Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BINER BERTANDA

Oleh Kelompok 3 :

- Nadila Agustin Eka Wulandari 21030214001

- Firma Aryani 21030214022

- Anjali Warda Firdaus 21030214058

- Sameera Azzahra 21030214066

- Tassha Aulia Putri 21030214068

PROGRAM STUDI MATEMATIKA KELAS 2021 D

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Banyak ilmu yang berkembang atas dasar penerapan konsep dari matematika. Salah
satunya perkembangan ilmu komputer yang sedang berkembang pesat dalam era informasi
sekarang ini. Jaringan komputer, komputer grafis, aplikasi dari berbagai software diambil dari
penerapan konsep dan pemikiran dari para ahli yang telah dirangkum dalam ilmu matematika.
Dalam perkembangan teknologi informatika, matematika memberikan pengaruh tersendiri.
Berbagai aplikasi dan program di komputer tidak lepas dari penerapan aplikasi matematika.
Konsep dari sistem komputer yaitu adanya sistem biner, sistem desimal dan hexadesimal.

Dalam sistem biner adalah sistem yang mengenal 2 buah angka yang disebut dengan
istilah bit. Sistem biner atau sistem bilangan basis dua penulisan angka dengan menggunakan
dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm
Leibnix pada abad ke-17. Sistem bilangan ini dasar dari semua sistem bilangan berbasis
digital. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah itu bilangan biner?

2. Bagaimana konsep bilangan biner bertanda?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pengertian bilangan biner, untuk mengetahui mengapa dalam sistem
digital bilangan hanya dapat dinyatakan sebagai kode biner yaitu 0 dan 1 tanpa ada simbol
lainnya. dan untuk mengetahui bagaimana cara menyatakan bilangan biner negatif (-)
menggunakan metode Sign and Magnitude, Komplemen I dan Komplemen II.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bilangan Biner
Sistem bilangan biner merupakan sistem yang paling banyak digunakan dalam sistem
digital karena sistem ini secara langsung dapat mewakili logika yang ada. Sistem digital
hanya mengenal dua logika, yaitu 0 dan 1. Logika 0 biasanya mewakili kondisi mati dan
logika 1 mewakili kondisi hidup. Pada sistem bilangan biner, hanya dikenal dua lambang,
yaitu 0 dan 1, terdapat 8 angka dan angka-angka tersebut adalah biner 8 bit. Oleh karena itu,
sistem bilangan biner paling sering digunakan untuk mempresentasikan kuantitas dan
mewakili keadaan dalam sistem digital maupun sistem komputer.
Digit bilangan biner disebut Binary Digit atau bit. Empat bit dinamakan nibble dan
delapan bit dinamakan byte. Perbedaan mendasar dari metode biner dan desimal adalah
berkenaan dengan basis. Maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 ( x 2) x_2 menggunakan
perpangkatan 2 x .Pada sistem ini, hanya dikenal dua lambang bilangan, yaitu :
B={0,1} ={0,1}
suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin atau 2 tambahan huruf B
di akhir bilangan. Contoh :
1010011bin =10100112=1010011 B .
2.2 Konsep Bilangan Biner Bertanda
Di dalam matematika, bilangan negatif biasanya dinyatakan dengan cara
menambahkan tanda minus (-) di depan bilangan tersebut. Namun di dalam komputer,
bilangan hanya dapat dinyatakan sebagai kode biner, yaitu angka 0 dan 1 tanpa ada
simbol yang lainnya sehingga diperlukan suatu cara untuk mengkodekan tanda minus.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyatakan bilangan bertanda pada
sistem bilangan biner adalah sign and magnitude, komplemen satu, dan komplemen
dua.
2.2.1 Sign and Magnitude

Sign and magnitude adalah cara yang banyak dipakai untuk


mempresentasikan significand floating didalam bilangan floating point. Dalam
metode sign and magnitude untuk menyatakan tanda bilangan (positif atau
negatif) dapat menggunakan salah satu bit yang ada untuk menyatakan tanda
bilangan tersebut. Bit tersebut biasanya bit yang pertama dari ujung paling kiri
(most significant bit) diset bernilai 0 untuk tanda bilangan positif (+), dan
bernilai 1 untuk tanda bilangan negatif(-). Sedangkan bit-bit yang lain
menyatakan magnitude atau nilai mutlak bilangan. Jadi dalam satu byte (8bit),
satu bit digunakan sebagai tanda (+/-), dan 7 bit sisanya sebagai magnitude yang
nilainya bisa berisi mulai dari 0000000 (0) sampai dengan 1111111 (127). Cara
ini dapat digunakan untuk mempresentasikan bilangan dari −12710 sampai
dengan 12710 .

2.2.1.1 Bit Bertanda Negatif (-)

−5210=¿ ......... .2........._2

Penyelesaian :

(1) Ganti tanda (-) dengan angka 1

A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0

(2) Hitung bilangan biner dari 5210

52/2 = 26 sisa 0

26/2 = 13 sisa 0

13/2 = 6 sisa 1

6/2 = 3 sisa 0

3/2 = 1 sisa 1

1/2 = 0 sisa 1

Cara menulis hasil bilangan biner adalah tulis nilai sisa (angka
berwarna biru) dengan urutan dari bawah ke atas, yaitu 1101002

(3) Kemudian susun angka tersebut ke dalam tabel seperti diatas.


A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0

1 1 1 0 1 0 0 = -5210

(4) Pada kolom A6 tersebut menyatakan tanda, dan pada kolom lainnya
menyatakan bit asli.

2.2.1.2. Bit Bertanda Positif (+)

11510=¿ ......... .2........._2

Penyelesaian :

(1) Ganti tanda (+) dengan angka 0

A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0

(2) Hitung bilangan biner dari 11510

115/2 = 57 sisa 1

57/2 = 28 sisa 1

28/2 = 14 sisa 0

14/2 = 7 sisa 0

7/2 = 3 sisa 1

3/2 = 1 sisa 1

1/2 = 0 sisa 1

Cara menulis hasil bilangan biner adalah tulis nilai sisa (angka berwarna
biru) dengan urutan dari bawah ke atas, yaitu 11100112 110011_2.

(3) Kemudian susun angka tersebut ke dalam tabel seperti diatas.

A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0

0 1 1 1 0 0 1 1 = 11510
(4) Pada kolom A7 tersebut menyatakan tanda, sedangkan pada kolom
lainnya menyatakan bit asli.

2.2.2 Untuk merubah tanda dalam bilangan biner bertanda, terdapat 2 cara yang biasa
digunakan, yaitu dengan representasi komplemen pertama dan komplemen
kedua.

2.2.2.1 Komplemen pertama

Komplemen pertama dari bilangan biner dapat diperoleh dengan


cara mengubah setiap digit bilangan biner tersebut, dari 0 menjadi 1 dan
juga sebaliknya, dari 1 menjadi 0. Komplemen pertama merupakan
perbaikan dari Sign Magnitude. Sebelum melakukan perubahan
representasi ke bentuk komplemen pertama, bilangan biner yang akan
dirubah harus dipastikan tandanya terlebih dahulu. Jika

0→ “+” (sign bit bilangan positif)

1→ “-” ( sign bit bilangan negatif)

Contoh :

A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0

Positif 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111

Negatif 1111 1110 1101 1100 1011 1010 1001 1000

Bahwa komplemen 1 dapat dibentuk dengan mengkomplemenkan tiap


bit bilangan, termasuk bit tanda.

Bilangan Bilangan biner tak Bilangan biner Komplemen pertama


desimal bertanda bertanda

+12 1100(12) 01100(+12) 10011(-12)

+5 0101(5) 0101(+5) 1010(-5)


+9 1001(9) 01001(+9) 10110(-9)

2.2.2.2 Komplemen kedua

Untuk memperoleh komplemen kedua dari bilangan biner dapat


menggunakan rumus = “ komplemen kedua = komplemen pertama + 1”

Contoh :

Bilangan Bilangan biner Bilangan biner Komplemen Komplemen


desimal tak bertanda bertanda pertama kedua

+12 1100(12) 01100(+12) 10011(-12) 10011+00001


=10110(-12)

+5 0101(5) 0101(+5) 1010(-5) 1010+0001 =


1011(-5)

+9 1001(9) 01001(+9) 10110(-9) 10110+00001


=10111(-9)

Selain untuk merepresentasikan bilangan biner negatif, kedua metode


(komplemen pertama dan kedua) dapat digunakan untuk melakukan
operasi pengurangan pada bilangan biner.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://denisachievement.wordpress.com/2018/12/11/makalah-tentang-
sistem-bilangan-binerdesimalhexa/

2. sistem biner - PDFCOFFEE.COM

3. https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/15892934/

4. https://bongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/
57/2018/07/Pertemuan-4-Signed-Integer_C.pdf

5. https://katakoala.com/cara-merepresentasikan-bilangan-biner-bertanda-
dengan-komplemen-pertama-dan-kedua/

Anda mungkin juga menyukai