Anda di halaman 1dari 37

Sistem Digital

Pertemuan ke-2
Sistem Bilangan

Seliwati, S.Kom., M.Kom


Politeknik Piksi Ganesha
SKEMA BILANGAN

Bilangan

2; -2; 1,1; -1,1  4 


2
+ Nyata Khayal
-

0,14925253993999------ 0,1492525
Hasil bagi antara 2 bilangan
bulat, pecahan desimal
Irrasional Rasional terbatas, atau desimal
berulang
Hasil bagi antara 2 bilangan
pecahan desimal tak terbatas
dan tak berulang (, e)
Hasil bagi antara 2
bilangan yang hasilnya
Hasil bagi antara 2 bilangan pecahan
terbatas, dg desimal tak
berulang
yang hasilnya bulat,
Bulat Pecahan
termasuk 0 (nol)

1; 8 ;4 ½; 2/7
Sistem Bilangan
 Pengertian
Sistem bilangan (Number System) adalah Suatu cara
untuk mewakili besaran dari suatu item fisik.
 Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar
atau basis (base/radix) yang tertentu.
 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu
Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8 ),
Sistem heksadesimal (basis 16), dan sistem numerik
berbasis lainnya.
 Seluruh sistem di atas menggunakan eksponen. Berarti
setiap angka pada posisi tertentu, nilainya adalah
sebesar angka tersebut dikalikan basisnya
dipangkatkan posisinya.
Sistem Bilangan (2)
• Di dalam matematika, bilangan negatif biasanya dinyatakan dengan
cara menambahkan tanda “−” di depan bilangan tersebut.
• Namun di dalam komputer, bilangan hanya dapat dinyatakan sebagai
kode biner 0 dan 1 tanpa ada simbol yang lainnya, sehingga
diperlukan suatu cara untuk mengkodekan tanda minus.
• Dua tipe bilangan
1. Tak bertanda (unsigned): bilangan yang hanya memuat nilai positif
2. Bertanda (signed): bilangan yang memuat nilai positif dan negatif
Sistem Bilangan Desimal
• Basis 10
• Bilangan : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
• Contoh :

Angka 321 dengan dasar 10 maka :


(3 * 102) + (2 * 101) + (1 * 100) = 321

Angka 4532 dengan dasar 10


maka :
(4 * 103) + (5 * 102) + (3 * 101) + (2 *
100) = 4532
Rumus Konversi Desimal ke Basis
Bilangan Lainnya
• Konversi bilangan desimal ke basis bilangan lainnya,
misal basis n, adalah dengan membagi bilangan
tersebut dengan n secara berulang sampai bilangan
bulat hasil bagi nya sama dengan nol.
• Sisa hasil bagi dari setiap iterasi ditulis dari terakhir
(bawah) hingga ke awal (atas). Untuk lebih jelasnya
lihat contoh konversi desimal ke basis lainnya pada
penjelasan berikutnya.
Contoh Konversi Desimal ke Biner

Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan Biner: Gunakan pembagian


dgn 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian
membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least
significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit
(MSB).
Sistem Bilangan Biner
 sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua
simbol yaitu 0 dan 1.
 Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried
Wilhelm Leibniz pada abad ke-17.
 Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem
bilangan berbasis digital.
 Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit,
atau Binary Digit. Binary digit adalah unit satuan terkecil
dalam komputasi digital.
 Kode-kode rancang bangun komputer,
seperti ASCII, American Standard Code for Information
Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Konversi bilangan biner ke desimal
Contoh :

1110 bilangan desimalnya adalah :


(1 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (0 * 20) =
8 + 4 + 2 + 0 = 14

110111 bilangan desimalnya adalah :


(1 * 25) + (1 * 24) + (0 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (1 * 20) =
32 + 16 + 0 + 4 + 2 + 1 =
55
Sistem Bilangan Oktal
Bilangan oktal merupakan bilangan berdasar 8,
jadi bilangan ini hanya terdiri dari angka 0 hingga 7.

Contoh :

355 bilangan oktal ke desimal :


355 oktal = (3 * 82) + (5 * 81) + (5 * 80)
= 192 + 40 + 5
= 237 Desimal

204 bilangan oktal ke desimal :


204 oktal = (2 * 82) + (0 * 81) + (4 * 80)
= 128 + 0 + 4
= 132 Desimal
Sistem Bilangan Oktal
Konversikan 96 desimal menjadi bilangan oktal :
96 / 8 = 12 sisa 0
12 / 8 = 1 sisa 4 hasil : 140 oktal
1 / 8 = 0 sisa 1

Konversikan 1011101 bilangan biner ke bilangan oktal :

1 011 101
1011101 =
1 3 5

Dengan demikian 1011101 (biner) = 135 (oktal)


Sistem Bilangan Hexa Desimal

Bilangan Hexadesimal merupakan bilangan berdasar 16, jadi


bilangan ini terdiri dari angka 0 hingga 9 dan A, B, C, D, E, F

Contoh :
3A bilangan desimalnya adalah :
3A Hexa = (3 * 161) + (10 * 160)
= 48 + 10
= 58 desimal

A341 bilangan desimalnya adalah :


A341 Hexa = (10 * 163) + (3 * 162) + (4 * 161) + (1 * 160)
= 40960 + 768 + 64 + 1
= 41793 desimal
Sistem Bilangan Hexa Desimal

Konversikan bilangan desimal 400 menjadi bilangan


400 / 16: = 25 sisa 0
hexadesimal
25 / 16 = 1 sisa 9
1 / 16 = 0 sisa 1 hasil = 190 hexadesimal

Konversikan 11011001101 (biner) menjadi bilangan hexa desimal :


0110 1100
11011001101 1101
=
6 C
Jadi hasilnya adalah
D 6CD Hexa.
Bilangan Bertanda
Sign-and-Magnitude
 Dalam sistem biner, representasi bilangan signed berisi :
a. tanda (sign)
b. besar nilai (magnitude)
Untuk menyatakan tanda bilangan (positif atau negatif), dapat digunakan salah satu
bit yang ada untuk menyatakan tanda tersebut.
Most Significant Bit
Sign-and-Magnitude

A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0
0 1 1 0 1 0 0 = + 52

Bit Tanda
Magnitude

B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0
1 1 1 0 1 0 0 = - 52

Bit Tanda
Magnitude

Dasar Komputer (MKB2122) 5


Sign-and-Magnitude
Bilangan sign-magnitude menggunakan 1 bit paling kiri untuk menyatakan
tanda (0: positif, 1: negatif) dan bit sisanya menyatakan magnitude (besar
nilai bilangan). Bilangan 4-bit:
contoh Sign-and-Magnitude
1
Telah ditentukan bahwa m
= 4.
Jika pada konversi unsigned bit  410 = 1002
Maka pada Sign Magnitude: Representasi
410 = 01002 dan -410 = 11002 dalam
heksadesimal:
Representasi 11002 = C16
dalam
heksadesimal:
01002 = 416
contoh Sign-and-Magnitude
2

Jika m = 8. (8
bit)
Maka pada Sign Magnitude:
Representasi dalam heksadesimal:
410 = 000001002 000001002 = 0416
dan

-410 = 100001002 Representasi dalam

heksadesimal:
100001002 = 8416
One’s complement
• Merupakan perbaikan dari Sign Magnitude

• Dilakukan hanya pada bilangan bernilai


negatif dengan cara menginversi dari nilai
positifnya.

• Tetap menggunakan sign bit untuk MSB.

0  “+” (sign bit bilangan


positif) 1 “-” (sign bit bilangan
negatif)
20
One’s complement
Telah ditentukan bahwa m
= 4.
Jika pada konversi unsigned bit  410 = 1002
Maka pada One’s Complement: Representasi
410 = 01002 dan -410 = 10112 dalam
heksadesimal:
Representasi dalam
10112 = B16
heksadesimal: 01002 =
416
Jika m = 8.

Maka pada One’s


4 = 00000100
Complement:
10 2 -410 = 111110112 Representasi dalam
heksadesimal:
dan
Representasi dalam heksadesimal: 111110112 = FB16
000001002 = 0416
21
Tabel :

Bilangan Bilangan biner


Heksadesimal Q3 = 23
Q2 = 22 Q1 = 21 Q0 = 20

0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
A 1 0 1 0
B 1 0 1 1
C 1 1 0 0
D 1 1 0 1
E 1 1 1 0
F 1 1 1 1

22
One’s complement

“Terlihat bahwa 1’s complement dapat dibentuk dengan


mengkomplemenkan tiap bit bilangan, termasuk bit
tanda”

23
two’s complement
Merupakan perbaikan dari Sign Magnitude dan One’s
Complement

Dilakukan hanya pada bilangan bernilai


negatif dengan meng-inkremen (tambah 1)
dari one’s complement.

Tetap menggunakan sign bit untuk

MSB. 0  “+” (sign bit bilangan

positif)
two’s complement
• Ubah bit awal menjadi komplemen pertama
• Tambahkan 1 pada bit terakhir (LSB)

• Misal :

1 0 1 1 0 1 Biner Awal = 45

0 1 0 0 1 0 1’ complement

1 Tambah 1 pada LSB

0 1 0 0 1 1 2’ complement

Dasar Komputer (MKB2122) 14


Two’s Complement
Telah ditentukan bahwa m = 4.

