Anda di halaman 1dari 35

RANGKAIAN LOGIKA DIGITAL

2SKS Teori

Dedi Nurcipto,MT

Universitas Dian Nuswantoro


Semarang
Pengertian Sistem bilangan
2

Sistem bilangan yang umum dipakai adalah


sistem bilangan desimal.

Susunan dalam menentukan nilai suatu


bilangan berdasarkan basis

Sistem bilangan antara lain ?


Sistem bilangan

 sistem desimal
 biner
 hexadesimal dibagi berdasarkan basis yang digunakan
dalam penentuan nilai dari bilangan
 oktal tersebut.

 BCD
 Grey Code
 Exess-3 dan lain-lainnya
Sistem bilangan
Desimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9)

Biner (0,1)

Oktal (0,1,2,3,4,5,6,7)

Heksadesimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F)
Operasi bilangan
Add (+)

Subtract (-)

Multiply (x)

Divide (/)
Kode-kode digital

BCD (binary coded decimal)

Kode Gray

Kode Excess-3

Alfanumeris
BINER
 Sistem bilangan berbasiskan 2 (tiap bilangan
dalam sistem tersebut dikalikan dengan 2x),
terdiri dari angka 0 dan 1.
 Sistem Digital Adalah Sistem yang input dan
outputnya merupakan himpunan-himpunan
berhingga yang anggotanya berupa besaran
diskret.
 Dalam implementasinya besaran-besaran
tersebut disandikan menggunakan variabel-
variabel biner.
Bilangan Biner

Menghitung
secara biner:
Konversi Biner ke Desimal (1) 9

 Contoh: Konversikan 1101101 ke desimal.


Konversi Biner ke Desimal (2) 10

Konversi bilangan fraksional

Contoh: Konversikan bilangan 0.1011 ke


desimal.
11

Konversi Desimal ke Biner (2)


Metode Penjumlahan Berbobot
(…,64,32,16,8,4,2,1 setara dengan
…,2^6,2^5,2^4,2^3,2^2,2^1,2^0)
Contoh: 9 = 8 + 1 atau 9 = 23 + 20
Jadi 9 = 1 0 0 1b
Metode Division-by-2
merupakan metode yang sistematik
membagi dengan 2 secara berulang
contoh: Konversikan 12d ke biner.
12

Konversi Desimal ke Biner (2)


Metode Pembagian berulang
Operasi Aritmatika Biner (1)
13

Penjumlahan:
0 + 0 = 0 carry 0
0 + 1 = 1 carry 0
1 + 0 = 1 carry 0
1 + 1 = 0 carry 1
Pengurangan:
0 - 0 = 0
1 - 1 = 0
1 - 0 = 1
0 - 1 = 1 borrow 1
Operasi Aritmatika Biner (1)
14

Perkalian Biner:
0 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 0 = 0
1 x 1 = 1
Pembagian Biner
Seperti pembagian dalam bilangan desimal
(jarang digunakan).
Bilangan Biner Bertanda
15

Bit Tanda (sign bit):


bit paling kiri dalam bilangan biner
bertanda
‘0’ = positif, ‘1’ = negatif
Komplemen-1:
semua bit dikomplemenkan
Komplemen-2:
komplemen-1 + 1
16
OKTAL
Merupakan suatu sistem bilangan yang
berbasiskan 8 (tiap bilangan dalam sistem
tersebut dikalikan dengan 8x), terdiri dari
delapan angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Contoh penulisannya 568, 33478
17
Bilangan Oktal (1)
Konversi Oktal ke Desimal
18
Bilangan Oktal (2)
Konversi Desimal Ke Oktal
19
Bilangan Oktal (3)
Konversi Oktal ke Biner
octal digit 0 1 2 3 4 5 6 7
Binary 000 001 010 011 100 101 110 111
20
Bilangan Oktal (4)
Konversi Biner ke Oktal
Hexadecimal
21

Merupakan suatu sistem bilangan yang


berbasiskan 16 (tiap bilangan dalam sistem
tersebut dikalikan dengan 16x), terdiri dari
10 angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan
6 huruh yaitu A, B, C, D, E, F.
Contoh penulisannya 3EC16 ,1B16 , 23116,
22

Bilangan Heksadesimal (1)


Konversi Biner ke Heksa:
23

Bilangan Heksadesimal (2)


Konversi Heksa ke Biner
24

Bilangan Heksadesimal (3)


Konversi Heksa ke Desimal
25

Bilangan Heksadesimal (4)


Konversi Desimal ke Heksa
Binary Code Decimal 26

Merupakan format untuk merepresentasikan


bilangan desimal (integer) dengan empat bit
(satu nibble) untuk setiap angka
penyusunnya
Contoh : bilangan desimal 0,1,2,3, s.d. 9 =
0000, 0001, 0010, 0011, 0100, 0101, 0110,
0111, 1000 dan 1001
Tidak ada bilangan desimal lain selain 0-9
itu.
Kode-kode Bilangan (1)
27

BCD:
0 0000 – 5 0101
1 0001 – 6 0110
2 0010 – 7 0111
3 0011 – 8 1000
4 0100 – 9 1001
Gray Code
28

Merupakan sistem bilangan yang memliki


sistem mirip dengan biner hanya saja
dalam susunan bilangan ini yang boleh
berubah pada urutan selanjutnya hanya 1
angka. Misalnya 001 berikutnya 011
berikutnya 010 dan selanjutnya

Contoh urutan graycode 3 bit:


000, 001, 011, 010, 110, 100, 101, 111
(lihat perubahannya, hanya 1 bit yang
berubah setiap kalinya)
Mengubah Gray Code ke
29

desimal
Untuk bilangan gray code tidak memiliki aturan
cara konversi, yang perlu diingat adalah
kelanjutan dari bilangan yang satu ke bilangan
berikutnya hanya boleh berubah 1 angka.
Kode-kode Bilangan (2)
30

Gray
Excess-3 Code
31

Merupakan sistem bilangan yang secara


sederhana dapat diartikan sebagai
bilangan biner yang memiliki lebih tiga
angka dari bilangan biner biasa. Contohnya
0 = 011, 1 = 100, 2 = 101 dan seterusnya.
Mengubah bilangan Excess-3 ke
32

desimal
 Pengubahan bilangan ini sama dengan pengubahan
bilangan biner ke desimal hanya saja hasil bilangan
desimal yang nantinya didapat harus di kurangi 3 karena
sistem bilangan ini memiliki range 3 angka untuk setiap
urutan bilangan.
 Contohnya: 1000 = (1.23 + 0.22 + 0.21 + 0.20) - 3 = (8) - 3
=5
Note:
 Untuk mengubah sistem bilangan yang satu ke yang
lainnya dapat dilakukan dengan cara menkonversikan
bilangan tersebut ke bentuk desimal, agar proses lebih
mudah
Kode-kode Bilangan (3)
33

ASCII
Tugas 34

1. Nyatakanlah bilangan-bilangan desimal berikut dalam sistem bilangan: Biner,


Oktal dan Heksadesimal : a. 14 c. 92
b. 65 d. 187

2. Nyatakanlah bilangan desimal pada soal no.1 dalam kode-kode BCD 8421,
2421, 5421, Gray, dan Excess 3 :

3. Hitung hasil operasi aritmatika pada bilangan biner berikut :


a) 1010 + 1101
b) 1101 – 0010
c) 11011 + 01110
d) 11010 - 10010

4. Tentukanlah Komplemen 1 dan Komplemen 2 dari bilangan desimal berikut :


a. 27 b. 36 c. 71 d. 90
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai