Sistem bilangan adalah kode atau simbol yang digunakan untuk menerangkan sejumlah
hal secara detail. Sistem bilangan adalah bahasa yang berisi satu set pesan simbul-simbul yang
berupa angka dengan batasan untuk operasi aritmatika penjumlahan, perkalian dan yang
lainnya.
Setiap digit biner disebut bit; bit paling kanan disebut least significant bit (LSB), dan
bit paling kiri disebut most significant bit (MSB).
Untuk membedakan bilangan pada sistem yang berbeda digunakan subskrip. Sebagai
contoh 910 menyatakan bilangan sembilan pada sistem bilangan desimal, dan
011012 menunjukkan 01101 pada sistem bilangan biner. Subskrip tersebut sering diabaikan
jika sistem bilangan yang dipakai sudah jelas.
2.3. Sistem Bilangan Oktal.
Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan dengan
menggunakan delapan simbol angka yaitu ‘0’ ,‘1’, ‘2’,’3’,’4’,’5’,’6’,dan ’7’ bilangan ini sering
disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 8. Sistem bilangan oktal digunakan
sebagai alternatif untuk menyederhanakan sistem pengkodean biner. Karena 8 = 23, maka satu
(1) digit oktal dapat mewakili tiga (3) digit biner.
Cara untuk mengubah bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan
desimal yang akan diubah, secara berturut-turut dengan pembagi 2, dengan memperhatikan
sisa pembagiannya. Sisa pembagian akan bernilai 0 atau 1, yang akan membentuk bilangan
biner dengan sisa yang terakhir menunjukkan MSBnya. Sebagai contoh, untuk mengubah
5210 menjadi bilangan biner, diperlukan langkah-langkah berikut :
52/2 = 26 sisa 0, LSB
26/2 = 13 sisa 0
13/2 = 6 sisa 1
6/2 = 3 sisa 0
3/2 = 1 sisa 1
½ = 0 sisa 1, MSB
Sehingga bilangan desimal 5210 dapat diubah menjadi bilangan biner 1101002.
Cara di atas juga bisa digunakan untuk mengubah sistem bilangan yang lain, yaitu oktal
atau heksadesimal.
Tabel 2.2. Daftar Bilangan Desimal dan Bilangan Biner Ekivalensinya
Biner
Desimal C (MSB) B A (LSB)
(4) (2) (1)
0 0 0 0
1 0 0 1
2 0 1 0
3 0 1 1
4 1 0 0
5 1 0 1
6 1 1 0
7 1 1 1
Oleh karena itu bilangan biner dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara
menjumlahkan bobot dari masing-masing posisinya yang bernilai 1.
Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan biner 1100112 menjadi bilangan desimal
dapat dilakukan sebagai berikut:
1 1 0 0 1 1 Biner
5 4
2 + 2 + 2 + 20
1
32 + 16 + 2 + 1 = 51 Desimal
Sehingga bilangan biner 1100112 berubah menjadi bilangan desimal 5110.
Tabel 2.4. adalah contoh perubahan beberapa bilangan biner menjadi bilangan desimal.
Tabel 2.4. Contoh Pengubahan Bilangan Biner menjadi Desimal
Kolom biner Desimal
Biner
32 16 8 4 2 1
1110 - - 1 1 1 0 8 + 4 + 2 + 0 =14
1011 - - 1 0 1 1 8 + 0 + 2 + 1 =11
11001 - 1 1 0 0 1 16+ 8 + 0 + 0 + 1 =25
10111 - 1 0 1 1 1 16+ 0 + 4 + 2 + 1 =23
110011 1 1 0 0 1 1 32+16+ 0 + 0 + 2 + 1 = 51
Cara lain untuk mengkonversikan bilangan biner menjadi bilangan desimal dapat
dilakukan dengan cara menjumlahkan angka 2 dengan pangkat koefisien biner yang berharga
1. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 101112 menjadi bilangan desimal, dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
101112 = 1x 24 + 0x 23 + 1x 22 + 1x 21 + 1x 20 = 2310
Oleh karena itu bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara
menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing posisinya.
Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan oktal 3728 menjadi bilangan desimal dapat
dilakukan sebagai berikut:
3 7 2 Oktal
2 1 0
3x8 + 7x8 + 2x8
192 + 56 + 2 = 250 Desimal
Sehingga bilangan oktal 3728 berubah menjadi bilangan desimal 25010.
Sebagai contoh, bilangan oktal 35278 dapat diubah menjadi bilangan biner dengan
cara sebagai berikut:
38 = 0112, MSB
58 = 1012
28 = 0102
78 = 1112, LSB
Sehingga bilangan oktal 35278 sama dengan bilangan biner 011 101 010 1112.
Oktal 3 2 7
Desimal 3x82 + 2x81 + 7x80 = 215
Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap empat bit dimulai dari digit
paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam
bilangan heksadesimal.
Biner 0 1101 0111
Heksadesimal 0 D 7
Sehingga, 3278 = 110101112 = D716.
Oleh karena itu bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan
cara menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing posisinya.
Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 152B16 dapat diubah menjadi bilangan
desimal dengan cara sebagai berikut:
Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 2A5C16 dapat diubah ke bilangan biner sebagai
berikut.
216 = 0010, MSB
A16 = 1010
516 = 0101
C16 = 1100, LSB
Sehingga, bilangan heksadesimal 2A5C16 dapat diubah menjaid bilngan biner 0010 1010
0101 11002.
Heksadesimal 9 F 2
Desimal 9x162 + 15x161 + 2x160 =
2304 + 240 + 2 = 254610
Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap tiga bit dimulai dari digit paling
kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam
bilangan heksadesimal.
Sehingga,
0.62510 = 0.1012