Anda di halaman 1dari 78

MENUJU LISENSI LSP P1 SMK

DI KAB. SIMALUNGUN PROV. SUMATERA UTARA


17 – 20 NOVEMBER 2018
• SALAM
Nama : Dini Yuningsih, M.M.Pd
Bekerja : SMKN 9 BANDUNG
Alamat : Jl.Puri Dago VII no 1 Arcamanik
Bandung
No.Hp : 08122368163
Email : tehinie_69@yahoo.co.id
Pendidikan : Diploma 3 Tata Boga
S1 Pendidikan Luar Sekolah
S2 Manajemen Pendidikan
AYOOO...MENUJU TERLISENSINYA LSP SMK

SENENGNYA SAYA
BISA TAMPIL
I
PERANAN LSP P1
DI SMK
APA ITU

1. BNSP
2. LSP
3. Skema
sertifikasi
4. TUK
5. DLL
KELEMBAGAAN

BNSP
7
BNSP
(BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI)
• Badan independen yang mempunyai tugas
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja.
• Guna terlaksananya tugas tersebut BNSP dapat
memberikan akreditasi kepada LSP yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan BNSP.
• Dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung
jawab kepada Presiden.
PP NO. 23 TAHUN 2004 tentang BNSP
(atas amanat UU no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)

• Bab 2 Pasal 2 Ayat 1


BNSP merupakan lembaga yang independen dalam
melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab
kepada Presiden
• Bab 2 Pasal 3
BNSP mempunyai tugas melaksanakan SERTIFIKASI
KOMPETENSI KERJA
Guna terlaksananya tugas tersebut BNSP dapat
memberikan lisensi kepada LSP yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan BNSP.
Lanjutan ….
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 18
Pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja yang telah
dilakukkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan/atau telah diakui oleh lembaga
internasional tetap dilaksanakan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi yang bersangkutan.
VISI DAN MISI
1. VISI

MENJADI LEMBAGA OTORITAS YANG TERPERCAYA DALAM


MENJAMIN KOMPETENSI TENAGA KERJA SECARA
NASIONAL DAN INTERNASIONAL

2. MISI
♣ MEWUJUDKAN TENAGA KERJA YANG MEMILIKI KOMPETENSI DAN DAYA
SAING TINGGI DI PASAR KERJA GLOBAL

♣ MENJAMIN DAN MENGEMBANGKAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA


YANG OBYEKTIF DAN TRANSPARAN DI SEMUA BIDANG PROFESI

11
FUNGSI KELEMBAGAAN
SERTIFIKASI BNSP
 BNSP dapat memfasilitasi untuk memberikan jaminan
sistim sertifikasi yang kredibel/ Memenuhi syarat dan
traceable/terukur.
 BNSP dapat membantu di dalam mengembangkan
dan memelihara kompetensi dalam rangka penyiapan
tenaga kerja Indonesia (pendidikan & pengalaman)
yang kompetitif menghadapi persaingan di pasar kerja
global.
 BNSP akan memfasilitasi kerja sama dengan institusi-
institusi sejenis di negara-negara lain dalam rangka
membangun saling pengakuan (mutual recognition)
terhadap kompetensi tenaga kerja masing-masing
negara.

12
PRINSIP DASAR :
PENGEMBANGAN SISTEM SERTIFIKASI KOMPETENSI
KERJA INDONESIA

TERUKUR Mengacu pada SKKNI, STANDAR


INTERNASIONAL, STANDAR KHUSUS

OBYEKTIF Tidak terjadi konflik kepentingan

TERTELUSURI Keseluruhan proses


terdokumentasi dan terkendali
KEBERTERIMAAN Dapat diterima semua
(ACCEPTABLE) stakeholders
ACCOUNTABLE Tanggung jawab dan tanggung gugat
13
Ketelusuran Sistem Sertifikasi
BNSP
(INDONESIAN Koordinasi
PROFESSIONAL Instansi Teknis,
CERTIFICATION Fasilitasi KADIN, BKSP dll
AUTHORITY)
PP, ISO 17011, BNSP
Licensing Guidelines
 Accreditation Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024,
BNSP Guidelines 201 & 202
LSP
(PROFESSIONAL CERTIFICATION BODY)
ISO 17024, BNSP Guidelines

Verification
Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, Specific Standard
BNSP Guidelines
TUK
BNSP Guidelines, QMS

Certification Asesor Kompetensi


TAA, SKKNI
BNSP Guidelines
ASESI
SKKNI/International Standard/
Harmonised Standard
PEMBENTUKAN LSP
LSP
(LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI)

•Lembaga pelaksana
kegiatan sertifikasi profesi
yang mendapatkan
akreditasi dari BNSP.
LM-1Mengenali Kebijakan Sistem Sertifi-
kasi Kompetensi Nasional.

LM-2 Mengenali Persyaratan Umum Lembaga


Sertifikasi Profesi (PBNSP 201)

LM-3 Mengenali Pembentukan Lembaga Sertifi-


Mengenal kasi Profesi (PBNSP 202)
dan Paham
LM-4 Mengenali Pedoman Tempat Uji Kompe-
tensi /TUK (PBNSP 206)

LM-5 Mengelola Program Audit Sistem Manaje-


men Mutu-LSP

LM-6 Melaksanakan Audit Sistem Manajemn


Mutu-LSP
Pembentukan LSP
 LSP dipersiapkan pembentukannya oleh suatu Panitia Kerja yang dibentuk
oleh atau dengan dukungan Asosiasi Industri terkait.

 Susunan Panitia Kerja terdiri atas Ketua, Sekretaris dan beberapa orang
anggota. Personil panitia mencakup unsur industri dan asosiasi profesi,
serta sebaiknya melibatkan instansi teknis terkait, dan unsur pakar.

 Panitia kerja memiliki tugas yang meliputi:


a. Menyiapkan badan usaha,
b. Menyusun organisasi dan personil,
c. Mendapatkan dukungan dari industri dan instansi terkait.

 Surat permohonan mendapatkan lisensi ditujukan kepada Badan Nasional


Sertifikasi Profesi.
Bentuk organisasi LSP
 Lembaga Sertifikasi Profesi adalah suatu lembaga yang dibentuk atas amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 23 tahun 2004 yang pendiriannya disahkan oleh Notaris, dan dengan
demikian mempunyai kekuatan hukum untuk melakukan perbuatan hukum dengan pihak
ketiga.
 Organisasi LSP terdiri unsur pengarah (board) dan unsur pelaksana. Unsur pengarah terdiri
atas ketua merangkap anggota dan anggota yang berasal dari asosiasi profesi dan/atau
asosiasi industri, sedangkan unsur pelaksana minimal terdiri atas Kepala (atau nama lainnya)
bagian administrasi, dan bidang-bidang Standardisasi, Sertifikasi dan Manajemen Mutu.
 Pengarah mempunyai tanggung jawab atas keberlangsungan LSP dengan menetapkan Visi,
misi dan tujuanLSP, program kerja, anggaran belanja, mengangkat dan memberhentikan
pengurus LSP, komunikasi dengan stakeholder dan mobilisasi sumber daya.
 Unsur Pelaksana LSP memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pengarah, dengan tugas-tugas sebagai berikut:
a) melaksanakan program kerja LSP,
b) melakukan monitoring dan evaluasi,
c) menyiapkan rencana program dan anggaran,
d) memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada Pengarah.

Catatan: Butir 1 berlaku untuk LSP pihak ketiga


Sarana dan Perangkat Kerja
 LSP seharusnya memiliki kantor tetap sekurang-
kurangnya dalam waktu 2 tahun dan memiliki
sarana kerja yang memadai.
 LSP harus memiliki rencana kegiatan yang
mencerminkan pelayanan yang diberikan kepada
industri dan sekaligus sebagai penghasilan
untuk pendanaan organisasi.
 LSP harus memiliki perangkat kerja yang
meliputi:
a) Skema sertifikasi dan materi uji kompetensi
b) Tempat Uji Kompetensi,
c) Asesor Kompetensi
d) Sistem pengendalian pelaksanaan sertifikasi.
Ruang Lingkup Lisensi
• BNSP memberikan lisensi kepada LSP untuk ruang
lingkup tertentu (skema sertifikasi).

• Lisensi BNSP berlaku selama tiga tahun dan dapat


diperpanjang. Lisensi BNSP tidak dapat
dipindahkan kepada pihak lain. BNSP akan
melakukan surveilan kepada LSP terlisensi
minimal sekali dalam setahun dan sewaktu-waktu
jika diperlukan.

• LSP melaksanakan sertifikasi kompetensi sesuai


dengan ruang lingkup lisensi dari BNSP dan
selama lisensi dari BNSP tersebut masih berlaku
JENIS LISENSI KELEMBAGAAN SERTIFIKASI
• LSP Pihak 3: LSP yang didirikan oleh asosiasi industri dan
asosiasi profesi berwenang melakukan sertifikasi kompetensi
kerja dan cara peliharaannya untuk memenuhi permintaan
klien; dan/atau memenuhi regulasi.
• LSP Pihak 2: LSP yang didirikan oleh Industri untuk
mensertifikasi pemasoknya, atau otoritas kompeten
mewajibkan kepada jejaringnya.
• LSP Pihak 1:
a. Industri: didirikan oleh industri berwenang melaksanakan sertifikasi kompetensi
untuk memastikan dan memelihara kompetensi karyawannya sendiri selama
bekerja di perusahaannya.
b. Lembaga Pendidikan Vokasi: didirikan oleh lembaga pendidikan vokasi untuk
memastikan dan memelihara kompetensi mahasiswanya selama dalam proses
pembelajaran.
• LSP Profisiensi: didirikan oleh industri/organisasi dgn
dukungan asosiasi profesi untuk memelihara kompetensi.
JENIS LISENSI YANG DIKELUARKAN BNSP

Lisensi LSP Lisensi Provider Uji Lisensi 1st Lisensi 1st Lisensi
Profisiensi Tenaga Certification Certification 2nd Certification

LSP LSP PIHAK I : LSP PIHAK I :


LSP: III PROFISIENSI INDUSTRI DIKLAT LSP PIHAK II

Sertifikasi Sertifikasi Sertifikasi Sertifikasi Sertifikasi


Kompetensi Profisiensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Kerja Industri tertentu Diklat tertentu Industri tertentu utk
Industri tertentu

Profesi: Profesi: Profesi di Profesi di Diklat: Profesi di


Perusahaan: Perusahaan:
• Memenuhi Bukti • Memenuhi Memastikan
Kompetensi Persyaratan Memastikan Kompetensi Memenuhi
• Memenuhi Surveilance LSP Kompetensi Peserta Didiknya Permintaan
Permintaan Klien • Menjaga Tenaga Kerjanya Asesmen dari Klien
• Memenuhi Kompetensi
Regulasi
10/17/2019
Pengajuan Lisensi

Dokumen
Dokumen
DOKUMEN
Dokumen

MUTU LSP

UJI COBA SISTEM


MUTU

AUDIT INTERNAL & KAJI


ULANG MANAJEMEN R
Dokumen Pengajuan Lisensi
LSP harus mengajukan permohonan lisensi, dengan menggunakan formulir isian dari
BNSP, yang dilengkapi dengan informasi relevan yang mencakup:
a. Gambaran umum LSP, termasuk bentuk organisasi, nama, alamat, status
legal dan sumberdaya manusia serta sumberdaya teknis;
b. Informasi umum mengenai LSP, dan alamat semua fasilitas fisik yang
terkait dengan ruang lingkup lisensi;
c. Bukti pembentukan LSP
d. Ruang lingkup lisensi yang diajukan
e. Uraian tentang skema sertifikasi kompetensi, perangkat asesmen,
standar kompetensi kerja, tata cara sertifikasi, serta informasi lain
terkait sertifikasi;
f. Dokumen sistem manajemen mutu LSP;
g. Bukti uji coba penerapan sistem manajemen dan uji coba asesmen
kompetensi, serta pelaksanaan audit internal;
h. Persetujuan untuk memenuhi persyaratan lisensi dan kewajiban lain dari
LSP.
LISENSI LSP
Pengakuan formal dan pemberian
lisensi lembaga-lembaga sertifi-
kasi profesi melalui proses
lisesnsi oleh BNSP yang menya-
takan bahwa LSP telah memenuhi
P persyaratan untuk melakukan
kegiatan sertifikasi profesi

PEMBENTUKAN
LSP
Tahapan Asesmen Lisensi
Pengajuan Pertimbangan
Permohonan Lisensi Apresiasi
Panitia Teknis

Verifikasi Skema Penyaksian Uji


Kompetensi

Sidang
Keputusan Lisensi
Pleno BNSP
Optional Pra-asesmen
SK Lisensi
Sertifikat Lisensi
Full-assesment
Asesmen Lapangan

Analisis dan
Rekomendasi
Lisensi LSP
Apresiasi

Verifikasi Skema

Pra Ass
1. Memastikan
Kesesuaian LSP telah:
dengan lingkup sektor atau
1.profesi
memahami
dari LSP;esensi sertifikasi
kompetensi,
2. Kejelasan kategori sertifikasi profesi yang
2.menjadi
memiliki rencana skema yang
sasaran;
Full Ass dibutuhkan
3. Pilihan oleh penggunanya,
skema KKNI, okupasi nasional,
3.dan/atau
memetakan calon asesi dalam jumlah
klaster;
Witness yang memadai,
4. Standar kompetensi dan
yang diacu: SKKNI,
4.standar
memperoleh dukungan
kompetensi dari pemangku
internasional, standar
kepentingannya
kompetensi khusus;
Surveilen
5. Strategi asesmen dan pemilihan metode uji
kompetensi;
Penambahan Ruang Lingkup 6. Penetapan ketentuan dalam proses
sertifikasi,
Relisensi 7. Kesesuaian penyusunan skema sertifikasi
dengan ketentuan pedoman
FUNGSI DAN TUGAS LSP (PBNSP 202)

LSP memiliki fungsi yaitu


 Melaksanakan sertifikasi kompetensi

LSP memiliki tugas, yaitu :


Menyusun kualifikasi,
Membuat Materi Uji Kompetensi,
 Menyediakan asesor,
 Melakukan asesmen,
 Memelihara kinerja asesor dan TUK.
WEWENANG LSP (PBNSP 202)
• Menerbitkan sertifikat kompetensi,
• Mencabut/mebatalkan sertifikat kompetensi,
• Menetapkan TUK,
• Memberikan sangsi kepada asesor dan TUK
yang melangggar aturan,
• Mengusulkan ruang lingkup baru.
• Menetapkan biaya uji kompetensi,
Skema sertifikasi
Persyaratan sertifikasi spesifik
yang berkaitan dengan kategori
profesi yang ditetapkan dengan
menggunakan standar dan
aturan khusus yang sama, serta
prosedur yang sama.
MANFAAT SKEMA
SERTIFIKASI
• Memastikan kebutuhan industri akan
bukti kompetensi dan pemeliharaannya.
• Membantu profesi dalam merencanakan
karirnya
• Menjadi acuan dalam pengembangan
modul pelatihan berbasis kompetensi.
PERUMUSAN SKEMA SERTIFIKASI

Peta profesi :
Pemetaan Kompetensi • Ikhtisar jabatan
Organisasi
• Syarat jabatan
- Flow Prses
- Visi-misi Organisasi
• Uraian jabatan
• Task

Unit
Standard Matching
Kompetensi

Ruang Lingkup Skema


Standard
Kompetensi Asesmen
Kurikulum
Profesi
Sertifikasi
DIKLAT
Jenis-jenis Skema Sertifkasi
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI NASIONAL

Jabatan Fungsional
Contoh
 Asesor • Dibuat oleh Otoritas
 Analis nasional
Jabatan Struktural • Berlaku nasional dan
Contoh: harmonis dengan skema
 Manager sertifikasi internasional
 Direktur
 Supervisor
 Team Leader
SKEMA SERTIFIKASI PAKET
(CLUSTER)

 Dikembangkan sesuai
kebutuhan industri.
 Dibuat oleh Komite Skema
LSP yang mewakili para
pemangku kepentingan
(stakeholders).
Skema sertifikasi KKNI dan kesetaraan dgn DikLat dan jenjang tempat kerja

S3 Subspesialis
9
AHLI
S2 Spesialis 8

Profesi 7

S1 6
D IV
TEKNISI/ANALIS
D III 5

D II 4

DI 3

Sekolah OPERATOR
Sekolah 2
Menengah Menegah
Umum Kejuruan 1
Precision OK, but accuracy O Precision & accuracy OK
APA YANG DIMAKSUD
DENGAN KOMPETENSI ?

Standar Nasional Mendefinisikan


Kompetensi dibutuhkan untuk
mencapai Kinerja yang Efektif
dalam melaksanakan Pekerjaan

Suatu Unit Kompetensi terdiri dari Spesifikasi


Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan serta
Penerapan yang Efektif
dari
Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan tersebut
terhadap Standar – standar yang dipersyaratkan di
Tempat Kerja (workplace)
Apa itu kompetensi ?
Knowledge, Skills and Attitudes
yang diperlukan oleh individu agar
sukses menangani pekerjaannya

ASPEK KOMPETENSI :
 Knowledge : know why
 Skills : know how
 Attitude : how should
TIGA PILAR PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI
 Pilar pertama, standar kompe-
tensi sebagai pencerminan
kebutuhan pasar kerja yang
dibuat oleh pihak
pengguna/industri.

 Pilar kedua, program diklat Tenaga Kerja


berbasis standar kompetensi Kompeten
untuk mengha-silkan peserta Program
didik/latih yang menguasai Standar Diklat Sertifikasi
kompetensi yang dibuat oleh Kompetens Berbasis Kompetens
i Kompetens
lembaga diklat.
i
i
Lembaga
 Pilar ketiga, sertifikasi kompe- Asosiasi Lembaga Sertifikasi
tensi mengacu pada standar
Industri Diklat Profesi
kompetensi untuk memastikan
kompetensi peserta didik/latih
yang dilaksanakan oleh lembaga
sertifikasi profesi (LSP).
PILAR PERTAMA TERSEDIA STANDAR KOMPETENSI
KUK

PENILAIAN + KOMPETENSI KUNCI


BATASAN VARIABEL + PANDUAN
KUK
ELEMEN
KUK
TUGAS
PEKERJAAN KUK
(Judul unit ELEMEN
kompetensi) KUK
SETIAP...ADA....
KUK
ELEMEN
BIDANG
FUNGSI FUNGSI KUK
PEKERJAAN FUNGSI
KUNCI
FUNGSI
AREA
KUNCI
UTAMA
NAMA
PEKERJAAN
UTAMA
PEKERJAAN KUK

PENILAIAN + KOMPETENSI KUNCI


BATASAN VARIABEL + PANDUAN
KUK
ELEMEN
KUK
TUGAS
PEKERJAAN KUK
(Judul unit ELEMEN
kompetensi) KUK

KUK
ELEMEN
KUK 43
PILAR KEDUA MENYELENGGARAKAN DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI
PILAR KETIGA SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA

BNSP/LSP
SKKNI

Rekognisi
Untuk
Penempatan

UJI KOMPETENSI
Kerja DN
PROGRAM PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN BERBASIS LULUSAN SERTIFIKAT
SKKNI KOMPETENSI
Rekognisi
Untuk
Penempatan
Kerja LN

• KELEMBAGAAN
Tenaga Kerja
• SARANA & PRASARANA
Berpengalaman

LEMBAGA
PENDIDIKAN/PELATIHAN

AKREDITASI
PILAR KETIGA
MEKANISME PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA

BNSP

Lisensi
Pengujian
untuk bidang
LSP
yang belum
Perusahaan ada LSP nya
Verifikasi
Peserta Uji
Uji Kompetensi
Lembaga Diklat ( TUK )

Lulus Uji
Masyarakat

Memiliki Sertifikat DPasar Kerja


Kompetensi
1 . Ada Kesepakatan WTO
 Pada tahun 1995 WTO menyepakati akan diberlakukannya
liberalisasi perdangan bagi anggotanya.

 Kunci utama daya saing suatu bangsa akan sangat ditentukan


oleh kemampuan tenaga kerja atau SDM yang dimilikinya.

 Tersedianya SDM yang kompeten merupakan syarat mutlak


untuk menghadapi ketatnya persaingan baik secara regional
maupun internasional.

 Pada era liberalisasi perdagangan, pasar kerja domestik akan


menjadi arena persaingan internasional.

 Supaya persaingan untuk memasuki pasar kerja tersebut dapat


berjalan secara “ fair ” perlu ditentukan suatu persyaratan
yang dikenal dan diakui secara internasional.
 Persyaratan yang telah digunakan di banyak negara adalah
kepemilikan sertifikat kompetensi kerja.

 Sertifikat kompetensi kerja bisa diberikan kepada


seseorang hanya setelah lulus uji kompetensi (UJK) yang
dilakukan oleh asesor kompetensi.

 UJK dapat dilaksanakan jika sudah tersedia standar


kompetensi kerja dan tersedia Tempat Uji Kompetensi
(TUK) yang memiliki peralatan teknis sesuai persyaratan
standar yang diacu.

 Maka lahirlah UU No. 13/2003 Tentang Ketenaga-


kerjaan dalam rangka untuk memastikan SDM Indonesia
kompeten untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

1. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenaga-


kerjaan.

2. Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 2010 tentang Badan


Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

3. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 tentang


Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS).

4. Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012 tentang Kerangka


Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

5. Instruksi Presiden No.9 Tahun 2016 tentang


Revitalisasi SMK Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas
dan Daya Saing SDM Indonesia.
 BNSP dibentuk berdasarkan PP No. 23 Tahun 2004 atas
perintah UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan.

 BNSP adalah lembaga independen bertanggung jawab


kepada Presiden.

 BNSP bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja


dalam rangka untuk memastikan dan memelihara
kompetensi SDM Indonesia.

 Guna terlaksananya tugas sertifikasi kompetensi kerja


BNSP dapat memberikan lisensi kepada LSP yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
PERATURAN PEMERINTAH
No.10 TAHUN 2018 TENTANG BNSP
Pasal 3
(1) BNSP mempunyai tugas meiaksanakan sertilikasi kompetensi kerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
BNSP menyeienggarakan fungsi:
a. pelaksanaan dan pengembangan sistem sertifikasi kompetensi
kerja;
b. pelaksanaan dan pengembangan sistem sertifikasi pendidikan dan
pelatihan vokasi;
c. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan sistem sertilikasi
kompetensi kerja nasional;
d. pengembangan pengakuan sertifikasi kompetensi kerja nasional
dan internasional;
e. pelaksanaan dan pengembangan kerja sama antar lembaga, baik
nasional dan internasional di bidang sertilikasi profesi; dan
f. pelaksanaan dan pengembangan sistem data dan informasi
sertifrkasi kompetensi kerja yang terintegrasi.
2. Ada Kewajiban Sertifikasi Kompetensi
Pada Berbagai Sektor/Subsektor
1. UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan
2. UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara (Pejabat
Pengadaan)
4. UU No. 14/2005 tentang Guru
5. UU No. 43/2007 tentang Perpustakaan
6. UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elek-
tronik
7. UU No.1/2009 tentang Penerbangan
8. UU No. 45/2009 tentang Perikanan
9. UU No. 10/2009 tentang Pariwisata
10. UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
11. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
12. UU No. 33/2009 tentang Perfilman
13. UU No. 36/2009 tentang Farmasi
14. UU No. 41/2009 tentang Kehutanan
15. UU No.4/2011 tentang Informasi Geospasial
16. UU No. 5/2011 tentang Akuntan Publik
17. UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
18. UU No. 3/2014 tentang Perindustrian
19. UU No. 11/2014 tentang Keinsinyuran
20. UU No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan
21. UU No 2/2017 tentang Jasa Konstruksi

Warna hitam sudah terpadu dan harmonisasi dengan sistem BNSP


3. Persaingan Ketat
Pada Era Global

AEC WTO
C-AFTA I-AFTA

CINA- ASEAN INDIA-ASEAN ASEAN


ECONOMICS + 130 negara
2010 2011
COMMUNITY 2020
2015
Lima Aliran Bebas (Free Flow) Barang dan Jasa Dalam
Implementasi MEA 2015

Bea masuk turun ke 0% pada


2010 (kecuali CLMV pada
Mendorong dan 2015)
melindungi investasi
antar negara ASEAN
atas dasar perlakuan
Nasional.
Mengijinkan saham
asing sampai 70%

Mutual Recognition
Mendorong hubungan
Arrangments (MRA) untuk 8
pasar modal dan
jasa profesi
pengembangan pasar
saham.
PENGENDALIAN

• Kinerja LSP dipantau secara periodik melalui laporan


kegiatan surveilen dan monitoring.

• LSP yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan BNSP


dikenakan sanksi sampai pada pencabutan lisensi.

• Kinerja pemegang sertifikat dipantau melalui laporan


pengguna jasa (industri).
TIGA (3) PILAR UTAMA PENGEMBANGAN
KURIKULUM DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI

INDUSTRI

KKNI
SKKNI

DIK-LAT
SERTIFIKASI
LDP PROFESI
KOMPETENSI BNSP/LSP
(CBET)
KETERKAITAN SOP INDUSTRI DENGAN STANDAR KOMPETENSI, KURIKULUM
PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
SOP INDUSTRI SKKNI PENERAPAN SERTIFIKASI
(Prosedur + Instruksi SKKI DALAM
Kerja) SKK LEM-DIK PROFESI
Judul SOP suatu tugas Judul Unit Judul Learning Skema sertifikasi
/aktivitas pekerjaan yang kompetensi material (LM) unit kompetensi
akan dilakukan
Ruang lingkup SOP Deskripsi Ruang lingkup diklat Ruang lingkup
yang dibutuhkan Unit asesmen
menyelesaikan tugas Kompetensi
Langkah-langkah proses Elemen Pencapaian hasil Elemen
(aktivitas pekerjaan yang Kompetensi pembelajaran (LT) asesmen
harus dilakukan).
Instruksi kerja/kinerja Kriteria evaluasi Kriteria
yang terukur dan dapat KUK pencapaian hasil pencapaian
diobservasi belajar (LO) Kompetensi
Spesifikasi sesuai dengan Batasan Kontektualisasi Kontektualitas
konteks isi langkah- Variabel diklat (K, S, A) asesmen dan
langkah kegiatan. spesifikasi
QA (faktor kritis, prosedur, Panduan Evaluasi Penduan
alat, bahan dll). Penilaian asesmen
Manfaat sertifikasi kompetensi kerja
NO PEMANGKU MANFAAT
KEPENTINGAN
1. Industri • Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa
produk/jasanya telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang terlatih dan
kompeten.
• Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga
berbasis kompetensi guna meningkatkan efisensi HRD khususnya
dan efisiensi nasional pada umumnya.
2. Peserta • Membantu peserta diklat meyakinkan kepada organisasi/ industri/
Dik/Lat kliennya bahwa dirinya TERLATIH dan KOMPETEN dalam bekerja
• Membantu peserta diklat dalam promosi profesinya dipasar tenaga
kerja
3. Lembaga • Membantu memastikan link and match antara kompetensi lulusan
Dik/Lat dengan tuntutan kompetensi dunia industri.
• Membantu memastikan pencapain hasil pendidikan / pelatihan
yang tinggi.
4. Pemerintah Membantu memastikan pencapaian program pengembangan SDM
pada sektornya.
Asesor

• Asesor Kompetensi
-Memiliki latar belakang diklat dan pengalaman profesi
-Mengikuti pelatihan Asesor dan memiliki sertifikat AK
-Memiliki fungsi melakukan uji kompetensi
• Master Asesor
-Memiliki sertifikat AK dan telah melakukan 20 x uji
-Mengikuti pelatihan Master Asesor dan memiliki sertifikat MA
-Memiliki fungsi melatih Asesor Kompetensi
• Lead Asesor
-Memiliki sertifikat AK dan telah melakukan 20x uji
-Mengikuti pelatihan Lead Asesor dan memiliki sertifikat LA
-Memiliki fungsi memimpin pelaksanaan uji kompetensi
TUK
• Suatu tempat kerja profesi atau
tempat yang memiliki sarana dan
prasarana dengan kriteria setara
dengan tempat kerja profesi yang
diverifikasi oleh LSP untuk menjadi
tempat uji kompetensi.
Proses Sertifikasi
• Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
LSP/BNSP untuk menetapkan bahwa
seseorang memenuhi persyaratan
kompetensi yang ditetapkan, mencakup
permohonan, evaluasi, keputusan
sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang,
dan penggunaan sertifikat.
Asesor kompetensi
• Seseorang yang mempunyai
kualifikasi yang relevan dan
kompeten untuk melaksanakan
dan/atau asesmen/penilaian
kompetensi.
Peserta Uji Kompetensi/ASESI
•Pemohon yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan
untuk dapat ikut serta dalam
proses sertifikasi
Asesmen
Adalah proses pengujian/ penilaian
baik teknis maupun non teknis melalui
pengumpulan bukti yang relevan untuk
menentukan apakah seseorang/ asesi/
peserta UJK kompeten atau belum
kompeten pada suatu unit kompetensi
atau kualifikasi tertentu.
CAKUPAN KEAHLIAN DALAM KOMPETENSI :

• Keterampilan Melaksanakan Pekerjaan (Task


Skill),
• Keterampilan Mengelola Pekerjaan (Task
Management Skill),
• Keterampilan Mengantisipasi Kemungkinan
(Contingency Management Skill),
• Keterampilan Mengelola Lingkungan Kerja
(Job/Role Environment Skill),
• Keterampilan Beradaptasi (Transfer Skills)

17 October 2019 67
PENTINGNYA SERTIFIKASI
 Semua industri ingin tenaganya kompeten.
 Sistem Industri mengharuskan membangun,
memastikan dan memelihara kompetensi.
 Industri membangun pengembangan remunerasi
berbasis kompetensi.
 Industri mengharuskan meyakinkan sistem
pengembangan kompetensi yang kredibel.
 Bagi tenaga kerja meyakinkan ke industri bahwa
dirinya kompeten dan dapat membantu untuk
pengakuan kompetensi lintas sektor atau negara
PERSIAPAN yang baik 90 % SUKSES

!
Anda tidak dapat membeli
SUKSES dengan cara kredit.
SUKSES harus dibayar dimuka
• lebih damai di hati
PERSIAPAN yang baik • menghemat waktu
• menikmati waktu
senggang

BARANG SIAPA YANG LUPA


MEMPERSIAPKAN DIRI.
IA SEDANG MEMPERSIAPKAN UNTUK
DILUPAKAN
71
Bagaimana MENYENAMGKAN

ya..
MILEA

DILAN

MEMBUAT LSP TERLISENSI ITU M U


D A H, Q YUUUK
Bagaimana jelas
yaaaaa....
Mustahil adalah Kata Mutiara Orang
Yang Tidak Pernah Melakukan Apapun
-Aris Ahmad Jaya-
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai