Bilangan Biner
Digit bilangan biner disebut binary digit atau bit. Empat bit
dinamakan nibble. Delapan bit dinamakan byte. Sejumlah bit yang terdiri
dari karakter berupa huruf, angka atau lambang khusus dinamakan word.
Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan basis dua. Pada sistem
bilangan ini hanya dikenal dua lambang, yaitu:
B = 0, 1.
Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin atau 2 di
akhir suatu bilangan
Contoh: 1010011bin = 10100112.
Bilangan Bulat Biner
Representasi bilangan biner bulat m bit adalah sebagai berikut,
(bm-1, … bi, … , b1, b0) dengan bi € B
Sehingga suatu bilangan biner m bit akan mempunyai nilai:
Bit paling kiri dari suatu bilangan biner disebut bit paling berarti (Most
Significant Bit, MSB), sedangkan bit paling kanan disebut bit paling tidak
berarti (Least Significant Bit, LSB)
Contoh:
Bilangan biner 4 bit 1100.
A3 A2 A1 A0
1100
Pada bilangan biner tak bertanda di atas, nilai bilangan dihitung dari A3 sampai
A0. Sehingga,
1100bin = 1 X 23 + 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 12des
Sistem Bilangan Biner Bertanda
Pada bilangan biner bertanda, bit paling kiri menyatakan tanda, sehingga nilai
bilangan dihitung dari A2 sampai A0
Contoh : 1100bin
100bin = 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 4des
Jadi 1100 bin = - 4 des
Pada sistem ini, bit paling kiri yaitu A3 menyatakan tanda negatif atau positif nilai
yang diwakilinya. Tanda positif diwakili oleh bit 0 dan tanda negatif diwakili oleh
bit 1
Bit A3 tersebut dinamakan bit tanda (sign bit), sedangkan bit-bit yang lain, yaitu
bit A2 sampai A0 mewakili suatu nilai
Bilangan Biner Komplemen Satu
Terdapat 2 cara untuk mengubah suatu bilangan positif ke bilangan negatif, yaitu
menggunakan :
Sistem bilangan biner komplemen satu
Sistem bilangan biner komplemen dua
Cara pertama, merupakan cara yang paling mudah ditempuh. Dengan cara ini,
untuk mengubah bilangan positif ke negatif cukup dilakukan dengan mengubah bit
0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap bit suatu bilangan biner.
Contoh Bilangan Biner Komplemen Satu
Sebagai contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka -45 sama
dengan 010010.
1 0 1 1 0 1 bilangan biner asli
0 1 0 0 1 0 bilangan biner komplemen satu
Sistem bilangan komplemen satu jarang digunakan karena tidak memenuhi satu
kaedah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya, maka
akan dihasilkan bilangan nol.
101101
+010010
111111
101101
+010011
1000000
bawaan 1 tidak digunakan
Pada contoh tersebut, bit 1 paling depan merupakaan bit bawaan dan tidak
digunakan. Jadi 101101 + 010011 = 000000, sehingga 45 + (-)45 = 0.
Representasi Bilangan Biner Komplemen Dua
Pada suatu bilangan biner komplemen dua, harus diperhatikan bit tandanya
Jika bit tanda sama dengan 0, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan
biner asli
Jika bit tanda sama dengan 1, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan
biner komplemen dua
Contoh
0101101= +45des (101101=Biner asli)
1010011= -45des (010011=Komplemen 2)
Bilangan Biner Komplemen Dua Khusus
Terdapat kasus khusus pada sistem bilangan biner komplemen dua. Jika suatu
bilangan biner mempunyai bit tanda = 1, namun bit di belakangnya 0 semua, maka
nilai bilangan tersebut adalah -2N, dimana N merupakan jumlah bit yang mewakili
suatu nilai.
Contoh:
10bin = -21 = -2des
1000bin = -23 = -8des
10000000bin = -27 = -128des
Format Penulisan Bilangan Biner
Bilangan biner biasanya diformat dengan panjang bit tertentu. Panjang bit yang
biasa digunakan adalah 2, 4, 8, 16 ... dan seterusnya, atau menurut aturan 2n
dengan n bilangan bulat positif
Namun tetap dimungkinkan bilangan biner dengan format di luar ketentuan
tersebut demi kepraktisan atau tujuan khusus.
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Positif
Pengubahan format bilangan biner komplemen dua dari panjang n-bit menjadi m-
bit dengan n<m mengikuti aturan berikut :
Pengubahan format bilangan biner komplemen dua positif dilakukan dengan
menambahkan bit 0 di depannya.
Contoh:
4= 0100 format 4 bit
0000 0100 format 8 bit
0000 0000 0000 0100 format 16 bit
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Negatif
Pengubahan format bilangan biner komplemen dua negatif dilakukan dengan
menambahkan bit 1 di depannya.
Contoh:
-4= 1100 format 4 bit
1111 1100 format 8 bit
1111 1111 1111 1100 format 16 bit
Perlu diingat pada contoh di atas bahwa bit paling depan merupakan bit tanda,
sehingga pada format 4 bit hanya ada 3 bit yang merepresentasikan suatu nilai.
Sistem Kode
Data yang diproses dalam sistem digital umumnya direpresentasikan dengan kode
tertentu
Terdapat beberapa sistem kode :
Kode BCD
Kode Excess-3 (XS-3)
Kode Gray
Kode 7 Segment
Kode ASCII
Mengapa Sistem Kode ?
Sistem Bilangan hanya dapat menyajikan bilangan positif saja Sistem Kode dapat
menyajikan berbagai macam jenis data seperti bilangan, simbol, maupun huruf
Sistem Kode dapat menyajikan bilangan positif maupun bilangan negatif Kode
BCD (Binary Coded Decimal) Kode BCD ditulis menggunakan kode biner 4 bit
untuk merepresentasikan masing-masing digit desimal dari suatu bilangan
Contoh :
5 2 9 Desimal
0101 0010 1001 BCD
Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (Invalid Code)
yaitu 1010,1011,1100,1101,1110,1111 Sehingga hanya ada 10 buah kode yang
valid,yaitu kode-kode untuk menyajikan bilangan desimal 0 - 9 Kode Excess-3
(XS-3) Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu bilangan desimal, masing-masing
digit dari suatu bilangan desimal ditambah dengan 3, kemudian hasilnya dikonversi
seperti BCD
Contoh :
Ubah bilangan desimal 12 ke kode XS-3
1 2 Desimal
3+3+
45
0100 0101 XS-3
Invalid Code XS-3
Ada 6 kode XS-3 yang tidak dapat digunakan atau Invalid Code, Yaitu 0000, 0001,
0010, 1101, 1110, dan 1111
Contoh :
Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 ke desimal !
0111 0001 1010 XS-3
7 1 10
3-3-3–
4 -2 7 Desimal (invalid)
Kode Gray
Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang menunjukkan posisi dari suatu
poros mesin yang berputar
Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray:
Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray !
13 Desimal
+ + + abaikan bawaannya
1101
1 0 1 1 kode Gray
Kode 7-Segment
Adalah piranti yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk desimal
Setiap segment dari peraga 7-segment berupa LED yang susunannya membentuk
suatu konfigurasi tertentu seperti angka 8
Ada 2 jenis peraga 7-segment :
Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala
Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala
Kode ASCII
Singkatan dari American Standard Code for Information Interchange
Adalah kode biner untuk merepresentasikan bilangan, huruf, dan simbol, sehingga
biasa disebut juga kode Alfanumerik
Dalam komunikasi data memungkinkan terjadi kesalahan pada bagian-bagian data.
Untuk mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan tersebut ditambahkan Bit Paritas
(Parity Bit) yang ditempatkan sebagai MSB
Bit Paritas
Ada 2 Bit Paritas :
Bit Paritas Genap
Bit Paritas Ganjil
Bit Paritas Genap : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1
dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah genap
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011
Bit paritas genapnya 11000011
Bit Paritas Ganjil : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1
dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah ganjil
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011
Bit paritas ganjilnya 01000011
0 30 F 46 a 61 w 77
1 31 G 47 b 62 x 78
2 32 H 48 c 63 y 79
3 33 I 49 d 64 z 7A
4 34 J 4A e 65
5 35 K 4B f 66
6 36 L 4C g 67
7 37 M 4D h 68
8 38 N 4E i 69
9 39 O 4F j 6A
: 3A P 50 k 6B
; 3B Q 51 l 6C
< 3C R 52 m 6D
= 3D S 53 n 6E
> 3E T 54 o 6F
? 3F U 55 p 70
@ 40 V 56 q 71
A 41 W 57 r 72
B 42 X 58 s 73
C 43 Y 59 t 74
D 44 Z 5A u 75
E 45 v 76