Anda di halaman 1dari 34

HIMPUNAN

KULIAH MATEMATIKA DISKRIT


14 2014
OUTLINE
•  Definisi himpunan
•  Himpunan bagian
•  Diagram Venn
•  Operasi-operasi pada himpunan
•  Aljabar himpunan
•  Multiset
•  Prinsip hitung
•  Kumpulan himpunan
•  Argumen dan Diagram Venn
DEFINISI HIMPUNAN
•  Himpunan adalah kumpulan dari objek
atau elemen.
•  Himpunan memuat elemen-elemennya
•  Terdapat himpunan semesta U untuk setiap
himpunan
•  Notasi:
•  Mendaftar elemen2nya:
•  S = {a, b, c, d} = {b, c, a, d, d}
•  S = { …, -3, -2, -1} à himpunan bilangan bulat
negatif
•  Menggunakan notasi pembentuk himpunan:
•  S = {x| P(x)}
HIMPUNAN SEMESTA
•  R = himpunan bilangan real
•  N = himpunan bilangan cacah = {0, 1, 2, …}
•  Z = himpunan bilangan bulat = {…, -2, -1, 0, 1, 2,
…}
•  Z+ = himpunan bilangan bulat positif
•  Q = himpunan bilangan rasional
KEANGGOTAAN
•  Notasi:
•  x adalah anggota S, atau x adalah elemen S
•  x ∈ S
•  x adalah bukan anggota S, atau x adalah bukan
elemen S
•  x ∉ S
•  Contoh:
•  Misalkan S adalah himpunan bilangan bulat dari 1
sampai 11
•  5 ∈ S
•  15 ∉ S
HIMPUNAN BAGIAN
(SUBSET)
•  Himpunan A adalah subset dari himpunan B jk
setiap anggota A merupakan anggota B
•  A x [x ∈ A à x ∈ B]
•  Notasi: A ⊆ B
•  Contoh: N ⊆ R
•  Suatu himpunan selalu merupakan subset dari
dirinya sendiri
•  Dua himpunan sama jika setiap elemen pada
salah 1 himp merupakan elemen dr himp yg
lain, dan sebaliknya
•  A = B iff A ⊆ B dan B ⊆ A
HIMPUNAN BAGIAN
(SUBSET)
•  Jika A ⊆ B dan A ≠ B maka A merupakan
proper subset dari B
•  Notasi: A ⊂ B
•  Contoh: (1, 2, 3} ⊂ {1, 2, 3, 4, 5}
•  Himpunan kosong adalah himpunan yg tdk
memiliki elemen
•  Notasi: Ф
•  Ф merupakan subset dari semua himpunan
HIMPUNAN KUASA
•  Himpunan power dari A adalah himpunan
semua subset dari A
•  Notasi: P(A)
•  Himpunan yg memiliki n elemen mempunyai tepat 2n
subset.
KARDINALITAS
•  Kardinalitas dari A adalah jumlah semua elemen (yg
berbeda) pd himpunan A
•  Notasi: |A| atau n(A)
•  Jika kardinalitas adalah bilangan cacah (dalam N)
maka himpunan tersebut dikatakan berhingga, jika
tidak, dikatakan tak berhingga
•  Contoh: N adalah tak berhingga karena |N| bukan
bilangan cacah
•  |A| = n, maka |P(A)| = 2n
KARDINALITAS
•  Contoh:
•  Jika A = {a, b} maka:
•  P(A) = ……
•  |A| = ……
•  |P(A)| = ……
•  A adalah himpunan berhingga/ tak berhingga
•  P(A) adalah himpunan berhingga/ tak berhingga
DIAGRAM VENN
•  Merupakan visualisasi geometrik untuk menunjukkan
hubungan antar himpunan
•  Himpunan semesta (U) direpresentasikan sebagai
kotak
•  Tiap subset dari U direpresentasikan dengan
lingkaran yang berada di dalam kotak
•  Daerah yang sesuai diberi arsir untuk
merepresentasikan operasi himpunan ybs.
