Sistem bilangan yang sangat familier dan populer adalah sistem bilangan desimal. Simbol
bilangan dasar desimal dinyatakan dengan : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Jumlah bilangan dasar
(basis) desimal ada 10. Bilangan dasar ini dinyatakan base atau radix. Sebagai contoh 2011,11.
Bilangan bulatnya adalah 2011, dinyatakan bagian integer. untuk bilangan dibelakang koma
yaitu 0,11 disebut bagian fractional. Sistem bilangan dasar yang lain adalah : biner (binary),
oktaf (octal), dan heksadesimal (hexadecimal).
Dalam bab 1 ini akan dibahas sistem bilangan: desimal, biner, oktaf dan heksadesimal.
1. Sistem Bilangan
Secara umum sistem bilangan memiliki operasi ilmu hitung (arithmetic) seperti penambahan,
perkalian dan sebagainya. Aturan untuk membentuk suatu bilangan dasar dapat dinyatakan
dengan aturan sebagai berikut :
1 2 (1).
1 2 1 0 ,
(N)b =
Bagian bulat Bagian pecahan
Radix dengan tanda koma atau titik
Keterangan :
N = bilangan
b = radix/basis dari sistem bilangan
n = bilangan bagian bulat
m = bilangan bagian pecahan
dn-1 = bilangan terbesar (most significant digit atau msd)
d-m = bilangan terkecil (least significant digit atau lsd)
dan 0 di b 1 atau 0 d -f b 1
2. Bilangan Desimal.
Sistem bilangan desimal memiliki basis (radix) 10. Posisi setiap digit pada bilangan
desimal memiliki bobot yang berbeda.
Contoh 1.1.
Bilangan desimal 2011. Bilangan 2011 ini merupakan jumlah dari setiap digit, yang
ditunjukkan dengan posisi sebagai berikut.
2011 = (2 x 103) + (0 x 102) + (1 x 101) + (1 x 100)
= 2000 + 0 + 10 + 1
= 2000 + 10 + 1
Contoh 1.2.
Bilangan desimal 789,342
Digit bilangan 7 memiliki bobot ratusan (100 atau 102), digit bilangan 8 memiliki bobot
puluhan (10 atau 101), digit bilangan 9 memiliki bobot satuan (100).
Bilangan dibelakang koma adalah bilangan desimal pecahan.
Digit bilangan 3 memiliki bobot 0,1 atau 10-1, pecahan digit 4 bobotnya 0,01 atau 10-2,
dan digit bilangan 2 memiliki bobot 0,001 atau 10-3.
789,342 = (7 x 102) + (8 x 101) + (9 x 100) + (3 x 10-1) + (4 x 10-2) + (2 x 10-3)
= (7 x 100) + (8 x 10) + (9 x 1 ) + (3 x 0,1) + (4 x 0,01) + (2 x 0,001)
= 700 + 80 + 9 + 0,3 + 0,04 + 0,002
3. Bilangan Biner.
Sistem bilangan biner memiliki basis (radix) 2 Simbol bilangan biner hanya 0 dan 1.
Setiap posisi suatu bilangan biner memiliki bobot yang berbeda. Bilangan biner yang berada
paling kiri dinyatakan dengan most significant bit (MSB) atau bobot nilai yang paling besar.
Bilangan biner yang posisinya paling kanan dinyatakan dengan least significant bit (LSB) ini
memiliki bobot nilai paling kecil. Dalam bilangan biner pecahan selanjutnya digunakan dengan
tanda titik (point). Hal tersebut untuk memisahkan bagian yang bulat dengan bagian pecahan.
Kesamaan bilangan desimal dengan bilangan biner dapat dilihat pada Tabel 2.
Contoh 1.4
Bilangan (23)10 diubah menjadi bilangan berbasis 2 atau bilangan biner.
Solusinya.
23
= 11, sisa 1
2
11
= 5, sisa 1
2
5
= 2, sisa 1
2
2
= 1, sisa 0
2
1
= 0, sisa 1
2
MSB LSB
(23)10 = 1 0 1 1 1
Contoh 1.5
Bilangan (0,125)10 diubah ke bilangan berbasis 2 atau bilangan biner.
