Anda di halaman 1dari 33

Pengantar Sistem Digital

Andi Sofyan Anas


16.6.248
085338787782
andi_anas@ymail.com
KONTRAK KULIAH

Tugas + Quis : 45%


MID : 25%
UAS : 30%
• Kemampuan Umum Yang diharapkan :
• Setelah menyelesaikan materi dan kegiatan belajar,
kemampuan yang diharapkan dari mahasiswa adalah :
1. Memahami konsep sistem bilangan.
2. Memahami konsep aritmetik bilangan biner.
3. Memahami konsep Gerbang Logika
4. Memahami konsep Fungsi Boole.
5. Memahami konsep Komplemen.
6. Memahami konsep Metode Penyederhanaan Fungsi
Logika
• Materi Belajar :
1. Sistem bilangan : Sistem Bilangan Desimal, Sistem Bilangan
Biner, Sistem Bilangan Oktal, Sistem Bilangan Heksadesimal,
Mengubah Sistem Bilangan.
2. Aritmetika Biner : Penambahan Biner, Pengurangan Biner,
Perkalian Biner, Pembagian Biner.
3. Gerbang Logika : Gerbang Logika AND, Gerbang Logika OR,
Gerbang Logika NOT (Inverter), Gerbang Logika NAND
(Gerbang Universal), Gerbang Logika NOR, Gerbang Logika XOR
(Exclusive OR), Gerbang Logika XNOR.
4. Fungsi Boole : Aljabar Boole, Tabel Kebenaran
5. Komplemen : Komplemen 1, Komplemen 2.
6. Metode Penyederhanaan Fungsi Logika
Sistem Bilangan
Materi
1. Sistem Bilangan Desimal
2. Sistem Bilangan Biner
3. Sistem Bilangan Oktal
4. Sistem Bilangan Heksadesimal
5. Mengubah Sistem Bilangan
Basis atau radik
• Ada bermacam-macam sistem bilangan.
Masing-masing sistem bilangan tersebut
dibatasi oleh apa yang dinamakan radik atau
basis yaitu: banyaknya angka atau “digit” yang
digunakan.
• Misalnya sistem bilangan desimal mempunyai
10 digit yaitu : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Sehingga bilangan desimal adalah bilangan yang
mempunyai radik r=10
• Bilangan oktal, r = 8
0,1,2,3,4,5,6,7
• Bilangan biner, r = 2
0,1
• Bilangan heksadesimal, r = 16
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f
Bobot BiLangan
• Bobot bilangan tergantung radik dan susunan digitnya
• Misalnya bilangan desimal 256 atau ditulis (256) 10
mempunyai bobot bilangan sbb
6 : menunjukkan harga satuan (= 6)
5 : menunjukan harga puluhan (= 50)
2 : menunjukkan harga ratusan (=200)
Sehingga
(256)10 = (6 x 10^0)+(5 x 10^1)+(2x10^2)
= 6+50+200
= 256
• Bila dari persamaan bobot bilangan desimal
tersebut angka atau digitnya diberi nama : d
Dihitung dari angka satuan, digit kesatu = d0
digit kedua = d1
digit ketiga = d2
Basis atau radik = r
Bilangan (256)10 = N , maka akan didapat rumus
N r  d 0 r 0
 d1r  d 2r  ..........
1 2
Bilangan Oktal
• Menggunakan 8 digit = 0,1,2,3,4,5,6,7
• r=8
• Bilangan oktal (74)8 = (…)10
N r  d 0 r 0  d1r 1  d 2r 2  ..........

• (74)8 = (4 x 8^0) + (7 x 8^1)


= 4 + 56
= (60)10
(523)8 = (....)10
soal
1. (762)8 = (...)10
2. (56)8 = (...)10
3. (1234)8 = (...)10
4. (235)8 = (...)10
5. (246)8 = (...)10
6. (231)8 = (...)10
7. (234)8 = (...) 10
8. (111)8=(...)10
Bilangan Heksadesimal
• Bilangan heksadesimal r=16

• 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F

• Huruf A sd F menggantikan angka 10 sd 15 mulai dari digit ke 11 sd 16

Contoh soal

(2A3)16 = (….)10

N r  d 0 r 0  d1r 1  d 2r 2  ..........

(2A3)16 = (3 x 16^0) + (A x 16^1) + (2 x 16^2)

= (3 x 1) + (10 x 16) + (2 x 256)

= 3 + 160 + 512

= (675)10
soal
1. (234)16 = ()10
2. (145A)16 = ()10
3. (25D4)16= ()10
4. (ADE)16 = ()10
5. (4AB1)16 = ()10
6. (8A71)16=(..)10
7. (A2E)16 = (..)10
8. (98AC)16=(..)10
9. (AE3)16 = (…)10
10. (1867F)16 = (..)10
11. (71CB)16=(..)
Bilangan Biner
• Bilangan biner hanya mempunyai dua digit
saja yaitu 0 dan 1
• r=2
• Keuntungannya dua digit tersebut dapat
diwakili oleh tegangan elektris
• 0 = tidak ada tegangan sama sekali sd 2,4 Volt
• 1 = 2,4 sd 5 Volt
Bilangan desimal Bilangan Biner
Tabel 0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
10 1010
11 1011
12 1100
13 1101
14 1110
15 1111
• Dari tabel terlihat nilai digit 1 bertambah besar ketika
bergeser kekiri, dan bertambah kecil ketika bergeser ke
kanan
• Digit yang paling kanan disebut Least Significant digit
LSD (digit paling kecil) = LSB
• Digit yang paling kiri disebut Most Significant Digit
(MSD) (digit paling besar) = MSB
Contoh.
MSB ------------ 1001----------- LSB
Contoh Soal

(1011)2 = (….)10
N r  d 0 r 0  d1r 1  d 2r 2  ..........

(1011)2 = (1x2^0) + (1x2^1) + (0x2^2) + (1x2^3)


=1+2+0+8
= 11
Soal
1. (10011)2 = (….)10
2. (11001)2 = (…..)10
3. (11111)2 = (…...)10
4. (1010101)2 = (….)10
5. (101101)2 = (…..)10
Mengubah Bilangan Desimal menjadi
bilangan Radik lain
• Bilangan desimal menjadi bilangan oktal
Contoh soal :
(1675)10 = (……)8
1675 : 8 = 209sisa : 3 (LSB)
209: 8 = 26 sisa : 1
210: 8 = 3 sisa : 2
(1675)10 = ( 3213) 8
Mengubah bilangan desimal menjadi heksa
desimal
• Buatlah sandi heksadesimal dari bilangan
desimal (6699)10
6699 : 16 = 418 sisa 11 = B (LSB)
418 : 16 = 26 sisa 2
26 : 16 = 1 sisa 10 = A

(6699)10 = (1A2B)16
Mengubah desimal menjadi biner
• Buatlah bilangan biner dari (35)10
35 : 2 = 17 sisa 1 (LSB)
17 : 2 = 8 sisa 1
8 : 2 = 4 sisa 0
4 : 2 = 2 sisa 0
2 : 2 = 1 sisa 0
(35)10 = (100011)2
Rumus 2ⁿ
Mengubah bilangan desimal dapat dilakukan
menguraikan bilangan desimal menjadi
beberapa bilangan yang merupakan kelipatan
2⁰,2ˡ,… dst

Bit 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Bobot
bilangan
256 128 64 32 16 8 4 2 1
2^3 2^2 2^1 2⁰
example
35 = 32 + 2 +1
Dari penguraian tsb terlihat bahwa yg berisi digit
1 adalah bit nomer 6, nomer 2 dan nomer
1,sedangkan bit lain bernilai 0
Jadi (35)10 = (100011)2
Soal

1. (145)10 = (….)2
2. (451)10 = (….)2
3. (282)10 = (…..)2
4. (234)10 = (…..)2
5. (132)10 = (….)2
Mengubah bilangan biner ke bilangan
oktal
Pada umum untuk merubah bilangan dari
radik satu ke radik lainnya dapat dilakukan
dengan merubah dahulu ke dalam bilangan
desimalnya.tetapi untuk merubah biner ke
oktal dapat dilakukan dengan pengubahan
langsung dgn cara mengelompokkan bit-bit
bilangan biner tersebut tiga-tiga bit mulai dari
LSBnya
Ex.

Hitunglah nilai oktal dari

11010111 =
LSB
Jika dikelompokkan tiga-tiga dari LSB maka:
11 010 111
3 2 7 = (327)8
Soal
1. (1110010)2 = (…)8
2. (11000110)2 = (…)8
3. (1101)2 = (….)8
4. (111111)2 = (…)8
5. (100001)2 =(…)8
Mengubah bialngan biner menjadi bilangan
heksadesimal

Ubahlah (1011100111)2 menjadi heksadesimal


Kelompokkan menjadi empat-empat bit mulai
dari LSB
10 1110 0111 =
LSB
2 14=E 7 = 2E7
Mengubah bilangan heksadesimal menjadi
bilangan biner
• Ubahlah (493)16 menjadi bilangan biner

4 9 3
100 1001 0011

(493)16 = (10010010011)2

sssssssssss9 3
Bilangan pecahan
• Bilangan pecahan (0.75)10, bobotnya adalah :
0.75 = 75/100
= 7/10 + 5/100
= ( 7 x 10 ^-1) + (5 x 10^-2)
Bila digit 7 diganti dengan : d-1, digit 5 diganti d-2
dan radik r = 10, maka didapat rumus bobot
bilangan pecahan:
Soal
1. (35,27)8 = (3 x 8^1) + (5x8^0) + (2x8^-1)+(7x8^-2)
2. (4,3)12 = (4x12^0) + (3x12^-1)
3. (7,BC)16 = (7x16^0) + (Bx16^-1) + (Cx16^-2)
4. (111,11)2 = (1x2^2)+(1x2^1) + (1x2^0) + (1x2^-1)
+ (1x2^-2)
Pengubahan bilangan desimal yang mengandung pecahan
ke bilangan biner,misalnya dari bilangan desimal 23.375

Dipisahkan bagian yang utuh dan bagian yang pecahan


Bagian yg Utuh Bagian Pecahan
23 : 2 = 11 sisa 1 0,375 x 2 = 0,750
11 : 2 = 5 sisa 1 0,750 x 2 = 1,500
5 : 2 = 2 sisa 1 0,500 x 2 = 1,000
6 : 2 = 1 sisa 0 LSB
(MSB)
Setelah disusun dari MSB ke LSB, hasilnya :
23,375 = (10111,011)

Anda mungkin juga menyukai