Jika pada konversi unsigned bit  410 = 1002

+410 = 01002

11002  Sign
Magnitude
10112  One’s Complement
-410
12 increment
+

11002  Two’s Complement


15
Telah ditentukan bahwa m = 18.

Jika pada konversi unsigned bit  1810 = 100102

+1810 = 0100102

1100102  Sign
Magnitude
1011012  One’s Complement
-1810
12 increment
+

1011102  Two’s Complement


Dasar Komputer (MKB2122) 16
ARITMATIKA ONES COMPLEMENT
• Perhatikan penjumlahan berikut :
diket : m=5 bit
(+5) 0 0101 (+5) 0 0101
(+2) - 0 0010 - Di Komplemen (-2) 1 1101
kan +
+3
+ 1 |0
0010
overflow
(-5) 1 1010 Tidak perlu Di 1+ 1
(-2) + 1 1101 + Komplemen kan
(-5) 10010011
(-2) +
-7 1 1101
1 1000
1+ overflow+
20
1 |1 0111
Ambiguitas -0 dan +0 pada one’s
Complement
(-15) 1 0000 Tidak (-15) 1 0000
(-15) + 1 0000 + dikomplemenkan (-15) + 1 0000
- 30
+
0 0001
1+ overflow 1 |0 0000
Hasil yang didapatkan bukanlah -30 tetapi malah +1, hal
ini dikarenakan terdapat ambiguitas pengertian -0 dan
+0 pada ones complemen, sehingga bilangan overflow -
30 tidak dapat didefinisikan dengan baik.

29
ARITMATIKA TWOS COMPLEMENT
• Penjumlahan 2 buah bilangan positif
Asumsi m = 5 bit
+9  0 1001
+ 4 +  0 0100 +
+13 0 1101

• Penjumlahan bilangan positif yang bernilai lebih


besar dari bilangan negatifnya
Asumsi m = 5 bit
Nilai – 4 diubah ke dalam komplemen 2 
+9  0 1001
1011 + 1 = 1100
- 4 +  1 1100 +
+5 1|0 0101
Carry register
ARITMATIKA TWOS COMPLEMENT

• Penambahan bilangan positif yang bernilai lebih kecil dari


bilangan negatifnya
Asumsi m = 5 bit Nilai – 9 diubah kedalam komplemen 2 
0110 + 1 = 0111
- 9  1 0111
+ 4 +  0 0100 +
- 5 1 1011
Tanda negatif

hasil dikomplemenkan lagi untuk membuktikan hasil -5


1011 diubah ke dalam twos complement : 0100 + 1 = 0101

31
ARITMATIKA TWOS
COMPLEMENT
• Penjumlahan dua bilangan negatif
Asumsi m=5 bit

- 9  1 Nilai – 9 diubah kedalam komplemen 2  0110 + 1 =


0111
- 4 +  1 1100 +0111
- 13 1 1 0011 Nilai
1100
– 4 diubah kedalam komplemen 2  1011 + 1 =

diabaikan (carry register), sehingga hasilnya adalah 10011 (sum=-13)

32
ARITMATIKA TWOS
COMPLEMENT
• Penjumlahan dua bilangan yang sama besar dan
saling berlawanan tanda
Asumsi m = 5 bit

- 9  1 Nilai – 9 diubah kedalam komplemen 2  0110 + 1 =


0111
+ 9 +  0 1001 + 0111
0 1 0 0000
diabaikan (carry register), sehingga
hasilnya adalah 00000 (sum = +0)

33
ARITMATIKA TWOS
COMPLEMENT - overflow-

bilangan positif + bilangan positif = bilangan negatif


bilangan negatif + bilangan negatif = bilangan
positif

34
ARITMATIKA TWOS
COMPLEMENT - overflow-
• Kondisi overflow penjumlahan bilangan positif
menghasilkan bilangan negatif.
Asumsi m=0

+8  0 1000
+9 +  0 1001 +
+17 1 0001

tanda negatif, sebenarnya hasil adalah 10001 (sum = +17) bukan


-1
Jadi angka 1 memiliki nilai bukan tanda

35
ARITMATIKA TWOS
COMPLEMENT - overflow-
• Kondisi overflow penjumlahan bilangan negatif
menghasilkan bilangan positif
Asumsi m= 5 bit

-9  1 Nilai – 9 diubah kedalam komplemen 2  0110 + 1 =


- 9 +  1 0111 +
0111 0111
-18 1 0 Nilai – 9 diubah kedalam komplemen 2  0110 + 1 =
0111
1110
tanda negatif
sehingga hasilnya 01110 (sum = -18) bukan +14.
Pembuktian hasil : 01110 diubah ke dalam komplemen
210001+1=10010 = 18

36
Contoh lain aritmatika twos
complement
-5  1 1011
- 4 +  1 1100 +
-9 1 1 0111

Ke carry

Register

37

Anda mungkin juga menyukai