OPERASI HIMPUNAN
•  Irisan (interseksi) A dan B adalah himpunan
yang terdiri dari elemen2 yang berada baik di
A maupun di B
•  Notasi: A ∩ B
•  A ∩ B = {x | x ∈ A Λ x ∈ B}
•  Gabungan (union) A dan B adalah himpunan
yang terdiri dari elemen2 yang berada di A
atau di B
•  Notasi: A ∪ B
•  A ∪ B = {x | x ∈ A V x ∈ B}
•  Kardinalitas A ∪ B ?
•  | A ∪ B | = …..
OPERASI HIMPUNAN
•  Beda/selisih A dan B:
•  Adalah himpunan yg memuat elemen2 di A
yg tdk berada di B
•  Notasi: A – B
•  A – B = {x | x ∈ A Λ x ∉ B}
•  Juga disebut komplemen dr B relatif thd A
atau A ∩ Bc
•  Komplemen A:
•  Adalah himpunan U – A jk himpunan
semestanya U
•  Tergantung pd U
•  Notasi: Ā , Ac
•  Ā = {x | ¬ (x ∈ A)}= {x | x ∉ A}
OPERASI HIMPUNAN
•  Beda/selisih simetris A dan B
•  Adalah (A – B) U (B – A) = (A∪B) − (A∩ B)
•  Notasi: A ⊕ B
•  Produk cartesius A dan B
•  Adalah himpunan yg memuat pasangan
terurut (a, b) di mana a di dlm A dan b di dlm
B
•  Notasi: A X B
•  A X B = {(a, b)| a ∈ A Λ b ∈ B}
• Biasanya A X B ≠ B X A
• | A X B | = ?
HUKUM/SIFAT ALJABAR
HIMPUNAN
—  Identitas
¡  A ∪ ∅ = A
¡  A ∩ U = A
—  Dominasi
¡  A ∪ U = U
¡  A ∩ ∅ = ∅
—  Idempotent
¡  A ∪ A = A
¡  A ∩ A = A
—  Involusi
¡  (AC)C = A
—  Komutatif
¡  A ∪ B = B ∪ A
¡  A ∩ B = B ∩ A
—  Asosiatif
¡  A ∪ (B ∪ C) = (A ∪ B) ∪ C
¡  A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C
•  Distributif
•  A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
•  A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
•  Komplemen
•  A ∪ AC = U
•  A ∩ AC = ∅
•  UC = ∅
•  ∅C = U
•  De Morgan
•  (A ∪ B)C = AC ∩ BC
•  (A ∩ B)C = AC ∪ BC
•  Absorbsi
•  A ∩ (A ∪ B) = A
•  A ∪ (A ∩ B) = A
•  A – B = A ∩ BC
SIFAT-SIFAT OPERASI BEDA
SIMETRIS
•  Hukum asosiatif:
•  (A ⊕ B) ⊕ C = A ⊕ (B ⊕ C)
•  Hukum komutatif:
•  A ⊕ B = B ⊕ A
•  Hukum konselasi:
•  Jika A ⊕ B = A ⊕ C, maka B = C
•  Hukum distribusi:
•  A ∩ (B ⊕ C) = (A ∩ B) ⊕ (A ∩ C)
HASIL KALI FUNDAMENTAL
•  Hasil kali fundamental (produk fundamental) dari
himpunan2 A1, A2, …, An adalah suatu pernyataan dari
bentuk2 A1e1 ∩ A2e2 ∩ … ∩ Anen di mana Aiei adalah salah
satu dari Ai atau Aic
•  Contoh: fundamental produk dari himpunan A, B, dan C
•  P1 = A ∩ B ∩ C
•  P2 = A ∩ B ∩ Cc
•  Berapakah jml fundamental produk yang mungkin dr n
himpunan?
•  Dua fundamental produk P1 dan P2 yang berbeda adalah
saling asing (disjoint)
•  Operasi-operasi himpunan dapat dinyatakan sebagai
gabungan dari fundamental produk
•  Contoh: nyatakan operasi A ∩ (B ∪ C) sebagai gabungan dari
fundamental produk
SUCCESSOR
•  Untuk sembarang himpunan A, himpunan A ∪ {A} disebut
successor (pengganti) A.
•  Notasi: A+
•  Contoh:
•  A = {a, b}
•  A+ = {a, b, {a, b}}
•  Berapakah | A+|?
ALJABAR HIMPUNAN
•  Adalah aljabar yg mengacu pd hukum/sifat aljabar
himpunan
•  Contoh: buktikan hukum absorbsi A ∪ (A ∩ B) = A
A∪ (A ∩ B) = (A ∩ U) ∪ (A ∩ B) sifat identitas
= A ∩ (U ∪ B) sifat distributif
= A ∩ (B ∪ U) sifat komutatif
=A∩U sifat identitas
=A sifat identitas
PEMBUKTIAN IDENTITAS
•  Menggunakan hukum/sifat aljabar himpunan
•  Contoh: buktikan identitas (U ∩ A) ∪ (B ∩ A) = A
•  (U ∩ A) ∪ (B ∩ A) = (A ∩ U) ∪ (A ∩ B) (komutatif)
= A ∩ (U ∪ B) (distributif)
= A ∩ (B ∪ U) (komutatif)
= A ∩ U (identitas)
= A (identitas)
•  Menggunakan tabel keanggotaan:
DUALITAS
•  Dual E* dari sebuah kesamaan E yg melibatkan
himpunan adalah kesamaan yg didapatkan dg
penukaran ∪ dengan ∩, ∩ dengan ∪, ∅ dengan U,
dan U dengan ∅, yaitu dg mengganti pemunculan ∪,
∩, ∅, dan U pd E dengan ∩, ∪, U, dan ∅.
•  Contoh:
•  (U ∩ A) ∪ (B ∩ A) = A
•  Dual: (∅ ∪ A) ∩ (B ∪ A) = A
•  (A ∪ B) ∩ (A ∪ BC) = A ∪ ∅ à dual?
MULTISET
•  Adalah himpunan yg memiliki elemen2 yg sama/ kembar.
•  Contoh:
•  A = {a, a, b, b, b, c, e, f, f}
•  B = {a, b, b, c, c, c, e, e}
•  Selama tidak ada pernyataan eksplisit bahwa himpunan yg
dibicarakan merupakan multiset, dianggap bahwa himpunan
tsb merupakan set/himpunan biasa (bukan multiset)
OPERASI-OPERASI PADA
MULTISET
—  Contoh:
¡ A = {a, a, b, b, b, c, e, f, f}
¡ B = {a, b, b, c, c, c, e, e}
—  Irisan (∩)
¡ A ∩ B = himpunan elemen2 yg sama pd A & B à
minimal cacah elemen (A, B)
¡ Pd contoh, A ∩ B = {a, b, b, c, e}
—  Union/gabungan (∪)
¡ A ∪ B = himpunan elemen2 yg ada pd A & B à maksimal
cacah elemen (A, B)
¡ Pd contoh, A ∪ B = {a, a, b, b, b, c, c, c, e, e, f, f}
•  Selisih/beda (-)
•  A – B = himpunan semua elemen A yg bukan anggota B
•  Pd contoh, A – B = {a, b, f, f}
•  Beda simetris (⊕)
•  A ⊕ B = (A – B) ∪ (B – A)
•  Pd contoh: A – B = {a, b, f, f}
B – A = {c, c, e}
A ⊕ B = {a, b, c, c, e, f, f}
•  A + B
•  A + B = himpunan semua elemen yang ada pada A atau B
•  Pd contoh: A + B = {a, a, a, b, b, b, b, b, c, c, c, c, e, e, e, f, f}
PRINSIP HITUNG
•  Lemma: Misalkan A dan B adalah himpunan
berhingga yg saling asing. Maka A ∪ B berhingga
dan
n (A ∪ B) = n (A) + n (B)
•  Teorema: Misalkan A dan B adalah himpunan
berhingga. Maka A ∪ B dan A ∩ B berhingga dan
n (A ∪ B) = n (A) + n (B) – n (A ∩ B)
Sehingga : n (A ∩ B) = n (A) + n (B) – n (A ∪ B)
•  Teorema: Misalkan A, B, dan C adalah himpunan
berhingga. Maka A ∪ B ∪ C berhingga dan
