KLS : KELAS:
X-TKJ
SISTEMBILANGA
N NO. : 01-B/DLE/2011
SISTEM BILANGAN
2. Bilangan Desimal
3. Bilangan Biner
Perlu diketahui bahwa pada rangkaian digital atau rangkaian logika sistem
operasinya menggunakan prinsip adanya dua kondisi yang pasti yaitu:
- Ya atau Tidak
- Bilangan hexadesimal: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
Seperti sudah dijelaskan diatas bahwa bobot bilangan dari suatu sistim
bilangan tergantung dari letak susunan digitnya atau disebut juga harga
tempat.
n 4 3 2 1
10 --------- 10 10 10 10 10
3 2 1 0
--------- 4 x 10 5 x 10 6 x 10 7x1
8 7 6 5 4 3 2 1 0
Biner 2 2 2 2 2 2 2 2 2
101 = 3 BIT
1101 = 4 BIT
11101 = 5 BIT
BILANGAN BINER BILANGAN
DESIMAL
0 0 0 0
0
0 0 0 1
1
0 0 1 0
2
0 0 1 1
3
0 1 0 0
4
0 1 0 1
5
0 1 1 0
6
0 1 1 1
7
1 0 0 0
8
1 0 0 1
9
1 0 1 0
10
1 0 0 1
11
1 1 0 0
12
1 1 0 1
13
1 1 1 0
14
1 1 1 1
15
Dari tabel diatas terlihat bahwa angka 1 bilangan biner akan bertambah
besar apabila bergeser kekiri. Dengan demikian digit paling kiri
merupakan angka satuan yang terbesar dan digit paling kanan
merupakan angka satuan terkecil.
Contoh soal:
Rubahlah bilangan biner (11101)2 menjadi bilangan desimal
Soal diatas dapat diselesaikan dengan 3 cara yaitu:
Cara pertama:
Biner 28 27 26 25 24 23 22 21 20
Biner 1 1 1 0 1
Cara kedua:
4 3 2 1 0
(11101)2 = (1x2 ) + (1x2 ) + (1x2 ) + (10x2 ) + (1x2 )
= 16+8+4+0+1
= (29)10
Cara ketiga:
1 1 1 0 1 (11101)10
1x2=2+1=3x2=6+1=7x2=14+0=14 x 2= 28+1= 29
(53)10=32+16+0+4+0+1
= 5 4 2 0
2 +2 +0+2 +0+2
=
1 10101 Jadi (53)10 =
(110101)2
Cara kedua:
Dengan membagi 2 terus menerus sampai sisanya menjadi 0 atau 1 dan
pembacaannya mulai dari bawah.
53/2 = 26 sisa 1
26/2 = 13 sisa 0
13/2 = 6 sisa 1
6/2 = 3 sisa 0
3/2 = 1 sisa 1
1/2 = 0 sisa 1
11 01 0 1
Dalam rangkaian logika selain bilangan desimal dan bilangan biner, kita
mengenal pula bilangan oktal. Bilangan oktal mempunyai 8 buah digit
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, radik bilangan oktal adalah 8. Dalam bilangan
oktal tidak angka 8 dan 9, angka selanjutnya setelah angka 7 adalah
angka 10, 11, 12 dan seterusnya. Agar lebih jelas perhatikan bilangan
oktal dibawah ini.
Sama halnya dengan bilangan biner dan bilangan desimal, bilangan oktal
mempunyai harga tempat seperti dibawah ini:
4 3 2 1 0
Oktal 8 8 8 8 8
Penyelesaian:
2 1 0
Oktal 8 8 8
Desimal 64 8 1
2 3 4 4 x 80 = 4 x 1 = 4
3 x 81 = 3 x 8 = 24
2 x 82 = 2 x 64 = 128
Jumlah = 156
Penyelesaian: angka 97 = 64 + 32 + 1
Oktal 82 81 80
Desimal 64 8 1
(97)10 = (141)8
678/8 = 84 sisa 6
84/8 = 10 sisa 4
10/8 = 1 sisa 2
Contoh:
biner Penyelesaian:
(65)8 6 = (110)2
5 = (101)2
3 2 1 0
Hexadesimal 16 16 16 16
Persamaan bilangan
(4)16 = (0100)2
(C)16 = (1100)2
Contoh:
Rubahlah bilangan biner (11010101)2 menjadi bilangan hexadesimal.
Penyelesaian:
Penyelesaian:
(B)16 = (1011)2
3 2 1 0
Hexadesimal 16 16 16 16
2 B
1 0
(2B)16 = (2x16 ) + (11x16 )
= 2x16 + 11x1
= 32+11
285 +
864
Penyelesaian: (345)8
(234)8 +
(612)8
Jumlah digit atau radix dari sistem bilangan hexadesimal adalah 16.
Dalam sistim bilangan hexadesimal selain terdapat angka-angka 0
sampai 9 juga terdapat huruf-huruf A sampai F yang berfungsi sebagai
pengganti bilangan 10 sampai 15. Angka tertinggi dari bilangan
hexadesimal adalah F atau 15.
Penjumlahan pada bilangan hexadesimal juga hampir sama dengan
sistem bilangan lainnya yaitu apabila hasil penjumlahan kolomnya
melebihi dari angka terbesar, maka hasilnya akan 0 dan angka 1 sebagai
pindahan keluaran (carry out) dipindahkan kekiri untuk ikut dijumlahkan
dengan penjumlahan berikutnya menjadi pindahan masukan (carry in).
Contoh:
Penyelesaian:
(879)16
(969)16 +
(12E3)16
Pada bagian b kita pinjam (borrow in) dari digit sebelah kiri.
Contoh:
Penyelesaian:
(1011)2
(0111)2 –
(0100)2
21. Aljabar Boolean
Pada aljabar Boolean jika kita melihat tanda + (plus), maka kita harus
ingat pada bentuk OR Gate dan bila melihat tanda . (kali) kita harus ingat
kepada bentuk AND Gate.
1. Hukum identitas
Boolean A+0=A
A+A=A
A+1=1
A+Ā=1
Fungsi AND dari aljabar Boolean
A.0=0
A.A=A
A.1=A
A.Ā=0
2. Hukum Komutatif
Pada fungi OR
A+B+C=C+B+A
Pada fungsi AND
A.B.C=C.B.A
3. Hukum Asosiatif
Pada fungsi OR
A+B+C=A+(B+C)
= B+(A+C)
= C+(A+B)
A.B.C=A.(B.C)
= B.(A.C)
= C.(A.B)
4. Hukum Distributif
A(B+C)=AB+AC
5. Hukum Absortif
A+A.B=A
= A.1
= A
6. Hukum Demorgan
A.B= A+ B
Morgan: A.B= A+ B
Misal A = 0 dan B =
1 0.1= 0+1
1= 1+0
1=1
Misal A = 1 dan B = 0
1.0= 1+0
1= 0+1
1=1
c. Rangkuman
1. Bilangan desimal ialah bilangan yang terdiri dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9. Dari deretan angka-angka diatas maka setelah angka 9 akan
terjadi angka-angka yang lebih besar seperti 10, 11, 12, 13 dan seterusnya.
e. Tes Formatif
1. Ubahlah bilangan biner (1111)2 menjadi bilangan desimal (.....)10
2. Ubahlah bilangan desimal (85)10 menjadi bilangan biner (.....)2
3. Ubahlah bilangan oktal (125)8 menjadi bilangan desimal (.....)10
4. Ubahlah bilangan desimal (76)10 menjadi bilangan oktal (.....)8
5. Ubahlah bilangan oktal (94)8 menjadi bilangan biner (.....)2
6. Ubahlah bilangan biner (111011011)2 menjadi bilangan oktal (.....)8
7. Ubahlah bilangan hexadesimal (A2B)16 menjadi bilangan biner (.....)2
8. Ubahlah bilangan biner (111101101010)2 menjadi bilangan hexadesimal
(.....)16
9. Ubahlah bilangan hexadesimal (3F5)16 menjadi bilangan desimal (.....)10
10. Ubahlah bilangan hexadesimal (8C)16 menjadi bilangan oktal (.....)8
11. Jumlahkan bilangan biner (110111)2 + (11001)2
12. Kurangkan bilangan biner (110111)2 – (11001)2
13. Jumlahkan bilangan oktal (123)8 + (456)8
14. Kurangkan bilangan oktal (456)8 - (123)8
15. Jumlahkan bilangan hexadesimal (465)16 + (231)16
f. Kunci Jawaban
g. Lembar Kerja
Judul: Membuktikan Hukum Distributif
Alat dan bahan:
1. Multimeter = 1 buah
2. Catu daya DC 5 V stabil = 1 buah
3. Breadboard (papan rangkaian) = 1 buah
4. Kabel-kabel penyambung = secukupnya
5. LED = 2 buah
6. IC gerbang OR = 1 buah
7. IC gerbang AND = 1 buah
Keselamatan Kerja:
1. Jangan meletakkan Multimeter (Ohm meter) ditepi meja agar tidak jatuh
2. Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter
dan ohm meter) mulailah dari batas ukur terbesar
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar
Langkah kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Buatlah rangkaian gerbang digital seperti gambar skema dibawah ini:
3. Buatlah tabel kebenaran dari rangkaian diatas
A B C B+C A(B + C)
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
4. Berilah catu daya 5 V pada rangkaian tersebut, amati nyalanya LED.
9. Dari langkah 2 s/d. langkah 9 apakah hasil output kedua rangkaian diatas
sama, sebab menurut hukum Distributif A(B + C) = AB + AC Buat
kesimpulan dari pengamatan saudara.
10.Kembalikan semua alat dan bahan.