Anda di halaman 1dari 21

Sistem Bilangan

Pengantar
Teknologi
Informasi
Aritmatik yang digunakan oleh komputer-komputer
berbeda dalam beberapa hal dari aritmetik yang
digunakan manusia. Perbedaan paling penting adalah
bahwa komputer-komputer menjalankan operasi-
operasi pada bilangan-bilangan dengan presisi yang
pasti dan tetap. Satu perbedaan lain adalah bahwa
sebagaian besar komputer menggunakan sistem bener
daripada sistem desimal untuk mewakili bilangan-
bilangan.
KONVERSI BILANGAN

Konversi antara bilangan-bilangan oktal atau keksa desimal dengan bilangan-


bilangan biner mudah dilakukan. Untuk mengubah sebuah bilangan biner menjadi
bilangan oktal, bagikan bilangan tersebut ke dalam kelompok-kelompok 3 bit,
dengan ke-3 kelompok bit tersebut langsung ditempatkan di sebelah kiri(atau
kanan) titik desimal (sering disebugt titi biner) yang membentuk satu kelompok,
ke-3 kelompok bit langsung di sebelah kiri, satu kelompok lainnya, dan
seterusnya. Masing-masing kelompok 3 bit dapat di konversikan secara langsung
ke digit oktal tunggal, 0 sampai 7, sesuai dengan konversi yang diberikan pada
jalur-jalur pertama Gambar berikut. Konversi dari bilangan oktal ke bilangan biner
sangat mudah. Setiap digit oktal hanya digantikan oleh bilangan biner 3 digit yang
ekuivalen. Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan biner pada dasarnya
sama seperti konversi dari oktal ke biner kecuali bahwa setiap digit.
Binari
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
1x210+1x20+ 1x28+ 1x27+ 1x26+ 1x25+ 1x24+1x23+1x22+ 1x21+1x20
1024 + 512 + 256 + 128 + 64 + 32 + 16 + 0 0 0 1
Octal
3 7 2 1
3x83 + 7x82 + 2x81 + 1x80
Desimal
2 0 0 1
2x103 + 0x102 + 0x101 + 1x100
2000 + 0 + 0 + 1
Hexadesimal
7 D 1
7x162 + 13x161 + 1x160
Gambar A-2
1792 + 208 + 1
Bilangan 2001 dalam bentuk bineri, oktal, dan heksade
Desimal Biner Oktal Hex
0 0 0 0 Desimal Biner Oktal Hex
1 1 1 1
2 10 2 2 16 10000 20 10
3 11 3 3 20 10100 24 14
4 100 4 4 30 11110 36 1E
5 101 5 5 40 101000 50 28
6 110 6 6 50 110010 62 32
7 111 7 7 60 111100 74 3C
8 1000 8 8 70 1000110 106 46
9 1001 9 9 80 1010000 120 50
10 1010 10 A 90 1011010 132 5A
11 1011 11 B 100 11001000 155 64
12 1100 12 C 1000 1111101000 1750 3.00E+0
13 1101 13 D 8
14 1110 14 E 2989 101110101101 5655 BAD
15 1111 15 F Gambar A-3
Bilangan-bilangan Desimal dan ekuivalen-ekuivalen Biner, Oktal dan Heksadesimal
Istilah “digit biner” yang berarti sebuah angka 1 atau
sebuah angka 0 biasanya direferensikan sebagai
sebuah bit. A-2 memperlihatkan bilangan desimal
2001 yang dinyatakan dalam bentuk biner, oktal, dan
heksadesimal. Bilangan 7B9 jelas adalah bilangan
heksadesimal, karena simbol B hanya dapat terjadi
dalam bilangan-bilangan heksadesimal.
Konversi Bilangan
Konversi bilangan-bilangan oktal atau heksadesimal dengan bilangan-
bilangan biner mudah dilakukan. Untuk mengubah sebuah bilangan biner
menjadi Bilangan oktal, bagikan bilangan tersebut ke dalam kelompok-
kelompok 3 bit, dengan ke 3 kelompok bit tersebut langsung ditempatkan
di sebelah kiri (atau kanan) titik desimal (sering disebut titik biner) yang
bentuk satu kelompok, ke-3 kelompok bit langsung di sebelah kiri, satu
kelompok lainnya, dan seterusnya. Masing-masing kelompok 3 bit dapat
dikonversikan secara langsung ke digit oktal tunggal, 0 sampai 7, sesuai
dengan konversi yang diberikan pada jalur-jalur pertama Gambar. A-3.
Mungkin perlu menambahkan satu atau dua zero untuk mengisi sebuah
kelompok hingga mencapai 3 bit penuh. Untuk konversi dari bilangan
oktal ke bilangan biner dengan cara Setiap digit oktal hanya digantikan
oleh bilangan biner 3 bit yang ekuivalen. Konversi dari bilangan
heksadesimal ke bilangan niner pada dasarnya sama seperti konversi dari
oktal ke biner kecuali bahwa setiap digit
Contoh dari konversi bilangan oktal ke bilangan biner dan heksadesimal ke biner
Contoh 1
Hexsadesimal 1 9 4 8 . B 6
Binari 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 . 101101100
Octal 1 4 5 1 0 . 5 5 4
Contoh 2
Hexsadesimal 7 B A 3 . B C 4
Binari 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 . 101111000100
Octal 7 5 6 4 3 . 5 7 0 4

Gambar A-4
Heksadesimal berhubungan dengan suatu kelompok 4 bit dan bukan 3 bit. Gambar
A-4 menyajikan beberapa contoh konversi.
Konversi bilangan-bilangan desimal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan dua
cara berbeda. Pertama mengikuti secara langsung dari difinisi bilangan-bilangan
biner. Pangkat terbesar dari 2 yang leibh kecil dari bilangan tersebut dikurangi dari
bilangan itu. Prosess ini kemudian diulangi kembali pada selisihnya. Setelah
bilangan tersebut didekomposisikan ke dalam pangkat-pangkat dari 2, bilangan
biner tersebut dapat digabungkan dengan 11 dalam posisi-posisi bit yang
berhubungan dengan pangkat-pangkat dari 2 yang digunakan dalam dekomposisi
itu, dan 00 dalam dekomposisi yang lain.
Cara lain (hanya untuk bilangan-bilangan bulat) adalah
membagi bilangan itu dengan 2. Hasil baginya ditulis
langsung di bawah bilangan pertama dan pengingat , 0
atau 1 ditulis berdampingan dengan hasil tersebut. Hasil
bagi itu kemudian dipertimbangkan dan proses ini
diulangi hingga bilagnan 0 telah diperoleh.
Gambar A-5 menyajikan sebuah contoh dari konversi bilangan desimal ke
bilangan biner. Bilangan-bilangan bulat juga dapat dikonversikan ke
bilangan desimal dengan dua cara. Cara pertama adalah menjumlahkan
pangkat-pangkat dari 2 yang berhubungan dengan bit-bit 1 dalam
bilangan itu.
Gambar A-5 konversi bilangan desimal 1492 ke bilangan biner dengan
cara membagi dua secara bergantian. Yang dimulai pada bagian atas dan
menurun ke arah bawah. Contoh 93 dibagi dengan 2 menghasilkan hasil
bagi 46 dari sisa 1 yang ditulis pada jalur di bawahnya.
Contoh : 10110=24+22+21=16+4+2=22
Quoitents Remainders

1492
746 0
373 0
186 1
93 0
46 1
23 0
11 1
5 1
2 1
1 0
0 1

1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0
Cara kedua,
Bilangan biner ditulis secara vertikal, satu bit per jalur,
dengan bit paling kiri pada bagian dasar.
Jalur bagian dasar disebut jalur 1, jalur di atasnya disebut
jalur 2, dan seterusnya.
Bilangan desimal akan terbentuk dalam sebuah kolom
paralel yang berdampingan dengan bilangan biner. Mulailah
dengan menulis sebuah angka 1 pada jalur 1. Entri pada
jalur n adalah dua kali entri pada jalur n-1 ditambah bit pada
jalur n ( baik 0 atau 1). Entri pada jalur bagian atas adalah
jawabannya.
BINER

Tabel penjumlahan untuk bilangan-bilangan niner diberikan pada Gambar tabel


berikut ini

Addend 0 0 1 1
Augend ±0 ±1 ±0 ±1
Sum 0 1 1 0
Carry 0 0 0 1
Dua bilangan biner dapat dijumlahkan, yang dimulai pada bit paling kanan dan
menjumlahkan bit-bit yang sama dalam addend dan augend. Jika sebuah pembawa
dihasilkan, pembawa tersebut digeser satu posisi ke kiri, sama seperti aritmatik desimal
Dalam aritmatik komplemen satu, sebuah pembawa yang dihasilkan dengan
menjumlahkan bit-bit paling kiri ditambhkan pada bit-bit paling kanan. Proses
inidisebut pembawa melingkar.
Dalam aritmetik komplemen dua, sebuah pembawa yang dihasilkan melalui
penjumlahan bit-bit paling kiri cukup dihilangkan saja. Jika addend dan augend
terbentuk dari tanda-tanda yang belawanan, kesalahan overflow tidak dapat terjadi. Jika
keduanya terdiri dari tanda-tanda yang sama dan hasilnya terdiri dari tada-tanda yang
belawanan, kesalahan overflow telah terjadi dan jawabannya salah.
Contoh Bilangan Binery
Contoh Bilangan Oktal
Penjumlahan dalam komponen satu dan komponen dua

Desimal 1’s Complement 2.s Complement


10 00001010 00001010
±(-3) 11111100 11111101
+7 00000110 1 00000111

Carry 1 discarded
00000111
Baik dalam aritmatik komplemen satu maupun komplemen
dua, kesalahan overflow terjadi jika dan hanya jika pembawa
yang masuk ke dalam bit tanda berbeda dari pembawa yang
keluar dari bit tanda tersebut. Sebagai komputer
pempertahankan pembawa yang keluar dari bit tanda, tetapi
pembawa yang masuk ke dalam bit tanda tidak begitu jelas
dari jawaban. Oleh karena itu, bit overflow khusus biasanya di
sediakan.
Latihan

Konversi Bilangan dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai