Anda di halaman 1dari 10

2019

LSP P2 KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN

JUDUL : SKEMA SERTIFIKASI PADA KOMPETENSI PEGRAFIS

Skema sertifikasi okupasi Pegrafis yang dikembangkan oleh Komite Skema


Sertifikasi LSP Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kemasan kompetensi yang
digunakan mengacu kepada Standar standar kompetensi kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia Nomor 115 Tahun 2019 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi
Golongan Pokok Aktivitas Hiburan, Kesenian dan Kreativitas Bidang Seni Rupa
dan keputusan Direktur Jenderal Kebudayaan nomor: 11959/E.E1/KB/2019
tentang Skema Pengemasan Unit Kompetensi dibidang Kebudayaan Direktur
Jenderal Kebudayaan Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan
kompetensi kerja seniman keramik dan sebagai acuan dalam asesmen oleh
Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta acuan bagi asesor
kompetensi.

Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal:


Oleh: Oleh:

Nanang Arisona, M.Sn. Dra. Sri Hartini, M.Si


Komite Skema Ketua LSP

Nomor Dokumen: SKM 01/


Nomor Salinan :0
Status Distribusi :
Terkendali
Tak terkendal
SKEMA SERTIFIKASI PEGRAFIS

1. LATAR BELAKANG
Skema sertifikasi Pegrafis ini dibuat sebagai langkah implementasi dari
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan dan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Nomor 115 Tahun 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Kategori Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Golongan Pokok Aktivitas
Hiburan, Kesenian dan Kreativitas Bidang Seni Rupa.
Pegrafis adalah praktisi seni yang melakukan kegiatan kreatif dengan
mempergunakan metoda Cetak dengan tujuan untuk menghasilkan karya seni
rupa dwimatra. Skema sertifikasi pegrafis ini dibuat guna memenuhi kebutuhan
akan kreator seni cetak di dalam instansi pemerintah maupun lembaga swasta di
bidang Seni Grafis.
Skema sertifikasi Pegrafis ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan
sebagai acuan dalam sertifikasi profesi seni khususnya okupasi bidang Seni
Grafis bagi tenaga kerja yang telah mendapatkan kompetensinya melalui poses
pembelajaran, baik formal maupun nonformal, pelatihan kerja, ataupun
pengalaman kerja yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI).
Skema ini juga digunakan sebagai pemenuhan untuk kepentingan pengakuan
kompetensi bagi Asesor Profesi dan atau keperluan teregistrasi oleh otoritas
yang kompeten di bidang Seni Grafis.

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Ruang Lingkup : Pegrafis
2.2 Lingkup penggunaan sertifikat: seniman individu yang berkarya secara kreatif
pada bidang keahlian seni grafis dan sebagai rujukan bagi perusahaan,
instansi, lembaga atau organisasi yang membutuhkan jasa dengan keahlian
seni grafis.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1 Untuk memastikan dan memelihara kompetensi tenaga kerja seniman grafis

2
SKEMA SERTIFIKASI PEGRAFIS

3.2 Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP Kebudayaan,


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta acuan bagi asesor
kompetensi.
4. ACUAN NORMATIF
4.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
4.2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan;
4.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Badan Nasional Sertifikasi Profesi;
4.5 Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 115 Tahun
2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Kategori Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Golongan Pokok Aktivitas Hiburan,
Kesenian dan Kreativitas Bidang Seni Rupa;
4.7 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 1/BNSP/III/2014 Tentang
pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi
Profesi;
4.8 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 2/BNSP/VIII/2017
Tentang pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi.
4.9 Keputusan Direktur Jenderal Kebudayaan nomor :11959/E.E1/KB/2019
tentang skema pengemasan unit kompetensi dibidang Kebudayaan Direktur
Jenderal Kebudayaan

5. KEMASAN/PAKET KOMPETENSI
5.1 Deskripsi
Jenis kemasan ini adalah kemasan Okupasi Nasional yang merupakan
kompetensi teknis seseorang yang bekerja di bidang seni grafis. Okupasi
Nasional ini merefleksikan peran individu dalam mengaplikasikan bidang
keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi
3
SKEMA SERTIFIKASI PEGRAFIS

terhadap situasi yang dihadapi. Menguasai konsep teoritis bidang


pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam
bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mampu mengambil
keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu
memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri
dan kelompok. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

5.2 Sikap Kerja


Secara umum sikap kerja yang diharapkan:
5.2.1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5.2.2 Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya.
5.2.3 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian dunia.
5.2.4 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian
yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5.2.5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan
agama serta pendapat/temuan original orang lain.
5.2.6 Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas

5.3 KEMASAN/PAKET KOMPETENSI


5.4.1 Jenis Kemasan : Okupasi Nasional
5.4.2 Rincian Unit Kompetensi :

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. R.90RUP00.001.1 Menyusun Rancangan Karya

2. R.90RUP00.002.1 Membuat Karya Gambar

3. R.90RUP00.020.1 Mempraktikkan Teknik Cetak Saring

4. R.90RUP00.021.1 Mempraktikkan Teknik Cetak Tinggi

4
SKEMA SERTIFIKASI PEGRAFIS

5. R.90RUP00.022.1 Mempraktikkan Teknik Cetak Datar

6. R.90RUP00.023.1 Mempraktikkan Teknik Cetak Dalam

7. R.90RUP00.024.1 Mempraktikkan Teknik Cetak Digital

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1 Memiliki ijazah S1 bidang Seni Rupa, atau
6.2 Memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang seni grafis, atau
6.3 Tenaga kerja pada bidang seni grafis minimal 3 tahun yang dijalankan secara
berkelanjutan

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1 Hak Pemohon
7.1.1 Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai
dengan skema sertifikasi
7.1.2 Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan sertifikasi kompetensi
7.1.3 Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan,
dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus
sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar, serta
mempertimbangkan aturan yang bersifat Nasional
7.1.4 Memperoleh hak banding terhadap keputusan Sertifikasi
7.1.5 Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten
7.1.6 Menggunakan sertifikat untuk promosi diri sebagai tenaga bidang seni
grafis.
7.2 Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1 Melaksanakan keprofesian seniman grafis
7.2.2 Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan
7.2.3 Menaati tata tertib sertifikasi Pegrafis
7.2.4 Memenuhi persyaratan administrasi dan teknis sertifikasi
7.2.5 Menjamin bahwa seluruh pernyataan dalam informasi yang diberikan
adalah terbaru, benar, dan dapat dipertanggung jawabkan

8. BIAYA SERTIFIKASI

5
SKEMA SERTIFIKASI PEGRAFIS

8.1 Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah, lembaga swasta, maupun
individu.
8.2 Besarnya biaya dalam penyelenggaraan sertifikasi okupasi seniman keramik
mencakup pada biaya honor, akomodasi, dan transportasi asesor, serta biaya
penyelenggaraan yang menyangkut pengadaan tempat dan material uji
kompetensi.

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1 Persyaratan Pendaftaran
9.1.1 Pemohon memahami proses sertifikasi kompetensi seniman grafis
yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan
proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban
pemegang sertifikat
9.1.2 Pemohon mengisi formulir peemohonan Sertifikasi (APL 01) yang
dilengkapi dengan bukti:
a. Copy KTP
b. Copy Ijazah
c. Pas foto 3x4 sebanyak 2 lembar
d. Surat pengalaman kerja di bidang seni
9.1.3 Pemohon mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi
dengan bukti-bukti pendukung
9.1.4 Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah
ditetapkan
9.1.5 Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi
dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian
9.1.6 Pernyataan bahwa pemohon telah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam skema sertifikasi dari LSP Kebudayaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

9.2 Proses Asesmen


9.2.1 Asesmen Skema okupasi seniman grafis direncanakan dan disusun
dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema
sertifikasi telah dilakukan secara objektif dan sistematis, dengan bukti
terdokumentasi untuk memastikan kompetensi
6
SKEMA SERTIFIKASI PEGRAFIS

9.2.2 LSP Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen
9.2.3 Asesor menetapkan perangkat asesmen dan metode asesmen untuk
mengonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti
tersebut dikumpulkan
9.2.4 Asesor menjelaskan rincian rencana asesmen dan proses asesmen
dengan peserta sertifikasi
9.2.5 Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari
dokumen pendukung yang disampaikan pada lampiran dokumen
Asesmen Mandiri APL-02, untuk memastikan bahwa bukti tersebut
mencerminkan bukti yang diperlukan
9.2.6 Hasil pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti yang telah memenuhi
syarat kompetensi, direkomendasikan kompeten, sedangkan yang
belum memenuhi syarat kompetensi, direkomendasikan untuk mengikuti
proses uji kompetensi

9.3 Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Uji kompetensi Skema Kompetensi okupasi pegrafis dirancang untuk
menilai kompetensi secara praktik, tertulis, lisan, pengamatan atau
cara lain yang andal dan objektif, berdasarkan skema sertifikasi.
Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin setiap hasil uji dapat
dibandingkan satu sama lain, baik dalam hal muatan dan tingkat
kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kompeten atau belum
kompeten.
9.3.2 Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan oleh LSP Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
9.3.3 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian skema
kompetensi okupasi pegrafis diverifikasi
9.3.4 Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktik, tulis, lisan, diperiksa, dan
dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti
yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi
aturan bukti

7
SKEMA SERTIFIKASI PEGRAFIS

9.3.5 Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VCAA
direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti
VCAA direkomendasikan “Belum Kompeten”

9.4 Keputusan Sertifikasi


9.4.1 LSP Kebudayaan Kemendikbud menjamin bahwa informasi yang
dikumpulkan selama proses sertifikasi mencukupi untuk;
a. mengambil keputusan sertifikasi
b. melakukan penelusuran apabila terjadi banding
9.4.2 Keputusan sertifikasi terhadap peserta dilakukan oleh LSP
Kebudayaan Kemendikbud berdasarkan rekomendasi dan informasi
yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi melalui proses sertifikasi.
Personil LSP Kebudayaan Kemendikbud yang membuat keputusan
sertifikasi tidak boleh ikut serta dalam pelaksanaan asesmen dan uji
kompetensi
9.4.3 Personil LSP Kebudayaan Kemendikbud yang membuat keputusan
sertifikasi harus memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman
dalam proses sertifikasi untuk menentukan apakah persyaratan
sertifikasi telah dipenuhi
9.4.4 Sertifikat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan sertifikasi
dipenuhi
9.4.5 LSP Kebudayaan Kemendikbud menerbitkan sertifikat kompetensi
kepada semua yang telah berhak menerima sertifikat dalam bentuk
surat dan/atau kartu, yang ditandatangani dan disahkan oleh personil
LSP Kebudayaan Kemendikbud dengan masa berlaku sertifikat 3 tahun
9.4.6 Sertifikat diserahkan setelah seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi.
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1 LSP Kebudayaan Kemendikbud Pembekuan apabila :
a. Pemegang sertifikat menyalahgunakan kewenangan yang telah
diberikan
b. Pemegang sertifikat mencemarkan nama baik LSP
9.5.2 LSP Kebudayaan Kemendikbud akan melakukan pencabutan sertifikat
apabila terjadi menyalahgunakan sertifikat dan pelanggaran telah
diberikan peringatan tetapi tidak diindahkan
8
SKEMA SERTIFIKASI PEGRAFIS

9.6 Pemeliharaan sertifikasi


9.6.1 Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP
Kebudayaan Kemendikbud melakukan survailen yang mencakup :
a. Survailen minimal dilakukan sekali dalam setiap tahun
b. Bentuk surveilen bukti rekaman hasil pekerjaan / laporan di
tempat kerja, baik secara langsung, Fax ataupun email dan lainya
9.7 Proses Sertifikasi Ulang
9.7.1 LSP Kebudayaan Kemendikbud tidak melakukan proses sertifikasi ulang
terhadap pemegang sertifikat kompetensi pada skema ini dan disarankan
untuk perpanjangan sertifikat kompetensi skema ini dapat dilakukan pada
LSP P3 yang relevan.
9.8 Penggunaan Sertifikat
Pemegang sertifikat skema kompetensi okupasi Pegrafis harus menandatangani
persetujuan untuk:
9.8.1 Memenuhi ketentuan skema sertifikasi
9.8.2 Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup
sertifikasi yang diberikan
9.8.3 Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP
Kebudayaan Kemendikbud dan tidak memberikan persyaratan yang
berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP Kebudayaan
Kemendikbud dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah
9.8.4 Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan
dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP Kebudayaan Kemendikbud
setelah dibekukan atau dicabut sertifikatnya, serta mengembalikan
sertifikat kepada LSP Kebudayaan Kemendikbud yang menerbitkannya

9.9 Banding
9.9.1 LSP menetapkan persyaratan dan kriteria pengajuan banding
9.9.2 Peserta Sertifikasi dapat melakukan banding jika tidak puas atas
keputusan yang diambil oleh asesor kompetensi, dengan mengisi formulir
Banding
9.9.3 Banding hanya dapat dilakukan atas tindakan asesor yang dinilai tidak
adil, dengan menunjukkan secara jelas bentuk perlakuan dimaksud
dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung
9
SKEMA SERTIFIKASI PEGRAFIS

9.9.4 LSP menetapkan Tim banding yang terdiri dari personil yang tidak terkait
dengan materi banding
9.9.5 LSP melakukan proses banding selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari kerja sejak diterimanya permohonban banding
9.9.6 LSP menyampaikan hasil banding kepada pemohon yang mengajukan
banding
9.9.7 Keputusan banding bersifat final dan mengikat

10

Anda mungkin juga menyukai