Anda di halaman 1dari 13

Bilangan Desimal

 Bilangan Desimal terdiri atas 10 angka atau lambang,yaitu


D = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
 Sistem bilangan desimal disebut juga sistem bilangan basis 10 karena
mempunyai 10 digit
 Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya tambahan subskrip des atau 10 di
akhir suatu bilangan
Contoh: 357des = 35710 = 357

Bilangan Bulat Desimal


 Representasi bilangan bulat desimal m digit : (dm-1, … di, … , d1, d0)
dengan di € D
 Sehingga suatu bilangan desimal m digit akan mempunyai nilai:
 Contoh: Bilangan 357
Digit 3 = 3x100 = 300 (Most Significant Digit, MSD) Digit 5 = 5x10 = 50
Digit 7 = 7x1 = 7 (Least Significant Digit, LSD)
Jumlah = 357

Bilangan Pecahan Desimal


 Representasi Bilangan Pecahan Desimal: (dm-1, … di, … , d1, d0, d-1, ... ,
dn) dengan di € D
 Sehingga suatu bilangan desimal pecahan akan mempunyai nilai:
 Contoh: Bilangan 245,21
 Koma desimal memisahkan pangkat positif dengan pangkat negatifnya.
Bilangan 245,21 berarti
(2 X 10+2) + (4 X 10+1) + (5 X 100) + (2 X 10-1) + (1 X 10-2)

Bilangan Biner
 Digit bilangan biner disebut binary digit atau bit. Empat bit
dinamakan nibble. Delapan bit dinamakan byte. Sejumlah bit yang terdiri
dari karakter berupa huruf, angka atau lambang khusus dinamakan word.
 Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan basis dua. Pada sistem
bilangan ini hanya dikenal dua lambang, yaitu:
B = 0, 1.
 Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin atau 2 di
akhir suatu bilangan
Contoh: 1010011bin = 10100112.
Bilangan Bulat Biner
 Representasi bilangan biner bulat m bit adalah sebagai berikut,
(bm-1, … bi, … , b1, b0) dengan bi € B
 Sehingga suatu bilangan biner m bit akan mempunyai nilai:
 Bit paling kiri dari suatu bilangan biner disebut bit paling berarti (Most
Significant Bit, MSB), sedangkan bit paling kanan disebut bit paling tidak
berarti (Least Significant Bit, LSB)

Contoh : 101 = 1x22 + 0x21 + 1x20 = 4 + 0 + 1 = 5

Bilangan Pecahan Biner


 Representasi bilangan biner pecahan: (dm-1, … di, … , d1, d0, d-1, ... , dn)
dengan di € B
 Sehingga suatu bilangan biner pecahan akan mempunyai nilai:
Contoh :
101,01 = 1x22 + 0x21 + 1x20 + 0x2-1 + 1x2-2 = 4 + 0 + 1 + 0 + 0,25 = 5,25

Konversi Bilangan Biner Ke Desimal


 Contoh Bilangan Bulat:
1010011 =1 X 26 + 0 X 25 + 1 X 24 + 0 X 23 + 0 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20
= 64 + 0 + 16 + 0 + 0 + 2 + 1
= 83des

Contoh Bilangan Pecahan:


111,01 = 1 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20 + 0 X 2-1 + 1 X 2-2
= 4 + 2 + 1 + 0 + 0,25
= 7,25des

Konversi Bilangan Bulat Desimal Ke Biner


 Konversi bilangan bulat desimal ke biner dilakukan dengan membagi secara
berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 2. Sisa setiap pembagian
merupakan bit yang didapat
Contoh: Konversi 625des ke biner
625 / 2 = 312 sisa 1 (LSB)
312 / 2 = 156 0
156 / 2 = 78 0
78 / 2 = 39 0
39 / 2 = 19 1
19 / 2 = 9 1
9/2=41
4/2=20
2/2=10
1 / 2 = 0 1 (MSB)
Jadi 625des = 1001110001bin

Konversi Bilangan Pecahan Desimal Ke Biner


 Caranya : Kalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 2. Bagian
pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan dengan 2. Langkah ini diulang
hingga didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian
merupakan bit yang didapat
Contoh: Konversi 0,75 des ke Biner
0,75 X 2 = 1,50 sisa 1 (MSB)
0,50 X 2 = 1,00 1
0 X 2 = 0,00 0 (LSB)
Jadi 0,75des = 0,110bin

Bilangan Bulat Oktal


 Representasi suatu bilangan oktal bulat m digit adalah sebagai berikut,
(om-1, … oi, … , o1, o0) dengan oi  O
Sehingga suatu bilangan oktal bulat m digit akan mempunyai nilai:

Bilangan Pecahan Oktal


 Representasi bilangan pecahan oktal :
(om-1, … oi, … , o1, o0, o-1, ... , on) dengan oi  O
Sehingga suatu bilangan oktal pecahan akan mempunyai nilai:

Konversi Bilangan Oktal ke Desimal


 Contoh bilangan bulat:
1161okt = 625des
1161okt Berarti :
= 1 X 83 + 1 X 82 + 6 X 81 + 1 X 80
= 512+64+48+1
= 625des

Contoh bilangan pecahan:


13,6okt = 11,75des
13,6okt Berarti :
= 1 X 81 + 3 X 80 + 6 X 8-1
= 8 + 3 + 0,75
= 11,75des

Konversi Bilangan Desimal ke Oktal


Contoh Bilangan Bulat :
625des = 1161okt
625 / 8 = 78 sisa 1 (LSB)
78 / 8 = 9 6
9/8=11
1 / 8 = 0 1 (MSB)

Contoh Bilangan Pecahan :


0,1des = 0,063….okt
0,1 X 8 = 0,8 sisa 0 (MSB)
0,8 X 8 = 6,4 6
0,4 X 8 = 3,2 3 (LSB)

Konversi Bilangan Oktal ke Biner


 Konversi bilangan oktal ke biner lebih mudah dibandingkan dengan
konversi bilangan oktal ke desimal. Satu digit oktal dikonversi ke 3 bit biner
Contoh: 1161okt = 001001110001bin
1161
001 001 110 001
Contoh: 0,063okt = 0,000110011bin
063
000 110 011

Konversi Bilangan Biner ke Oktal


 Contoh Bilangan Bulat:
1001110001bin = 1161okt
001 001 110 001
1161

Contoh Bilangan Pecahan:


0,000110011bin = 0,063okt
000 110 011
063
Bilangan Heksadesimal
 Merupakan sistem bilangan basis enam belas. Penerapan format
heksadesimal banyak digunakan pada penyajian lokasi memori, penyajian
isi memori, kode instruksi dan kode yang merepresentasikan alfanumerik
dan karakter nonnumerik.
 Pada sistem bilangan ini terdapat enam belas lambang, yaitu:
H = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
 Ciri bilangan heksadesimal adalah adanya tambahan subskrip heks atau 16
di akhir suatu bilangan. Contoh: 271heks = 27116

Bilangan Bulat Heksadesimal


 Representasi suatu bilangan heksadesimal bulat adalah sebagai berikut,
(hm-1, … hi, … , h1, h0) dengan hi € H
 Sehingga suatu bilangan heksadesimal m digit akan mempunyai nilai:

Bilangan Pecahan Heksadesmial


 Untuk bilangan heksadesimal pecahan, representasi nilainya menjadi
sebagai berikut,
(hm-1, … hi, … , h1, h0, h-1, ... , hn) dengan hi € H
 Sehingga suatu bilangan heksadesimal pecahan akan mempunyai nilai:

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Desimal


 271heks = 625des
271heks
= 2 X 162 + 7 X 161 + 1 X 160
= 512 + 112 + 1
= 625des
0,Cheks = 0,75des
0,C heks
= 0 X 160 + 12 X 16-1
= 0 + 0,75
= 0,75des

Konversi Bilangan Bulat Desimal ke Heksadesimal


 Konversi bilangan bulat desimal ke heksadesimal dilakukan dengan
membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 16. Sisa
setiap pembagian merupakan digit heksadesimal yang didapat.
 Contoh: Konversi 625des ke Heksadesimal
625 / 16 = 39 sisa 1 (LSB)
39 / 16 = 2 7
2 / 16 = 0 2 (MSB)
Jadi 625des = 271heks

Konversi Bilangan Pecahan Desimal ke Heksadesimal


Konversi bilangan pecahan desimal ke heksadesimal dilakukan dengan cara
mengalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 16. Bagian pecahan dari
hasil perkalian ini dikalikan dengan 16. Langkah ini diulang hingga didapat
hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan digit yang
didapat.
 Contoh: 0,75des = 0,Cheks
0,75 X 16 = C
 Contoh: 0,1des = 0,19 ...... heks
0,10 X 16 = 1,6 sisa 1 (MSB)
0,60 X 16 = 9,6 9
dst…. (LSB)
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner
Konversi bilangan heksadesimal ke biner lebih mudah dibandingkan
konversi bilangan heksadesimal ke desimal. Satu digit heksadesimal
dikonversi ke 4 bit biner.
 Contoh Bilangan Bulat:
271heks = 1001110001bin
271
0010 0111 0001
 Contoh Bilangan Pecahan:
0,19heks = 0,00011001bin
019
0000 0001 1001
Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal
Untuk bilangan bulat, kelompokkan setiap empat bit biner dari paling kanan,
kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit heksadesimal. Untuk
bilangan pecahan, kelompokkan setiap empat bit biner dari paling kiri,
kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit heksadesimal.
 Contoh Bilangan Bulat:
1001110001bin = 271heks
10 0111 0001
271
Contoh Bilangan Pecahan:
0,00011001bin = 0,19heks
0000 0001 1001
019
BCD (Binary Coded Desimal)
Sistem bilangan BCD hampir sama dengan sistem bilangan biner. Pada
sistem bilangan ini, setiap satu digit desimal diwakili oleh empat bit biner.
Sistem bilangan BCD biasanya digunakan untuk keperluan penampil tujuh
segmen (seven-segment), seperti pada jam digital atau voltmeter.
Contoh:
625des = 0110 0010 0101BCD
625
0110 0010 0101
Contoh Bilangan BCD
Contoh:
011101011000 BCD = 758 10
0111 0101 1000
758
Contoh kasus :
Umumnya, termometer digital menggunakan BCD untuk mengemudikan
display 3 digit. Berapa banyak BCD yang dibutuhkan untuk mengemudikan
display termometer 3 digit tersebut? Tampilkan bit untuk temperature 147
derajat!
Dibutuhkan 12 bit, dengan 4 bit untuk masing-masing digit.
Bit yang digunakan untuk menampilkan 147 derajat adalah 0001 0100 0111.
Tabel Konversi Antar Sistem Bilangan

Desimal Biner Okta Heksadesimal BCD


0 0000 0 0 0000
1 0001 1 1 0001
2 0010 2 2 0010
3 0011 3 3 0011
4 0100 4 4 0100
5 0101 5 5 0101
6 0110 6 6 0110
7 0111 7 7 0111
8 1000 10 8 1000
9 1001 11 9 1001
10 1010 12 A 00010000
11 1011 13 B 00010001
12 1100 14 C 00010010
13 1101 15 D 00010011
14 1110 16 E 00010100
15 1111 17 F 00010101
0 0000 0 0 0000 1 0001 1 1 0001 2 0010 2 2 0010 3 0011 3 3 0011 4 0100 4 4
0100 5 0101 5 5 0101 6 0110 6 6 0110 7 0111 7 7 0111 8 1000 10 8 1000 9
1001 11 9 1001 10 1010 12 A 0001 0000 11 1011 13 B 0001 0001 12 1100 14 C
0001 0010 13 1101 15 D 0001 0011 14 1110 16 E 0001 0100 15 1111 17 F 0001
0101

Sistem Bilangan Biner Tidak Bertanda


Terdapat 2 sistem bilangan biner, yaitu bilangan biner tak bertanda dan bilangan
biner bertanda. Pada sistem bilangan biner tak bertanda, hanya dikenal bilangan
biner posisif dan tidak diijinkan adanya bilangan biner negatif. Di sini semua bit
digunakan untuk merepresentasikan suatu nilai.

Contoh:
Bilangan biner 4 bit 1100.
A3 A2 A1 A0
1100
Pada bilangan biner tak bertanda di atas, nilai bilangan dihitung dari A3 sampai
A0. Sehingga,
1100bin = 1 X 23 + 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 12des
Sistem Bilangan Biner Bertanda
Pada bilangan biner bertanda, bit paling kiri menyatakan tanda, sehingga nilai
bilangan dihitung dari A2 sampai A0
Contoh : 1100bin
100bin = 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 4des
Jadi 1100 bin = - 4 des

Pada sistem ini, bit paling kiri yaitu A3 menyatakan tanda negatif atau positif nilai
yang diwakilinya. Tanda positif diwakili oleh bit 0 dan tanda negatif diwakili oleh
bit 1
Bit A3 tersebut dinamakan bit tanda (sign bit), sedangkan bit-bit yang lain, yaitu
bit A2 sampai A0 mewakili suatu nilai
Bilangan Biner Komplemen Satu
Terdapat 2 cara untuk mengubah suatu bilangan positif ke bilangan negatif, yaitu
menggunakan :
Sistem bilangan biner komplemen satu
Sistem bilangan biner komplemen dua
Cara pertama, merupakan cara yang paling mudah ditempuh. Dengan cara ini,
untuk mengubah bilangan positif ke negatif cukup dilakukan dengan mengubah bit
0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap bit suatu bilangan biner.
Contoh Bilangan Biner Komplemen Satu
Sebagai contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka -45 sama
dengan 010010.
1 0 1 1 0 1 bilangan biner asli

0 1 0 0 1 0 bilangan biner komplemen satu

Sistem bilangan komplemen satu jarang digunakan karena tidak memenuhi satu
kaedah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya, maka
akan dihasilkan bilangan nol.

101101
+010010
111111

Pada contoh tersebut, 101101 + 010010 = 111111, sehingga 45 + (-)45  0.


Bilangan Biner Komplemen Dua
Komplemen dua = Komplemen satu + 1
Contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka -45 sama dengan
010011
1 0 1 1 0 1  biner asli

0 1 0 0 1 0  biner komplemen satu
1+
0 1 0 0 1 1  biner komplemen dua
Pengubahan Bilangan Biner Negatif Menjadi Bilanagan Biner Positif
Pengubahan bilangan biner negatif menjadi bilangan biner positif dilakukan
dengan mengurangi bilangan tersebut dengan satu kemudian mengubah bit 0 ke 1
dan bit 1 ke 0 pada setiap bitnya.
Contoh:
0 1 0 0 1 1  biner komplemen dua
1-
0 1 0 0 1 0  biner komplemen satu

1 0 1 1 0 1  biner asli
Kaidah Matematis Bilangan Biner Komplemen Dua
Sistem bilangan biner komplemen dua banyak digunakan dalam sistem digital dan
komputer karena memenuhi kaidah matematis, yaitu jika suatu bilangan
dijumlahkan dengan negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol.

101101
+010011
1000000
 bawaan 1 tidak digunakan
Pada contoh tersebut, bit 1 paling depan merupakaan bit bawaan dan tidak
digunakan. Jadi 101101 + 010011 = 000000, sehingga 45 + (-)45 = 0.
Representasi Bilangan Biner Komplemen Dua
Pada suatu bilangan biner komplemen dua, harus diperhatikan bit tandanya
Jika bit tanda sama dengan 0, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan
biner asli
Jika bit tanda sama dengan 1, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan
biner komplemen dua
Contoh
0101101= +45des (101101=Biner asli)
1010011= -45des (010011=Komplemen 2)
Bilangan Biner Komplemen Dua Khusus
Terdapat kasus khusus pada sistem bilangan biner komplemen dua. Jika suatu
bilangan biner mempunyai bit tanda = 1, namun bit di belakangnya 0 semua, maka
nilai bilangan tersebut adalah -2N, dimana N merupakan jumlah bit yang mewakili
suatu nilai.
Contoh:
10bin = -21 = -2des
1000bin = -23 = -8des
10000000bin = -27 = -128des
Format Penulisan Bilangan Biner
Bilangan biner biasanya diformat dengan panjang bit tertentu. Panjang bit yang
biasa digunakan adalah 2, 4, 8, 16 ... dan seterusnya, atau menurut aturan 2n
dengan n bilangan bulat positif
Namun tetap dimungkinkan bilangan biner dengan format di luar ketentuan
tersebut demi kepraktisan atau tujuan khusus.
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Positif
Pengubahan format bilangan biner komplemen dua dari panjang n-bit menjadi m-
bit dengan n<m mengikuti aturan berikut :
Pengubahan format bilangan biner komplemen dua positif dilakukan dengan
menambahkan bit 0 di depannya.
Contoh:
4= 0100  format 4 bit
0000 0100  format 8 bit
0000 0000 0000 0100  format 16 bit
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Negatif
Pengubahan format bilangan biner komplemen dua negatif dilakukan dengan
menambahkan bit 1 di depannya.
Contoh:
-4= 1100  format 4 bit
1111 1100  format 8 bit
1111 1111 1111 1100  format 16 bit
Perlu diingat pada contoh di atas bahwa bit paling depan merupakan bit tanda,
sehingga pada format 4 bit hanya ada 3 bit yang merepresentasikan suatu nilai.
Sistem Kode
Data yang diproses dalam sistem digital umumnya direpresentasikan dengan kode
tertentu
Terdapat beberapa sistem kode :
Kode BCD
Kode Excess-3 (XS-3)
Kode Gray
Kode 7 Segment
Kode ASCII
Mengapa Sistem Kode ?
Sistem Bilangan hanya dapat menyajikan bilangan positif saja Sistem Kode dapat
menyajikan berbagai macam jenis data seperti bilangan, simbol, maupun huruf
Sistem Kode dapat menyajikan bilangan positif maupun bilangan negatif Kode
BCD (Binary Coded Decimal) Kode BCD ditulis menggunakan kode biner 4 bit
untuk merepresentasikan masing-masing digit desimal dari suatu bilangan
Contoh :
5 2 9 Desimal
0101 0010 1001 BCD

Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (Invalid Code)
yaitu 1010,1011,1100,1101,1110,1111 Sehingga hanya ada 10 buah kode yang
valid,yaitu kode-kode untuk menyajikan bilangan desimal 0 - 9 Kode Excess-3
(XS-3) Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu bilangan desimal, masing-masing
digit dari suatu bilangan desimal ditambah dengan 3, kemudian hasilnya dikonversi
seperti BCD
Contoh :
Ubah bilangan desimal 12 ke kode XS-3
1 2 Desimal
3+3+
45
0100 0101 XS-3
Invalid Code XS-3
Ada 6 kode XS-3 yang tidak dapat digunakan atau Invalid Code, Yaitu 0000, 0001,
0010, 1101, 1110, dan 1111
Contoh :
Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 ke desimal !
0111 0001 1010 XS-3
7 1 10
3-3-3–
4 -2 7 Desimal (invalid)
Kode Gray
Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang menunjukkan posisi dari suatu
poros mesin yang berputar
Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray:
Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray !
13 Desimal
+ + + abaikan bawaannya
1101
1 0 1 1 kode Gray

Kode 7-Segment
Adalah piranti yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk desimal
Setiap segment dari peraga 7-segment berupa LED yang susunannya membentuk
suatu konfigurasi tertentu seperti angka 8
Ada 2 jenis peraga 7-segment :
Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala
Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala

Kode ASCII
Singkatan dari American Standard Code for Information Interchange
Adalah kode biner untuk merepresentasikan bilangan, huruf, dan simbol, sehingga
biasa disebut juga kode Alfanumerik
Dalam komunikasi data memungkinkan terjadi kesalahan pada bagian-bagian data.
Untuk mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan tersebut ditambahkan Bit Paritas
(Parity Bit) yang ditempatkan sebagai MSB
Bit Paritas
Ada 2 Bit Paritas :
Bit Paritas Genap
Bit Paritas Ganjil
Bit Paritas Genap : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1
dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah genap
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011
Bit paritas genapnya 11000011
Bit Paritas Ganjil : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1
dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah ganjil
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011
Bit paritas ganjilnya 01000011

Nilai Heksadesimal Untuk Beberapa Kode ASCII 7-bit

Simbol ACII Simbol ACII Simbol ACII Simbol ACII

0 30 F 46 a 61 w 77

1 31 G 47 b 62 x 78

2 32 H 48 c 63 y 79
3 33 I 49 d 64 z 7A
4 34 J 4A e 65
5 35 K 4B f 66
6 36 L 4C g 67
7 37 M 4D h 68
8 38 N 4E i 69
9 39 O 4F j 6A
: 3A P 50 k 6B
; 3B Q 51 l 6C

< 3C R 52 m 6D

= 3D S 53 n 6E
> 3E T 54 o 6F
? 3F U 55 p 70
@ 40 V 56 q 71
A 41 W 57 r 72
B 42 X 58 s 73
C 43 Y 59 t 74
D 44 Z 5A u 75
E 45 v 76

Anda mungkin juga menyukai