Pengantar
Teknologi
Informasi
Aritmatik yang digunakan oleh komputer-komputer
berbeda dalam beberapa hal dari aritmetik yang
digunakan manusia. Perbedaan paling penting adalah
bahwa komputer-komputer menjalankan operasi-
operasi pada bilangan-bilangan dengan presisi yang
pasti dan tetap. Satu perbedaan lain adalah bahwa
sebagaian besar komputer menggunakan sistem bener
daripada sistem desimal untuk mewakili bilangan-
bilangan.
KONVERSI BILANGAN
Gambar A-4
Heksadesimal berhubungan dengan suatu kelompok 4 bit dan bukan 3 bit. Gambar
A-4 menyajikan beberapa contoh konversi.
Konversi bilangan-bilangan desimal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan dua
cara berbeda. Pertama mengikuti secara langsung dari difinisi bilangan-bilangan
biner. Pangkat terbesar dari 2 yang leibh kecil dari bilangan tersebut dikurangi dari
bilangan itu. Prosess ini kemudian diulangi kembali pada selisihnya. Setelah
bilangan tersebut didekomposisikan ke dalam pangkat-pangkat dari 2, bilangan
biner tersebut dapat digabungkan dengan 11 dalam posisi-posisi bit yang
berhubungan dengan pangkat-pangkat dari 2 yang digunakan dalam dekomposisi
itu, dan 00 dalam dekomposisi yang lain.
Cara lain (hanya untuk bilangan-bilangan bulat) adalah
membagi bilangan itu dengan 2. Hasil baginya ditulis
langsung di bawah bilangan pertama dan pengingat , 0
atau 1 ditulis berdampingan dengan hasil tersebut. Hasil
bagi itu kemudian dipertimbangkan dan proses ini
diulangi hingga bilagnan 0 telah diperoleh.
Gambar A-5 menyajikan sebuah contoh dari konversi bilangan desimal ke
bilangan biner. Bilangan-bilangan bulat juga dapat dikonversikan ke
bilangan desimal dengan dua cara. Cara pertama adalah menjumlahkan
pangkat-pangkat dari 2 yang berhubungan dengan bit-bit 1 dalam
bilangan itu.
Gambar A-5 konversi bilangan desimal 1492 ke bilangan biner dengan
cara membagi dua secara bergantian. Yang dimulai pada bagian atas dan
menurun ke arah bawah. Contoh 93 dibagi dengan 2 menghasilkan hasil
bagi 46 dari sisa 1 yang ditulis pada jalur di bawahnya.
Contoh : 10110=24+22+21=16+4+2=22
Quoitents Remainders
1492
746 0
373 0
186 1
93 0
46 1
23 0
11 1
5 1
2 1
1 0
0 1
1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0
Cara kedua,
Bilangan biner ditulis secara vertikal, satu bit per jalur,
dengan bit paling kiri pada bagian dasar.
Jalur bagian dasar disebut jalur 1, jalur di atasnya disebut
jalur 2, dan seterusnya.
Bilangan desimal akan terbentuk dalam sebuah kolom
paralel yang berdampingan dengan bilangan biner. Mulailah
dengan menulis sebuah angka 1 pada jalur 1. Entri pada
jalur n adalah dua kali entri pada jalur n-1 ditambah bit pada
jalur n ( baik 0 atau 1). Entri pada jalur bagian atas adalah
jawabannya.
BINER
Addend 0 0 1 1
Augend ±0 ±1 ±0 ±1
Sum 0 1 1 0
Carry 0 0 0 1
Dua bilangan biner dapat dijumlahkan, yang dimulai pada bit paling kanan dan
menjumlahkan bit-bit yang sama dalam addend dan augend. Jika sebuah pembawa
dihasilkan, pembawa tersebut digeser satu posisi ke kiri, sama seperti aritmatik desimal
Dalam aritmatik komplemen satu, sebuah pembawa yang dihasilkan dengan
menjumlahkan bit-bit paling kiri ditambhkan pada bit-bit paling kanan. Proses
inidisebut pembawa melingkar.
Dalam aritmetik komplemen dua, sebuah pembawa yang dihasilkan melalui
penjumlahan bit-bit paling kiri cukup dihilangkan saja. Jika addend dan augend
terbentuk dari tanda-tanda yang belawanan, kesalahan overflow tidak dapat terjadi. Jika
keduanya terdiri dari tanda-tanda yang sama dan hasilnya terdiri dari tada-tanda yang
belawanan, kesalahan overflow telah terjadi dan jawabannya salah.
Contoh Bilangan Binery
Contoh Bilangan Oktal
Penjumlahan dalam komponen satu dan komponen dua
Carry 1 discarded
00000111
Baik dalam aritmatik komplemen satu maupun komplemen
dua, kesalahan overflow terjadi jika dan hanya jika pembawa
yang masuk ke dalam bit tanda berbeda dari pembawa yang
keluar dari bit tanda tersebut. Sebagai komputer
pempertahankan pembawa yang keluar dari bit tanda, tetapi
pembawa yang masuk ke dalam bit tanda tidak begitu jelas
dari jawaban. Oleh karena itu, bit overflow khusus biasanya di
sediakan.
Latihan