Anda di halaman 1dari 24

Pertemuan: 2

SISTEM BILANGAN
 BILANGAN BINER
 BILANGAN DESIMAL
 BILANGAN OKTAL
 BILANGAN HEXADESIMAL
 BILANGAN BERTANDA DAN TAK BERTANDA
 SANDI ASCII
 ORGANISASI MEMORI
 PENGALAMATAN MEMORI DENGAN SEGMENT
OFFSET
 KONVERSI ALAMAT MEMORI
1
BILANGAN BINER
Sebenarnya semua bilangan, data maupun program itu sendiri
akan diterjemahkan oleh komputer ke dalam bentuk biner. Jadi
pendefinisisan data dengan jenis bilangan
apapun(Desimal, oktaf dan hexadesimal) akan selalu
diterjemahkan oleh komputer ke dalam bentuk biner.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya terdiri atas 2
kemungkinan(Berbasis dua), yaitu 0 dan 1. Karena berbasis 2,
maka pengkorversian ke dalam bentuk desimal adalah dengan
mengalikan suku ke-N dengan 2N.
Contohnya: bilangan biner
7 6 5 4 3 2 1 0

1*27 + 1*26 + 0*25 + 0*24 + 1*23 + 0*22 + 1*21 + 0*20 =


128 + 64 + 8 + 2 = 20210

2
bn bn1...b2b1b0 .b1b2 ...bm 2

bn .2 n  bn1 .2 n1  ...  b2 .2 2  b1 .21  b0 .2 0


 b1 .2 1  b2 .2 2  ...  bm .2 m

3
Kaidah penjumlahan Kaidah pengurangan
0+0=0 00=0
0+1=1 0  1 = 1 borrow 1
1+0=1 10=1
1 + 1 = 0 carry 1 11=0

Kaidah perkalian Kaidah pembagian


00=0 0/1=0
01=0 1/1=1
10=0
11=1

4
Bilangan pangkat 2

210 (1024)  Kilo, dinotasikan "K“


220 (1,048,576)  Mega, dinotasikan "M“
230 (1,073, 741,824)  Giga, dinotasikan "G“
240 (1,099,511,627,776 )  Tera, dinotasikan “T"

5
Numbering Systems
 Binary - Base 2  Raw Binary format
 0, 1  All information is coded
 Octal - Base 8 for internal storage
 Externally, we may
 0, 1, 2, … 7
choose to express the
 Decimal - Base 10 information in any
 0, 1, 2, …, 9 numeration system, or
 Hexadecimal (Hex) in a decoded form using
other symbols
 0, 1, …, 9, A, B, …, F
Binary Representation

 Electronic Implementation
Easy to store with bistable elements
Reliably transmitted on noisy and inaccurate wires
Binary Numbers
 Each digit (bit) is either 1 or 0 1 1 1 1 1 1 1 1
 Each bit represents a power of 2: 27 26 25 24 23 22 21 20

Every binary
number is a sum
of powers of 2
Binary Numbers
 Digits are 1 and 0
 1 = true
 0 = false
 MSB – most significant bit
 LSB – least significant bit

 Bit numbering:
MSB LSB
1011001010011100
15 0
10
Contoh :
1 1 1 0 = (1*2^3) + (1*2^2) + (1*2^1) +
(1*2^0)
=8+4+2+1
= 15
100 1 = (1*2^3) + (0*2^2) + (0*2^1) +
(1*2^0)
=8+0+0+1
=9

11
BILANGAN DESIMAL
Tentunya jenis bilangan ini sudah tidak asing lagi bagi kita
semua.
Bilangan Desimal adalah jenis bilangan yang paling banyak
dipakai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kebanyakan
orang sudah akrab dengannya.
Bilangan desimal adalah bilangan yang terdiri atas 10 buah
angka(Berbasis 10), yaitu angka 0-9.
Dengan basis sepuluh ini maka suatu angka dapat dijabarkan
dengan perpangkatan sepuluh.

12
Decimal to Binary
 109d is converted to binary by 109 / 2 = 54 r 1
repeated divisions by 2 54 / 2 = 27 r 0
 make note of the remainders
27 / 2 = 13 r 1
 Stop when you reach 0
13 / 2 = 6 r 1
 Concatenate the remainders to
6/2=3r0
form the binary representation
 First remainder is least significant 3/2=1r1
bit 1/2=0r1
 109d = 1101101b
BILANGAN OKTAL

Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8,


artinya angka yang dipakai hanyalah
antara 0-7.
Sama halnya dengan jenis bilangan yang lain, suatu
bilangan oktal dapat
dikonversikan dalam bentuk desimal dengan
mengalikan suku ke-N dengan 8 N.
Contohnya bilangan
128 = (1 X 81) + (2 X 80) = 1010.
14
BILANGAN HEXADESIMAL

Bilangan hexadesimal merupakan bilangan yang berbasis


16. Dengan angka yang digunakan berupa:
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Dalam pemrograman
assembler,
jenis bilangan ini boleh dikatakan yang paling banyak
digunakan. Hal ini dikarenakan mudahnya pengkonversian
bilangan ini dengan bilangan yang lain, terutama dengan
bilangan biner dan desimal.
Karena berbasis 16, maka 1 angka pada hexadesimal
akan menggunakan 4 bit.

15
16
17
Latihan 1

 Jawablah soal sebagai berikut !


1. Konversikan bilangan desimal 27 ke biner
2. Konversi bilangan desimal 653.61 ke biner
3. (11101.100)2 = ( …… )10
4. (10001.1101)2 = ( …… )10

18
Latihan 2

 111101 + 10111 = …..


 10101010 + 01010101 = ….
 11010010  01101101 = ….

19
jawab

 (27)10 = (11011)2
 (653.61)10 = (1010001101.1001110…)2
 (11101.100)2 = (29.5)10
 (10001.1101)2 = (17.8125)10
 Jawaban 2
 111101 + 10111 = 1010100
 10101010 + 01010101 = 11111111
 11010010  01101101 = 01100101

20
Konversi bilangan Desimal ke
Biner
• Konversikan (0.6875)10 ke biner

• Sehingga (0.6875)10 = (0.a-1a-2a-3a-4) = (0.1011)2

21
Binary and Hexadecimal
Binary values are represented in hexadecimal.
BILANGAN BERTANDA DAN TAK BERTANDA
Bilangan bertanda adalah bilangan yang mempunyai
arti plus(+) dan minus(-), misalkan angka 17 dan -17.
Assembler akan selalu melihat pada Sign Flag,
Bila pada flag ini bernilai 0, maka bilangan akan
diperlakukan sebagai bilangan tidak bertanda artinya
bilangan tersebut adalah bilangan positif.
Sebaliknya jika flag ini bernilai 1, maka bilangan akan
diperlakukan sebagai bilangan bertanda. artinya
bilangan tersebut adalah bilangan negatif.

23
24

Anda mungkin juga menyukai