n (A ∪ B ∪ C) = n (A) + n (B) + n (C) – n (A ∩ B) –
n (A ∩ C) – n (B ∩ C) + n (A ∩ B ∩ C)
PRINSIP INKLUSI - EKSKLUSI
•  Teorema: Misalkan A1, A2, …, An adalah himpunan
berhingga. Maka A1 ∪ A2 ∪ … ∪ An adalah berhingga
dan:
|A1 ∪ A2 ∪ … ∪ An| = ∑ |Ai| - ∑ |Ai ∩ Aj| + |Ai ∩ Aj ∩ Ak| - …
+ (-1)n-1 |A1 ∩ A2 ∩ … ∩ An|
RUMUS-RUMUS LAIN
•  Beberapa rumus lain yang dapat digunakan:
•  |A ∪ B| ≤ |A| + |B|
•  |A ∩ B| ≤ min (|A|, |B|)
•  |A ⊕ B| = |A| + |B| - 2|A ∩ B|
•  |A – B| ≥ |A| - |B|
CONTOH PENGGUNAAN
PRINSIP INKLUSI EKSKLUSI
•  Dari 100 orang mahasiswa, diketahui 37 orang menyukai mata
kuliah Jaringan Komputer (Jarkom), 27 orang suka mata kuliah
Basis Data (BD), dan 12 orang suka kedua-duanya.
•  Berapa orang yang suka Jarkom atau BD?
•  Berapa orang yang suka Jarkom tetapi tidak suka BD?
•  Berapa orang yang tidak suka kedua-duanya?
S Jarkom BD

25
12 15
•  Penyelesaian:
P = Mahasiswa yang suka Jarkom, n(P) = 37
Q = Mahasiswa yang suka BD, n(Q) = 27
P ∩ Q = Mahasiswa yang suka keduanya, n(P ∩ Q) = 12
a. |P ∪ Q| ?
|P ∪ Q| = |P| + |Q| - |P ∩ Q| = 37 + 27 – 12 = 52
b. | P ∩ Qc| ?
P = (P ∩ Q) ∪ (P ∩ Qc)
|P| = |P ∩ Q| + | P ∩ Qc|
|P ∩ Qc| = |P| - |P ∩ Q| = 37 – 12 = 25
c. |(P ∪ Q) c| ?
U = (P ∪ Q) ∪ (P ∪ Q)c
|U| = |P ∪ Q| + |(P ∪ Q)c|
|(P ∪ Q)c| = |U| - |P ∪ Q| = 100 – 52 = 48
KUMPULAN HIMPUNAN
•  Kumpulan himpunan (class of sets) adalah himpunan yang
anggota-anggotanya adalah himpunan.
•  Misalkan X adalah kumpulan himpunan, maka subset dari X
disebut juga sebagai subclass.
•  Contoh kumpulan himpunan: power (himpunan kuasa) dari
suatu himpunan.
ARGUMEN DAN
DIAGRAM VENN
•  Terjemahkan tiap pertanyaan berikut dalam diagram
venn.
•  Semua mahasiswa malas.
•  Beberapa mahasiswa malas.
•  Tidak ada mahasiswa yang malas.
•  Tidak semua mahasiswa malas.

orang malas
orang maha orang maha
malas siswa malas siswa
maha
siswa
ARGUMEN DAN
DIAGRAM VENN
•  Perhatikan asumsi-asumsi berikut:
•  S1: Penyair adalah orang yang bahagia.
•  S2: Setiap dokter adalah orang kaya.
•  S3: Tak satupun orang yang bahagia adalah orang
kaya.
•  Tunjukkan kebenaran dari setiap kesimpulan berikut:
•  Tak ada penyair yang kaya.
•  Dokter adalah orang yang bahagia.
•  Tak ada satu pun yang menjadi penyair dan dokter.
ARGUMEN DAN
DIAGRAM VENN
•  Hati-hati ketika membuktikan kebenaran argumen
dengan diagram venn.
•  Contoh:
•  Beberapa mahasiswa pemalas.
•  Semua laki-laki pemalas.
•  Jadi, beberapa mahasiswa adalah laki-laki à bukan
kesimpulan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai