Anda di halaman 1dari 18

Indonesia

Kompeten

KELENGKAPAN DOKUMEN LSP

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN – SE JAWA BARAT


Siapkan Dokumen SMM-LSP
Level I :
Kebijakan Mutu / Peta
Panduan Proses / Sasaran Mutu
Mutu
Level II :
SOP ‘APA’, oleh ‘SIAPA’ dan
(Prosedur + IK) ‘KAPAN’ sesuatu dilakukan

Dokumen Pendukung
Level III :
Contoh : - SKKNI
BAGAIMANA dilakukan
- Skema Sertifikasi
- Gambar Kerja
- Juknis dll.
Formulir-Formulir Level IV :
(Rekaman) BUKTI aktifitas
DOKUMEN SESUAI PERSYARATAN
4.1. ASPEK LEGALITAS & KELENGKAPAN ADMINISTRASI ACUAN
PEMBENTUKAN LSP
1 Ligalitas Pembentukan LSP-P1 SMK SK Kepala Sekolan 202: 4.3.4

SMK ybs
2 Penamaan LSP-P1 SMK mencerminkan nama lembaga 202: 5.3.2

induknya.
3 SK Penetapan struktur organisasi LSP (pengarah, 201: 5.1.2; 5.1.3
202: 7.1.1; s/d
pelaksana dan komite) 7.1.7
4 SK Penetapan tanggung jawab, wewenang dan uraian 202: 7.1.1; s/d
7.1.7
tugas
5 SK Penetapan persyaratan personil 201: 6.1.3; 6.2.2

6 SK Penetapan personil organisasi 201: 6.1.3; 6.2.2

7 SK Penetapan Komite Skema Sertifikasi (Surat 201: 8.4


210: 6.9; 7.1
keterwakilan stakeholder keanggotaan Komite Skema
Sertifikasi )
8 SK Penetapan TUK di SMK dan/atau di tempat lainnya 206
9 Program Kerja & Anggaran + Sumber dana 202: 7.2.3
201: 4.4
10 Legalitas/status kantor LSP 202: 7.2.1

11 Sarana kerja termasuk system IT yang memadai 202: 7.2.4.C

12 Web-site dan atau leaflet/brosur 201: 7.2.2; 9.1.1

4.2. ASPEK PENGELOLAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI


13 Standar Kompetensi Kerja yang menjadi rujukan 201: 8.1
202: 7.2.4.a
14 Dokumen Skema Sertifikasi 202: 7.2.4.b

15 Perangkat Asesmen + Materi Uji Kompetensi 202: 7.2.4.b


201: 9.3.1;
16 Memiliki Asesor Kompetensi dalam jumlah yang memeadahi
17 Rekaman dan/atau Bukti pelaksanaan sertifikasi 202: 7.2.4.b
201: 9.3.1;
208: 5.1.1.g
18 SK Penetapan TUK terverifikasi 206: 3.15; 4.2.4

19 Program Kerja & Anggaran + Sumber dana 202: 7.2.3


201: 4.4
20 Legalitas/status kantor LSP 202: 7.2.1

21 Sarana kerja termasuk system IT yang memadai 202: 7.2.4.C

22 Web-site dan atau leaflet/brosur 201: 7.2.2; 9.1.1


4.3 ASPEK PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU-LSP
24 Memiliki Panduan Mutu sesuai ketentuan PBNSP 201: 10.1.
10.2.1; 10.2.2
25 Memiliki SOP (Prosedur + Instruksi Kerja 201: 6.1.4
301: 8
26 Pengelolaan dan kebijakan ketidakberpihakan 201: 3.21; 4.3;
5.1; 6.1; 6.2
27 Penetapan wakil manajemen (bila diperlukan)
28 Bukti penerapan/pelaksanaan sistem manajemen mutu LSP 201:10.2.1.3;
10.2.2
(Didtribusi dokumen pada sesmua personil yang relevan 208: 5.1.1.g
29 Bukti pelaksanaan Audit Internal 201: 10.6;
10.6.4
30 Bukti pelaksanaan kaji ulang manajemen 201:10.5

31 Peraturan dan pedoman terkait sertifikasi (termasuk Acuan Normatif


PBNSP
pedoman BNSP)
4.4 SIAPKAN KELENGKAPAN DOKUMEN PERMOHONAN LISENSI
1 NAMA OKUPASI : Asesor Kompetensi

2 DESKRIPSI
2.1. Definisi : Asesor Kompetensi adalah personil bersertifikat
kompetensi Asesor Kompetensi, kompeten bidang
tertentu dan diberi tugas untuk melakukan
asesmen kompetensi.

2.2. Lingkup Bidang : 1) Asesmen dalam rangka sertifikasi kompetensi


Pekerjaan. 

2) Asesmen dalam rangka RPL 

3) Asesmen dalam rangka RCC 

4) Asesmen dalam rangka proses pendidikan
dan/atau 
pelatihan. 

5) Asesmen dalam rangka rekrutmen. 

6) Aasesmen dalam rangka appraisal. 


2.3. Profil : 1) berintegritas


2) selalu mengikuti prinsip-prinsip asesmen 

3) selalu belajar (learning) 

4) mampu telusur. 

2.4. Tanggung : 1) memastikan kompetensi sumberdaya
Jawab manusia

2) menjaga kualitas asesmen 


2.5. Wewenang : Memberikan rekomendasi kepada pemberi


tugas untuk menyatakan kompeten atau belum
kompeten dan menyampaikan kepada asesi

3 JENJANG
3.1. Persaratan 1) 
Mempunyai kompetensi teknis pada
Masuk/Dasar ruang lingkup bidang yang akan diases.
2) 
Lulus Pelatihan asesor kompetensi atau
bukti lain yang setara/relevan. 


3.2.Jenjang Setelah mendapat sertifikasi kompetensi


Karir 
 yang dapat ditempuh adalah :
1) Master Assessor
2) Lead Assessor
4 TUGAS
4.1. Tugas : 1) Merencanakan dan mengorganisasikan
Utama asesmen.
2) Mengembangkan perangkat asesmen.
3) Melaksanakan asesmen.

4.2. Tugas : Mengembangkan standar kompetensi


Khusus

5 STANDAR SKKNI Permenaker 161/2015


KOMPETENSI

6 SERTIFIKASI Regulasi Teknis bentuk Penerapan Sertifikasi


(Tuliskan regulasi (Wajib | disarankan | sukarela)
teknisnya)
• Pedoman BNSP 201
8.1. Proses Generik Uji Kompetensi
MEMBENTUK 6
LSP
7 MENUNJUK LAPORAN 5
REKOMENDASI ASSESSOR ASSESSMEN
3
KOMITE TEKNIK
TIM ASSESSOR KOMPETENSI 8

ASSESSMEN
1

4
MENGAJUKAN
PERMOHONAN PESERTA di TUK SURVAILEN 9

2
Memilih TUK

PESERTA UJI KOMPETENSI


8.2. Sertifikasi Kompetensi

Manajer Sertifikasi
Asesi menjelaskan Formulir
Menyerahkan permohonan dan
Portofolio asesmen mandiri Asesi mengisi
Formulir Permohonan
dan Formulir
Asesmen mandiri

Asesor Kompetensi Manajer Sertifikasi


membuat jadwal membuat surat
Asesmen Penunjukan TUK dan
surat Penugasan
Asesor

Asesor Kompetensi
melakukan asesmen Asesor Kompetensi
melakukan konsultasi
Pra-uji

Asesor Kompetensi Rapat Pleno


Memberikan Memutuskan
Rekomendasi Hasil penerbitan sertifikat
Asesmen kompetensi

Direktur LSP-P3
Membuat dan
Direktur LSP-P3 menerbitkan Sertifikat
menyerahkan Kompetensi
Sertifikat Kompetensi
8.3 Sertifikat Kompetensi
9.1. Tujuan sertifikasi kompetensi kerja

Untuk memastikan dan menjamin dalam


pemberian pengakuan kompetensi/
kemampuan kerja kepada pemegang
sertifikat bahwa dirinya telah menguasai
kompetensi kerja tertentu sesuai dengan
standar kompetensi kerja yang ditetapkan
oleh dunia kerja.
9.2. Manfaat sertifikasi kompetensi kerja
NO PEMANGKU MANFAAT
KEPENTINGAN
1. Industri • Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa
produk/jasanya telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang terlatih dan
kompeten.
• Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga
berbasis kompetensi guna meningkatkan efisensi HRD khususnya
dan efisiensi nasional pada umumnya.
2. Peserta • Membantu peserta diklat meyakinkan kepada organisasi/ industri/
Dik/Lat kliennya bahwa dirinya TERLATIH dan KOMPETEN dalam bekerja
• Membantu peserta diklat dalam promosi profesinya dipasar tenaga
kerja
3. Lembaga • Membantu memastikan link and match antara kompetensi lulusan
Dik/Lat dengan tuntutan kompetensi dunia industri.
• Membantu memastikan pencapain hasil pendidikan / pelatihan
yang tinggi.
4. Pemerintah Membantu memastikan pencapaian program pengembangan SDM
pada sektornya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai