Contoh :
Angka Desimal 10932 ()
10932
Pertama
  2. =2. 1= 2
Kedua
  3. =3. 10 = 30
Ketiga
  9. =9. 100 = 900
Keempat
  0. =0. 1000 = 0
Kelima
  1 . = 1 . 10000 = 10000

10932
Sistem Biner

Sistem Biner ( lat. Dual ) atau “duo” yang berarti 2, banyak dipakai untuk sinyal elektronik dan
pemrosesan data. Kekhususan sistem biner untuk elektronik yaitu bahwa sistem biner hanya
mempunyai 2 simbol yang berbeda, sehingga pada sistem ini hanya dikenal angka “ 0 “ dan
angka “1 “.
Contoh :

 
10101 = 1 . + 0 . + 1 . + 0 . + 1.
Dual = 1 . 16 + 0 . 8 + 1 . 4 + 0 . 2 + 1 . 1
= 21 (desimal)
Sistem Oktal

Sistem oktal adalah system bilangan berbasis 8 yang terdiri dari angka 0 hingga 7.
Aturan pada sistem oktal sama dengan aturan yang dipergunakan pada sistem
bilangan desimal atau pada sistem bilangan biner. Pada bilangan oktal hanya
menggunakan 8 simbol yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 dan setiap nilai tempat
mempunyai kelipatan 8 0 , 8 1 , 8 2 , 8 3 , 8 4 , dst.
Contoh :
355 bilangan oktal ke desimal :
 355 oktal = (3 . ) + (5 . ) + (5 . )
= (3 . 64) + (5 . 8) + (5 . 1)
= 237 desimal
Sistem Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal (hexadecimal number system) adalah sistem bilangan berbasis 16 dan
menggunakan 16 macam simbol, yaltu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C. D, E, dan F. Sistem bilangan heksadesimal
digunakan untuk alasan-alasan tertentu di beberapa komputer, misalnya IBM System/360, Data General Nova, PDP
— 1 1 DEC, Honeywell, beberapa komputer mini dan beberapa komputer mikro.
Sistem bilangan heksadesimal mengorganisasikan memori utama ke dalam suatu byte yang terdiri dari 8 bit
(binary digit). Masing-masing byte digunakan untuk menyimpan satu karakter alfanumerik yang dibagi dalam dua
grup masing-masing bagian 4 bit. Kombinasi dari 4 bit akan didapatkan sebanyak 16 kemungkinan kombinasi yang
dapat diwakili sehingga dibutuhkan suatu sistem bilangan yang terdiri dari 16 macam simbol atau yang berbasis 1,
yaitu sistem bilangan heksadesimal. Digit 0 sampai dengan 9 tidak mencukupi, maka digunakan huruf A, B, C, D, E
dan F.
Sistem Heksadesimal

Contoh :
Misalnya bilangan biner 11000111 dapat diwakili dengan bilangan heksadesimal menjadi C7.
Nilai hexadesimal C7 tersebut dalam sistem bilangan desimal bemilai:

  = (C . ) + (7 . )
= (12 . 16) + (7. 1)
= 192 + 7
 
=
03
Konversi Basis Bilangan
Konversi Bilangan Desimal Ke Sistem Bilangan Lain

Sistem bilangan desimal dapat dirubah dalam bentuk sistem bilangan yang lain. Ada
banyak cara untuk melakukan konversi bilangan, proses yang paling mudah dan sering
digunakan untuk memindah bentuk bilangan adalah “ Proses Sisa “. Untuk merubah
bilangan desimal ke bilangan yang berbasis lain cukup membagi bilangan desimal
dengan basis bilangan yang baru hingga habis.
Konversi Bilangan Desimal Ke Sistem Bilangan Lain

 Contoh 1
Konversi Bilangan Desimal = 83 ke bilangan Biner . 83 dibagi dengan basis bilangan
baru yaitu 2
83 : 2 = 41 sisa 1.
Sisa 1 ini merupakan digit pertama dari bilangan biner ...x x x x 1. Untuk mendapatkan
harga pada digit berikutnya adalah :
41 : 2 = 20 sisa 1
Sisa 1 ini menempati digit selanjutnya sehingga bentuk binernya ...x x x 1 1 dan
seterusnya seperti berikut :
Konversi Bilangan Desimal Ke Sistem Bilangan Lain

 
Jadi = 83 adalah = 1010011. Untuk meyakinkan bahwa hasil konversi di atas benar
maka kita lakukan test sbb :
= 1.
= 1.64 + 0.32 + 1.16 + 0.8 + 0.4 + 1.2 + 1.1
=
Konversi Bilangan Desimal Ke Sistem Bilangan Lain

 
Contoh 2
Konversi bilangan desimal ke bilangan oktal

 
Jadi,
Konversi Bilangan Desimal Ke Sistem Bilangan Lain

 
Contoh 3
Konversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal
Konversi Basis Bilangan Lain Ke Bilangan Desimal
 
Untuk merubah satu sistem bilangan ke bilangan desimal, cukup dengan mengalikan masing-masing
angka dengan basis yang pangkatnya sesuai dengan tempat masingmasing. Hasil penjumlahan
merupakan bilangan desimal yang dicari.
Contoh 1
Konversi bilangan biner ke bilangan desimal

 Jadi, adalah
Konversi Basis Bilangan Lain Ke Bilangan Desimal
 
Contoh 2
Konversi bilangan oktal ke bilangan desimal

 Jadi, adalah
Konversi Basis Bilangan Lain Ke Bilangan Desimal
 
Contoh 3
Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan desimal

 Jadi, adalah
Konversi Basis Bilangan Ke Basis Bilangan Lain
 
Untuk merubah dari satu sistem bilangan ke sistem bilangan yang lain memerlukan dua langkah.
Pertama kita rubah sistem bilangan yang lama ke bilangan desimal kemudian dari bilangan
desimal dirubah ke sistem bilangan yang diinginkan.
Contoh 1
Konversi Bilangan Biner = 101101 ke bilangan Heksadesimal
Langkah pertama, mengubah bilangan biner ke bilangan decimal :
Konversi Basis Bilangan Ke Basis Bilangan Lain
Langkah kedua, mengubah bilangan decimal ke bilangan heksadesimal :

 
Jadi,
04
Bentuk Bilangan Dalam Code Form
Bentuk BCD - Biner Code Desimal

Bilangan desimal pada setiap tempat dapat terdiri dari 10 bilangan yang berbeda-beda. Untuk
bilangan biner bentuk dari 10 elemen yang berbeda beda memerlukan 4 bit. Sebuah BCD
mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan desimal.
Contoh :
Bentuk BCD - Biner Code Desimal
 
Dalam contoh tersebut, BCD terdiri dari 3 kelompok bilangan masing-masing terdiri dari 4 bit ,
dan jika bilangan desimal tersebut di atas dikonversi ke dalam bilangan biner secara langsung
adalah =dan hanya memerlukan 9 bit. Untuk contoh proses sebaliknya adalah :

 Jadi bentuk BCD di atas adalah bilangan = 5170.


Bentuk BCO - Biner Code Oktal
Bilangan oktal pada setiap tempat terdiri dari 8 bilangan yang berbeda-beda. Untuk 8 elemen
yang berbeda-beda diperlukan 3 bit. Sebuah BCO mempunyai 3 bit biner untuk setiap tempat
bilangan oktal.
Contoh :

Untuk proses sebaliknya adalah setiap 3 bit dikonversi ke dalam bilangan oktal.
Contoh :

 Jadi bentuk BCO diatas adalah bilangan = 5401.


Bentuk BCH - Biner Code Heksadesimal
Bilangan heksadesimal dalam setiap tempat dapat terdiri dari 16 bilangan yang berbeda-beda
( angka dan huruf ). Bentuk biner untuk 16 elemen memerlukan 4 bit. Sebuah BCH mempunyai 4
bit biner untuk setiap tempat bilangan heksadesimal.
Contoh :

Untuk proses sebaliknya, setiap 4 bit dikonversi ke dalam bilangan heksadesimal.


Contoh :

 Jadi bentuk BCH diatas adalah bilangan = A618.


Sekian dan Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai