Anda di halaman 1dari 22

Modul C2.1.

Sistem Komputer
Kelas X TKJ
Bahan UTS Semester 1

Semester 1

Kegiatan Belajar 1. Memahami Sistem Bilangan(Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal) ......................................... 2


Kegiatan Belajar 2. Memahami Operasi Aritmatik ..................................................................................................... 5
Kegiatan Belajar 3. Memahami Relasi Logik Dan Fungsi Gerbang Dasar (AND, OR, NOT, NAND, XNOR) ........ 8
Kegiatan Belajar 4. Rangkaian Flip-Flop ( RS, JK, D, CRS ,T ) .............................................................................. 15
Latihan Soal Ulangan dan UTS/UAS Sistem Komputer ........................................................................................... 19
------UTS/UAS

Guru : Mochamad Sirodjudin, S.Kom., M.Kom., MM.


Email : mochamadsirodjudin@gmail.com
Facebook : https://www.facebook.com/MochamadSirodjudin/
Web : http://www.sirodjudin.com

Teknik Komputer dan Jaringan


SMK Darut Taqwa Purwosari Pasuruan
www.smkdaruttaqwapurwosari.sch.id info@smkdaruttaqwapurwosari.sch.id

1
Kegiatan Belajar 1. Memahami Sistem Bilangan(Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)
1) Sistem desimal dan biner
Dalam sistem bilangan desimal, nilai yang terdapat pada kolom ketiga pada Tabel 11, yaitu A,
disebut satuan, kolom kedua yaitu B disebut puluhan, C disebut ratusan, dan seterusnya. Kolom
A, B, C menunjukkan kenaikan pada eksponen dengan basis 10 yaitu 10 0= 1, 10 1= 10, 10 2 = 100.
Dengan cara yang sama, setiap kolom pada sistem bilangan biner, yaitu sistem bilangan
dengan basis, menunjukkan eksponen dengan basis 2, yaitu 2 0 =1, 2 1=2, 2 2=4, dan seterusnya.
Tabel 1. Nilai Bilangan Desimal dan Biner

Kolom desimal Kolom biner


C B A C B A
102 = 10 1 = 10 10 0 = 1 22 = 4 21 = 2 20 = 1
100 (pul uhan) (satuan) (empatan) (duaan) (satuan)
(ratusan)
Setiap digit biner disebut bit; bit paling kanan disebut least significant bit (LSB), dan bit paling
kiri disebut most significant bit (MSB).
Tabel 2. Daftar Bilangan Desimal dan Bilangan Biner Ekivalensinya
Bine
Desimal C (MSB) Br A (LSB)
(4) (2) (1)
0 0 0 0
1 0 0 1
2 0 1 0
3 0 1 1
4 1 0 0
5 1 0 1
6 1 1 0
Untuk membedakan bilangan 7 1
pada sistem yang 1berbeda digunakan
1 subskrip. Sebagai contoh 9 10
menyatakan bilangan sembilan pada sistem bilangan desimal, dan 01101 2 menunjukkan bilangan biner
01101. Subskrip tersebut sering diabaikan jika sistem bilangan yang dipakai sudah jelas.
Tabel 3. Contoh Pengubahan Bilangan Biner menjadi Desimal
Kolom biner Desima
Biner 32 16 8 4 2 1 l
1110 - - 1 1 1 0 8 + 4 + 2 = 14
1011 - - 1 0 1 1 8 + 2 + 1 = 11
11001 - 1 1 0 0 1 16 + 8 + 1 = 25
10111 - 1 0 1 1 1 16 + 4 + 2 + 1 = 23
110010 1 1 0 0 1 0 32 + 16 + 2 = 50

Konversi Desimal ke Biner


Cara untuk mengubah bilangan desimal ke biner adalah dengan pembagian. Bilangan desimal yang
akan diubah secara berturut-turut dibagi 2, dengan memperhatikan sisa pembagiannya. Sisa
pembagian akan bernilai 0 atau 1, yang akan membentuk bilangan biner dengan sisa yang terakhir
menunjukkan MSBnya. Sebagai contoh, untuk mengubah 5210 menjadi bilangan biner,
diperlukan langkah-langkah berikut :
52 : 2 = 26 sisa 0, LSB
26 : 2 = 13 sisa 0
13 : 2 = 6 sisa 1
6: 2 = 3 sisa 0
3:2 = 1 sisa 1
1:2 = 0 sisa 1, MSB
Sehingga bilangan desimal 52 10 akan diubah menjadi bilangan biner 110100.
Cara di atas juga bisa digunakan untuk mengubah sistem bilangan yang lain, yaitu oktal atau
heksadesimal.

2
2) Bilangan Oktal
Bilangan Oktal adalah sistem bilangan yang berbasis 8 dan mempunyai delapan simbol bilangan
yang berbeda : 0,1,2,….,7. Teknik pembagian yang berurutan dapat digunakan untuk mengubah bilangan
desimal menjadi bilangan oktal. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi
dengan 8 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan
581910 ke oktal, langkah-langkahnya adalah :
5819 : 8 = 727, sisa 3, LSB
727 : 8 = 90, sisa 7
90 : 8 = 11, sisa 2
11 : 8 = 1, sisa 3
1:8 = 0, sisa 1, MSB
Sehingga 581910 = 13273 8

Bilangan Oktal dan Biner


Setiap digit pada bilangan oktal dapat disajikan dengan 3 digit bilangan biner, lihat Tabel 1.5.
Untuk mengubah bilangan oktal ke bilangan biner, setiap digit oktal diubah secara terpisah.
Sebagai contoh, 3527 8 akan diubah sebagai berikut:
3 8 = 011 2 ,MSB
5 8 =101 2
2 8 =010 2
7 8 = 111 2 ,LSB
Sehingga bilangan oktal 3527 sama dengan bilangan 011 101 010 111.
Sebaliknya, pengubahan dari bilangan biner ke bilangan oktal dilakukan dengan mengelompokkan
setiap tiga digit biner dimulai dari digit paling kanan, LSB. Kemudian, setiap kelompok diubah
secara terpisah ke dalam bilangan oktal. Sebagai contoh, bilangan 111100110012 akan
dikelompokkan menjadi 11 110 011 001, sehingga.
11 2 = 3 8 , MSB
110 2 = 6 8
011 2 = 3 8
001 2 = 1 8, LSB
Jadi, bilangan biner 11110011001 apabila diubah menjadi bilangan oktal akan diperoleh 3631 8 .

3) Bilangan Hexadesimal
Bilangan heksadesimal, sering disingkat dengan hex, adalah bilangan dengan basis 16 10 , dan
mempunyai 16 simbol yang berbeda, yaitu 0 sampai dengan 15. Bilangan yang lebih besar dari 15 10
memerlukan lebih dari satu digit hex. Kolom heksadesimal menunjukkan eksponen dengan basis 16,
yaitu 16 0 = 1, 16 1 = 16, 16 2 = 256, dan seterusnya. Sebagai contoh :
152B 16 = (1 x 16 3 ) + (5 x 16 2 ) + (2 x 16 1 ) + (11 x 16 0 )
= 1 x 4096 + 5 x 256 + 2 x 16 + 11 x 1
= 4096 + 1280 + 32 + 11
= 5419 10
Sebaliknya, untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan heksadesimal, dapat dilakukan
dengan cara membagi bilangan desimal tersebut dengan 16. Sebagai contoh, untuk mengubah
bilangan 3408 10 menjadi bilangan heksadesimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut
:
3409/16= 213, sisa 1 10 = 1 16 , LSB
213/16 = 13, sisa 5 10 = 5 16
13/16 = 0, sisa 13 10 = D 16 ,MSB
Sehingga, 340910 = D51 16 .

Bilangan Hexadesimal dan Biner


Setiap digit pada bilangan heksadesimal dapat disajikan dengan empat buah bit.
Untuk mengubah bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner, setiap digit dari bilangan heksadesimal
diubah secara terpisah ke dalam empat bit bilangan biner. Sebagai contoh, 2A5C 16 dapat diubah ke
bilangan biner sebagai berikut.
2 16 = 0010, MSB A 16 = 1010
5 16 = 0101
3
C 16 = 1100, LSB
Sehingga, bilangan heksadesimal 2A5C akan diubah menjaid bilngan biner 0010 1010 0101 1100.
Sebaliknya, bilangan biner dapat diubah menjadi bilangan heksadesimal dengan cara mengelompokkan
setiap empat digit dari bilangan biner tersebut dimulai dari digit paling kanan. Sebagai contoh,
0100111101011100 2 dapat dikelompokkan menjadi 0100 1111 0101 1110. Sehingga:
0100 2 = 4 16 , MSB
1111 2 = F 16
0101 2 = 5 16
1110 2 = E 16 , LSB
Dengan demikian, bilangan 0100 1111 0101 1110 2 = 4F5E 16.

Latihan Soal Kegiatan Belajar 1


1) Ubah bilangan biner berikut ini menjadi bilangan desimal.
(a) 1102 (b) 101012 (c) 1011012
2) Ubah bilangan desimal berikut ini menjadi bilangan biner.
(a) 510 (b) 1710 (c) 4210 (d) 3110
3) Ubah bilangan oktal berikut ini menjadi bilangan biner
(a) 278 (b) 2108 (c) 558
4) Ubah bilangan biner berikut ini menjadi bilangan oktal
(a) 0102 (b) 1100112
5) Ubah bilangan hexa berikut ini menjadi bilangan biner
(a) E16 (b) 7F16 (c) 6416
6) Ubah bilangan biner berikut ini menjadi bilangan hexa
(a) 1000 0002 (b) 1100112

4
Kegiatan Belajar 2. Memahami Operasi Aritmatik
a) Penjumlahan Biner
Penjumlahan bilangan biner serupa dengan penjumlahan pada bilangan desimal. Dua bilangan yang akan
dijumlahkan disusun secara vertikal dan digit-digit yang mempunyai signifikansi sama ditempatkan pada
kolom yang sama. Digit-digit ini kemudian dijumlahkan dan jika dijumlahkan lebih besar dari bilangan
basisnya (10 untuk desimal, dan 2 untuk biner), maka ada bilangan yang disimpan. Bilangan yang disimpan
ini kemudian dijumlahkan dengan digit di sebelah kirinya, dan seterusnya. Dalam penjumlahan bilangan biner,
penyimpanan akan terjadi jika jumlah dari dua digit yang dijumlahkan adalah 2.
Berikut adalah aturan dasar untuk penjumlahan pada sistem bilangan biner.
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0, simpan 1
Tabel berikut. menunjukkan perbandingan antara penjumlahan pada sistem bilangan desimal dan sistem
bilangan biner, yaitu 82310 + 23810 dan 110012 +110112.
 Penjumlahan desimal
103 102 101 100
(1000) (100) (10) (1)
8 2 3
2 3 8
Simpan 1 1
Jumlah 1 0 6 1

 Penjumlahan biner
25 24 23 22 21 20
(32) (16) (8) (4) (2) (1)
1 1 0 0 1
1 1 0 1
Simpan 1 1 1 1 1
Jumlah 1 1 0 1 0 0
Marilah kita perhatikan penjumlahan biner dengan lebih seksama.
Kolom satuan : 1 + 1 = 0, simpan 1
Kolom 2-an : 0 + 1 = yang disimpan = 0, simpan 1
Kolom 4-an : 0 + 0 yang disimpan = 1
Kolom 8-an : 1 + 1 = 0, simpan 1
Kolom 16-an : 1 + 1 yang disimpan = 1, simpan 1
Kolom 32-an : yang disimpan 1 = 1

Jika lebih dari dua buah digit biner dijumlahkan, ada kemungkinan yang disimpan lebih besar dari 1. Sebagai
contoh,
1 + 1 = 0, simpan 1
1 + 1 + 1 = 1, simpan 1
Contoh berikut menunjukkan penjumlahan dengan penyimpanan lebih besar dari 1.
1 + 1 + 1 + 1 = (1 + 1) + (1 + 1)
= (0, simpan 1) + (0, simpan 1)
= 0, simpan 2;
1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 1 + (1 + 1) + (1 + 1)
= 1, simpan 2
0 + yang disimpan 2 = 1, simpan 1
1 + yang disimpan 2 = 0, simpan 2, dan seterusnya.

b) Pengurangan Biner
Pada bagian ini hanya akan ditinjau pengurangan bilangan biner yang memberikan hasil positif. Dalam hal ini,
metode yang digunakan adalah sama dengan metode yang digunakan untuk pengurangan pada bilangan
desimal. Dalam pengurangan bilangan biner jika perlu dipinjam 1 dari kolom di sebelah kirinya, yaitu kolom
yang mempunyai derajat lebih tinggi. Aturan umum untuk pengurangan pada bilanagan biner adalah sebagai
berikut :
0–0=0
1–0=1
1–1=0
5
0 – 1 = 1, pinjam 1
Contoh : Kurangilah 11112 dengan 01012
Penyelesaian
Susunlah dua bilangan di atas ke dalam kolom sebagai berikut :
23 22 21 20
(8) (4) (2) (1)
1 1 1 1
0 1 0 1
Hasil 1 0 1 0 Tidak ada yang di pinjam

Secara lebih rinci, dimulai dari LSB (20 = 1)


Kolom 20 1 – 1 = 0
Kolom 21 1 – 0 = 1
Kolom 22 1 – 0 = 0
Kolom 23 1 – 0 = 1
Sehingga, 11112 – 01012 = 10102

Contoh Kurangilah 11002 dengan 10102


Penyelesaian
23 22 21 20
(8) (4) (2) (1)
Pinjam  (22) 0
1 1 0
1 0 1
Hasil 0 0 1 0
Secara lebih terinci, dimulai dari LSB (20 = 1)
Kolom 20 0 – 0 = 0
Kolom 21 0 – 1 = 1
Dalam kasus ini kita harus meminjam 1 dari bit pada kolom 22. Karena datang dari kolom 22, maka
nilainya 2 kali nilai pada kolom 21. Sehingga, 1 (bernilai 22) – 1(bernilai 21) = 1 (bernilai 21).
Bila meminjam 1 dari kolom di sebelah kiri maka berlaku aturan umum 1 – 1 = 1.
Kolom 22 0 – 0 = 0
Nilai 1 dari kolom 2 diubah menjadi nol karena sudah dipinjam seperti yang ditunjukkan dengan
anak panah.
Kolom 23 1 – 1 = 0
Sehingga, 11002 – 10102 = 00102

c) Perkalian
Perkalian pada bilangan biner mempunyai aturan sebagai berikut :
0x0=0
1x0=0
0x1=0
1x1=1
Perkalian bilangan biner dapat dilakukan seperti perkalian bilangan desimal. Sebagai contoh, untuk
mengalikan 11102 = 1410 dengan 11012 = 1310 langkah-langkah yang harus ditempuh adalah :
Biner Desimal
1110 14
1101 13
------------------------ ----------
1110 42
0000 14
1110
1110
---------------------------------+ -------------- +
10110110 182
Perkalian juga bisa dilakukan dengan menambah bilangan yang dikalikan ke bilangan itu sendiri sebanyak
bilangan pengali.
Contoh di atas, hasil yang sama akan diperoleh dengan menambahkan 1112 ke bilangan itu senidiri sebanyak
11012 atau tiga belas kali.

6
d) Pembagian
Pembagian pada sistem bilangan biner dapat dilakukan sama seperti contoh pembagian pada sistem bilangan
desimal. Sebagai contoh, untuk membagi 110011 (disebut bilangan yang dibagi) dengan 1001 (disebut
pembagi), langkah-langkah berikut perlu dilakukan.
Hasil 101
Pembagi 1 0 0 1 11001
1001
------------------
001111
1001
-----------------
Sisa 110
Sehingga hasilnya adalah 1012, dan sisa pembagian adalah 1102.
Pembagian bisa juga dilakukan dengan cara menjumlahkan secara berulang kali bilangan pembagi dengan
bilangan itu sendiri sampai jumlahnya sama dengan bilangan yang dibagi atau setelah sisa pembagian yang
diperoleh lebih kecil dari bilangan pembagi.

Latihan Soal Kegiatan Belajar 2


1) Tambahkanlah 11112 dengan 01012 !
2) Kurangilah 11112 dengan 01012 !
3) Bagilah 1100112 dengan 10012 !
4) Kalikanlah 11102 dengan 11012 !

7
Kegiatan Belajar 3. Memahami Relasi Logik Dan Fungsi Gerbang Dasar (AND, OR, NOT,
NAND, XNOR)
Komputer tidak mengenal huruf atau bilangan, bahkan tidak mengenal nilai 0 atau 1 sekalipun. Itulah mengapa
komputer diistilahkan mesin bodoh (the dumb machine). Komputer hanya mengenal aliran listrik voltase tinggi
atau rendah (biasanya 5 Volt dan 0 Volt). Rangkaian listrik dirancang untuk memanipulasi pulsa tinggi dan rendah
ini agar dapat memberikan arti. Voltase tinggi dapat dianggap mewakili angka 1 dan voltase rendah mewakili
angka 0. Kemampuan komputer yang terbatas ini dikelola sehingga dapat digunakan untuk merepresentasikan data
maupun instruksi.

3.1. Pengertian
Kemampuan komputer untuk membedakan nilai 0 dan 1 berdasarkan tegangan listrik dapat digunakan
untuk membentuk fungsi lain dengan mengkombinasikan berbagai sinyal logika yang berbeda untuk menghasilkan
suatu rangkaian yang memiliki logika proses tersendiri. Rangkaian sederhana yang memproses sinyal masukan
dan menghasilkan sinyal keluaran dari logika tertentu disebut gerbang logika (logic gate).
Gerbang Logika merupakan diagram blok simbol rangkaian digital yang memproses sinyal masukan
menjadi sinyal keluaran dengan prilaku tertentu. Terdapat tiga tipe dasar gerbang logika : AND, OR, NOT.
Masing-masing gerbang dasar ini dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya membentuk gerbang turunan,
yaitu : NAND (NOT AND), NOR (NOT OR), XOR (EXCLUSIVE OR) dan XNOR (EXCLUSIVE NOT OR).
Masing-masing gerbang memiliki perilaku logika proses yang berbeda. Perbedaan ini dapat ditunjukkan dengan
kombinasi keluaran yang digambarkan dalam tabel kebenaran (truth table).
Tabel kebenaran menunjukkan fungsi gerbang logika yang berisi kombinasi masukan dan keluaran. Dalam
tabel kebenaran ditunjukkan hasil keluaran setiap kombinasi yang mungkin dari sinyal masukan pada gerbang
logika. Gerbang logika dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya membentuk rangkaian yang lebih besar
dengan fungsi baru. Beberapa kombinasi gerbang logika yang mempunyai fungsi baru adalah rangkaian
penjumlahan bilangan biner (adder), komponen dasar memori (flip-flop), multiplekser (MUX), decoder (decoder),
penggeser (shipter), pencacah (counter), dan lain-lain. Gerbang logika secara fisik dibangun menggunakan diode
dan transistor, dapat juga dibangun dengan menggunakan elemen elektromagnetik, relay atau switch.

3.2. Logika Aljabar


Mengapa gerbang transistor yang kita gunakan untuk mengubah sinyal masukan menjadi sinyal keluaran
dinamakan gerbang logika ? Pertanyaan ini bisa kita jelaskan dengan melihat karakteristik proses gerbang yang
mengikuti aturan Aljabar Boolean. Aljabar Boolean bekerja berdasarkan prinsip Benar (TRUE) – Salah (FALSE)
yang bisa dinyatakan dengan nilai 1 untuk TRUE dan 0 untuk kondisi False.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam rangkaian digital adalah penyederhanaan rangkaian. Semakin
sederhana rangkaian semakin baik. Ekspresi yang komplek dapat dibuat sesederhana mungkin tanpa mengubah
perilakunya. Ekspresi yang lebih sederhana dapat diimplementasikan dengan rangkaian yang lebih sederhana dan
kecil dengan mengurangi gerbang-gerbang yang tidak perlu, mengurangi catu daya dan ruang untuk gerbang
tersebut. Perusahaan pembuat chip akan menghemat banyak biaya dengan penyederhanaan rangkaian digital.
George Boole pada tahun 1854 mengenalkan perangkat untuk menyederhanakan rangkaian yang kita kenal
hari ini yaitu Aljabar Boolean (Boolean Algebra). Aturan dalam Aljabar Boolean sederhana dan dapat
diimplementasikan pada berbagai ekspresi logika.
Aturan Aljabar Boolean
Operasi AND ( . ) Operasi OR ( + ) Operasi NOT ( ‘ )

0.0=0 A.0=0 0+0=0 A+0=A 0’ = 1 1’ = 0 A” = A


1.0=0 A.1=A 1+0=1 A+1=1
0.1=0 A.A=A 0+1=1 A+A=A
1.1=1 A . A’ = 0 1+1=1 A + A’ = 1
Hukum Asosiatif (Assosiative Law)
(A . B) . C = A . (B . C) = A . B . C
(A + B) + C = A + (B + C) = A + B + C

Hukum Distributif (Distributive Law)


A . (B + C) = (A . B) + (A . C)
A + (B . C) = (A + B) + (A + C)

Hukum Komunikatif (Communicat ive Law)


A.B=B.A
A+B=B+A

8
Aturan Prioritas (Precedence)
AB = A . B
A . B + C = (A . B) + C
A + B . C = A + (B . C)

Teorema de’Morgan
(A . B)’ = A’ + B’ (NAND)
(A + B)’ = A’ . B’

Simbol
Simbol digunakan untuk menggambarkan suatu gerbang logika. Terdapat dua jenis symbol standar yang
sering digunakan untuk menggambarkan gerbang, yang didefinisikan oleh ANSI/IEEE Std 91-1984 dan
suplemennya ANSI/IEEE Std 91a-1991. Simbol pertama menggambarkan masing-masing gerbang dengan bentuk
yang khusus dan simbol yang kedua berbentuk segi empat. Simbol dengan bentuk utama segi empat untuk semua
jenis gerbang, berdasarkan standar IEC (International Electronical Commission) 60617-12.

3.3. Macam-Macam Gerbang Logika Gerbang Dasar


1. AND
Gerbang AND adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai voltase tinggi ( 1 ) jika semua inputnya
bernilai 1. Tanda titik ( . ) digunakan untuk menunjukkan operasi AND.
Contoh : Y = A . B = A AND B
Simbol
Konvensional IEC

Gambar 2.1 : Simbol Gerbang AND

Tabel 2.1 : Tabel Kebenaran Gerbang AND


Masukan Keluaran
A B Y = A AND B
0 0 0
1 0 0
0 1 0
1 1 1

2. OR
Gerbang OR adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai voltase tinggi ( 1 ) jika salah satu imput-nya
bernilai 1. Tanda ( + ) digunakan untuk menunjukkan operasi OR.
Contoh : Y = A + B = A OR B

Konvensional IEC

Gambar 2.2 : Simbol Gerbang OR

Tabel 2.2 : Tabel Kebenaran Gerbang OR


Masukan Keluaran
A B Y = A OR B
0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 1

9
3. NOT
Gerbang NOT adalah rangkaian elektronik yang menghasilkan keluaran bernilai kebalikan dari nilai masukan.
Dikenal juga sebagai inverter. Jika masukannya A maka keluarannya NOT A. Simbol yang menunjukkan
operasi NOT adalah “NOT”, “ ‘ “ atau “ ˉˉˉ ”. Contoh : Y = A’ = A = NOT A

Konvensional IEC

Gambar 2.3 : Simbol Gerbang NOT

Tabel 2.3 : Tabel Kebenaran Gerbang NOT


Masukan Keluaran
A Y = NOT A
0 1
1 0

3.4. Gerbang Turunan


1. NAND (NOT AND)
Gerbang NAND adalah rangkaian elektronik yang menggabungkan gerbang AND diikuti gerbang NOT. Pada
dasarnya gerbang NAND merupakan kebalikan dari gerbang AND. Lingkaran kecil pada sisi keluaran gerbang
NAND menunjukkan logika inverse (NOT). Keluaran gerbang NAND adalah tinggi (1) jika salah satu
masukannya bernilai 0. Contoh : Y = A . B = A NAND B

Konvensional IEC

Gambar 2.4 : Simbol Gerbang NAND

Tabel 2.4 : Tabel Kebenaran Gerbang NAND


Masukan Keluaran
A B Y = A NAND
B
0 0 1
1 0 1
0 1 1
1 1 0

2. NOR
Gerbang NOR adalah rangkaian elektronik yang menggabungkan gerbang OR dan diikuti gerbang NOT. Pada
dasarnya gerbang NOR merupakan kebalikan dari gerbang OR. Lingkaran kecil pada sisi keluaran gerbang
NOR menunjukkan logika inverse (NOT). Keluaran gerbang NOR adalah rendah (0) jika salah satu
masukannya bernilai 1. Contoh : Y = A NOR B

Konvensional IEC

10
Tabel 2.5 : Tabel Kebenaran Gerbang NOR

Tabel 2.5 : Tabel Kebenaran Gerbang NOR


Masukan Keluaran
A B Y = A NOR
B
0 0 1
1 0 0
0 1 0
1 1 0

3. XOR
Gerbang XOR adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai tinggi (1) jika salah satu, tapi tidak
keduanya, masukannya bernilai 1. Keluaran gerbang XOR akan bernilai 1 jika masukannya berbeda.
+
O
Simbol + digunakan untuk menunjukkan operasi Exclusive OR.
O
Contoh : Y = A B = A Exclusive OR B.
Gerbang XOR adalah gabungan dari beberapa gerbang dasar. Logika proses gerbang XOR
+ A B = A’ . B A . B’
sebagai berikut : Y = O

Konvensional IEC

Tabel 2.6 : Tabel Kebenaran Gerbang XOR

Tabel 2.6 : Tabel Kebenaran Gerbang XOR


Masukan Keluaran
A B Y = A XOR
B
0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 0

4. XNOR
Gerbang XNOR adalah rangkaian elektronik yang mengeluarkan nilai rendah (0) jika salah satu, tapi tidak
keduanya, masukannya bernilai 1. Gerbang XNOR merupakan kebalikan dari gerbang XOR. Nilai keluarannya
akan sama dengan 1 jika nilai masukannya sama. Kebalikan dari gerbang XOR. Contoh :
Y = A XNOR B O + = A B.
Gerbang XNOR adalah gabungan dari beberapa gerbang dasar. Logika proses gerbang XNOR adalah sebagai
berikut :

+
O
11
Y = A B = A’ . B’ + A . B.

Y
B

Konvensional IEC

Tabel 2.7 : Tabel Kebenaran Gerbang XNOR

Tabel 2.7 : Tabel Kebenaran Gerbang XNOR


Masukan Keluaran
A B Y = A XNOR
B
0 0 1
1 0 0
0 1 0
1 1 1

3.5. Kombinasi Gerbang Logika


Gerbang logika dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan fungsi baru. Contoh :
a. Kombinasi 2 Gerbang

A Q
B

Gambar 2.8 : Contoh Rangkaian Kombinasi 2 Gerbang

Rangkaian di atas merupakan kombinasikan antara gerbang NOT dengan AND. Kita dapat menyatakan
bahwa Q = A AND (NOT B)
Tabel 2.8 : Tabel Kebenaran Gerbang XNOR
Masukan Keluaran
A B Y = A XNOR
B
0 0 0
1 0 0
0 1 1
1 1 0

12
b. Kombinasi 3 Gerbang

A
B
Y

Gambar 2.9 : Contoh Rangkaian Kombinasi 3 Gerbang

Rangkaian di atas merupakan kombinasikan antara gerbang NOR, AND dan OR. Kita dapat menyatakan
bahwa
D = A NOR B
E = B AND C
Q = D NOR E = (A NOR B) NOR (B AND C)

Tabel 2.9 : Tabel Kebenaran Rangkaian Kombinasi 3 Gerbang


Masukan Keluaran
A B A D = A NOR Y = B AND C Y = A XNOR
B B
0 0 0 1 0 0
0 0 1 1 0 0
0 1 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0
1 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0
1 1 0 0 0 1
1 1 1 0 1 0

3.6. Gerbang Logika Dalam Chip


Gerbang logika dibuat pabrik dalam
chipset. Biasanya dalam satu chip terdiri dari
beberapa buah gerbang logika.

Chip 7400 mengandung gerbang NAND


dengan tambahan jalur catu daya (+5 Volt) dan
satu ground.

Gambar 2.11 : Chip 7400

13
Latihan Soal Kegiatan Belajar 3

1. Mengeluarkan nilai voltase tinggi ( 1 ) jika salah satu input-nya bernilai 1, merupakan gerbang logika…
2. Keluaran bernilai kebalikan dari nilai masukan, merupakan gerbang logika…
3. Mengeluarkan nilai voltase tinggi ( 1 ) jika semua inputnya bernilai 1, merupakan gerbang logika…
4. Apa yang di maksud dengan inverter
5. Tuliskan tanda operasi dari masing-masing gerbang di bawah ini:
a. AND
b. OR
c. NOT
d. NAND
e. NOR
6. Jelaskan ciri-ciri dan gambarkan simbol dari gerbang logika NAND
7. Jelaskan ciri-ciri dan gambarkan simbol dari gerbang logika NOR
8. Gambarkan simbol dari gerbang logika dibawah ini:
a. AND
b. OR
c. NOT
9. Buatlah tabel kebenaran dari rangkaian dan operasi gerbang logika dibawah ini
a. Rangkaian

b. Operasi
Y = (A+B).NOT C
10. Buatlah tabel kebenaran dari rangkaian dan operasi gerbang logika dibawah ini
a. Rangkaian

b. Operasi

Y = (A.B)+(B.C)

14
Kegiatan Belajar 4. Rangkaian Flip-Flop ( RS, JK, D, CRS ,T )
Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebutBis table
Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur dengan jam atau
pulsa. Dengan kata lain, sistem-sistem tersebut bekerja secara sinkron dengan deretan denyut (pulsa) berperiode T
yang disebut jam sistem (system clock atau disingkat menjadi CLK).
Berbeda dengan uraian materi sebelumnya yang bekerja atas dasar gerbang logika dan logikakombinasi,
keluarannya pada saat tertentu hanya bergantung pada nilai-nilai masukan pada saat yang sama. Sistem seperti ini
dinamakan tidak memiliki memori. Selain itu, sistem tersebut menghafal hubungan fungsional antara variabel
keluaran dan variabel masukan.
Fungsi rangkaian flip-flop yang utama adalah sebagai memori (menyimpan informasi) 1 bit atausuatu sel
penyimpan 1 bit. Flip-flop juga dapat digunakan pada Rangkaian Shift Register, rangkaian Counter, dan lain
sebagainya.
Macam-macam flip-flop:
1) RS /SR Flip-Flop
2) J-K Flip-Flop
3) D Flip-Flop
4) CRS Flip-Flop
5) T Flip-Flop

1) RS /SR Flip-Flop

RS Flip-Flop adalah rangkaian flip-flop yang


mempunyai 2 jalan keluaran (Q). Simbol-simbolyang ada Pada
jalan keluar selalu berlawanan satu dengan yang lain. RS-FF
adalah flip-flop dasar yang memiliki dua masukan, yaitu R
(Reset) dan S (Set). Bila S diberi logika 1 dan R diberi logika 0,
maka output Q akan berada pada logika 0 dan Q pada logika 1.
Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0, maka keadaan
output akan berubah menjadi Q berada pada logika 1 dan Qnot
pada logika 0. Sifat paling penting dari flip-flop adalah sistem ini dapat menempati salah satu dari dua
keadaanstabil, yaitu stabil I diperoleh saat Q = 1 dan Q01 = O, stabil ke Il diperoleh saat Q = O dan Q, = 1 yang
diperlihatkan pada Gambar di atas.
Tabel Kebenaran RS Flip-Flop
S R Q Qnot (Q) Keterangan
0 0 1 1 Terlarang
0 1 1 0 Set (memasang)
1 0 0 1 Reset (melepas)
1 1 0 Qnot Kondisi memori (mengingat)
Yang dimaksud dengan kondisi terlarang adalah keadaaan yang tidak diperbolehkan, yaitukondisi output Q
sama dengan Q pada saat S = 0 dan R = 0. Yang dimaksud dengan kondisimemori adalah saat S = 1 dan R = 1,
output Q dan Q akan menghasilkan perbedaan, yaitu jikaQ = 0 maka Q = 1 atau sebaliknya jika Q = 1 maka Q = 0.

15
2) JK Flip-Flop

JK flip-flop sering disebut dengan JK FF


atauMaster Slave JK FF karena terdiri dari dua buah
flip- flop, yaitu Master FF dan Slave FE Master Slave
JK FF ini memiliki 3 buah terminal input, yaitu J, K, JK
i+ Q dan Clock. IC yang dipakai untuk menyusun JK FF
adalah upe 7473 yang mempunyal 2 buah JR flip-flop di
mana lay outnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC
(Data book 1C). Kelebihan JK FF terhadap FF
sebelumnya yaitu JK FF tidak mempunyai kondisi
terlarang artinya berapa pun input yang diberikan asal ada jam sistem maka akan terjadi perubahan pada output.
Tabel Kebenaran JK Flip-Flop
J K Qn+1 Keterangan
0 0 Qn Mengingat
0 1 0 Reset (melepas)
1 0 1 Set (memasang)
1 1 Qn (strep) Toggle

16
3) D Flip-Flop

D flip-flop adalah RS flip-flop yang ditambah dengan


suatu inventer pada reset inputnya. Sifat dan D flip-flop adalah
bila input D (Data) dan denyut jam sistem (pulse clock)
bemilal 1, maka output Q akan bernilai 1 dan bila input D
bernilai 0, maka D flip-flop akan berada pada keadaanreset
atau output Q bemilai 0.
Tabel Kebenaran D Flip-Flop
D Qn+1
0 0
1 1

4) CRS Flip-Flop

CRS flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi


dengan sebuah terminal denyut jam sistem.Denyut Jam sistem ini
berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila denyut jam sistem
bernilai 0,maka perubahan nilai pada input R dan S tidak akan
mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi,
apabila denyut jam istem bernilai 1, maka perubahan pada input R
dan S dapat mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot..
Tabel Kebenaran CRS Flip-Flop
S R Qn+1
0 0 Qn
0 1 0
1 0 1
1 1 Terlarang

17
5) T Flip-Flop

Rangkaian T flip-flop atau Toggle flip-flop (TFF) dapat


dibentuk dari modifikasi clocked RSFF,DFF maupun JKFE TFF
mempunyai sebuah terminal input T dan dua buah terminal output
Qdan Qnot. TFF banyak digunakan pada rangkaian Counter,
pembagi frekuensi dan sebagainya.

Tabel Kebenaran T Flip-Flop


T Q
0 0
1 0
0 1
1 1
0 0
1 0
0 1
1 1

Latihan Soal Kegiatan Belajar 4

1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Flip - Flop?


2. Jelaskan apa Fungsi utama dari rangkaian Flip-Flop!
3. Sebutkan macam-macam rangkaian Flip-Flop!
4. Bangdingkanlah rangkaian RS Flip-Flop dengan J-K Flip-Flop?
5. Bandingkanlah rangkaian D Flip-Flop dengan T Flip-Flop !
6. Keluarga multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil disebut....
a. MultiPlexer d. Counter
b. Demultiplexer e. Encoder
c. Rangkaian Flip-Flop
7. Sifat pada rangkaian Flip-Flop mempunyai sistem kerja yang dapat diatur dengan jam atau pulsa, sifat tersebut
dinamakan….
a. Stabil b. Konstan c. Sekuensial d. Sinkron e. Ajeg
8. Perhatikan data dibawah ini dengan cermat!
1 RS Flip-Flop 5 CRS Flip-Flop
2 FF Flip-Flop 6 J-K Flip-Flop
3 D Flip-Flop 7 JJ Flip-Flop
4 T Flip-Flop 8 SCR Flip-Flop
Dari data diatas yang termasuk macam-macam Flip-Flop adalah yang ditunjukkan pada nomor ….
a. 1,3,4,5,6 b. 1,3,5,6,8 c. 2,3,4,5,6 d. 1,2,3,4,5 e. 1,4,5,7,8
9. Rangkaian Flip-Flop yang mempunyai dua jalan keluaran disebut....
a. FF Flip-Flop b. RS Flip-Flop c. T Flip-Flop d. J-K Flip-Flop e. D Flip-Flop

18
Latihan Soal Ulangan dan UTS/UAS Sistem Komputer
1. Setiap digit biner disebut
a. bit b. byte c. kilo byte d. LSB e. MSB
2. Bit dari digit biner paling kanan disebut
a. bit b. byte c. kilo byte d. LSB e. MSB
3. Biner dari desimal 248 adalah
a. 11111100 b. 11110000 c. 11100000 d. 11000000 e. 11111000
4. Biner dari desimal 252 adalah
a. 11111100 b. 11111110 c. 11111111 d. 11111000 e. 11110000
5. Octa dari desimal 248 adalah
a. 340 b. 350 c. 360 d. 370 e. 380
6. Hexa dari desimal 252 adalah
a. AB b. CD c. FC d. CF e. FF
7. Komputer hanya mengenal aliran listrik voltase tinggi atau rendah, yaitu.............volt
a. 1 & 0 b. 0 & 1 c. 5 & 0 d. 0 & 5 e. 1 & 5
8. Rangkaian listrik dirancang untuk memanipulasi pulsa tinggi dan rendah yaitu........agar dapat memberikan arti.
a. 1 & 0 b. 0 & 1 c. 5 & 0 d. 0 & 5 e. 1 & 5
9. Jika output gerbang AND adalah 1, maka inputnya adalah
a. 1 & 0 b. 0 & 1 c. 0 & 0 d. 1 & 1 e. 1 & 5
10. Jika output gerbang OR adalah 0, maka inputnya adalah
a. 1 & 0 b. 0 & 1 c. 0 & 0 d. 1 & 1 e. 1 & 5
11. Jika output gerbang NAND adalah 0, maka inputnya adalah
a. 1 & 0 b. 0 & 1 c. 0 & 0 d. 1 & 1 e. 1 & 5
12. Jika output gerbang NOR adalah 1, maka inputnya adalah
a. 1 & 0 b. 0 & 1 c. 0 & 0 d. 1 & 1 e. 1 & 5
13. Jika output gerbang XOR adalah 1, maka inputnya adalah (jawaban bisa lebih dari satu)
a. 1 & 0 b. 0 & 1 c. 0 & 0 d. 1 & 1 e. 1 & 5
14. Jika output gerbang XNOR adalah 0, maka inputnya adalah (jawaban bisa lebih dari satu)
a. 1 & 0 b. 0 & 1 c. 0 & 0 d. 1 & 1 e. 1 & 5
=============================
Gambar untuk soal nomer 15-20

15. Jika A=0, B=0, C=0, maka ........ (jawaban bisa lebih dari satu)
a. D=0 b. D=1 c. E=0 d. E=1 e. F=0
16. Jika A=1, B=1, C=1, maka ........ (jawaban bisa lebih dari satu)
a. D=0 b. D=1 c. E=0 d. E=1 e. F=1
17. Jika A=1, B=0, C=0, maka ........ (jawaban bisa lebih dari satu)
a. D=0 b. D=1 c. E=0 d. E=1 e. F=0
18. Jika A=1, B=1, C=0, maka ........ (jawaban bisa lebih dari satu)
a. D=0 b. D=1 c. E=0 d. E=1 e. F=0
19. Jika A=0, B=0, C=1, maka .................. (jawaban bisa lebih dari satu)
a. D=0 b. D=1 c. E=0 d. E=1 e. F=0
20. Jika A=0, B=1, C=1, maka .................. (jawaban bisa lebih dari satu)
a. D=0 b. D=1 c. E=0 d. E=1 e. F=0
21. Apakah yang dimaksud dengan MSB?
a. bit b. bit paling kiri c. bit paling kanan d. byte e. kilobyte
22. Apakah yang dimaksud dengan LSB?
a. bit b. bit paling kiri c. bit paling kanan d. byte e. kilobyte
23. Apa yang di maksud dengan inverter ?
a. penyama b. pembeda c. pembalik d. pembagi e. pengali
24. Berikut adalah gerbang logika turunan, kecuali
a. and b. nand c. nor d. xnor e. xor
25. Berikut adalah contoh flip-flop, kecuali
a. rs b. jk c. t d. d e. r
26. memori dengan ukuran terkecil adalah
a. magnetic disk b. cache c. register d. RAM e. Optical disk
27. Memiliki kecepatan proses yang tinggi serta kemampuan menyimpan data yang jauh lebih besar. termasuk
jenis computer apa?
a. mikro b. pc c. Mini d. Mainframe e. super
28. multiuser mulai bisa ditemukan pada computer generasi ke berapa?
19
a. 1 b.2 c.3 d.4 e.5
29. Tugas-tugas dikumpulkan di dalam satu rangkaian kemudian dieksekusi secara berurutan. Disebut dengan...
a. Kecepatan komputasi b. Transmisi informasi c. batch processing system
d. Multiuser e. Teknik Spooling
30. komputer alat bantu USG termasuk jenis computer apa?
a. abacus b. Blaise pascal c. Analog d. digital e. Hybrid
31. batch processing, timesharing dan networking mulai bisa ditemukan pada computer generasi ke berapa?
a. 1 b.2 c.3 d.4 e.5
32. berfungsi untuk mengontrol operasi CPU dan mengontrol komputer secara keseluruhan. Merupakan fungsi
dari apa?
a. CPU Interconnection b. I/O c. Control Unit d. Register e. ALU
33. data masih tersimpan walaupun power dimatikan. Merupakan memori jenis
a. non-volatile b. ALU c. I/O d. volatile e. CU
34. berfungsi sebagai pengontrol operasi komputer dan pusat pengolahan fungsi–fungsi komputer. Merupakan
fungsi dari apa?
a. System Interconnection b. I/O c. Memori Utama d. Memori cadangan e. CPU
35. teknologi hardware, perangkat antarmuka, dan teknologi memori. Merupakan contoh dari apa?
a. system operasi b. Organisasi komputer c. Arsitektur computer
d. struktur komputer e. software
36. isi data hilang jika power dimatikan. Merupakan memori jenis
a. non-volatile b. ALU c. I/O d. volatile e. CU
37. berfungsi memindahkan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya. Merupakan fungsi dari apa?
a. System Interconnection b. I/O c. Memori Utama
d. Memori cadangan e. CPU
38. Prakiraan cuaca, riset iklim, simulasi peledakan senjata nuklir, riset fusi nuklir. termasuk penggunaan jenis
computer apa?
a. mikro b. pc c. Mini d. Mainframe e. super
39. antarmuka GUI mulai bisa ditemukan pada computer generasi ke berapa?
a. 1 b.2 c.3 d.4 e.5
40. membuat peripheral seolah-olah dapat digunakan bersama-sama sekaligus pada saat yang sama, dapat diakses
secara simultan. Disebut dengan...
a. Kecepatan komputasi b. Transmisi informasi c. batch processing system
d. Multiuser e. Teknik Spooling
41. komputer penghitung aliran BBM di SPBU termasuk jenis computer apa?
a. abacus b. Blaise pascal c. Analog d. digital e. hybrid
42. Set instruksi, teknik pengalamatan, dan mekanisme I/O. Merupakan contoh dari apa?
a. system operasi b. Organisasi komputer c. Arsitektur computer
d. struktur komputer e. software
43. berfungsi sebagai penyimpan internal bagi CPU. Merupakan fungsi dari apa?
a. CPU Interconnection b. I/O c. Control Unit d. Register e. ALU
44. multiprogramming mulai bisa ditemukan pada computer generasi ke berapa?
a. 1 b.2 c.3 d.4 e.5
45. memori dengan kecepatan akses tertinggi adalah
a. magnetic disk b. cache c. register d. RAM e. Optical disk
46. Nama lain dari bus, yaitu…
a. Busway b. Fileway c. Pathway d. Barway e. Terminal
47. Yang dimaksud dengan dedicated bus adalah…
a. Bus yang khusus menyalurkan data tertentu, misalnya paket data saja atau alamat saja
b. Bus yang hanya memerlukan saluran sedikit
c. Bus yang memerlukan mekanisme yang komplek untuk mengurai data yang telah dimultipleks
d. Bus yang tidak hanya menyalurkan data tertentu
e. Bus yang memerlukan banyak saluran
48. Bus PCI adalah…
a. Bus yang terdiri dari komponen peripheral
b. Bus yang dihubungkan secara daisy-chain
c. Bus yang tidak tergantung prosesor dan berfungsi sebagai bus mezzanine atau bus peripheral
d. Bus yang tergantung prosesor dan berfungsi sebagai bus mezzanine atau bus peripheral
e. Bus yang memudahkan pemasangan peralatan yang hanya sementara dipasang pada computer
49. Standar PCI adalah…
a. 64 saluran data pada kecepatan 33 MHz, laju transfer data 264 MB per detik atau 2,112 Gbps
b. 64 saluran data pada kecepatan 23 MHz, laju transfer data 264 MB per detik atau 2,112 Gbps
c. 54 saluran data pada kecepatan 33 MHz, laju transfer data 254 MB per detik atau 2,112 Gbps
20
d. 54 saluran data pada kecepatan 33 MHz, laju transfer data 264 MB per detik atau 2,112 Gbps
e. 64 saluran data pada kecepatan 33 MHz, laju transfer data 254 MB per detik atau 2,112 Gbps
50. Kabel bus terdiri dari…
a. 4 kawat, 1 untuk data, 2 untuk power dan 1 untuk ground
b. 4 kawat, 1 untuk data, 1 untuk power dan 2 untuk ground
c. 6 kawat, 2 untuk data, 1 untuk power dan 3 untuk ground
d. 4 kawat, 2 untuk data, 1 untuk power dan 1 untuk ground
e. 6 kawat, 2 untuk data, 2 untuk power dan 2 untuk ground
51. Flowchart (Bagan Alir) adalah…
a. Alat atau sarana yang menunjukkan proses awal yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan suatu
permasalahan untuk komputasi
b. Alat atau sarana yang menunjukkan hasil akhir dari suatu komputasi
c. Alat atau sarana yang menunjukkan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan suatu
permasalahan listrik
d. Alat atau sarana yang menunjukkan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan suatu
permasalahan diagram
e. Alat atau sarana yang menunjukkan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan suatu
permasalahan untuk komputasi
52. Berikut adalah keuntungan menggunakan flowchart, kecuali…
a. Menghindarkan sejak dini timbulnya kesalahan interpretasi bagi orang lain
b. Penyelesaian permasalahan dapat diekspresikan dengan serangkaian angka yang lebih mudah dipahami
c. Kita akan terbiasa berpikir secara sistematis dalam setiap kesempatan
d. Kita akan terbiasa berpikir secara terstruktur dalam setiap kesempatan
e. Kita akan lebih mudah mengecek dan menemukan bagian-bagian prosedur yang tidak valid dan bertele-tele

53. Symbol di samping berfungsi sebagai…


a. Penghubung pada satu halaman d. Pembacaan atau pencetakan data
b. Proses pengecekan kondisi e. Penghubung pada halaman lain
c. Persiapan proses / pemberian nilai awal
54. ALU terdiri dari dua bagian, yaitu…
a. Unit arithmatika dan unit logaritma Boolean d. Unit jalur dan unit data
b. Unit logaritma dan unit logika Boolean e. Unit arithmetika dan unit logika Boolean
c. Unit fisika dan unit arithmatika
55. Yang dimaksud dengan Fetch data (mengambil data) adalah…
a. CPU membaca instruksi dari memori
b. Eksekusi instruksi yang mungkin memerlukan pembacaan data dari memori datau dari modul I/O
c. Hasil eksekusi yang mungkin memerlukan penulisan data ke memori datau ke modul I/O
d. CPU menerjemahkan instruksi untuk menentukan langkah yang diperlukan
e. Eksekusi instruksi yang memerlukan operasi aritmatik
56. Bus merupakan jalur transportasi informasi antara dua atau lebih alat-alat dalam sistem computer yang berupa…
a. Terminal b. Sirkuit c. Barcode d. Sinyal e. Jalur
57. Berikut adalah Jenis bus yang terdapat pada computer, kecuali…
a. Bus PCI (Peripheral Component Interconnect) b. Bus ALU c. Bus USB
d. Bus SCSI (Small Computer System Interfaces) e. Bus Fire Wire
58. SCSI merupakan interface standard untuk drive-drive di bawah ini, kecuali…
a. CD-ROM b. Peralatan audio c. Hard disk
d. Perangkat penyimpanan eksternal berukuran besar
e. Perangkat penyimpanan eksternal berukuran kecil
59. Perangkat SCSI memiliki dua buah konektor yaitu…
a. Konektor input dan konektor BUS b. Konektor internet dan konektor output
c. Konektor input dan konektor intenet d. Konektor input dan konektor output
e. Konektor internet dan konektor BUS
60. Merupakan vendor komputer yang bersama-sama merancang bus untuk peralatan I/O berkecapatan rendah, kecuali…
a. Compaq b. Intel c. Microsoft d. Apple e. Northern Telecom
61. Cara mengekspresikan flowchart yaitu dengan serangkaian…
a. Angka b. Huruf c. Emoticon khusus d. Kata e. Simbol-simbol grafis khusus
62. Apa symbol dari fungsi persiapan proses / pemberian nilai awal…

a.

b.

21
c.
d.
e.
63. Control Unit bertugas untuk…
a. Mengontrol computer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi – fungsi
operasinya
b. Membentuk fungsi – fungsi pengolahan data computer
c. Menyimpan data saat diolah ataupun data untuk pengolahan selanjutnya
d. Mengontrol computer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menyimpan data
e. Menghubungkan komponen internal CPU
64. Membentuk fungsi – fungsi pengolahan data komputer merupakan tugas dari…
a. Microsoft b. ALU c. CU d. Bus e. Peripheral
65. Di bawah ini merupakan beberapa komponen di dalam CPU, kecuali…
a. Central Unit b. ALU c. CU d. Register e. CPU Interconnections

Anda mungkin juga menyukai