Solusinya
0,125 0,250 0,500
x2 x2 x2
0,250 0, 500 1,000
Contoh 1.6
Bilangan desimal berikut , selesaikan menjadi bilangan biner.
a. 21,25 b. 11,875 c. 0,625
Penyelesaian.
a. Bilangan bulat (21)10
Hasil bagi Sisa
21
= 10 1
2
10
= 5 0
2
5
= 2 1
2
2
= 1 0
2
1
= 0 1
2
MSB 1 0 1 0 1 LSB
dari hasil tersebut bilangan biner dapat ditulis sesuai dengan arah anak panah yaitu
(10101)2 atau (21)10 = (10101)2.
Contoh 1.8
Pastikan bilangan desimal dari bilangan biner berikut :
a. 101.011 ; b. 1101.1011 ;
c. 0.11001 ; d. 11.11011
Solusi.
a. (101.011)2 = 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 + 0 x 2-1 + 1 x 2-2 + 1 x 2-3
= 4 + 0 + 1 + 0 + 0,25 + 0,125
= 5,375
Bilangan biner 101.011 = 5,375 bialngan desimal.
b. (1101.1011)2 = 1 x 23 + 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 + 1 x 2-1 + 0 x 2-2 + 1 x 2-3 + 1 x 2-4
= 8 + 4 + 0 + 1 + 0,5 + 0 + 0,125 + 0,0625
= 13,6875
Jadi (1101.1011)2 = (13,6875)10
c. (0.11001)2 = 1 x 2-` + 1 x 2-2 + 0 x 2-3 + 0 x 2-4 + 1 x 2-5
= 0,5 + 0,25 + 0 + 0 + 0,03125
= 0,78125
Bilangan biner 0.11001 = 0,78125 bilangan decimal
d. (11.11011)2 = 1 x 21 + 1 x 20 + 1 x 2-1 + 1 x 2-2 + 0 x 2 -3 + 1 x 2-4 + 1 x 2-5
= 2 + 1 + 0,5 + 0,25 + 0 + 0,0625 + 0,03125
= 3,84375
Jadi bilangan biner 11.11011 sama dengan (3,84375)10
1001100010 001100100
Dari contoh-contoh tersebut, dapat diamati bahwa untuk jumlah bilangan bit = n, maka
bilangan positip maximum dinyatakan dengan komplemen 1 adalah ( 2n-1 1) dan untuk
bilangan negatip maximumnya adalah - ( 2n-1 1).
Komplemen 1 100100101
komplemen 2 +1
100100110 hasil komplemen 2
b. Bilangan 001010101
Komplemen 1 110101010
komplemen 2 +1
110101011 hasil komplemen 2
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1+1=0 carry 1
1 1 1 1 1 1 carry
c. 0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 1
1 1 1 0 0 1 0 1
1 1 1 0 0 1 1 1 1
Tabel 4.
0-0=0
1-1=0
1-0=1
10 - 1 = 0 borrow 1
Contoh 1.13a.
Selesaikan pengurangan/penjumlahan bilangan berikut dalam bentuk bilangan biner
dengan 8 bit:
1). (8 - 5)10
2). (13 - 8)10
3). ( 24 19))10
4). (- 13 + 8 )10
Penyelesaian.
1).. 8, Komplemen 2 dari + 8 = 00001000
(5 )10 = 00000101
komplemen 1 = 11111010
komplemen 2 = +1
11111011
8 = 00001000
-5 = 11111011
+3 1 00000011 MSB 1 tidak diperhatikan, jadi hasil pengurangan = ( +3 )10
2). 13 Komplemen 2 dari + 13 = 00001101
(-8) (8)10 = 00001000
komplemen 1 = 11110111
komplemen 2 = +1
11111000
jadi, 13 = 00001101
-8 = 11111000
+5 1 00000101 = (+5)10
3). (- 24)10 (24)10 = 00011000
komplemen 1 = 11100111
komplemen 2 = + 1
11101000
(-19)10 (19)10 = 00010011
komplemen 1 = 11101100
komplemen 2 +1
11101101
jadi ,
- 24 = 11101000
- 19 = 11101101
111010101 = (-128 + 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 1) = ( -43)10
Contoh : 1-13c. Jumlahkan bilangan 23 dengan bilangan 48. Gunakan dengan sistem biner.
