Tabel 4.1.
Nomor Bit
7 6 5 4 3 2 1 0
26 25 24 23 22 21 20
Contoh
Page 1 of 13
1000 0000 = -0 = 0
0000 0000 = +0 = 0
Dari contoh diatas dapat dilihat, karena besarnya bilangan hanya tujuh bit
maka bilangan terkecil dan terbesar yang ditunjukan bilangan biner bertanda yang
terdiri dari 8-bit adalah :[1]111 11112 = - 12710 dan [0]111 11112 = + 12710 dengan bit
dalam kurung menunjukkan bit tanda bilangan.
Secara umum, bilangan biner tak bertanda yang terdiri dari n-bit mempunyai
nilai maksimum M = 2n – 1. Sementara itu, untuk bilangan bertanda yang terdiri dari
n-bit mempunyai nilai maksimum M = 2 n-1 – 1. Sehingga, untuk register 8-bit di dalam
mikroprosesor yang menggunakan sistem bilangan bertanda, nilai terbesar yang bisa
disimpan dalam register tersebut adalah :
M = 2(n-1) – 1
= 2(8-1) – 1
= 27 - 1
= 12810 – 1
= 12710
Ada tiga bentuk yang digunakan menyatakan besarnya bilangan biner negatip
yaitu: bentuk true-magnitude form atau bentuk besaran sebenarnya, bentuk
komplemen 1 dan bentuk komplemen 2.
Bentuk true-magnitude form ditunjukkan pada tabel 4.1. Bit paling kiri selalu
mempresentasikan sign bit (tanda bit) dan bit-bit berikutnya menyatakan besarnya
bilangan.
Contoh:
Untuk menyatakan bilangan biner negatip dalam bentuk komplemen1 sign bit
tidak dikomplenkan, jadi sign bitnya tetap 1, yang dikomplenkan hanya besaran
bilangannya.
Contoh:
Page 3 of 13
Bentuk komplemen 2 dari setiap bilangan biner diperoleh dari bentuk
komplemen 1 dan menambah 1 pada posisi LSB nya.
Contoh:
+ 1
Page 4 of 13
Tabel 4.2.a. Penjumlahan sistem bilangan desimal.
Dari tabel 4.2.a. diperoleh hasil penjumlahan bilangan desimal 82310 + 23810 = 106110
25 24 23 22 21 20
(32) (16) (8) (4) (2) 1
1 1 0 0 1
1 1 0 1 1
Jumlah 1 1 0 1 0 0
Simpan 1 1 1 1
1 + 1 = 0, simpan 1
1 + 1 + 1 = 1, simpan 1
Contoh berikut menunjukkan penjumlahan dengan penyimpanan lebih besar dari 1.
1 + 1 + 1 + 1 = (1 + 1) + (1 + 1)
Page 5 of 13
= (0, simpan 1) + (0, simpan 1)
= 0, simpan 2;
1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 1 + (1 + 1) + (1 + 1)
= 1, simpan 2
4.2.2. Perbedaan Penjumlahan OR dan Penjumlahan Aritmatik
Penjumlahan OR merupakan operasi logika Boolean yang dilakukan oleh OR
gate, yang menghasilkan output 1 apabila salah satu input atau semua inputnya 1.
Adapun penjumlahan biner adalah suatu operasi aritmatik yang menghasilkan suatu
jumlah aritmatik dari dua buah bilangan biner. Perbedaan penjumlahan OR dan
penjumlahan Biner adalah sebagai berikut:
Penjumlahan OR Penjumlahan biner
1+1=1 1 + 1 = 0 + carry 1
1+1+1=1 1 + 1 + 1 = 1 + carry 1
Pada contoh kasus I sign bit dari yang ditambah dan yang menambah keduanya 0
menujukkan keduanya bilangan positip, demikian juga yang ditambah dan yang
menambah jumlah kedua bitnya dibuat sama.
Page 6 of 13
4.2.2.2. Untuk kasus II Penjumlahan bilangan posistip dan bilangan negatip yang
nilainya lebih kecil.
Contoh penjumlahan bilangan +9 dengan -4 dapat dilakukan sebagai berikut,
langkah pertama yang harus dilakukan pada kasus ini mengubah +4 (00100) dalam
bentuk komplemen 2 menjadi -4 (11011+1)=(11100)
Pada contoh kasus II sign bit yang menambah adalah 1, sama dengan kasus I sign bit
juga ikut dalam proses penjumlahan dan pada contoh ini ternyata pada proses
terakhir diperoleh carry. Carry ini selalu diabaikan sehingga diperoleh hasil akhir
00101 (+5).
4.2.2.3. Untuk kasus III Penjumlahan bilangan posistip dan bilangan negatip yang
nilainya lebih besar.
Contoh penjumlahan bilangan +4 dengan -9 dapat dilakukan sebagai berikut,
langkah pertama yang harus dilakukan pada kasus ini mengubah +9 (01001) dalam
bentuk komplemen 2 menjadi -9 (10110+1)=(10111)
Pada contoh kasus III menghasilkan sign bit 1, hal ini menunjukkan hasilnya adalah
bilangan negatip dengan empat bit yang lainnya (1011) yang masih dalam bentuk
komplemen 2, sehingga hasil akhirnya perlu diubah ke bentuk komplemen 1 (1011-1)
Page 7 of 13
= (1010) dan ke bentuk true-magnitude form =(0101) ekivalen dengan 5, karena hasil
sign bitnya 1, maka diperoleh hasil akhir (1 0101) ekivalen dengan (-5).
Pada contoh kasus IV menghasilkan sign bit 1, hal ini menunjukkan hasilnya adalah
bilangan negatip dengan empat bit yang lainnya (0011) yang masih dalam bentuk
komplemen 2, sehingga hasil akhirnya perlu diubah ke bentuk komplemen 1 (0011-1)
= (0010) dan ke bentuk true-magnitude form =(1101) ekivalen dengan 13, karena hasil
sign bitnya 1, maka diperoleh hasil akhir (1 1101) ekivalen dengan (-13).
4.2.2.5. Untuk kasus V Penjumlahan bilangan yang sama dengan tanda berlawanan
Contoh penjumlahan bilangan +9 dengan -9 dapat dilakukan sebagai berikut,
langkah pertama yang harus dilakukan pada kasus ini mengubah +9 (01001) dalam
bentuk komplemen 2 menjadi -9 (10110+1)=(10111)
Page 8 of 13
Pada contoh kasus V proses menunjukkan hasil bilangannya = (0000) ekivalen
dengan (0).
0–0=0
1–0=1
1–1=0
0 – 1 = 1, pinjam 1
Contoh : Kurangilah 11112 dengan 01012
Penyelesaian
Susunlah dua bilangan di atas ke dalam kolom sebagai berikut :
23 22 21 20
(8) (4) (2) (1)
1 1 1 1
0 1 0 1
Page 9 of 13
Penyelesaian
23 22 21 20
(8) (4) (2) (1)
Pinjam (22)
1 1 0 0
1 0 1 0
Hasil 0 0 1 0
Kolom 23 1–1=0
Sehingga, 11002 – 10102 = 00102
Page 10 of 13
Contoh mengurangi bilangan +9 dengan bilangan +4 dapat dilakukan sebagai
berikut:
Pada kasus proses pengurangan setelah dijumlahkan ternyata diperoleh hasil sgin bit
0 dan proses terakhir diperoleh carry. Carry ini selalu diabaikan sehingga diperoleh
hasil akhir 00101 (+5).
0x0=0
1x0=0
0x1=0
1x1=1
Sebagai contoh, untuk mengalikan 11102 = 1410 dengan 11012 = 1310 langkah-
langkah yang harus ditempuh adalah :
Biner Desimal
1 1 1 0 1 4
1 1 0 1 1 3
----------------------------- ----------
1 1 1 0 4 2
0 0 0 0 1 4
1 1 1 0
1 1 1 0
----------------------------------- + -------------- +
1 0 1 1 0 1 1 0 1 8 2
Page 11 of 13
Perkalian juga bisa dilakukan dengan menambah bilangan yang dikalikan ke bilangan
itu sendiri sebanyak bilangan pengali.
Contoh di atas, hasil yang sama akan diperoleh dengan menambahkan 11102 ke
bilangan itu senidiri sebanyak 11012 atau tiga belas kali.
Pembagian pada sistem bilangan biner dapat dilakukan sama seperti contoh
pembagian pada sistem bilangan desimal.
Sebagai contoh:
Membagi 10012 (910) (disebut bilangan yang dibagi) dengan 112 (310) (disebut
pembagi), dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut,
0 0 11 Hasil pembagian (9 : 3 = 3)
011
011
011
Sehingga 10012 (910) dibagi dengan 112(310) hasilnya adalah 112 (310).
100
100
100
Page 12 of 13
Pembagian bisa juga dilakukan dengan cara mengurangkan secara berulang kali
bilangan pembagi dengan bilangan yang dibagi sampai jumlahnya sama dengan
bilangan yang dibagi.
Page 13 of 13