Jawab :
+ 23 = 0 0010111
- 48 = 1 1010000
- 25 = 1 1100111 ; bila dikomplemen 2, menghasilkan :
1 0011001 ; = (-25)10
Tabel 5
0x0=0
0x1=0
1x0=0
1x1=1
Contoh 1.14
Selesaikan perkalian bilangan biner dari soal berikut.
a. 100 x 100
b. 101 x 11
c. 111 x 11
d. 1010 x 10
Solusi.
a. 100 b. 101
x 100 x 11
000 101
000 101
100 1111
10000
c. 111 d. 1010
x 11 x 10
111 0000
111 1010
10101 10100
Soal latihan.
1. 101 x 111
2. 110 x 1001
3. 1011 x 101
4. 1101 x 110
101 1001
c. 11 ) 1111 d. 100 ) 100100
11 100
11 100
11 100
0 0
8. Sistem bilangan oktal.
Sistem bilangan memiliki dasar (radix) sejumlah 8. Simbol bilangan oktal adalah 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, dan 7. Sistem bilangan octal seperti sistem bilangan desimal dan bilangan biner yang
memiliki bilangan bulat dan pecahan. Hitungan diatas bilangan 7 dimulai dengan 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
Contoh 1.16 Ubahlah bilangan oktal berikut ini menjadi bilangan desimal.
a. (3423)8
b. (2011)8
c. (564.5104)8
Solusi.
Dengan menggunakan bobot seperti pada Tabel 1. dapat diselesaikan.
a. (3423)8 = 3 x 83 + 4 x 82 + 2 x 81 + 3 x 80
= 3 x 512 + 4 x 64 + 2 x 8 + 8 x 1
= 1536 + 256 + 16 + 8
= (1816)10
b. (2011)8 = 2 x 83 + 0 x 82 + 1 x 81 + 1 x 80
= 2 x 512 + 0 + 8 + 1
= (1033)10
c. (564.5104)8 = 5 x 82 + 6 x 81 + 4 x 80 + 5 x 8-1 + 1x 8-2 + 0 x 8-3 + 4 x 8-4
5 1 4
= 5 x 64 + 6 x 8 + 4 x 1 + 8 + 16 + 0 + 4096
= 320 + 48 + 4 + 0,625 + 0,0625 + 0,0009766
= (372, 6884766)10
8.2 Pengubahan bilangan desimal ke bilangan oktal.
Konversi dari bilangan desimal menjadi bilangan oktal (base 10 ke base 8), seperti
prosedur konversi dari bilangan desimal ke bilangan biner (dari base 10 ke base 2). Karena
bilangan oktal memiliki base 8, maka bilangan 8 sebagai pembaginya.
Solusi.
Dengan menggunakan prosedur seperti mengubah bilangan desimal menjadi bilangan biner,
maka contoh soal 1.16 dapat diselesaikan sebagai berikut.
34
= 4 2
8
4
= 0 4
8
4 2 2
jadi (274)10 = (422)8
0, 6875 0, 5000
8 8
5, 5000 4, 0000
5 4
jadi (0,6875)10 = (0.54)8
cbilangan desimal ini terdiri dari bilangan bulat 2012 dan bilangan pecahan. 0,87.
(2012,875)10 5.
Bilangan desimal bulat diselesaikan seperti jawaban 1.16 a, maka
Hasil bagi sisa
2012
= 251 5
8
251
= 31 3
8
31
= 3 7
8
3
= 0 3
8
3 7 3 5
jadi bilangan desimal bulat (2012)10 = (3735)8
Bilangan pecahan (0,875)10 diselesaikan seperti contoh 1.16 b, maka
0,875
8
7,000 jadi bilangan decimal (0,875)10 = (0.7)8
dengan demikian (2012)10 = (3735.7)8
Bilangan oktal dapat diubah menjadi bilangan biner dengan membuat grup (kelompok). Setiap
digit bilangan oktal dibuat kelompok 3 bit bilangan biner dan diawali dari LSB selanjutnya ke
MSB untuk bilangan bulat. Pada bilangan pecahan diawali setelah tanda titik (point).
Solusi :
a. (1110101)2 = 001 110 101
= 1 6 5
Jadi (1110101)2 = (165)8
b. (1010111.110001111001)2 = 001 010 111. 110 001 111 001
= 1 2 7 . 6 1 7 1
jadi (1010111.110001111001)2 = (127.6171)8
c. (101101110.011010100)2 = 101 101 110. 011 010 100
= 5 5 6 . 3 2 4
jadi (101101110.011010100)2 = (556.324)8
Tabel 7 terlihat bahwa ada 16 kombinasi untuk bilangan biner. Setiap satu set 4 bilangan biner
dapat dimasukkan ke komputer dalam bentuk digit hexadesimal.
Contoh 1. 19
Dengan menggunakan persamaan 2.1 ubahlah bilangan hexadesimal berikut ini, menjadi
bilangan desismal.
a. (2AE.4C)16 ; b. (45F.A8)16 ;c. (2011.8F)16
Solusi.
a. (2AE.4C)16 = 2 x 162 + 10 x 161 + 14 x 160 + 4 x 16-1 + 12 x 16-2
4 12
= 2 x 256 + 10 x 16 + 14 x 1 + 16 + 162
= 512 + 160 + 14 + 0,25 + 0,046875
= 686,296875
jadi (2AE.4C)16 = (686,296875)10
Contoh 1. 20
Ubahlah bilangan desimal berikut ini menjadi bilangan hexadesimal.
a. (91)10
b. (975,125)10
c. (2012,625)10
Solusi
b. Bilangan bulat
hasil bagi sisa
975
60 15
16
60
3 12
16
3
0 3
16
3 C F bilangan bulat (975)10 = (3CF)16
bilangan pecahan
0,125
x 16
750
125
2,000 bilangan pecahan (0,125)10 = (0.2)16
dengan demikian bilangan (975,125)10 = (3CF.2)16
c. Bilangan bulat
hasil bagi sisa
2012
125 12
16
125
7 13
16
7
0 7
16
7 D C bilangan (2012)10 = (7DC)16
bilangan pecahan
0,625
x 16
3750
625
10,000 A , bilangan pecahan (0,625)10 = (0.A)16
dengan demikian bilangan (2012,625)10 = (7DC.A)16
Contoh 1. 21
Ubahlah bilangan biner berikut menjadi bilangan hexadecimal.
a. 1101011011 b. 0.001111010110
Jawab.
a. (1101011011)2 = 0011 0101 1011
3
5 13
jadi (1101011011)2 = (35B)16
= 0. 3 13 6
jadi (0.001111010110) = (0.3D6)16
Dari contoh 1. 21 tersebut dapat diamati bahwa setiap kelompok 4 bit bilangan biner dapat
dilengkapi dengan angka 0 (nol) pada kelompok pertama (most significant digit atau MSD)
untuk bilangan bulat. Pada bagian bilangan pecahan dapat dilengkapi angka 0 (nol) yang
terakhir (least significant digit atau LSD)
= 0. 3 3 0 4 7 4
jadi (0.AC4F)16 = (0.330474)2
Tabel 8.
Desimal 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
BCD 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001
Kode 8421 adalah tipe dari kode BCD. Biner Code decimal (BCD) dimaksudkan setiap digit
desimal 0 sampai dengan 9 dinyatakan dengan kode biner 4 bit. Bobot dari kode 8421 adalah 23,
22, 21, 20. Sangat sederhana untuk menyatakan suatu bilangan desimal dalam bentuk BCD, yaitu
setiap digit bilangan desimal disamakan dengan kode biner 4 bit.
Contoh 1. 23 Ubahlah bilangan decimal berikut ini menjadi BCD
a. 47
b. 89
c. 165
d. 3237
Solusi.
a. 4 7 b. 8 9
c. 1 6 5 d. 3 2 3 7
a.1. Jumlah bilangan desimal sama dengan 9 atau lebih kecil dari 9.
Contoh: Jumlahkan bilangan berikut dalam bentuk BCD
a. 3 + 5
b. 4 + 3
c. 2 + 7
Solusi :
a. 3 bentuk BCD 0011 b. 4 BCD 0100 c. 2 BCD 0010
+ 5 bentuk BCD 0101+ + 3 BCD 0101 + + 7 BCD 0111 +
8 bentuk BCD 1000 7 BCD 0111 9 BCD 1001
Contoh a. 23 + 35
b. 55 + 24
Solusi :
a. 23 BCD 0010 0011 b. 55 BCD 0101 0101
+ 35 BCD 0011 0101 + 24 BCD 0010 0100
58 BCD 0101 1000 79 BCD 0111 1001
1 0 1 1 1 Gray
Jadi Bilangan biner 11010 = 10111 kode Gray.
Cara mengubah kode Gray menjadi kode biner adalah sebagai berikut.
Kode Gray : 11010110
1 1 0 1 0 1 1 0
+ + + + + + +
1 0 0 1 1 0 1 1